"Oke! Tunggu saja, orang miskin sepertimu pasti akan kalah. Jangan menyangkal ketika waktunya tiba. Kamu harus berani bertaruh dan mengaku kalah. Paman Bill Lukeman, kamu harus menjadi saksi yang baik."Setelah Charles Moise selesai berbicara, dia membawa Quest Hunter dan yang lainnya berbalik dan pergi. Fredick Hallway ragu-ragu kemudian pergi bersama Charles Moise.Bill Lukeman melihat Charles Moise dan yang lainnya pergi, berkata dengan cemas: "Tuan Toby Mars, kali ini kamu sungguh ceroboh. Batu alam nomor sembilan itu adalah batu alam kualitas terbaik di antara semua batu alam. Beberapa ahli di bidang ini telah menilai batu tersebut. Batu alam itu warnanya hijau giok bersinar seperti matahari, batu alam lain tidak bisa menandinginya."Helena Pitch menjadi gugup dalam sekejap. Dia menggenggam erat lengan Toby Mars dengan kedua tangannya dan berkata: "Toby Mars, kamu ... sungguh sembrono kali ini."Toby Mars membolak-balik katalog lelang, dan melirik katalog lelang di bagian batu gio
Helena Pitch memandang Toby Mars dengan sedikit serba salah. Dia tidak tahu bagaimana memberi tahu Patricia Higgins tentang masalah ini sekarang."Dia bertemu dengan beberapa teman dan bilang bahwa dia akan membahas bisnis dengan mereka."Toby Mars berkata dengan santai.Patricia Higgins melirik Toby Mars dengan curiga, lalu mengulurkan tangan, dan menjitak dahi Toby Mars dengan keras."Kamu benar-benar membenciku ya. Kenapa aku bisa memiliki menantu yang tidak berguna sepertimu. Aku malu ketika aku pergi keluar dan membahas tentangmu. Ada banyak kakak perempuanku yang menggunakan kamu untuk menertawakanku. Wajah Patricia Higgins sudah benar-benar dibuat malu olehmu!""Bu, jangan begini."Helena Pitch melindungi Toby Mars dan saling menatap dengan Patricia Higgins."Kamu melindungi pengecut ini dengan baik, dan lihat akan jadi apa pengecut ini."Alfred Pitch menarik Patricia Higgins: "Jangan bahas ini lagi, begitu banyak orang yang menonton. Setelah pulang kerumah baru dibahas."Patric
Alfred Pitch dan Patricia Higgins mendengar Fredick Hallway menyebut Tuan Matthias Shatner, lalu memandang Fredick Hallway bersamaan."Fredick Hallway, apakah kamu berbicara tentang Tuan Matthias Shatner dari Larnwick kota kita?"Alfred Pitch bertanya dengan cukup serius."Ya, dia, Aku pikir agak aneh, Tuan Matthias Shatner menyapa sampah ini tadi."Fredick Hallway berkata terus terang.Sikap Alfred Pitch dan Patricia Higgins keduanya menjadi aneh. Adegan Matthias Shatner yang menghormati Toby Mars di perjamuan ulang tahun Tuan Higgins muncul di benak mereka.Fredick Hallway melihat Alfred Pitch dan Patricia Higgins tampak serba salah, bertanya dengan curiga: "Paman, bibi, ada apa?""Fredick Hallway, jangan tanyakan hal itu lagi. Toby Mars beruntung bisa memberikan sedikit bantuan kepada Tuan Matthias Shatner. Dia tidak memiliki hubungan yang dekat dengan Tuan Matthias Shatner."Alfred Pitch mencari alasan untuk menghentikan pembicaraan ini. Mengenai hubungan antara Toby Mars dengan Ma
Wajah Patricia Higgins dan Alfred Pitch menjadi pucat, dan hati mereka dipenuhi ketakutan.Patricia Higgins terkejut sampai jiwanya kosong, mengulurkan tangannya untuk memukul Toby Mars dengan keras: "Kamu sangat tidak tahu diri, bagaimana kamu bisa menyebabkan masalah seperti ini! Bagaimana kamu bisa menyinggung tokoh besar di Larnwick!""Bu, tenanglah. Fredick Hallway yang membawa orang-orang itu untuk menemui Toby Mars. Matthias Shatner telah membantu menyelesaikan masalah ini."Helena Pitch membantu Toby Mars menjelaskan.Alfred Pitch berkata dengan wajah cemberut, "Fredick Hallway, kamu bisa memberitahuku dengan detail apa yang telah terjadi."Fredick Hallway tersenyum canggung: "Aku bertemu dengan beberapa partner bisnis, kita saling menyapa. Kita Masuk dan bertemu Toby Mars. Kemudian Toby Mars membuat mereka tidak senang. Aku tidak bisa membujuk mereka, sehingga masalah menjadi besar. ""Kamu bohong."Helena Pitch menatap Fredick Hallway dengan marah.“Kenapa aku berbohong? Jika
Acara lelang secara bertahap sampai pada babak terakhir. Batu alam yang paling disukai oleh para ahli berhasil ditawar dan masuk ke dalam tas oleh Charles Moise dengan harga satu juta."Kakak Charles benar-benar luar biasa. Begitu menaikkan harga dua kali, semua orang terkejut. Tidak ada yang berani menawar dengan Kakak Charles.""Ahli lelang yang diminta menawar mungkin menangis. Aku dengar bahwa batu alam yang diperkirakan bernilai enam atau tujuh ratus ribu. Kakak Charles menawarkan dengan satu juta.""Kita berhasil menawar batu alam itu. Sampah itu belum bergerak. Apakah dia terkejut dengan tindakan kita sampai terpana? Apakah kita harus kesana dan melihatnya."Quest Hunter dan yang lainnya terus mengawasi gerakan Toby Mars. Toby Mars tidak mengangkat kartu selama lelang berlangsung. Ini membuat Quest Hunter dan yang lainnya membenci Toby Mars dari hati.Charles Moise mencibir, berdiri dan berkata: "Ke sana, hina pengecut itu, dan yang tersisa adalah batu alam yang paling banyak
Charles Moise berkata dengan dingin: "Tambah apalagi. Segera selesaikan ini, kamu tidak lihat aku ada urusan!""Ya ya."Leher petugas lelang bergetar karena ketakutan. Dia segera melambaikan palu kayu di tangannya dan mengetuk papan kayu nya."Selamat, Tuan no sembilan puluh sembilan, mendapatkan batu alam seharga seratus."Wajah Alfred Pitch dan Patricia Pitch menghitam, merasa bahwa Toby Mars terlalu memalukan. Mereka berpikir bahwa Toby Mars akan melakukan hal memalukan di depan banyak orang. "Fredick Hallway, kita kembali ke hotel dulu. Kamu jaga Helena. Jika sesuatu terjadi pada sampah itu, jangan peduli, bawa saja Helena kembali ke hotel."Wajah Fredick Hallway berseri-seri, mengangguk, dan berkata, "Bibi dan Paman, kalian kembalilah ke hotel dulu. Aku pasti akan menjaga Helena."Alfred Pitch dan Patricia Higgins pergi bersama, Fredick Hallway mencibir pada Toby Mars."Orang yang tidak ada gunanya, sudah saatnya untuk melihat batu alam. Tunggu saja, kamu akan berlutut dan memoh
Kata-kata Toby Mars membuat wajah Helena Pitch memerah. Dia memberi Toby Mars tatapan manja. Rasa khawatir di hatinya menghilangkan digantikan rasa malu.Helena Pitch menatap Toby Mars dalam diam-diam. Dia tidak mencegahnya, tetapi memutuskan bahwa jika ada sesuatu, dia akan menanggungnya bersama Toby Mars.Di ruang kosong di sebelah aula lelang, mesin pemotong batu sudah disiapkan. Matthias Shatner dan Bill Lukeman berdiri di sebelah mesin pemotong batu sambil berbisik."Tuan Matthias Shatner, apakah kamu benar-benar hanya akan menonton? Batu alam yang berhasil ditawar oleh Tuan Toby Mars adalah yang terburuk. Nanti pasti akan kalah."Matthias Shatner tersenyum. Dia berpikir bahwa orang yang bisa mengalahkan Tuan Muda Spectra, mungkin masih belum lahir."Apakah kamu percaya pada keajaiban, Bill Lukeman."Matthias Shatner bertanya dengan suara rendah."Keajaiban? Aku paling hanya bisa percaya ada informasi yang keluar. Aku bahkan tidak bisa percaya ada keajaiban. Apakah menurutmu keaja
Quest Hunter dan yang lainnya memandang Toby Mars dengan jijik, berpikir bahwa Toby Mars pasti akan berlutut kali ini."Sampah. Apakah kamu tidak terkejut? Apakah kamu pernah melihat batu giok hijau? Apakah batu ini membuka matamu. Kamu bersiaplah untuk berlutut dan memanggil ayah.""Tadi kamu seharusnya memanggil ayah. Sekarang kamu harus berlutut dan memanggil Kakek. Sampah ini ingin bertaruh dengan Kakak Charles Moise. Benar-benar sangat berani.""Orang yang tidak berguna. Cepat letakkan batu alammu. Ketika dibelah, kamu akan tahu seberapa besar perbedaan antara orang satu dengan yang lainnya, dan kamu harus belajar berlutut dan menjilat di masa depan."Bill Lukeman menggelengkan kepalanya dan melirik batu alam yang dipegang Toby Mars. Dia merasa bahwa Toby Mars pasti kalah kali ini."Tuan Matthias Shatner, kamu juga telah lihat. Penilaian beberapa ahli sangat akurat. Kondisi potongan bahan ini persis sama dengan yang mereka prediksi. Batu alam yang dipegang Tuan Toby Mars, tetapi t
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro