Share

26. Pergi ke dukun

"Bagaimana, Bu?" Bu Rima menatap nanar layar monitor USG. Matanya yang mulai berkaca-kaca mengerjap beberapa kali. Ia akan menjadi seorang nenek sebentar lagi. Bukan hanya ada satu, tapi kembar.

"Ma," panggil Huri dengan suara tercekat. Gadis itu menggeleng keras, sama seperti air mata yang mengalir juga dengan derasnya. Bu Rima tersenyum hangat, lalu mengusap rambut panjang Huri yang berkeringat.

"Mama akan menemanimu membesarkan mereka," ujar Bu Rima akhirnya. Dokter kandungan dan juga perawat ikut terharu dengan keadaan di depan mereka saat ini. Wanita yang cantik dan terlihat dari kalangan mampu, tetapi nampak tidak bahagia dan penuh kesedihan.

"Baiklah, saya akan berikan vitamin terbaik agar keduanya tumbuh sehat dan lincah di dalam sana ya." Dokter itu kembali tersenyum hangat pada Bu Rima dan juga Huri. Ia menuliskan resep yang harus ditebus dan meminta Huri berkunjung kembali ke rumah sakit bulan depan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status