Namun Toby sendiri juga tidak ada pilihan lain. Karena pemimpin ini sangat ingin berhadapan dengannya, maka dia hanya bisa menemani lelaki itu untuk bermain bersama.“Ok, aku tahu kamu nggak akan semudah itu melepaskan orang lain. Tapi kamu juga jangan lupa, kalau kamu nggak melepaskannya, kamu juga nggak akan bisa keluar dari sini,” sahut Toby.“Kemungkinan kamu juga nggak bisa keluar dari sini,” balas pemimpin itu.“Kalau gitu kita coba bertaruh. Aku bahkan sudah mempertaruhkan nyawaku sendiri, jadi aku juga nggak akan peduli dengan apa yang kamu katakan,” ujar Toby sambil tersenyum.Senyuman mengerikan milik Toby tadi tidak luput dari pandangan sang pemimpin. Dia meneguk air liurnya tanpa sadar. Kalau dia memutuskan untuk tetap melawan Toby, maka dia pasti tidak akan menang melawannya. Oleh karena itu, dia harus mencari cara untuk menolak lelaki itu.“Nggak! Aku nggak akan menyetujuimu,” sahut pemimpin Jindo dengan emosi.“Kalau begitu, jangan salahkan aku yang nggak akan sungkan! K
Pemikirannya cukup sederhana. Dia hanya ingin Toby mengetahui kemampuannya yang hebat dan setelah itu dia akan langsung menyerang Toby.Ekspresi wajah pemimpin tersebut membuat Toby langsung dapat menebak apa yang tengah lelaki itu pikirkan. Dia membebaskan sang pemimpin dan sedetik kemudian terdengar suara tembakan yang memenuhi udara.Toby menghindar dengan cepat hingga di tubuhnya tidak terdapat luka apa pun. Pembunuh yang terkenal dengan kecepatannya itu tampak sangat terkejut. Para pembunuh itu merasa yakin dengan kemampuan mereka yang akan selalu tepat sasaran. Namun yang terjadi justru Toby berhasil menghindari tembakan mereka.Kalau bukan karena mereka yang melihatnya secara langsung, mereka pasti akan enggan mempercayainya. Semua orang menahan napas karena tidak percaya dengan kehebatan Toby. Kemampuan lelaki itu dalam menghindar benar-benar luar biasa.Pemimpin Jindo tampak kebingungan dan tidak mengerti dengan situasi yang sedang terjadi. Yang ada dipikirannya saat ini adala
Pemimpin Busang itu tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti ini sebelumnya, dia bersumpah akan membuat Toby membayarkan semua perlakuan lelaki itu padanya. Kalau Toby tidak menderita, maka semua hasil kerja kerasnya sia-sia.Rasa bencinya pada Toby sudah berakar di hati lelaki itu. Yang dia inginkan hanya satu, yaitu kematian Toby. Dia menatap anak buahnya dengan dingin dan membuat semua anak buah lelaki itu menggigil di tempat. Sorot pandangan majikan mereka terlihat begitu menyeramkan dan penuh aura pembunuhan. Semua orang yang ada di sana dibuat ketakutan oleh pandangan lelaki itu.Saat ini Toby sudah berada di dalam pesawat. Matthias menghela napas lega ketika melihat Toby dalam keadaan yang baik-baik saja. Dia sangat khawatir akan terjadi sesuatu pada diri Toby.“Pak, aku pikir kamu nggak akan kembali,” kata Matthias sambil menghela napas berat.Toby hanya memutar bola matanya mendengar ucapan lelaki itu. Dia sudah berniat baik membantu Matthias, tetapi lelaki itu justru menyum
Toby sendiri terlihat tidak berdaya. Tadi dia hanya menyetujui ajakan perempuan itu sebagai bentuk formalitas saja. Namun ternyata malah dianggap serius oleh kedua anak dan ayah tersebut.“Pak Toby, kamu harus menjaga putri aku. Kalau terjadi sesuatu, tolong segera hubungi aku,” kata Matthias. Dia merasa tenang pada Toby dan yakin tidak akan terjadi sesuatu pada putrinya selama berada di sisi Toby.Alicia bisa dikatakan sebagai salah satu pecinta kuliner. Perempuan itu tahu semua tempat-tempat enak di Larnwick. Baru saja mendarat, dia langsung menarik Toby ke salah satu pusat perbelanjaan. Toby hanya bisa menemaninya mengelilingi tempat tersebut.Sebenarnya dia pribadi tidak tertarik mengelilingi tempat keramaian seperti ini. Toby tidak mengerti kenapa makhluk bernama perempuan itu akan terlihat sangat bersemangat ketika berada di pusat perbelanjaan.Alicia mulai sibuk berkeliling kesana kemari tanpa membeli barang. Saat tiba di sebuah toko aksesoris, perhatian perempuan itu tertuju pa
Toby terlihat biasa saja ketika mendengar ucapan lelaki itu. Dia mendongak dan menatap pemuda tersebut. Toby tidak tahu ada masalah apa di antara dirinya dan pemuda hidung belang ini hingga membuat lelaki itu berkata seperti itu.Toby tahu kalau dirinya tidak menunjukkan sedikit kemampuannya, maka kemungkinan pemuda itu tidak akan percaya. Dia memutuskan untuk memberi tahu kehebatannya pada orang-orang ini.“Baik, aku mau membeli kalung ini,” kata Toby.Saat karyawan toko mendengar kalimat tersebut, dia tercenung dan menatap Toby dengan sorot aneh. Dia seperti tidak mengerti dengan tingkat kepercayaan diri Toby. Akan tetapi karyawan tersebut yakin kalau ada yang salah pada diri Toby sehingga membuatnya berkata seperti itu.“Pak, apakah Bapak yakin mau membelinya? Bapak nggak mau melihat harganya dulu?” tanya karyawan tersebut.Dia tidak percaya kalau Toby sanggup membeli kalung berlian ini dan menganggap lelaki itu tengah berbual. Kalau benar seperti tebakannya, maka dia akan memandang
Seluruh keadaan di sekeliling mereka mendadak menjadi sunyi senyap. Ekspresi pemuda hidung belang dan juga karyawan toko berubah menjadi keruh. Mereka tidak menyangka akan menjadi seperti ini. Semuanya curiga kalau apa yang mereka alami hanya sebuah mimpi. Benar-benar sulit dipercaya!“Nggak mungkin! Pasti ini palsu! Hei! Kamu pasti sedang mempermainkan aku!” ujar pemuda itu dengan lantang.Toby menggeleng dan kehabisan kata-kata melihat sikap pemuda tersebut. Dengan pelan dia berkata, “Faktanya sudah terpampang di depan mata. Terserah kamu mau percaya atau nggak.”Karyawan toko juga tampak melongo dan menatap Toby dengan sorot tidak percaya. Dalam hatinya diserang rasa panik karena Toby bisa mengeluarkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat. Kemungkinan dia merupakan salah satu orang penting di Larnwick.Rasa penyesalan menyerangnya kenapa harus mengusik Toby. Jika tidak, kemungkinan kejadiannya tidak akan menjadi seperti sekarang. Dia tidak tahu harus berbuat apa dan hanya bisa bers
“Sayang, aku suka sekali dengan kalung ini. Kamu beliin aku kalungnya,” pinta perempuan itu.Sudut bibir lelaki itu berdenyut dan berkata, “Barang itu sudah dibeli oleh orang lain.”“Kamu bisa nego sama mereka! Aku suka sama kalung itu!” kata perempuan itu lagi.Pemuda tersebut terdiam dan tidak tahu harus berbuat apa. Dia tidak menyangka perempuan di hadapannya ini akan membuatnya pusing tujuh keliling. Lelaki itu memijat keningnya dan bingung harus melakukan apa.“Baiklah, aku bantu,” kata lelaki itu pada akhirnya.Perempuan itu terlonjak girang dalam hati dan memeluk lelaki di sampingnya ini dengan ekspresi terharu. Sedangkan lelaki itu hanya menahan rasa keberatannya karena tidak enak menjauhkan tubuh perempuan itu darinya. Dia ingin sekali menampar wajah Toby untuk mengembalikan harga dirinya. Sepertinya sekarang merupakan waktu yang tepat.Kalau dia tidak bisa mendapatkan wanita yang dia inginkan, maka Toby jangan harap bisa mendapatkannya. Lelaki itu tidak percaya seorang orang
Ekspresi pemuda hidung belang tadi berubah dingin. Dia tahu kalau kalung berlian ini sangat bagus, tetapi dia tidak ingin menghabiskan uang sebanyak itu. Dia berkata pada Toby dengan nada mengancam, “Sebaiknya kamu berikan barang itu padaku, kalau nggak aku akan membuatmu tahu kehebatanku!”Toby hanya terkekeh ketika mendengar ancaman pemuda itu. Dengan sorot meremehkan Toby berkata, “Bukannya tadi kamu bilang mau perang harga? Sekarang nggak boleh menyesalinya.”Raut wajah pemuda itu semakin tegang. Dia tidak menyangka Toby akan berkata seperti itu dan membuatnya sedikit terkejut. Rasa benci semakin kuat di hati lelaki itu dan ingin sekali memberikan Toby pelajaran.“Bagus! Kamu sendiri yang cari mati! Kalau begitu jangan salahkan aku yang nggak akan sungkan!” sahut lelaki itu dengan marah.Toby bersikap seakan tidak mendengarkan apa pun dan memilih untuk mengabaikan lelaki hidung belang itu. Di matanya lelaki itu hanya seperti orang bodoh yang sedang melakukan hal tidak berguna. Cara
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro