Lelaki tua itu merasa lebih lega mendengarnya. Setelah Toby mengatakan itu, dia jadi tidak ragu lagi. Jadi, dia pun memberi tahu Toby nama cucunya dan tempat cucunya bekerja.Hanya saja, lelaki tua itu tidak terbiasa menggunakan telepon, jadi dia hanya memberi tahu alamat kantor cucunya itu pada Toby.Toby meminta William untuk membawa lelaki tua itu kembali ke vila, sementara dia pergi ke kantor Wando Tech.Ketika sampai di kantor Wando Tech, Toby dicegat.“Berhenti, siapa kamu? Berani-beraninya kamu datang ke sini. Cepat pergi. Kalau kamu nggak mau mati, cepat angkat kaki dari tempat ini.” Para penjaga keamanan memasang ekspresi dingin ketika melihat Toby.Mereka memandang Toby dengan ekspresi merendahkan, menganggap pria itu tidak pantas berada di sana.Toby tersenyum kecut mendengarnya. Memang benar, di mana-mana orang menilai orang lain dengan asumsi mereka sendiri. Namun, Toby tenang. Hinaan orang-orang itu terhadapnya sama sekali tidak membawa efek baginya.Toby sama sekali tida
Kedua satpam itu langsung mendorong Toby. Namun saat mereka mendorong, Toby tetap berdiri tegak di tempat tanpa tergoyah atau terpengaruh sedikit pun.Kedua satpam itu tercengang dan terpana akan hal ini. Mereka memandangi Toby dengan heran dan merasa aneh. Hal ini di luar bayangan mereka.Mereka jadi kesal, karena bos cantik sedang melihat mereka di sini. Kalau mereka tidak bisa mengusir seorang pria ingusan, bukankah itu artinya mereka akan kehilangan pekerjaan mereka?Mereka mulai menyerang Toby dengan ganas. Toby mencengkeram pergelangan tangan kedua satpam itu.Ketika pergelangan tangan mereka dicengkeram, ekpsresi kedua satpam itu perlahan-lahan berubah menjadi ekspresi kesakitan. Mereka terus berteriak kesakitan.Baru saat itulah Toby melepaskan mereka. Setelah melihat kekuatan Toby, wanita cantik itu langsung menganggapnya sebagai orang jahat.Toby berjalan menghampiri wanita itu. Karena wanita itu tidak setuju pergi dengannya, dia terpaksa membawa wanita itu pergi secara paksa
Wanita cantik itu menatap Toby dengan aneh. Sampai sekarang, dia tidak tahu pria itu datang untuk membantunya atau sengaja bersandiwara untuk menolongnya?Dia tidak bisa menebak isi pikiran Toby sekarang. Namun, dia hanya bisa memikirkan satu kemungkinan dalam benaknya. Toby kemungkinan datang untuk membantunya.Namun, dia juga tidak yakin.Toby juga tahu apa yang dipikirkan wanita itu. Dia langsung tersenyum dan berkata, “Tentu saja aku datang ke sini untuk membantumu.”Mendengar perkataan Toby, wanita itu tanpa sadar melirik Toby dan menyimpulkan bahwa pria itu pasti berbohong.Toby merentangkan tangannya, menunjukkan bahwa dia tidak tahu harus bagaimana lagi. Bahkan kalaupun wanita ini curiga padanya, dia juga tidak bisa berkata apa-apa. Dia tahu wanita ini pasti tidak percaya padanya.“Terserah kamu mau percaya atau nggak, tapi aku sudah mengatakan yang sebenarnya,” kata Toby datar.Wanita cantik itu masih sedikit ragu ketika melihat senyuman Toby yang sepertinya tidak berniat jaha
Lelaki tua dan wanita cantik itu pun menginap di sana.Helena terkejut melihat Toby membawa seorang wanita pulang ke rumah. Dia menatap Toby dengan aneh, mengira Toby sengaja melakukannya.“Toby, apa maksudmu dengan ini?” tanya Helena sambil melirik dengan marah.Toby menundukkan kepalanya dengan perasaan bersalah, berdeham dan berkata, “Dia sedang terkena masalah, jadi akan tinggal di rumah kita untuk beberapa hari.”“Oke.” Helena tidak banyak bertanya. Dia hanya khawatir wanita cantik itu ada hubungannya dengan Toby. Bagaimanapun juga, dia tetap akan merasa agak tidak nyaman.Toby menyentuh kepala Helena dan berkata dengan penuh perhatian, “Bodoh, aku nggak akan meninggalkanmu.”Helena memutar bola matanya dan bergumam, “Kita sudah berapa lama menikah? Masih saja gombal seperti itu.”“Aku sudah tua, tapi kamu sama sekali nggak tua. Kamu akan selamanya menjadi wanita tercantik nomor satu di Larnwick,” kata Toby sambil tersenyum.Helena menjadi lebih tenang ketika mendengarnya. Setidak
Toby tahu jelas. Ini adalah trik yang sering digunakan oleh Spectra. Dia tidak menyangka Spectra akan keterlaluan seperti ini. Bisa-bisanya mereka melakukan hal ini. Dia tidak akan menerima semua ini.Bagaimanapun juga, dia harus mencegahnya. Jangan sampai hal ini terjadi.“Jangan khawatir, Spectra yang membuat masalah ini. Aku yakin aku bisa menangani orang-orang mereka,” kata Toby dengan tenang.Wanita cantik itu memandang Toby dengan curiga. Jika dia tidak melihatnya dengan mata kepala sendiri, dia mungkin akan mengira pria itu sedang bercanda dengannya. Dia tahu jelas kedudukan dan pengaruh Spectra di Larnwick.Bisa-bisanya pria itu begitu yakin. Orang lain pasti akan panik.Dia tidak tahu dari mana datangnya keberanian pria itu.Pada saat ini, wanita cantik itu tersenyum, “Jangan bercanda denganku. Aku tahu cara main Spectra. Dengan kemampuanmu, kamu bukan tandingan mereka.”Dia pikir pria itu pasti sedang menghibur dirinya. Dia menghargai niat baik itu.Wanita itu ingin cepat-cep
Ada banyak preman yang sedang berdiri di pabrik kosong itu. Ketika melihat wanita cantik itu, mereka seperti sekawanan serigala yang melihat daging segar. Tatapan mereka sangat serakah dan penuh nafsu. Mereka tidak menyangka wanita ini ternyata begitu cantik.Jika tidak melihatnya dengan mata kepala sendiri, mereka sendiri juga tidak akan percaya.Mereka tertegun sejenak, menjilat sudut bibir mereka, dan tanpa sadar menatap wanita cantik itu.Wanita itu sangat jijik dan takut melihat tatapan berapi-api dari para preman tersebut.Blake datang menghampirinya, mengeluarkan sejumlah uang dan melemparkannya ke sopir taksi tadi dan berkata, “Pergilah.”Bukannya marah, sopir itu malah mengambil uang itu sambil tersenyum dan langsung pergi.“Oke, oke,” ujar sopir itu dengan sangat bersemangat. Dengan uang sebanyak ini, dia sudah menjadi kaya sekarang.Blake memandang sopir itu dengan jijik. Baginya, sopir itu terlalu norak. Dia tersenyum meremehkan dan tidak memedulikan sopir itu sama sekali.
Blake masih trauma menghadapi Toby. Dia terkejut dan tidak tahu harus berkata apa untuk waktu yang lama. Ini memang di luar perkiraannya.Dia melirik belasan preman yang ada di belakangnya. Dia juga tidak tahu apa orang-orang ini bisa melawan Toby.Dia sekarang seperti sedang berhalusinasi, seolah-olah dia dikelilingi oleh Toby sendirian.Para preman itu menggosokkan tangan mereka, tidak sabar untuk melawan Toby.Blake mengerutkan kening dan berkata, “Toby, mengapa kamu selalu mencari masalah denganku? Apa aku pernah mencari masalah padamu?”Dia sangat marah karena ini. Dia tidak menyangka Toby akan menghentikan semua rencananya di mana-mana.Toby tertawa mendengarnya. Di saat seperti ini, pria itu masih sangat naif.“Blake, kamu pikir aku nggak tahu apa-apa? Kamu terlalu naif,” Toby tersenyum dingin.Sudut mulut Blake sedikit berkedut. Dia tidak tahu harus berkata apa untuk waktu yang lama. Dia masih terkejut dengan hal ini.Dia sangat pusing dan dia tidak tahu harus berbuat apa sekar
Suara dingin itu seolah meledak di telinga Blake. Blake punya firasat buruk. Dia menoleh dengan kaku, memaksakan senyum dan menatap Toby.Toby berkata dengan datar, “Blake, aku tahu kemampuanmu, tapi kalau kamu ingin meninggalkan tempat ini sekarang, nggak semudah itu. Kamu harus melewatiku.”Blake rasanya ingin mengumpat. Dia tidak tahu apa kesalahannya. Mengapa hidupnya sangat menyedihkan seperti ini?“Pak Toby, jangan bercanda denganku. Aku sama sekali bukan lawanmu.” Blake tersenyum datar.Toby menyipitkan matanya dan berkata, “Aku berubah pikiran sekarang. Kamu nggak boleh pergi.”Blake terkejut. Dia punya firasat buruk. Apa pria ini akan menyerangnya? Dia tidak bisa membayangkan dia akan dipukuli sampai seperti apa.Toby berkata dengan dingin, “Ini peringatan terakhir. Kalau masih ada lain kali, aku berjanji akan membiarkanmu mati tanpa dikubur.”Kaki Blake gemetaran mendengar perkataan itu. Dia terduduk di tanah. Dia tidak bodoh. Dia bisa melihat bahwa Toby tidak hanya menakut-n