Lenny Wallmart berteriak dan menakuti semua orang yang membujuk nya. Mereka semua mundur kembali ke bangsal, tidak berani berbicara lagi.Lenny Wallmart menoleh, dan meraih kerah Mia. Dia mengguncang Mia dengan putus asa dan berteriak:"Tidak peduli kamu adalah anak liar yang diajar orang tua atau tidak. Putraku berbaik hati ingin bermain denganmu Kamu malah berani mendorong putraku. Saya akan memberimu pelajaran hari ini. Hiro kemari dan pukul dia dengan keras!""Ingat apa yang diajarkan ibu padamu. Jangan takut saat kita di luar. Jika seseorang berani memukulmu, maka kamu harus memukul mereka sampai mati. Ibu ada disini, jika terjadi sesuatu, keluarga kita bisa mengurusnya. Kita bukan orang yang mudah di tindas!"Mia menangis dan meronta-ronta, tetapi dia tidak bisa melepaskan tangan Lenny Wallmart sama sekali."Kamu lepaskan saya, saya bukan anak yang tidak diajari orang tua. Dia jatuh sendiri. Dia memukulku sebelumnya. Saya tidak menyentuhnya sama sekali. Kamu orang jahat, dan kal
“Kakak, saya dipukuli oleh orang miskin di rumah sakit. Sepertinya putrinya adalah pasien di departemen mu. Kemarilah segera!” Teriak Lenny Wallmart sambil menangis."Apakah kamu berada di ruang rawat inap? Saya akan segera ke sana."Terdengar suara rendah di ujung telepon.Lenny Wallmart memasukan ponsel, menunjuk Toby Mars dan berteriak: "Kakakku akan datang sekarang juga. Kamu orang miskin, tunggu saja, kamu akan berlutut padaku! Seluruh keluargamu akan berlutut dan meminta maaf padaku!"Helena Pitch telah menenangkan Mia dan bertanya tentang kejadian tersebut. Pada saat ini, dia mendengar betapa keras kepalanya Lenny Wallmart, dan dia merasa sedikit marah."Kamu berbicara tentang hitam dan putih setiap saat. Putramu yang menindas putriku. jika kamu tidak membiarkan putramu mengakui kesalahannya, ya sudahlah. Tapi kamu masih mau memukul putriku. Apakah kamu mengetahui apa itu sopan santun dan tidak tahu malu.”Helena Pitch mengutuk di dalam hatinya, Mia adalah permata hatinya.Semua
Yoppy Wallmart menepuk punggung Lenny Wallmart, membantu Lenny Wallmart melampiaskan dendamnya, dan berkata dengan suara rendah: " Kamu jangan terlalu emosi, serahkan padaku. Saya akan membuat mereka meminta maaf."Lenny Wallmart mengangguk dan membawa putranya mundur dua langkah.Yoppy Wallmart berkata dengan wajah dingin, "Apakah kamu masih ingin Mia diperiksa dokter di sini? Jika kamu masih ingin menerima perawatan, keluargamu harus berlutut dan meminta maaf kepada adik perempuanku.""Dari segi finansial, kalian tidak terlihat kaya. Saya tidak akan bahas hal ini, tetapi kalian selaku suami istri harus menunjukkan sikap baik, menjadi pembantu di rumah adik perempuan saya selama tiga hingga lima bulan ."Yoppy Wallmart mengajukan permintaan yang lebih tercela. Melihat temperamen Lenny Wallmart, jika mereka pergi ke rumahnya sebagai pembantu selama tiga bulan. Kemungkinan kemarahannya akan reda."Otakmu kemasukkan air, apakah berpikir dulu sebelum berbicara?"Kata Toby Mars dengan wajah
"Orang miskin sepertimu bisa menelepon siapa? Orang yang kamu kenal pastilah orang miskin atau sampah. Kamu panggil saja. Biarkan saya lihat bajingan macam apa yang bisa kamu panggil kemari."Yoppy Wallmart sangat meremehkan kata-kata Toby Mars. Menurut akal sehat, orang miskin tidak akan kenal orang besar."Hei, Kepala Rumah Sakit Markus Leaves? Ini Toby Mars." Kata Toby Mars dengan ringan."Halo, Tuan Muda Spectra, Saya Markus Leaves. Apa ada masalah? Jika ini masalah perawatan, kamu bisa yakin bahwa para ahli telah berkonsultasi dan melakukan diagnosis serta membuat rencana perawatan."Kata Markus Leaves dengan hormat dan membungkukkan pinggangnya.Markus Leaves tahu persis tentang identitas dan latar belakang Toby Mars. Dia adalah bos dari investor rumah sakit. Berdasarkan senioritasnya, dia adalah sosok lebih tinggi dari atasannya!"Tuan Leaves dan saya memiliki beberapa masalah. Kemarilah. Di pintu kamar Mia."Toby Mars mengangkat alisnya dan melirik Yoppy Wallmart yang sedang m
Yoppy Wallmart menyipitkan mata pada Toby Mars dan melihat ekspresi tenang Toby Mars. Hal ini membuat Yoppy Wallmart bergumam dalam hatinya. Benarkah Kepala Rumah Sakit Leaves dipanggil oleh orang miskin ini?Lenny Wallmart berdiri di samping Yoppy Wallmart dan berkata dengan suara rendah, "Kakak, bagaimana ini bisa terjadi?""Bagaimana saya tahu, mungkin kebetulan, mari kita lihat dulu."Yoppy Wallmart berbalik dan berjalan ke arah Markus Leaves, meratap dan berkata, "Tuan Leaves, kebetulan kamu kemari. Lihat wajahku, dipukuli oleh orang ini. Kamu harus membelaku."Markus Leaves menatap wajah Yoppy Wallmart dan berkata dengan getir, "Pergi!""Apa?"Yoppy Wallmart menatap Markus Leaves dengan tatapan kosong, dan tidak tahu mengapa Markus Leaves bisa berkata seperti itu."Tuan Leaves, apa maksudmu? Saya, Yoppy Wallmart, pandanglah kerja keras saya selama bertahun-tahun. Saya dipukuli oleh orang miskin ini, dan anda hanya mengatakan pergi?""Bukankah sudah seharusnya? Pikirkan apa yang t
"Yoppy Wallmart, apakah ini sikapmu meminta maaf? Menurut peraturan rumah sakit, apa yang telah kamu lakukan sekarang sudah cukup untuk membuatmu dipecat. Jika permintaan maafmu tidak memuaskan Tuan Mars, maka kamu bisa beres-beres dan pergi dari sini."Markus Leaves tidak berani melindungi Yoppy Wallmart. Jika Toby Mars salah paham, Markus Leaves akan turun dari posisi kepala rumah sakit dalam hitungan menit.Yoppy Wallmart terkejut, dia tidak menyangka Markus Leaves akan membela Toby Mars seperti ini.Dia memikirkan posisinya sebagai kepala departemen, tentang komisi obat yang banyak, dan segala sesuatu sebagai perwakilan Pengobatan Meiyan. Yoppy Wallmart menggertakkan gigi dan merendahkan dirinya."Saya menyadari kesalahan saya. Saya seharusnya tidak melindungi orang yang saya cintai tanpa pandang bulu. Saya membuat kesalahan besar secara impulsif dan mencoreng citra rumah sakit kami. Kedepannya, saya pasti akan memperbaiki kesalahan saya dan meminta pada Tuan Mars untuk memaafkan s
Helena Pitch menatap Toby Mars dan Mia dengan diam-diam. Ada senyum bahagia di wajahnya.Helena Pitch dalam suasana hati yang baik. Dia merasa bahwa dia sudah lama tidak begitu santai dan bahagia.Toby Mars memeluk Mia dan berjalan ke sisi Helena Pitch: "Mia, menurutmu ibu cantik atau tidak.""Ibu cantik. Yang paling cantik di dunia adalah ibuku. Saat saya besar nanti, saya akan secantik ibuku."Mia berbaring di bahu Helena Pitch, melingkarkan lengannya di leher Helena Pitch, dan menatap Helena Pitch dengan riang.Helena Pitch menunjuk hidung Mia dengan ringan: "Kamu sangat pintar, kamu pintar bicara.""Bu, saya ingin sesuatu yang enak, saya ingin es krim." kata Mia dengan manis.Helena Pitch tersenyum, mengulurkan tangannya dan memeluk Mia dari lengan Toby Mars: "Ayo, ibu akan membawamu untuk makan yang enak.""Kalau begitu kalian pergi. Saya sebentar lagi akan bertemu dengan dokter baru yang diatur oleh Tuan Leaves dan berbicara sebentar dengannya.""Baik, kamu harus sopan kepada do
Luke Zell bergegas ke rumah sakit dengan panik. Ketika dia melihat bekas tamparan di wajah Lenny Wallmart dan hidung kakak iparnya yang bengkak, dia langsung marah.Dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Markus Leaves. Luke Zell berteriak, "Markus Leaves! Apakah kamu buta?""Tuan Zell, apa maksudmu? Apakah saya melakukan sesuatu yang salah."Tanya Markus Leaves dengan bingung."Brengsek! Anjing tua sepertimu pintar sekali berpura-pura, istriku Lenny Wallmart, kakak iparku Yoppy Wallmart, dan putraku Hiro Zell! Apa yang terjadi pada mereka, tentu kamu tahu!"Seluruh tubuh Markus Leaves gemetar. Dia bergumam diam-diam di dalam hatinya, dia tidak menyangka Yoppy Wallmart memiliki koneksi seperti itu.Dari sikap Luke Zell, kelihatannya semuanya tidak akan baik-baik saja!Markus Leaves sangat panik, tiba-tiba tidak tahu harus berbuat apa. Di satu sisi ada Tuan Muda Spectra dan di sisi lain ada wakil presiden federasi medis yang mengelola rumah sakit mereka. Keduanya adalah sosok yang tidak
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro