Share

Pemakaman

Author: Kocakaja
last update Last Updated: 2024-03-16 09:00:14

Helga sudah tidak peduli lagi dengan ajakkan Hadyan yang memintanya tidur di kamar mereka. Dia benar-benar merasa harga dirinya sebagai istri sudah terinjak. Terlebih lagi Helga tahu kalau pemberitaan pernikahan harmonis sang suami dengan mantan istrinya adalah perbuatan suaminya sendiri dan tentu diputuskan oleh Hans.

Sebelum memutuskan untuk berbaring di samping Ivander, Helga menceritakan pada Adi bahwa dalang dari artikel mengenai pernikahan harmonis suaminya dengan Ilana adalah Hadyan juga Hans. Akan tetapi, malam itu Adi hanya mengatakan, “Tidak ada yang bisa kamu lakukan selain tunduk sebagai istri Gavi dan menantu dari Hans, Helga.”

Ya, tidak ada yang membela dirinya, dan Helga merasa sakit hati karena sang kakek juga tidak berpihak padanya. “Karena uang mereka berhak berperilaku semena-mena?”

Memeluk erat tubuh Ivander, Helga semakin mengerti bahwa uang juga menghancurkan hubungan orang tua dengan anaknya.

“Sampai tega menyakiti perasaan o
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Muda Pak Dosen   Hadiah untuk Istriku

    Hadyan mengabulkan permintaan sang istri untuk bermalam di rumah Adi. Bahkan saat ini Hadyan tengah mengamati Helga dari kejauhan. Istrinya berada di dalam kamar Adi, duduk di ranjang kosong sembari meraba-raba, sementara dirinya masih betah berdiri di ambang pintu dengan melipat tangan.Bisa dilihat oleh Hadyan, perempuan itu kembali menangis, terlihat dari bahunya yang bergoncang. Entah sudah berapa kali dia melihat Helga berhenti mengeluarkan air mata, tapi setelah itu kembali berduka seperti sekarang. Padahal langit benar-benar sudah gelap, dan Helga masih saja terjaga sambil mengingat Adi. Hadyan bisa mengerti, ditinggalkan selama-lamanya oleh orang tercinta memang begitu menyakitkan. Hadyan tahu, sosok Adi di mata Helga sudah seperti harta paling berharga di dunia ini. Terbukti dari perjodohan yang diterima sejak awal Hans meminta Helga sebagai menantu, walaupun harus menunggu gadis itu wisuda.Ya, Semua permintaan Adi akan Helga usahakan dan kabulk

    Last Updated : 2024-03-16
  • Istri Muda Pak Dosen   Hadyan Tunduk?

    Di aula, Helga dan Ivander beserta anak-anak panti bermain bersama setelah berdoa dan membagikan makanan dan pakaian baru. Helga sengaja meminta pengurus panti untuk memutar lagu anak-anak dan berjoget bersama. Sedang Hadyan, melihat sang istri dari kejauhan sambil memakan cokelat.Pria itu masih khawatir dengan nasibnya ke depan. Ia cemas jika Helga mengingat perbuatannya bersama Hans yang menyebar foto pernikahan, juga artikel tentang keharmonisannya dengan Ilana. “Bagaimana nanti malam kalau tidak dapat santapan?” batinnya sembari melirik ke bawah.Di tengah kekhawatirannya akan kemarahan Helga yang bisa datang kapan saja, ponsel di saku sebelah kiri berbunyi. Dengan cepat tangannya merogoh, dan dilihatnya nama sang ayah. “Halo? Mengapa menelepon?”“Kau sedang di panti asuhan bersama Helga dan Ivander?”“Benar. Ada apa?”“Tidak. Aku baru saja mendapat panggilan dari pengurus panti, dan dia mengatakan terima kasih padaku karena putraku

    Last Updated : 2024-03-17
  • Istri Muda Pak Dosen   Ciuman Ilana

    Sesudah perbincangan pasangan suami istri beda usia itu di balkon, Helga memaksakan diri untuk keluar dari pelukan suami. Dia memilih masuk dan memilih untuk tidur di kamar Ivander. Namun, Hadyan buru-buru menarik pergelangan tangannya setelah menutup pintu balkon. Hadyan menahan tangan Helga. “Baiklah, aku tidak akan menyentuhmu. Kita hanya tidur seranjang.”“Kalau kau berani menciumku, aku pindah ke kamar Ivander,” tegas Helga seraya menarik tangannya dari genggaman sang suami. Kemudian melepaskan kimono berbahan satin dari tubuh, menyisakan gaun tidur tipis yang membuat pandangan Hadyan berlari ke arah bagian menonjol.“Minimal memeluk, bukan?”Helga yang melangkah ke arah ranjang sengaja mempercantik cara jalannya. Ia teringat akan ucapan Hadyan saat di panti asuhan yang mengatakan bahwa pinggulnya menggemaskan. Terbesit di pikiran untuk berlaku sedikit nakal.Begitu hendak naik ranjang, Helga menoleh dan mengatakan, “Kalau Pak Hadya

    Last Updated : 2024-03-17
  • Istri Muda Pak Dosen   Hadiah untuk Suamiku

    “Aku tidak butuh dirimu.” Helga yang berada di dalam air itu selalu menghindar saat suaminya mendekat, tapi masih berada di atas. Ilana berada di balik tembok, mengintip pasangan suami istri yang kini sedang berjauhan. Senyum puasnya tersungging, merasa menang telah menciptakan jarak bagi mantan suami bersama istri barunya. “Dasar wanita kecil ... tidak akan kubiarkan dirimu mendapatkan hati ayah dari anakku,” bisiknya sebelum beranjak dari sana.Hadyan yang duduk di pinggir kolam renang, mengamati pergerakan sang istri muda dengan perasaan tidak enak. Ada rasa bersalah di dalam hati saat dirinya tidak mampu menolak ciuman Ilana. Mendengar ucapan Helga itu, dia semakin tak enak hati.“Malam ini Ilana terpaksa menginap di sini.”Helga menjawab saat ia memilih menepi sejenak dan kini meraup wajahnya. “Apa pun alasanmu, kau salah.” “Aku tahu, tidak seharusnya membawanya ke mari, tapi dia hanya ingin bermalam saja.”Senyum wanita muda i

    Last Updated : 2024-03-18
  • Istri Muda Pak Dosen   Tertarik?

    Hadyan beralih menatap mantan istrinya dengan tampang kaget. “Kamu ingin liburan, Ilana? Hanya bertiga?” Hadyan tampak terkejut mendengar jawaban dari Helga dan sekarang menatap Ilana tak habis pikir. Cukup tak menyangka dengan sikap Ilana yang semakin ke sini tambah berani masuk ke dalam rumah tangganya.“Ya, aku ingin kita bertiga liburan,” jawab Ilana dengan sudut bibir ke atas membentuk senyuman. “Karena aku sudah kembali, aku ingin menghabiskan waktu bersama anak dan mantan suamiku. Seperti biasanya, sebelum kamu menikah, kita juga sering menghabiskan waktu berdua, Honey.”Helga melirik begitu panggilan sayang Ilana terlontar dari mulut yang menurutnya sangat nakal dan tidak bersih itu. Sungguh, baginya Ilana adalah seorang wanita yang tidak berakhlak. Dalam hati dia menggerutu, “Baru kali ini aku lihat secara langsung, wanita yang selingkuh, tapi masih mengejar mantan suami.” Helga benar-benar tidak paham dengan konsep hidup Ilana, tidak masuk di kepala dan h

    Last Updated : 2024-03-18
  • Istri Muda Pak Dosen   Istri Kecilku

    Keesokan pagi harinya. Hadyan, Ilana, dan Ivander mulai berangkat pergi berlibur. Ya, mereka pergi tanpa Helga. Helga sendiri sama sekali tidak keberatan, karena kedekatan Ivander dengan Ilana benar-benar dinantikan olehnya.Sebelum tiga manusia yang dulunya berkumpul dalam satu kartu keluarga berangkat, Hadyan sempat bertingkah layaknya pria yang tak rela pergi karena takut merindukan wanitanya. Ia bahkan merayu Helga untuk ikut liburan. Dengan lengan yang merangkul pinggang dari belakang, ia mengamati Helga berdandan dari pantulan cermin.“Ayolah! Ivander akan merindukanmu.”Mendengar Ivander yang dijadikan alasan, Helga tertawa di dalam hati. “Aku tidak bodoh, Ilana ingin memamerkan kemesraan sekaligus tidak ingin mengurus Ivander kalau aku ikut,” batinnya. Helga kini tengah memakai pelembap di wajah.“Kasihan kalau dia ingin tidur, tapi tidak ada kamu yang memeluknya, Helga.”“Hanya dua hari, aku juga sudah memberi pengertian ke Ivand

    Last Updated : 2024-03-19
  • Istri Muda Pak Dosen   Menidurinya?

    “Kamu sudah menikah?” tanya Devin pelan.Helga mengangguk dan tersenyum, yang membuat Devin sedikit terkejut. Akan tetapi, pria itu tersenyum paham dan menerima helm yang diulurkan Helga padanya. “Maaf kalau aku belum bisa mengajakmu masuk ke dalam, dan tolong jaga kabar pernikahanku ini, karena hanya kamu yang tahu.”“Baiklah, aku pulang. Sampai jumpa lain waktu.” Devin menyalakan mesin kendaraan yang dia kendarai. “Tunggu Helga!” Helga menatapnya. “Aku sangat senang melihatmu lagi, lain kali kita mengobrol bersama.” Kemudian pergi bersama motornya, sebelum Hadyan memberi peringatan padanya.Helga cepat balik badan dan saat tangannya ingin membuka pagar, Hadyan yang lebih dulu membukakan. Sang suami menatap intens, tetapi Helga tak ambil pusing. Ia melewati Hadyan begitu saja.“Siapa yang mengantarmu tadi? Tidak punya sopan santun.”Mendengar langkah dari belakang, Helga yakin betul Hadyan mengikutinya. “Teman lamaku,” jawabnya. Mendadak

    Last Updated : 2024-03-19
  • Istri Muda Pak Dosen   Hadyan Cemburu?

    “Bukan, bukan begitu ...,” lirih Helga dengan punggung sedikit mundur. “Kau tahu sendiri, Devin ... aku sudah menikah. Selain itu, kita selama ini cuma teman, maksudku ... aku menganggapmu sebagai teman, Devin, tidak lebih."“Ya. Aku sudah tahu, karena itu aku tidak mungkin memaksamu untuk menerima cintaku.” Devin tampak santai dengan tawa yang kembali keluar dari mulutnya. “Aku hanya mengutarakan isi hatiku yang selama ini tidak pernah kau dengarkan, Helga. Hanya itu, tidak lebih.”“Baiklah, aku menghargai perasaanmu.” Helga merasa sedikit tidak nyaman sekarang. Walaupun dia tidak mencintai sang dosen, dia sendiri bingung bagaimana bersikap pada Devin yang mencintainya. “Terima kasih karena pernah mencintaiku,” jawabnya setelah diam beberapa detik.“Sampai saat ini. Sampai saat ini aku masih mencintaimu.” “Devin, maaf.”“Tidak, tidak! Kamu tidak perlu meminta maaf padaku, Helga. Akulah yang seharusnya minta maaf.” Devin tanpa sadar meng

    Last Updated : 2024-03-20

Latest chapter

  • Istri Muda Pak Dosen   Calon Adik

    Hari berganti hari, tetap dilalui Hadyan dan Helga dengan waspada meskipun dua minggu ini Hans tinggal bersama mereka. Selama itu pula mereka tidak melihat adanya kejanggalan, bahkan Hans semakin dekat dengan Ivander.Hal itu juga yang membuat Helga berusaha menerima kebaikan Hans lagi, dan mengesampingkan pikiran negatif tentang sang ayah mertua. Seperti sore ini contohnya, saat ia tengah mengajari Ivander berhitung.Hans yang melihat Helga sibuk mengajar cucunya, tiba-tiba saja membawakan potongan buah apel dan mangga dari dapur.Setelah Sonya memotong kedua buah itu dan memasukkannya ke dalam mangkuk besar, Hans bersikeras membawakannya kepada menantu dan sang cucu.“Wah, apa itu?!” seru Ivander yang melihat langkah Hans mendekat ke posisinya dan Helga duduk.Keduanya tengah duduk di atas karpet bulu sambil bersandar pada sofa yang ada di belakang tubuh mereka. Sementara Hans yang berjalan mendekat itu tersenyum lebar melihat antusias Ivand

  • Istri Muda Pak Dosen   Tinggal Serumah

    Seseorang yang diketahui Hadyan dan Helga sebagai sopir pribadi Hans tiba-tiba mengeluarkan koper dari bagasi mobil. Ia menyeret koper hitam tersebut dan berjalan menuju Hans.“Papa menyesal. Papa tidak ingin mengganggu kebahagiaan kalian, tapi Papa ingin tinggal serumah denganmu dan menantu Papa, Gavi.”“Semudah itu Papa menyesal?” Hadyan berdecih. “Aku tidak percaya.”Bagaimana bisa dia percaya akan perubahan sang papa yang tiba-tiba? Dia bukan anak kemarin sore yang mudah dibohongi. Terlebih-lebih Hans telah memintanya pergi dari rumah maupun berhenti bekerja di resto. Semua harta milik Hans wajib dikembalikan atas perintah pria itu sendiri, padahal dirinya adalah anak kandung Hans.“Papa sungguh meminta maaf pada kalian berdua, Helga,” balasnya yang membuat Helga berdeham singkat dan melirik Hadyan. “Papa sadar, kebahagiaan yang sebenarnya adalah melihat orang terdekat Papa bahagia dan menemani Papa sampai akhir hidup Papa,

  • Istri Muda Pak Dosen   Mengusik?

    Helga tidak berhenti menatap kagum pada rumah minimalis pemberian Hadyan. Rumah baru mereka tidak besar maupun megah, tetapi tampak asri di bagian depan. Halaman yang tidak terlalu luas itu bisa dipakai untuk memarkir mobil sekaligus motor besar sang suami. Sisi lain halaman rumahnya terdapat taman kecil yang ditumbuhi bunga melati juga kembang sepatu. Helga pun bisa bersantai di taman itu karena tersedia bangku yang terbuat dari kayu beserta meja bulatnya. Walau tidak besar, tapi entah mengapa Helga bisa bernapas lega dan sangat senang ketika memandang rumah itu.“Tidak ada yang bisa mengganggumu lagi,” lirih Hadyan. Sepasang tangannya melingkar di pinggang Helga. Dengan dagu yang diletakkan ke pundak kiri sang istri, ia lanjut berkata, “Maaf, karena aku terlambat mengajakmu pindah kemari, Baby.”“Kita pindah ke sini hari ini saja sudah membuatku senang,” sahut Helga yang membuat pelukan di pinggangnya mengencang.Ivander yang tengah berkeliling

  • Istri Muda Pak Dosen   Lembaran Baru

    Kini Helga sudah bisa bernapas lega, selain sidang akhir dan yudisium sudah dilaksanakan, waktu untuk wisuda telah ditentukan. Tahun depan istri muda Hadyan tersebut bisa lulus kuliah dengan gelar sarjana. Berkat hobi membaca ditambah dengan jurusan yang digelutinya, Helga bisa menjadi editor di salah satu perusahaan penerbit buku.Meski sibuk bekerja, Helga tidak pernah lupa menyempatkan waktu untuk Ivander. Ia tetap mengantar Ivander ke sekolah seperti biasa. Di hari libur pun Helga mengajak Ivander dan Hadyan berjalan-jalan.Seperti pagi ini contohnya. Tempat untuk menghabiskan waktu bersama yang dipilihkan Helga kali ini berbeda. Bagaimana tidak, Helga mengajak mereka berkemah selama dua hari satu malam.Di wisata perkemahan, ketiganya sampai dengan selamat dan segera memasuki tenda yang sudah disediakan. “Ivander jangan main dulu dong,” kata Helga saat bocah itu hendak bermain dengan mobil-mobilan. “Tolong bantu Mama menyiapkan sosis dan bakso dulu, y

  • Istri Muda Pak Dosen   Pindah Rumah

    “Mana mungkin!” balas Helga seraya tertawa pelan sebelum rasa mual itu kembali menyerang. Lalu mengelap mulutnya dengan punggung tangan. “Aku pasti cuma kelelahan.”“Kalau begitu kita ke rumah sakit.”“Gak perlu, Pak Hadyan.” Mendengar panggilan menyebalkan itu, Hadyan mencium kilat bibir Helga.Refleks, Helga memukul lengan Hadyan. “Astaga! Gimana kalau Ivander lihat?!” Sonya yang datang kembali bersama Ivander, memberikan minyak angin untuk Helga. Tidak hanya itu, Sonya juga membawakan sebotol air mineral, dan diterima oleh Hadyan. Pasangan itu pun mengucapkan terima kasih.“Mama oke?”“Ya, Mama Helga oke, Ivander. Kita bisa berangkat sekarang!”“Yes!” pekik bocah itu lalu menunjuk motor. “Boleh naik motor, Papa?”Hadyan tak langsung menjawab, tetapi melirik sang istri. Seolah-olah meminta pendapat Helga lebih dulu. Helga yang mengerti arti tatapannya lantas tersenyum.“Aku sama sekali tidak keberatan kalau ha

  • Istri Muda Pak Dosen   Hamil?

    Beberapa saat kemudian Ilana pergi dari sana sesudah mendapat jawaban dari Helga. Dirinya menahan kesal, karena Helga sama sekali tidak takut dan cenderung menantang. Hal itu membuat Ilana geram, dan memilih pergi dari rumah Hadyan.Akan tetapi, sebelum itu ia telah menunjukkan foto Hadyan yang sudah bersujud di kaki sang ayah. Bukan hanya itu, Ilana juga memperlihatkan foto Hadyan lainnya yang sudah terluka. Ia sempat mengancam Helga. “Silakan saja laporkan ke pihak berwajib. Lakukan visum kalau memang mau, tapi aku juga tidak tinggal diam,” kata Ilana setelah Helga kaget melihat foto Hadyan yang ada di ponselnya. “Aku bisa melaporkan Gavi mengenai perjanjian yang sudah dia sepakati sebelumnya bersamaku. Ada hitam di atas putih sebelum dia menikahimu,” jelas Ilana yang membuat Helga bertanya-tanya setelah kepergian mantan istri Hadyan itu.Helga tentu saja terkejut mendengar penjelasan Ilana mengenai perjanjian antara ibu kandung Ivander tersebut dengan

  • Istri Muda Pak Dosen   Permintaan Ilana

    “Oleh karena dia anakku, aku ingin dia pergi bersamaku. Papa tidak mungkin menyeretmu, Helga. Papa cuma ingin Hadyan yang pergi berlutut di kaki ayah Ilana. Hanya itu saja, agar bisnis kami diselamatkan, Helga.”“Aku tidak butuh bisnis kita, Pa. Aku sudah cukup dengan pendapatan resto dan gajiku sebagai dosen. Itu semua jauh dari kata cukup,” ujar Hadyan. Helga pun turut bersuara. “Iya, Pa. Papa, coba mengertilah. Harta memang tidak selamanya berada di kehidupan kita, kemewahan bisa hilang kapan saja. Aku dan Hadyan sudah cukup dengan semua yang kami miliki, Pa,” kata wanita muda itu yang memberanikan diri untuk menatap Hans lekat-lekat.“Sudah berapa kali aku tegaskan pada Papa, dan aku mohon ... berhenti meracuniku dengan harta ataupun kemewahan, karena aku tidak ingin kehilangan keluarga kecilku.” “Kenapa Papa jadi begini?” tanya Helga sangat pelan dan menatap Hans dengan tatapan tak percaya.Sungguh, tidak pernah ia kira kalau Hans

  • Istri Muda Pak Dosen   Dipaksa?

    Seperti janjinya pada Ivander, Helga membantu putranya itu menggarap pekerjaan rumah. Tentunya bukan Helga yang mengerjakan, tapi cuma mengajari bagaimana caranya menulis angka, menuntun jari Ivander sebentar saja setelah itu membiarkan bocah itu yang menyelesaikan sampai tuntas. Bukan hanya itu, tapi Helga juga menemani Ivander mewarnai dua buah mobil di kertas gambar. Sesekali menyuapi Ivander dengan biskuit dan mendengarkan cerita di sekolah dari mulut mungilnya.“Mama Helga minta maaf, ya, karena sudah lama enggak pernah menemani Ivander.”“Iya, Mama.” Bocah itu mengangguk mantap begitu tatapannya dengan sang mama bertemu. Melihat mata ibu tirinya berkaca-kaca, tanpa ragu Ivander merentangkan tangan lalu memeluk leher Helga. “Terima kasih, Sayang.” Dikecupnya puncak kepala Ivander. Rasa rindu yang masih tersisa itu benar-benar menguap setelah beberapa jam dia menatap Ivander dan berinteraksi dengan putranya itu. Mendengar

  • Istri Muda Pak Dosen   Kurang Ajar!

    Hadyan tertawa pelan. Ia mengelus-elus tangan Helga yang melingkar di perutnya kala lampu merah membuat motornya terhenti. Senang sekali rasanya ketika berhasil menggoda sang istri yang sudah beberapa hari ini tidak pernah dilakukan.“Kita tidak akan bercerai, ‘kan?” tanya Hadyan. Pria itu ingin memastikan bahwa Helga tidak punya niat lagi untuk berpisah darinya. “Aku sudah pernah gagal, jadi aku tidak ingin gagal membangun rumah tangga untuk kedua kalinya.”“Sebenarnya keputusan itu ada di tangan Bapak sendiri. Kalau Pak Hadyan tidak berulah dengan masa lalu atau perempuan di luaran sana, aku tidak akan kabur lagi.”“Aku bukan bapakmu atau dosenmu. Saat ini aku suamimu, Helga.”“Iya, Hadyan.”“Panggil aku dengan nama khusus. Beri aku panggilan sayang, Helga ... apa kamu tidak bisa memberikan panggilan sayang untuk suamimu sendiri?”“Hubungan kita belum sedekat itu.”“Aku sudah bilang kalau aku mencintaimu. Apa itu belum

DMCA.com Protection Status