Toby sejak awal sudah menduga akan jadi seperti ini. Oleh karena itu, dia mengelak dengan mudah. Begitu orang-orang itu melihatnya mengelak, mereka semua tercengang tidak percaya. Mereka nyaris menduga Toby bisa membaca pikiran mereka sehingga pria itu bisa mengelak.Mereka sangat heran dengan semua ini. Mereka semua tercengang, sambil menatap Toby dengan kaget. Mereka diam membisu untuk waktu yang cukup lama.Sementara itu, setelah rekan mereka meninggal, mata rekan itu penuh dengan kebencian dan kemarahan. Dia tidak habis pikir rekan-rekannya akan mengkhianatinya seperti ini. Dia sama sekali tidak menyangka rekan-rekannya akan membunuhnya.Raut wajah para pembunuh berpistol itu menjadi muram. Mereka sama sekali tidak menyangka Toby begitu pandai menghindar dari serangan.Toby telah menemukan kesempatan, bergerak secara terpisah. Dia akan membuat mereka membayar harga atas perbuatan mereka.Orang-orang itu tercengang melihat Toby. Mereka terkejut bukan main. Namun, mereka segera menat
Orang itu sama sekali tidak menyangka tidak peduli bagaimana dia menyerang, dia tidak akan dapat melakukan apa pun pada Toby. Para pembunuh itu sangat kebingungan. Mereka sudah mengerahkan seluruh tenaga, tapi sama sekali tidak ada gunanya.Setelah Toby melumpuhkan orang itu, orang-orang yang ingin membawa Alicia pergi spontan tercengang. Kemudian, mereka mulai menyerang Toby dengan membabi buta.Toby melawan mereka dengan santai. Setiap kali dia mengeluarkan serangan, orang-orang itu tidak dapat mengelak dari serangannya. Sesaat kemudian, orang-orang itu sudah tidak sanggup bertahan lagi. Mereka pun menatap Toby dengan sorot mata penuh amarah.Jelas karena mereka kesal mengapa Toby mau menghalangi mereka. Kalau Toby tidak menghalangi mereka, mereka mungkin akan baik-baik saja.Meski mendapat tatapan sangar dari mereka, Toby tetap bersikap tenang. Seolah-olah dia sedang menatap sekelompok orang bodoh.Setelah melihat Toby, Alicia seketika merasa aman. Dia percaya kalau ada Toby di deka
Matthias menghela napas, lalu berkata, “Pak Toby, nggak ada yang salah dengan caramu itu. Tapi orang-orang Jindo begitu agresif. Takutnya mereka nggak akan mudah ditakut-takuti.”Toby tertegun ketika mendengar perkataan Matthias. Dia tidak menyangka Matthias akan berpikir seperti itu. Dia pun berkata, “Baiklah, kita pikirkan lagi nanti.”Matthias mengangguk setuju. Dia percaya dengan kata-kata Toby. Sementara itu, dua kelompok orang yang gagal melaporkan kejadian ini kepada pemimpin Jindo saat ini.Pemimpin Jindo seketika murka ketika mendengar hal tersebut. Dia tidak menyangka orang yang dia utus begitu tidak berguna dan kembali begitu cepat. Dia merasa sangat kecewa dengan hasil ini.Awalnya dia mengira orang yang dia utus adalah orang yang tidak terkalahkan di dunia. Namun sekarang, dia baru sadar dia terlalu berangan-angan.Raut wajah pemimpin Jindo menjadi muram. Dia pun berpikir keras. Kemudian, seorang pemuda datang, lalu memberi hormat kepada pemimpin Jindo dengan menangkupkan
“Ya, sudah. Masalah sudah jadi begini. Aku pergi dulu, sebentar lagi Weston akan datang,” kata Toby dengan tenang.Begitu mendengar Weston akan datang, Matthias sangat berterima kasih kepada Toby. Dia tidak menyangka Toby akan meminta penyelamat untuknya. Dia merasa sangat puas dengan hal ini.Setelah Toby meninggalkan kediaman Matthias, dia langsung menuju tempat tujuannya. Beberapa saat yang lalu, dia menerima telepon dari Helena. Helena terdengar sangat panik di telepon, seolah-olah telah terjadi sesuatu. Oleh karena itu, Toby bergegas ke sana. Begitu tiba di sana, dia melihat mobil Helena yang berhenti di tengah-tengah jalan.Raut wajah Toby seketika berubah ketika dia melihat ada kerusakan pada mobil istrinya. Toby seketika gelisah. Dia merasakan firasat buruk. Apakah Helena mengalami kecelakaan mobil?Tepat ketika dia mendekati mobil, dia melihat Helena baik-baik saja. Toby menghela napas lega pada saat itu juga. Untung saja, Helena baik-baik saja. Kalau tidak, hatinya akan sanga
Setelah melihat ekspresi orang-orang di sekitarnya, Toby tetap bersikap tenang. Dia sudah terbiasa dengan hal ini. Dia pun lebih memilih tidak menghiraukan orang-orang itu.Namun, orang-orang itu justru semakin memandang rendah Toby.“Orang seperti kamu jadi suami dia. Aku rasa kamu berpikir terlalu muluk.”“Benar-benar disayangkan, huh ....”“Kenapa perempuan secantik itu nggak jadi istriku saja?”“....”Semua orang mengeluh. Betapa irinya mereka pada Toby. Terutama pria-pria yang tabrakan dengan Helena. Wajah mereka menjadi masam. Mereka pun menatap Toby dengan dingin.Seandainya mereka tidak melihat bagaimana Helena memeluk Toby, sampai mati pun mereka tidak akan percaya kalau Toby adalah suami Helena.Tidak hanya pria-pria itu, semua orang yang berkerumun juga sangat terkejut dengan hal ini. Tanpa sadar, perhatian mereka kini tertuju pada Toby.Sedangkan pria yang jadi pusat perhatian itu hanya bertanya dengan perhatian kepada Helena, “Kamu nggak apa-apa, kan?”Hati Helena terasa h
Sementara itu, pria itu berkata dalam hati, “Dasar bocah tengik, kalau kamu mau bertarung denganku, kamu masih kalah jauh. Aku kenal orang-orang di kepolisian. Mereka pasti akan berpihak padaku.”Tepat ketika Toby merasakan kepercayaan diri dari orang-orang itu, dia spontan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.Saat ini, orang-orang dari kepolisian yang masih memakai seragam tiba. Begitu tiba, mereka langsung membubarkan kerumunan. Setelah itu, mereka langsung berjabat tangan dengan pria-pria yang tabrakan dengan Helena. Mereka terlihat sangat akrab.Orang dari kepolisian terus membungkuk kepada pria yang bicara dengan Toby sebelumnya, lalu berkata, “Ada apa dengan, Pak Louis? Pak Louis nggak apa-apa, kan?”“Aku baik-baik saja. Aku ada sedikit masalah. Kamu lihat bagaimana urus masalah ini.” Pria yang bernama Louis itu berkata sambil tersenyum. Isyarat yang dia berikan pada polisi itu sudah sangat jelas.Ketua polisi lalu lintas tertegun sejenak. Dia memahami maksud Louis. Sebelum it
Raut wajah Louis menjadi sangat aneh ketika dia melihat Helena menatapnya seperti. Dia tidak menyangka Helena sama sekali tidak memberinya muka. Hal itu membuatnya jadi sangat canggung.Louis yang sudah terbiasa dipuja-puja nyaris tidak percaya akan mendapat perlakuan seperti itu dari Helena.“Aku bisa bayar empat miliar itu. Tapi aku nggak terima, karena ini bukan salah aku. Kenapa pula aku harus bayar empat miliar?” ujar Helena.Jika ini memang kesalahannya, Helena mau saja ganti rugi. Akan tetapi, ini sama sekali bukan salahnya. Atas dasar apa dia harus membayar uang sebanyak itu untuk sesuatu yang bukan kesalahannya?Selain itu, uangnya tidak jatuh dari langit. Helena juga pernah mengalami situasi yang paling sulit. Oleh karena itu, dia tidak akan mengeluarkan uang sebanyak itu dengan mudah.Pada saat ini, wajah Louis menjadi muram. Dia berdecak kesal, lalu berkata, “Sepertinya kalian nggak mau ganti rugi. Kalau begitu, Pak Polisi, tangkap saja mereka. Tahan mereka selama beberapa
Louis berpikir lama tapi tak kunjung mendapat jawabannya. Dia pun menatap Toby dengan dingin.“Bagaimana kamu bisa jadi suami perempuan secantik ini?” tanya Louis dengan ketus sambil mengerutkan kening.Louis tidak mengerti apa yang Helena sukai dari Toby. Kalau dia jadi Helena, dia pasti tidak akan menyukai pria seperti Toby. Namun, justru orang seperti Toby yang bisa mendapatkan hati Helena. Hal itu yang membuat Louis semakin bingung.Toby diam saja ketika mendengar perkataan Louis. Dia juga tahu apa yang ingin dikatakan Louis. Pada saat ini, dia tidak membantah, hanya tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Namun, senyum di wajah Toby membuat Louis semakin kesal padanya. Dia justru merasa Toby sedang mengejeknya. Karena itu, dia tidak dapat menahan emosinya lagi. Berani-beraninya Toby mengejeknya.“Bocah tengik, apa maksud kamu? Kamu ejek aku? Sepertinya kamu meremehkan aku,” tukas Louis.“Aku nggak ngomong apa-apa, kamu sendiri yang berpikir seperti itu. Nggak ada hubungannya
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro