Kata-kata Toby Mars membuat wajah Helena Pitch memerah. Dia memberi Toby Mars tatapan manja. Rasa khawatir di hatinya menghilangkan digantikan rasa malu.Helena Pitch menatap Toby Mars dalam diam-diam. Dia tidak mencegahnya, tetapi memutuskan bahwa jika ada sesuatu, dia akan menanggungnya bersama Toby Mars.Di ruang kosong di sebelah aula lelang, mesin pemotong batu sudah disiapkan. Matthias Shatner dan Bill Lukeman berdiri di sebelah mesin pemotong batu sambil berbisik."Tuan Matthias Shatner, apakah kamu benar-benar hanya akan menonton? Batu alam yang berhasil ditawar oleh Tuan Toby Mars adalah yang terburuk. Nanti pasti akan kalah."Matthias Shatner tersenyum. Dia berpikir bahwa orang yang bisa mengalahkan Tuan Muda Spectra, mungkin masih belum lahir."Apakah kamu percaya pada keajaiban, Bill Lukeman."Matthias Shatner bertanya dengan suara rendah."Keajaiban? Aku paling hanya bisa percaya ada informasi yang keluar. Aku bahkan tidak bisa percaya ada keajaiban. Apakah menurutmu keaja
Quest Hunter dan yang lainnya memandang Toby Mars dengan jijik, berpikir bahwa Toby Mars pasti akan berlutut kali ini."Sampah. Apakah kamu tidak terkejut? Apakah kamu pernah melihat batu giok hijau? Apakah batu ini membuka matamu. Kamu bersiaplah untuk berlutut dan memanggil ayah.""Tadi kamu seharusnya memanggil ayah. Sekarang kamu harus berlutut dan memanggil Kakek. Sampah ini ingin bertaruh dengan Kakak Charles Moise. Benar-benar sangat berani.""Orang yang tidak berguna. Cepat letakkan batu alammu. Ketika dibelah, kamu akan tahu seberapa besar perbedaan antara orang satu dengan yang lainnya, dan kamu harus belajar berlutut dan menjilat di masa depan."Bill Lukeman menggelengkan kepalanya dan melirik batu alam yang dipegang Toby Mars. Dia merasa bahwa Toby Mars pasti kalah kali ini."Tuan Matthias Shatner, kamu juga telah lihat. Penilaian beberapa ahli sangat akurat. Kondisi potongan bahan ini persis sama dengan yang mereka prediksi. Batu alam yang dipegang Tuan Toby Mars, tetapi t
Bill Lukeman terkejut melihat pedang di dalam kotak. Sebagai orang yang berada di lingkungan barang antik, Bill Lukeman juga mulai mengoleksi senjata. Hanya dengan pandangan sekilas saja, dia sudah mengenali pedang di dalam kotak."Pedang Shura adalah pedang yang dibuat oleh master penempaan dari Kerajaan Negara Sakura. Dikatakan bahwa butuh tiga tahun untuk menempa satu pedang. Belum lagi harganya yang mahal, sangat sulit untuk dibeli. Ada mitos yang mengatakan bahwa siapa pun yang terluka oleh pedang Syura akan mengalami nasib buruk."Bill Lukeman menjelaskan kepada Matthias Shatner dengan suara rendah. Matthias Shatner tersenyum samar dan menatap Toby Mars.Matthias Shatner melihat ekspresi Toby Mars yang tenang, hatinya akhirnya merasa lega.Leon Bilton memegang kotak yang berisi pedang dan memandang Toby Mars dengan jijik: "Sampah, perhatikan baik-baik. Pedang ini lebih bernilai dari semua kekayaanmu.""Buat apa mengatakan begitu banyak kepada sampah ini, lihat saja warna batu ala
“Tidak, sama sekali tidak seperti ini, curang! Kalian membantu orang yang tidak berguna ini berbuat curang! Semuanya tidak benar, itu tidak benar!” Charles Moise berteriak keras.Ekspresi Bill Lukeman menjadi dingin. Dia berjalan ke Charles Moise dan berkata, "Apakah kamu mengatakan aku membantunya berbuat curang?""Ya, kamu membantunya berbuat curang. Jika tidak, tidak akan seperti ini! Kalian menipuku!"Ekspresi Charles Moise sedikit mirip orang gila, dan kondisi mentalnya sedikit terguncang.Plak!Bill Lukeman menampar Charles Moise, dan berkata dengan suara dingin: "Sadar, pergi dan lihat sendiri batu alam itu. Jika kamu dapat menemukan bukti kecurangan, aku akan memenggal kepalaku sendiri dan memberikannya kepadamu."Charles Moise tertegun sejenak. Setelah tenang, dia menyadari bahwa itu tidak mungkin ada kecurangan.Matthias Shatner tersenyum dan berkata: "Bukankah kalian harus memenuhi taruhan. Berlutut, bersujud untuk meminta maaf, dan kemudian menggunakan Pedang Shura yang kam
Setelah Charles Moise dan yang lainnya meminta maaf dengan berlutut tiga kali dan bersujud sembilan kali, Matthias Shatner menendang kotak Pedang Shura ke depan muka Charles Moise.Orang-orang yang menonton mundur beberapa langkah, khawatir ketika Charles Moise menusuk tiga tusukan, darahnya akan menyembur ke arah mereka.Helena Pitch dengan lembut menarik Toby Mars. Dia tidak ingin menonton adegan berdarah selanjutnya."Aku serahkan ini padamu."Toby Mars memberi instruksi kepada Matthias Shatner, dan berbalik pergi bersama Helena Pitch.Charles Moise menatap punggung Toby Mars dengan getir, lalu menunduk untuk melihat pedang Shura di dalam kotak."Tuan Matthias Shatner, si sampah sudah pergi, jadi aku tidak perlu melukai diriku dengan tiga tusukan juga kan."Charles Moise bertanya dengan suara gemetar."Bill Lukeman, kamu adalah seorang saksi, kamu harus memastikan bahwa mereka memenuhi perjanjian taruhan."Matthias Shatner menarik Bill Lukeman keluar.Bill Lukeman mengangguk dan ber
"Kamu! Kamu sampah! Itu akan menyebabkan masalah!"Alfred Pitch menghentakan kakinya dengan marah, menunjuk ke ujung hidung Toby Mars: "Kamu tidak takut mereka akan balas dendam! Orang yang tidak berguna sepertimu kamu, kenapa bisa berani membuat mereka melakukan tiga tusukan!"Muncul banyak adegan pembunuhan di benak Patricia Higgins. Dia merasa bahwa jika Charles Moise dan yang lainnya membalas dendam, mereka pasti akan membuat keluarga mereka melakukan tiga tusukan."Brengsek, kamu idiot bagaimana aku bisa memiliki menantu sepertimu, kamu, kamu ..."Patricia Higgins semakin marah, dan tidak bisa berkata apa-apa lagi.Alfred Pitch memapah Patricia Higgins, memandang Helena Pitch dan berkata, "Dimana Fredick, tolong hubungi Fredick. Kita tidak bisa tinggal di Hardcity lagi, dan kita akan kembali ke Larnwick malam ini!"Tok Tok Tok.Pintu diketuk.Alfred Pitch dan Patricia Higgins langsung tegang, menatap pintu yang diketuk dengan mata ngeri."Yah, apakah ada yang datang untuk balas de
"Kamu ingin lari sekarang, kamu takut? Sudah terlambat!"Melihat Toby Mars dan yang lainnya sedang menarik koper mereka, Fredick Hallway menduga bahwa Toby Mars ingin melarikan diri pulang ke Larnwick.Fredick Hallway tidak ingin Toby Mars melarikan diri. Dia masih menunggu untuk melihat Charles Moise dan yang lainnya membalas Toby Mars.Begitu banyak tuan muda kaya di Hardcity yang telah melakukan tiga tusukan, bahkan jika Fredick Hallway berpikir dengan jari kakinya, dia tahu bahwa tuan muda yang kaya itu dalam kemarahan besar.Toby Mars melirik Fredick Hallway, tidak peduli padanya.Patricia Higgins ingin mengatakan sesuatu kepada Fredick Hallway, tetapi Alfred Pitch sangat ingin pulang dan melihat baik-baik batu alam yang berwarna zamrud, jadi dia menarik Patricia Higgins keluar dari pintu hotel.Toby Mars dan Helena Pitch melewati Fredick Hallway, sama sekali mengabaikan Fredick Hallway.Fredick Hallway yang malu meraih lengan Toby Mars dan berteriak dengan marah, "Kamu tidak bisa
Yudi Zelda memandang Charles Moise yang diantar ke kamarnya dengan takjub. Dia melihat luka tusukan Charles Moise, merasa begitu familiar."Bagaimana keadaanmu, bagaimana kamu bisa terluka juga!"Charles Moise menangis dan menatap Yudi Zelda dengan air mata. Dia merasa sangat tercekik di dalam hatinya."Kalah taruhan, orang yang bernama Bill Lukeman dan Matthias Shatner bersama-sama membantu orang yang tidak berguna itu. Kita semua dipaksa berlutut tiga kali, bersujud sembilan kali, tiga tusukan."Wajah Yudi Zelda berubah muram. Dia berkata dengan heran: "Bagaimana kamu bisa kalah? Apakah karena batu alam terbaik tidak berhasil kamu dapatkan?""Kita mendapatkan batu alam terbaik. Orang yang tidak berguna itu mendapatkan batu paling jelek. Semua orang mengatakan bahwa itu adalah batu biasa, tetapi setelah dibelah, isi batunya berwarna zamrud hijau!"Charles Moise menggertakkan giginya dan berkata, tetapi ekspresi Yudi Zelda menjadi bersemangat, terkejut, bingung, ragu,emosi dan lainnya
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro