“Pak Toby, anu, Kak Darwin sudah pergi. Apa sudah sebaiknya aku pergi juga?” Hendy mulai panik melihat hanya dia satu-satunya yang tersisa disana. Dia bergidik ngeri.Toby berkata dengan nada datar, “Kamu mau ngapain?”Ekspresi di wajah Hendy berubah malu mendengar jawaban Toby. Dia jadi tidak tahu bagaimana harus menjawabnya. Sebenarnya, dia juga tidak berani berbicara dengan Toby.Dia sangat takut pada Toby. Bagaimanapun juga, Toby memberinya trauma yang cukup besar. Dia sudah berkali-kali membuat Toby marah. Dia sendiri tidak bodoh, bisa menyimpulkan sendiri bahwa Toby pasti tidak akan melepaskannya.Semakin seperti ini situasinya, dia jadi semakin panik. Dia merasa semua yang terjadi di depan matanya ini berbeda jauh dengan apa yang dia bayangkan.Hendy berdeham dan berkata, “Lepaskanlah aku. Aku berjanji aku akan membuat mereka terus memilih untuk bekerja sama denganmu.”Toby merasa seolah baru saja mendengar lelucon terbesar di dunia. Di saat seperti ini, pria ini masih saja bero
Hendy menelan ludah. Untuk bertahan hidup, dia tidak peduli lagi dengan harga dirinya. Dia membulatkan niatnya dan mulai menunjukkan tariannya.Weston langsung tertawa terbahak-bahak melihatnya.Raut muka Hendy sangat masam. Dia terpaksa terus melakukannya.Toby sampai tidak bisa berkata-kata ketika melihat pemandangan panas itu. Hendy benar-benar menghalalkan segala cara. Dia jadi tidak mau perhitungan lagi dengan pria itu karena hal ini.“Kamu boleh pergi.” Toby melambai dengan santai.Hendy sangat gembira mendengarnya. Dia cepat-cepat mengucapkan terima kasih. Dia tidak menyangka Toby akan melepaskannya. Ini sangat mengejutkannya.Kalau dia tidak melihatnya dengan mata kepalanya sendiri, dia tidak akan mempercayainya. Dia terus mengucapkan terima kasih pada Toby.Toby berkata dengan nada datar, “Tapi kamu harus memenuhi janjimu. Kalau nggak, kamu akan tahu akibatnya.”Hendy terkejut. Dia tercengang mendengarnya. Situasi ini benar-benar di luar bayangannya. Dia cepat-cepat berkata,
Hendy merasa ingin meledak. Dia tidak menyangka ketiga orang ini akan datang untuk membalas dendam padanya.Dia mulai bingung sekarang, tidak tahu harus berkata apa. Dia menggaruk dahinya, juga tidak merasa marah. Dia hanya merasa sangat takut dalam hati.Darwin tersenyum dingin dan berkata, “Kalau nggak, aku juga nggak akan merasa semalu itu.”Biasanya, dia akan berinisiatif untuk bermain piano, di mana itu adalah keinginannya sendiri. Namun, dia jadi merasa terpaksa untuk melakukannya sekarang. Ini membuatnya sangat kesal. Dia memutuskan untuk menunjukkan keahliannya pada pria itu, supaya pria itu tahu kehebatannya.Saat ini, Darwin tidak tahu harus berkata apa. Dia hanya ingin membunuh pria itu.Hendy buru-buru melambaikan tangannya dan berkata, “Kakak-Kakak, aku juga nggak bersalah. Aku juga nggak punya pilihan lain. Kalau aku punya cara lain, aku juga nggak akan melakukan ini. Tolong lepaskan aku. Nggak ada gunanya kalian memukulku. Lebih baik kita memikirkan bagaimana cara mengh
Mulut Hendy berkedut ketika mendengar perkataan Darwin. Entah mengapa, dia merasa orang-orang ini seperti sedang memakinya.Darwin tersenyum dingin dan berkata, “Sudahlah, jangan banyak tingkah. Aku beri tahu kamu ya, dalam situasi seperti ini, kalau kamu nggak berhasil, jangan salahkan kami kalau nggak sungkan lagi padamu nanti.”Hendy segera menganggukkan kepalanya berkali-kali. Dia juga takut. Dia tahu betapa serius risikonya kalau dia tidak berhasil melakukannya.Hendy menelan ludah. Idenya sangat sederhana. Dia tahu apa yang ada di depan matanya ini sangat penting, tapi pada saat seperti ini, dia harus tetap tenang.Kalau dia tidak bisa tenang, itu malah akan lebih buruk.Idenya sangat sederhana. Dia akan sengaja menyuruh orang untuk berpura-pura menjadi Toby dan memberi surat pada kakak sulungnya ketika kakaknya itu sedang ulang tahun. Dengan begitu, kakak sulungnya pasti akan marah besar.Bagaimanapun juga, kakak sulungnya adalah orang yang sangat ingin dihormati, sedangkan Toby
Semua orang terharu mendengar perkataan Darren. Inilah yang mereka inginkan. Mereka tidak menyangka Darren begitu lembut.Darren melihat kado yang dibawa orang-orang dan mengangguk puas. Pada saat ini, Hendy mulai bersorak, “Kak, bukalah kado-kadonya.”Mendengar itu, Darren langsung mengangguk dan memberi isyarat dan menyuruh seseorang membuka kado itu.Pada saat ini, dia melihat ada sebuah jam di antara hadiah-hadiah itu. Raut wajahnya langsung berubah masam. Dia sangat kesal. Seseorang memberinya sebuah jam. Maksudnya apa? Apa orang itu ingin waktunya di dunia ini cepat berakhir?Orang-orang tercengang melihatnya.Darren berkata dengan tegas, “Oke, kalian semua tenang. Di saat seperti ini, kalian harus tenang. Kalau nggak, aku akan membuat kalian menyesal.”Orang-orang itu tercengang mendengar kata-kata Darren.Raut muka Darren berubah suram. Dia sangat kesal dengan apa yang terjadi hari ini. Dia tahu bahwa seseorang pasti sengaja ingin menentangnya.Dia ingin melihat siapa yang memi
Darren tanpa sadar melihat ke arah Hendy, lalu ekspresi di wajahnya menjadi serius. Dia berkata, “Apa yang kamu katakan itu benar?”Hendy tahu bahwa dia tidak boleh mengatakan yang sebenarnya saat ini, jadi dia mengangguk dengan penuh semangat.Darren mempercayainya. Dia memandang semua orang yang hadir dan semua orang menundukkan kepala mereka karena ketakutan.Darren menyipitkan matanya. Orang ini memberinya sebuah jam di pesta ulang tahunnya. Bukankah ini namanya ingin mencari masalah dengannya? Dia tidak peduli masalah apa yang ada antara dirinya dengan orang itu.Dia harus menunjukkan betapa kuatnya dia kepada orang yang bernama Toby itu.Darren melihat hadiah-hadiah yang lain dan semuanya normal. Hanya hadiah Toby yang tidak normal. Dia tidak peduli apa maksud Toby dengan memberinya jam.Dia tidak bisa peduli sekarang. Kalau dia tidak melampiaskan kemarahannya, dia tidak akan tahan. Ini adalah sesuatu yang dia tidak bisa tinggal diam.Darren menarik napas dalam-dalam. Raut mukany
Weston tidak berani memikirkannya lagi. Dia merasa kalau dua orang ini berkelahi, pasti akan seperti pertarungan antara dewa.Dia menghela napas dan mulai bersikap seolah tidak ada yang terjadi. Dia bersembunyi seolah semua itu tidak ada hubungannya dengan dirinya.Darren tidak menyerang Toby sendiri, tetapi menyuruh anak buahnya. Ketika anak buahnya menyerang Toby, dia tercengang.Kalau dia tidak melihatnya sendiri, dia tidak akan percaya.Anak-anak buahnya dia beri nama Dragon Knight. Mereka sangat hebat.Namun, dia mendapati bahwa Toby sama kuatnya dengan Dragon Knight, anak buahnya itu. Hal ini membuatnya merasa kacau. Ini jauh di luar bayangannya.Dia merasa ada ledakan emosi di hatinya ketika melihat Toby. Dia tidak menyangka pria itu begitu kuat. Dia menarik napas dalam-dalam. Dia sangat terkejut.“Hebat sekali,” kata Darren terkejut.Toby juga sangat kaget melihat kekuatan Dragon Knight. Dia mengira kekuatannya bisa dibilang sangat kuat. Namun, kalau dibandingkan dengan Dragon
Setelah itu, hal yang mencengangkan terjadi. Kedua Dragon Knight itu tiba-tiba jatuh ke tanah.Toby juga tertegun melihatnya. Dia tidak mengerti.Saat in, kedua bola mata Darren hampir keluar dari rongga matanya. Chip yang ada di dada Dragon Knight adalah kelemahan mereka. Yang dia tidak sangka adalah, Toby bisa memecahkan hal ini.Dia menatap Toby dengan kaget.Hendy dan yang lainnya juga terlihat canggung. Mereka saling memandang dan tidak tahu harus berkata apa. Mereka sudah menaruh semua harapan mereka pada Darren dan Dragon Knight.Siapa yang menyangka Darren dan Dragon Knight ternyata juga bukan lawan Toby.Pada saat ini, Toby berkata dengan nada datar, “Sudahlah, seharusnya kalian tenang kan di saat seperti ini? Nggak usah terlalu banyak berpikir.”Darren tidak seangkuh sebelumnya lagi. Dia memandang Toby dengan ekspresi dingin.Sebaliknya, Hendy dan yang lainnya melarikan diri. Mereka takut mereka akan ditangkap oleh Toby.Darren bingung ketika melihat mereka kabur. Ada apa ini
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro