Fifth King Dragon tertegun di tempat. Kalau dia tidak melihatnya sendiri, dia tidak akan mempercayainya. Dia langsung menggertakkan gigi karena kesakitan.Dia segera menampar Yeny dan tersenyum dingin, “Berani-beraninya kamu menyerangku. Tampaknya kamu sudah bosan hidup. Cepat berikan penawarnya padaku.”Yeny mendengus, “Kamu menyuruhku memberimu penawarnya? Tampaknya kamu sedang bermimpi.”Mendengar ini, Fifth King Dragon langsung merasa ingin meledak karena marah. Dia tidak menyangka wanita itu akan berani menolaknya. Tella juga refleks menyerang Fifth King Dragon.Meskipun kekuatannya sedikit lemah, serangannya itu cukup untuk melukai Fifth King Dragon. Fifth King Dragon tidak meminta bantuan. Baginya, dia akan kehilangan muka jika dia meminta bantuan.Bagaimanapun juga, mereka semua ini adalah wanita. Kalau hal ini sampai tersebar, dia pasti akan malu.Fifth King Dragon berkata dengan dingin, “Ganas juga, tapi aku suka.”Saat ini, Toby dan Weston sudah sampai di tempat Matthias.Ke
Melihat sikap pengecut Fifth King Dragon, Toby tidak tersentuh atau tergerak sedikit pun hatinya. Dia sudah bisa menebak pemikiran pria itu dari awal. Pria ini hanya ingin membuat masalah.Kalau memang itu yang diinginkan pria itu, dia akan melihat trik apa lagi yang akan digunakan pria itu.Ketika melihat Toby datang tadi, Fifth King Dragon tidak tahu harus berkata apa untuk beberapa waktu. Apa yang dia inginkan dalam hati sangat sederhana, yaitu agar pria itu mau melepaskan dirinya.Toby berkata dengan datar, “Kamu sudah melakukan semua ini, tetapi kamu masih ingin aku melepaskanmu. Kamu terlalu naif.”Mendengar itu, Fifth King Dragon tidak bisa berkata-kata lagi. Dia sangat bingung. Dia tidak menyangka Toby akan berkata seperti itu. Dia seketika langsung menatap Toby dengan wajah dingin.Tentu saja, Toby tidak akan membiarkan Fifth King Dragon pergi begitu saja. Pria itu telah memukul Tella dan Yeny, jadi dia tidak bisa membiarkan pria itu hidup tenang. Fifth King Dragon sangat ter
Matthias tertegun di tempat. Dia cepat-cepat melambaikan tangannya ke arah Toby dan berkata, “Pak Toby, apa yang Bapak bicarakan? Kita ini teman. Untuk apa aku mengambil uang Bapak?”Toby tahu bahwa Matthias sungkan untuk menerimanya, jadi dia segera menyerahkan uang itu kepada pria itu dan berkata, “Sudahlah, di saat seperti ini, jangan terlalu sungkan padaku.”Matthias menggaruk-garuk kepalanya dan tidak mengatakan apa-apa lagi.Sejujurnya, Toby sangat berterima kasih kepada Matthias. Jika Matthias tidak melangkah maju, keadaan akan menjadi semakin rumit.Dia harus sangat memperhatikan orang seperti ini.Matthias memandang Weston dengan heran. Dia tidak menyangka Weston dan Toby akan bersama. Hal ini membuatnya sangat bingung. Situasi macam apa ini?Bukankah Weston ada di pihak yang berlawanan dengan Pak Toby? Mengapa dia bisa berdiri di samping Pak Toby sekarang?Ini membuat Weston merasa sangat aneh. Weston mengira pasti ada yang tidak beres dalam hal ini.Akhirnya, Matthias pun be
First King dan Dragon Queen tentu tidak peduli dengan alasan Fifth King Dragon. Tujuan mereka sangat sederhana dan mereka hanya ingin melihat hasilnya. Sedangkan untuk prosesnya, sama sekali tidak penting bagi mereka.Fifth King Dragon merasa ini semua sangat tidak adil. Apa yang bisa dia lakukan?Namun pada saat ini, First King mencibir dan berkata, “Fifth King Dragon, seharusnya kamu membawa mereka kembali sebelumnya, tapi kamu malah menundanya sampai Toby datang.”Setelah mendengar pertanyaan dari First King, Fifth King Dragon menarik napas dalam-dalam. Dia tidak menyangka First King telah tahu semuanya. Dia menyeka keringat dinginnya dan tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya.“Itu, aku benar-benar ada urusan lain waktu itu, makanya aku menunda waktu.” Pada saat ini, dia masih beralasan.First King sama sekali tidak ingin memberikan kesempatan ini kepada Fifth King Dragon. Di matanya, pria itu sudah tidak memiliki nilai, jadi dia segera melambaikan tangannya.Segera, seseorang me
Blake terkejut. Dia mulai takut. Dia tahu siapa Toby. Kalau dia diminta pergi dan berbicara dengan Toby, bukannya ini namanya mendorongnya ke lubang jebakan?“Ini terlalu berisiko,” Blake menolak tanpa sadar. Sekarang ini, Toby pasti ingin membunuh dirinya. Jika dia mengambil risiko seperti itu saat ini, maka dia pasti mati.First King meliriknya dengan dingin, dan pada saat yang sama, Dragon King juga memaksanya. Blake menarik napas dalam-dalam dan tercengang di tempat. Dia memijat dahinya dan merasa sangat kesal.“Oke, aku akan pergi.” Blake tahu bahwa jika dia tidak menyetujui hal ini, dia pasti akan mengalami hal yang sama seperti Fifth King Dragon. Jadi, terpaksa menyetujuinya dengan tidak berdaya.Sementara di sisi lain ….Toby membawa Helena dan yang lainnya pulang. Dia tahu bahwa Spectra mulai mengawasinya. Bisa dibilang, mereka menganggapnya sebagai ancaman.Di saat seperti ini, Toby semakin perlu bersikap tenang. Dia tahu bahwa masalah hari ini harus diselesaikan. Kalau tidak
Di kawasan kumuh Distrik A.Seorang pria berpenampilan seperti pengemis sedang memungut sampah untuk mencari nafkah. Jika ada yang melihatnya, orang itu pasti akan mengenali orang tersebut sebagai William Zook.Pada saat ini, William tidak lagi memiliki tampang arogan seperti sebelumnya, melainkan terlihat sangat menyedihkan. Hal ini membuat orang menghela napas karena simpati.William merasa pahit di dalam hati. Dia adalah orang yang berada di samping Dragon Queen dulu. Namun, siapa yang menyangka dia bisa terjerumus ke situasi seperti ini sekarang. Kalau dibandingkan dengan kehidupannya yang sebelumnya, kehidupan yang sekarang membuatnya sangat menyesal. Kalau masih ada kesempatan, dia pasti berharap untuk bisa memulai dari awal.Namun, dia hanya bisa menyesal sekarang. Dia punya banyak pemikiran dan ide, tetapi tidak ingin mengeluarkannya sekarang. Dia hanya merasa semua ini sangat berbeda dengan yang dia bayangkan.Saat ini, sekelompok orang berjalan menuju William. Ketika William
“Kamu tahu salah? Baguslah kalau tahu salah.” Para preman berbadan besar itu akhirnya mengulurkan tangan.William menggertakkan gigi, akhirnya menyerahkan uang yang diperolehnya dari memungut sampah. Uang kertasnya memang terdiri dari banyak pecahan, tapi kalau totalkan, jumlahnya bisa mencapai 400 ribu.Raut muka para preman itu berubah masam. Mereka berkata dengan dingin, “Apa ini? Uang yang kamu dapatkan dari memungut sampah hari ini cuma segini?”William mengangguk kuat dan berkata, “Iya. Aku juga nggak bisa apa-apa. Aku hanya punya segini.”“Jangan banyak beralasan, deh. Kamu pikir aku nggak tahu apa yang kamu pikirkan? Aku beri tahu, ya. Di mataku, kamu hanyalah sampah.” Salah satu preman berkata dengan senyum menghina, “Biasanya kamu bisa mendapatkan 600 ribu setiap harinya. Jujur, apa kamu diam-diam menyembunyikannya?”Sudut mulut William sedikit berkedut, dan dia menjawab dengan lemah, “Aku benar-benar nggak menyembunyikannya. Ini benar-benar semua pendapatanku hari ini.”Pemi
Mendengar itu, wajah William langsung memerah. Pria ini terlalu menindasnya, jelas sekali sedang mempermalukannya.Dia memandang Toby dengan sangat jengkel, berpikir bahwa pria itu sudah keterlaluan.Namun, dia tiba-tiba berubah pikiran. Setidaknya, Toby bisa menolongnya sekarang. Dia jadi tidak paham dengan situasi ini sekarang. Dia tidak tahu Toby sedang menolongnya atau mencari masalah dengannya.Tidak peduli apa bagaimanapun dia memikirkannya, dia merasa tidak ada yang menguntungkan baginya.Melihat ada orang yang berani melawan mereka, para preman itu tidak bisa menahan amarah mereka. Mereka pikir, otak Toby pasti sedang tidak berfungsi.Mereka tidak tahu dari mana Toby mendapat keberanian untuk maju dan melindungi William. Bukankah ini namanya mencari masalah untuk diri sendiri?Mereka merasa pasti ada yang tidak beres dengan otak Toby.William tidak peduli lagi. Mati di tangan Toby setidaknya jauh lebih baik daripada dipukuli sampai mati. Dia memeluk paha Toby lagi dan berkata,
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro