Share

Bab 67

“Aku masuk dulu, terima kasih telah menemani maraton malam ini,” kekeh Bella sambil membuka pintu.

Hamka menghidupkan sepeda motornya dan segera pergi. Setelah memastikan gadis itu mengunci pintu dari dalam.

Bella merosot ke lantai, menenggelamkan wajah diantara kedua lututnya.

Perang dari dirinya terus terjadi setelah bertemu Hamka. Si ustadz muda yang cerdas idola para santriwati.

Disatu sisi dia bahagia bisa sedekat ini dengan Hamka. Dan di sisi lainnya ingin menjauh, berdosa seorang istri terlalu dekat dengan laki-laki lain.

Bella melepas penutup kepalanya. Mengurai rambut indahnya, supaya bisa bernafas setelah seharian terpengap.

Dia kesepian, hidupnya memang beba

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status