Pada waktu yang bersamaan, ekspresi Ferdy dan Adrian berubah lagi dengan cepat. Mereka mulai merasa tidak tenang karena penyakit Athur ada hubungannya dengan mereka. Keduanya merasa hal ini sudah berlalu dengan aman, tetapi siapa sangka Toby justru mampu begitu jeli. Bagaimana mungkin mereka bisa tidak panik?Yordan menjawab dengan jujur, “Seharusnya beliau makan sesuatu yang bisa membuat tekanan darahnya meningkat dalam waktu singkat. Contohnya seperti daging berlemak, permen anggur atau yang lainnya.”Ferdy langsung mengeluarkan sahutannya ketika mendengar penjelasan Yordan, “Nggak mungkin! Papa tahu kalau tekanan darahnya tinggi, dia nggak mungkin makan makanan itu. Kamu jangan sembarangan ngomong! Jangan salahkan aku kalau aku bersikap nggak sopan!”Diam-diam Adrian menahan lengan Ferdy dan berbisik, “Kak, kamu terlalu gegabah. Dokter Yordan bukan orang yang bisa kita lawan.”Dia tahu bahwa sikap kakaknya sangat berapi-api, oleh karena itu dia menahan Ferdy. Menurut Adrian apa yang
Semua orang yang ada di sana hanya menggelengkan kepala mereka tidak mengerti. Mereka menganggap bahwa pasti ada alasan lain di balik kejadian ini. Untuk sementara, mereka memutuskan untuk tidak memikirkannya terlebih dahulu.Setelah Yordan pergi, diam-diam Toby mengirimkan uang pada lelaki itu. Tidak mungkin dia selalu meminta bantuan Yordan tetapi tidak pernah membayar. Sedangkan Ferdy dan yang lainnya masuk untuk menjenguk Athur.“Pa, Papa nggak apa-apa kan? Ternyata dokter Yordan memang hebat,” kata Ferdy sambil menggosok kedua telapak tangannya.Lelaki itu memang tidak tahu malu, sampai detik ini pun dia masih tidak mengakui bahwa dirinya yang salah. Ferdy masih merasa dirinya yang paling baik dan pantas.Ketika Athur mendengar kalimat Ferdy, wajah lelaki itu berubah dingin. Dia sangat marah dengan putranya itu apalagi setelah kejadian Ferdy yang merebut surat wasiat darinya. Jelas sekali lelaki itu tidak menghargai dirinya sebagai seorang orang tua.“Kamu jangan mengganggu Papa s
“Kak, sudah ketemu. Aku sudah memilih seorang pembunuh bayaran dari daftar pembunuh. Orang ini tidak pernah gagal sebelumnya dan sudah menyelesaikan ribuan misi. Dia sudah sangat berpengalaman, tapi bayarannya cukup tinggi.”Adrian melaporkan pada kakaknya setelah berhasil menemukan seorang pembunuh bayaran yang cocok.“Berapa harganya?” tanya Ferdy dengan datar.“Sebelas miliar. Tapi mereka bisa menjaga rahasia kita. Kalau misinya gagal, dia nggak akan membocorkannya meski harus mati,” kata Adrian.Sebenarnya yang dia khawatirkan adalah saat pembunuh itu ditangkap, dia akan memberitahu bahwa ini semua ada hubungannya dengan mereka. Tentu saja hal itu sangat merugikan Ferdy dan Adrian.Ferdy menimang sesaat dan membuat keputusan bulat untuk menerimanya. Demi kekuasaan dan kekayaan keluarga Pitch, dia tidak bisa lagi berpikir jernih.“Dia saja, asalkan dia bisa jaga rahasia kita.”“Baik.” Adrian langsung menghubungi pembunuh bayaran tersebut dan mengirimkan foto Athur pada sang pembunuh
Saat pembunuh tersebut hendak melancarkan aksinya, dia tidak menyangka bahwa ada dua orang lain yang datang. Wajahnya menggelap seketika dan bergumam dalam hati bahwa dia akan meminta tambahan uang saat kembali nanti.Toby mengetuk pintu dan Athur datang untuk membuka pintu bagi mereka. Saat dia mendapati sosok Toby, ekspresi wajahnya sudah tidak terlihat begitu sinis.Helena tertawa sambil berkata, “Kakek, tubuh Kakek pasti sangat lemah karena begitu lama berada di rumah sakit. Aku ada beli beberapa suplemen kesehatan untuk Kakek.”“Hahaha, memang kamu yang paling berbakti. Kamu tidak sama seperti mereka. Semenjak Kakek keluar dari rumah sakit, nggak ada satu orang pun yang datang untuk sekadar ngobrol dengan Kakek,” kata Athur sambil menghela napas.Helena yang memang berperasaan lebih sensitif mendadak merasa bahwa kakeknya telah berubah. Sepertinya karena melewati masa kritis, lelaki tua itu berubah dari sosok lelaki tua yang keras kepala menjadi berhati lembut.Indra keenam Toby m
Pembunuh itu mundur beberapa langkah karena rasa sakit di tubuhnya. Dia menatap Toby dengan tatapan terkejut dan ketakutan seperti baru saja melihat arwah halus. Pembunuh itu dibuat terkejut oleh kemampuan asli Toby.Toby tetap diam di tempat. Alangkah baiknya jika pembunuh itu mengetahui kemampuan dirinya. Tetapi kalau pembunuh itu masih memaksakan diri, maka jangan salahkan dia jika melakukan hal yang di luar batas. Toby akan membuat pembunuh itu menerima akibat dari apa yang dia lakukan. Pembunuh tersebut tentu saja merasakan tatapan Toby sehingga membuat dia kembali menimbang kira-kira seberapa besar misi ini akan berhasil dia lakukan.Dia tidak rela karena merasa gagal, dia memutuskan untuk melakukannya lagi dengan mengabaikan semua akibatnya. Pembunuh tersebut langsung menyerang Toby.Toby yang menyadari situasi saat ini tersenyum seakan sedang menyaksikan seorang manusia paling bodoh. Dia pikir pembunuh ini memiliki kemampuan yang sangat hebat, tapi ternyata hanya segini saja.
Pembunuh itu mulai merasa ketakutan, dia tidak berani melawan Toby dan hanya mampu terus menerus memohon pada lelaki itu.“Sekarang sebaiknya kamu bilang siapa yang memerintahkanmu,” lanjut Toby.“Dua orang yang memiliki nama Pitch yang memintaku melakukannya. Keluarga kalian sendiri yang memerintahku,” jawab pembunuh itu.Setelah pembunuh itu menjawabnya, Toby langsung membawanya masuk ke dalam ruang tamu. Dia kembali melayangkan pertanyaan, “Sekarang ulangi lagi apa yang kamu katakan padaku tadi.”Pembunuh itu tercenung sesaat kemudian dia mengulangi apa yang dia katakan tadi. Dia merasa masa depannya sudah hilang di detik ini juga. Selama ini selalu dirinya yang membunuh orang lain, sekarang justru dirinya yang sedang dalam keadaan berbahaya.Selayaknya sebuah permainan pemburu. Seharusnya dia yang menjadi pemburu, tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Dia lah yang menjadi buruan mangsa.“Dua orang yang memiliki nama Pitch?” Wajah Athur menggelap sesaat. Kalau pembunuh itu berkata
Toby hanya tertawa tidak berdaya, dia juga tidak melanjutkan sikapnya yang mempersulit Yordan. Karena lelaki itu sudah mengatakan tidak ada cara lain, kemungkinan besar Yordan memang tidak bisa melakukannya.Tidak perlu waktu lama untuk Yordan mengirimkan foto Jamur Hima ke ponsel Toby. Kening Toby berkerut ketika melihat foto jamur tersebut yang memang jarang sekali ditemui. Yordan yang memang tertarik dengan bahan obat dan mengerti banyak tentang hal itu saja tidak memiliki jamur ini, bagaimana mungkin orang lain memilikinya?Toby menghela napas berat, sepertinya tidak semudah yang dia bayangkan untuk mendapatkan Jamur Hima ini. Tetapi Toby tidak menyerah, tidak peduli seberapa sulit jamur ini ditemui, dia tetap akan mencari cara untuk mendapatkannya.Setelah Yordan keluar, keadaan Athur perlahan-lahan membaik. Toby berkata dengan nada berat, “Kakek, aku tahu Kakek pasti sangat marah. Tapi untuk sementara aku mohon Kakek untuk berpura-pura tidak tahu. Tidak ada untungnya kalau langsu
Di saat Toby sedang pusing bagaimana caranya menemukan jamur hima, tiba-tiba Yordan mengirimkan pesan padanya lagi. Di dalam pesannya Yordan berkata, “Pak Toby, kamu boleh coba pergi ke tempat lelang dan coba peruntunganmu. Baru-baru ini, ada acara pelelangan terbesar di Larnwick.”Setelah Toby membaca pesan itu, dia pun memiliki sedikit harapan. Kelihatannya, dengan adanya pelelangan terbesar di Larnwick, hasil akhir sungguh tidak terlalu sama dengan ekspektasinya.Tidak peduli bagaimana hasilnya nanti, Toby telah memutuskan untuk mencoba peruntungannya. Sekalipun tidak berhasil, dia tetap harus mencobanya.Setelah Toby pulang, dia beristirahat selama sehari dulu. Keesokan paginya, dia baru pergi ke pelelangan terbesar di Larnwick untuk mencoba peruntungannya. Sebelum itu, Yordan telah membantunya mendapatkan tiket dan mengutus seseorang untuk mengantarkan tiket itu padanya.Toby mulai menunggu tidak jauh dari pintu masuk tempat lelang. Boleh dibilang, situasi di tempat lelang saat in