"Pukulan ini benar-benar hebat. Aku rasa tidak ada yang bisa melakukannya kecuali Gerald.""Ada harapan untuk menang. Aku rasa Toby Mars tidak akan bisa bertahan setengah menit. Jika dia orang biasa, dia akan dihempaskan oleh Gerald dengan satu pukulan.""Ayo, Gerald, cepat pukul Toby Mars sampai mati!"Penonton berteriak dengan serempak, bersorak untuk Gerald, dan setiap orang menantikan kekalahan Toby Mars.Semangat Tella Calbort menjadi sedikit bergejolak. Teriakan penonton masih mempengaruhi suasana hati Tella Calbort."Kakak Toby Mars, tolong lakukan yang terbaik! Kamu harus memenangkan dari orang negro ini! Jika kamu tidak bisa menang, kamu harus memastikan dirimu tidak terluka!"William Keller gugup hingga tubuhnya gemetar, menggenggam kedua tangannya jadi satu, buku-buku jarinya memutih karena digenggam dengan kuat.Di ruang VIP di lantai dua, wajah Dragon Queen dipenuhi dengan senyum, dia mengulurkan tangannya untuk mengambil gelas anggur merah di atas meja, dan mengocok anggu
"Kamu! Matilah!"Gerald meraung marah dan diam-diam menggunakan jurus rahasia sukunya.Ini adalah jurus rahasia magis di benua Afrika. Setelah menggunakannya bisa meningkatkan kekuatan Gerald untuk sementara.Dulu Gerald sama sekali tidak perlu repot menggunakan jurus rahasia dari suku, karena meskipun jurus rahasia sukunya terdengar luar biasa, peningkatan kekuatannya tidak besar, hanya satu atau dua persen.Tapi sekarang kekuatan di tubuh Gerald sudah tidak sama lagi, tubuh menjadi kuat lebih dari sepuluh kali lipat. Gerald menggunakan jurus rahasia dari suku, maka peningkatan kekuatan yang didapat Gerald akan luar biasa.Ini seperti perbandingan satu dolar, bertambah dua puluh persen hanya bisa menjadi satu dolar dua puluh sen, tetapi seratus juta dolar, ada perbedaan jauh antara dua puluh sen dan dua puluh juta, perbedaannya terletak pada modal awalnya."Hah!"Gerald meraung dan otot-otot di tubuhnya tiba-tiba membengkak. Tubuhnya yang kekar tiba-tiba membengkak membentuk bulatan b
"Ugh!"Matthias Shatner menghela nafas dengan berat, menggosok pelipisnya dengan kedua tangan.Gerald berada di atas angin. Pada saat genting ini, dia malah menjadi lebih kuat lagi, yang membuat Matthias Shatner juga merasa bahwa nyawa Toby Mars dalam bahaya.Pada saat ini otak Matthias Shatner buntu, dia tidak bisa berpikir apa-apa lagi.Bagaimana jika Toby Mars mati?Jika kekuasan besar di belakang Toby Mars melampiaskan kemarahan padanya, semua keluarganya mungkin akan mati, bukan?Dia benar-benar ingin menggantikan Toby Mars!Sayangnya Matthias Shatner hanya bisa memikirkannya, lagi pula Toby Mars yang berada di arena saat ini.Tepat ketika Matthias Shatner mengeluarkan bungkusan rokok, ingin merokok untuk menenangkan diri, tangan yang memegang bungkus rokok tiba-tiba berhenti.Secercah harapan langsung muncul di mata Matthias Shatner, dan tangan yang memegang bungkus rokok tiba-tiba bergetar.Kertas rokok yang membungkus tembakau parut melayang dari jari-jari Matthias Shatner, se
Gerald meraung sambil menatap langit-langit.Pada saat ini kecepatan Toby Mars sudah seperti hantu, sudah berada di belakang punggung Gerald.Gerald masih tenggelam dalam kesedihan dan kemarahan, tidak menyadari apa yang akan dia hadapi.Bam!Bam bam bam!Terdengar bunyi pukulan. Tinju Toby Mars mengenai tulang punggung Gerald.Klik klik.Terdengar bunyi retakan yang keras, dan tinju Toby Mars membentuk sebuah simfoni.Dengan retakan setiap bagian tulang belakang, punggung Gerald menyemburkan kabut darah, diikuti tubuh Gerald yang sangat besar jatuh dengan keras ke lantai.Tulang belakang yang patah membuat Gerald lumpuh total dan benar-benar kehilangan rasa dari leher ke bawah."F*ck! Bajingan! Bagaimana kamu melakukannya? Bagaimana mungkin kamu bisa mengalahkanku!"Gerald benar-benar tidak bisa percaya kenyataan yang ada di depannya. Dia tidak pernah menyangka bahwa dia akan kalah!"Hehe, bukankah normal bagimu untuk kalah? Jangan berpikir bahwa kamu bisa lebih baik dariku dengan men
Di ruang pengawasan, ekspresi Liam Thompson dan Clay Son langsung menegang. Senyum serta ekspresi gembira membeku di wajah mereka."F*ck! Dalam bahasa mereka, itu sialan! Bagaimana Gerald bisa begitu sampah! Bagaimana Toby Mars bisa begitu kuat!"Liam Thompson berteriak dua kali, mengambil kursi di sampingnya, dan menghantamkan layar monitor dengan keras.Bam!Layar monitor pecah berkeping-keping. Liam Thompson masih merasa kesal, jadi melemparkan kursinya ke dispenser air di sampingnya, memecahkan dispenser."Aku benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi. Toby Mars terlalu kuat. Aku berpikir tugas yang diberikan kepada kita oleh Bos tidak akan bisa diselesaikan." Clay Son berkata dengan wajah sedih.“Harus diselesaikan. Jika tidak bisa, kita tidak bisa pulang. Bukan hanya tidak bisa pulang, jika melewati batas waktu, keluargamu! Keluargaku! Mereka semua akan mati!"Liam Thompson menjadi semakin kesal, mengacak-acak rambutnya dengan kedua tangannya, seolah-olah mengacak-acak rambutny
Pria gemuk paruh baya itu tampak sangat tertekan, dan berkata dengan wajah sedih: "Bagaimana dia bisa begitu kuat! Aku bahkan mempertaruhkan uang istriku di dalamnya, bertaruh pada Gerald! Bagaimana Toby Mars bisa menang!"William Keller tertawa puas, mengikuti Tella Calbort ke kasir customer service, dan mengambil hasil taruhan tadi.Penonton lainnya berangsur-angsur tersadar. Mereka semua menghela nafas, dan beberapa orang yang telah bertaruh dalam jumlah besar terus-menerus memukuli kepala mereka."Kenapa aku begitu bodoh! Aku seharusnya tenang! Alangkah sangat bagus jika aku menaruh taruhan pada Toby Mars dan menang! 1 banding 16!""Jika bertaruh pada Toby Mars, pasti menghasilkan banyak uang! Sayang sekali, aku melewatkan kesempatan yang bagus ini!""Alangkah bagus jika Tuhan memberiku satu kesempatan lagi untuk mengulang ini. Aku pasti akan bertaruh pada Toby Mars! Jika aku menjual rumah dan istri kemudian menggunakan uangnya untuk bertaruh pada Toby Mars!"Ketika penonton sedang
Di depan meja customer service yang berfungsi sebagai tempat menguangkan taruhan, William Keller sangat marah sampai wajahnya merah dan lehernya menebal, 3,2 miliar belum dibayarkan. Ini adalah hal yang tidak akan bisa diterima oleh siapa pun."Apa yang terjadi! Kenapa tidak bisa menguangkan taruhannya?" William Keller memukul meja dengan marah.Wanita cantik di belakang meja customer service memberikan senyum canggung tetapi sopan: "Tuan, mohon tunggu sebentar. Bukannya kami tidak mau menguangkan taruhannya, tetapi ada masalah dengan sistem. Mohon Anda menunggu dengan sabar dulu.""Apa yang salah! Slip taruhanku ada di sini! Kalian jelas tidak akan mau membayarnya!"William Keller melambaikan slip taruhan dengan emosi.Beberapa pria kulit putih pirang berbadan besar datang kemari: “ Bajingan! Aku sarankan kamu untuk tidak membuat masalah. Jika tidak, kamu tidak akan mampu menanggung konsekuensinya.""Kamu mengancamku? Minta orang yang bertanggung jawab keluar! Aku ingin bicara langsun
William Keller menutup matanya dengan erat, kemudian mengintip dari celah matanya.Melihat lengan kiri orang asing dicengkram, William Keller melihat ke lengan yang lain, dan ekspresi terkejut muncul di wajahnya."Guru!""Maaf membuatmu menderita."Toby Mars selesai berbicara dan tersenyum. Dia memutar pergelangan tangan orang asing berulang-ulang sampai lengan orang asing terkilir."Aah!"Orang asing menjerit. Tangan yang mencengkeram leher William Keller mengendur seperti disengat listrik, kemudian menatap Toby Mars dengan ngeri."Kamu, apa yang kamu lakukan! Aku peringatkan kamu jangan sembarangan, aku staf di sini!" Orang asing berteriak dengan keras."Staf? Lalu jelaskan mengapa taruhan itu tidak bisa diuangkan?"Toby Mars bertanya dengan nada datar."Bajingan! Kamu harus melepaskan aku! Kalian semua cepat bertindak!"Orang asing berteriak dengan panik, hatinya ketakutan.Ini adalah Juara Pertama Kompetisi Tinju Hitam!Siapa pun yang melawannya tidak akan berakhir dengan baik!Ba
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro