Klik!Pintu terbuka, dan Toby Mars berdiri di pintu.Ekspresi wajah Patricia Higins mengeras, dan berkata dengan curiga: "Bukankah kamu ditahan, bagaimana kamu bisa dibebaskan?"Toby Mars tersenyum dan berkata, "Bu, saya tidak melanggar hukum. Mereka tentu saja membebaskan saya."Pada saat yang sama, Helena Pitch mendengar suara Toby Mars. Dia bergegas, memeluk Toby Mars, dan menangis.Toby Mars menghiburnya dengan beberapa kata: "Tidak apa-apa, saya baik-baik saja, bukankah sudah dibebaskan."Di ruang tamu, semua orang duduk bersama.Patricia Higins dan Alfred Pitch yang duduk di sofa, menatap Toby Mars dengan mata tajam dan marah, serta penuh tanda tanya.Dan di samping Toby Mars, ada seorang lelaki tua bernama Burt.Patricia Higins terus menatap Burt, dengan ekspresi tidak senang: "Toby Mars, siapa lelaki tua ini, bagaimana kamu bisa dengan seenaknya membawa orang yang tidak dikenal ke rumahku?"Patricia Higins tidak terlalu menyukai pakaian lelaki tua itu. Dia masih mengenakan sete
Bahkan Alfred Pitch ingin menyela, tetapi dia dipotong Patricia.“Duduk di sana dan baca koranmu.” Patricia Higins berkata kepada Alfred Pitch. Kemudian, dia menoleh, matanya berbinar, dan menatap Burt seperti harta pusaka.Helena Pitch sangat tidak berdaya, sangat memalukan saat ibunya sendiri seperti ini.Beberapa saat yang lalu, ingin mengusir orang, dan sekarang matanya fokus menatap Burt."Bu, Tuan Burt memiliki banyak hal yang harus diurus, dia masih ada hal yang harus diurus," kata Helena Pitch.Patricia Higins menatap Helena Pitch dan berkata, "Apa yang kamu tahu, jangan bicara sembarangan."Setelah itu, dia berdiri lagi sambil menyeringai. Kemudian, menatap langsung ke Toby Mars dan berkata, "Berdiri , duduk di sana."Toby Mars tidak punya pilihan selain berdiri.Patricia Higins menjatuhkan pantat besarnya dan duduk disebelah Burt dengan ekspresi menyanjung, dan berkata, "Tuan Burt, bagaimana anda bisa kenal Toby Mars?"Sekarang dia mulai menyebut-nyebut Toby Mars, benar-benar
Selalu minta uang, itulah Patricia Higins.Seorang wanita yang tidak tahu malu.Toby Mars bingung, tidak tahu harus berkata apa, dan menatap Helena Pitch.Helena Pitch kemari dan berkata dengan dingin, "Bu, apa yang kamu lakukan? Bahkan jika Toby Mars menerima uang itu, itu tidak akan diberikan kepadamu. Ini untuk perawatan Mia."Helena Pitch tahu kepribadian Toby Mars. Dia pasti memberitahu tentang dua ratus ribu ini karena Patricia Higins menanyakannya.Tapi dia tidak menyangka ibunya akan meminta uang tersebut.Begitu Patricia Higins mendengar ini, dia terpana. Dan berdiri untuk membuat keributan, "Saya tidak mengatakan bahwa tidak akan merawat Mia. Uang ini hanya disimpan saya dulu. Jika kalian mau menggunakan uang tersebut, bukankah tinggal beritahu saya?" Helena Pitch sangat marah, uang ini tidak boleh diberikan padanya.Dalam hati Patricia Higins, tidak ada Mia sama sekali.Begitu uang itu sampai di tangannya, tidak akan mudah untuk memintanya kembali.Melihat penolakan Helena
Beberapa orang saling melirik, diikuti dengan suara tawa."Selena Pitch, otakmu tidak bermasalah, kan?""Apakah kamu tahu siapa David Wood? Dia yang tampak bodoh ini, bisakah dia mengenal David Wood?""Jika dia bisa kenal David Wood, saya akan berlutut dan memanggilnya kakek."Beberapa pemuda yang berpakaian penuh gaya menyindirnya.David Wood, apakah orang yang bergaul dengan orang biasa. Semua orang tahu reputasi David Wood, salah satu dari empat tokoh Underworld di Larnwick!Mengawasi ratusan restoran, punya bawahan ratusan orang!Akankah David Wood memberi hormat pada orang tidak berguna ini?Itu tidak mungkin, itu hanya lelucon tingkat internasional!Selena Pitch berpura-pura cemas dan berteriak: "Toby Mars, segera beritahu mereka apakah ini benar atau tidak. Tidak bisa, kamu harus menelepon David Wood sekarang dan memintanya untuk segera datang!"Namun, Toby Mars menggelengkan kepalanya dan berkata: "Maaf, saya tidak kenal David Wood.""Ha ha ha!"Segera, tawa meledak.Selena Pi
Apa ini Apa ini!Patricia Higins sangat panik saat ini, buru-buru mengeluarkan ponselnya, dan mengambil foto dengan gemetaran.Dia ingin mengambil bukti, kemudian pulang dan bertanya pada Toby Mars dengan hati-hati.Tentu saja, Patricia Higins sekarang sangat bingung dengan identitas Toby Mars.Orang yang tidak berguna ini, bagaimana bisa duduk bersama di mobil mewah dengan orang terkaya di Crosstone?Patricia Higins tidak bisa memahami hal ini, dan buru-buru berbalik dan pergi.Ketika dia sampai di rumah, dia memberi tahu Alfred Pitch tentang hal ini: "Pitch, cepat lihat ini. Apakah ini Toby Mars?"Alfred Pitch sedang mengurus burungnya, meletakkan sangkar burung, mengenakan kacamata baca, dan berkata, "Mengapa kamu memotretnya? Apakah kamu sekarang menguntit Toby Mars?"Alfred Pitch terkejut, apa yang terjadi pada istrinya.Bahkan menguntit orang seperti ini?Patricia Higins memelototinya, menepuk tangannya, dan berkata, "Perhatikan baik-baik siapa yang ada di sebelahnya!"Alfred Pit
Tentu saja tidak!Patricia Higins tidak akan percaya.Dia masih tahu seperti apa menantu laki-lakinya.Seperti yang Toby katakan, bukankah mereka menanggung hinaan karena Toby selama beberapa tahun ini?Toby Mars juga tahu bahwa mereka tidak akan percaya, jadi dia mengatakan ini dengan sengaja.Terkadang tidak ada yang percaya akan kebenaran.Patricia Higins berhenti berbicara, tidak tahu mengapa dia berpikir seperti itu, dan berkata dengan nada memerintah: "Oke, saya tahu, kamu pergilah ke rumah sakit, ngomong-ngomong, lusa adalah hari ulang tahun ayahmu. Saat itu, kamu tidak perlu kesana. Tinggallah di rumah saja."Patricia Higins tidak ingin menantu laki-laki sampah ini, membuat malu di hari ulang tahun Alfred Pitch.Lagi pula, semua teman Alfred Pitch dan Patricia Higins akan hadir di sana.Toby Mars tersenyum, mengangguk dan berkata, "Saya mengerti."Setelah itu, dia berbalik dan pergi. Dia berdiri di pintu, merokok, dan memikirkan banyak hal.Di depannya, wanita di rumah sebelah
Toby Mars menggelengkan kepalanya, melirik Mercedes-Benz di showroom dan berkata, "Ayo pergi, kita tidak diterima di sini."“Tidak diterima?” Sophie Seymour berkata dengan terkejut.Dia langsung melihat supervisor sales, sudah tahu apa yang terjadi."Halo, saya membuat janji untuk melihat mobil hari ini, mohon panggil manajer kalian."Sophie Seymour tidak senang, mencoba menahan emosinya."Janji apa? Tidak ada janji hari ini, jadi cepatlah pergi. Kalian berdua, tidak perlu berpura-pura lagi, masih panggil Tuan Mars. Apakah kalian berpura-pura kaya?"Mandy Wang mengutuk seperti seorang ibu-ibu.Terutama hari ini, dia ada pelanggan besar.Telah disepakati setelah menemani satu malam maka akan membeli mobil, tetapi setelah Mandy Wang dan pelanggan tidur bersama, pelanggannya malah tidak menepati janji!"Kamu!" Sophie Seymour tidak sabar.Toby Mars meraih tangannya dan berkata, "Lupakan saja, ayo pergi ke sebelah."Sophie Seymour melangkah dengan marah.Keduanya berbalik dan bersiap untuk
"Oke, kalau begitu saya akan menunggumu selama lima belas menit, saya ingin melihat apakah bos kami akan datang."Manajer South tertawa.Sepuluh menit berlalu, Manajer South melirik arlojinya. Ada seringai kejam di sudut mulutnya, dan dia berkata, "Dua belas menit telah berlalu, di mana bos kami?"Toby Mars tidak berbicara, wajahnya acuh tak acuh."Satpam, usir kedua orang ini !"Manajer South tidak mau repot-repot lagi, jadi dia langsung memanggil satpam.Beberapa satpam dengan wajah muram berjalan ke arah Toby Mars.Tiba-tiba!Ada suara teriakan dari pintu!"Hentikan!"Semua orang memandang ke arah suara dan melihat seorang pria paruh baya dengan setelan abu-abu, buru-buru berlari dari pintu. "Bos, kenapa kamu ada di sini?"Manajer South segera berlari untuk menyambutnya.Yang datang adalah pemilik showroom ini, Patt Calvin, yang memiliki kekayaan dua ratus juta dolar, dan memiliki tiga showroom mobil.Tetapi.Patt Calvin bahkan tidak melihat Manajer South yang akan datang. Dia mend
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro