Share

Part 119

Part 119

“Iya, Mas, gak papa. Aku ikhlas membantu Mas Iyan tanpa mengharap apapun. Aku paham semuanya kok. Semoga urusan Aira cepat selesai dan semoga juga rezeki Mas Iyan lancar,’ jawab Maharani.

“Sekali lagi. Maharani, aku minta maaf dan terima kasih untuk semuanya.”

Hari itu, Iyan mengemasi barang-barangnya. Ia sudah berniat akan membuka usaha mie ayam di depan rumahnya sambil mengawasi Aira.

Malam hari sebelum berangkat, Iyan kembali ke rumah Maharani, tetapi kali ini ia menemui Nindi. Bagaimanapun, Maharani sudah terlalu baik baginya, maka ia harus membalas dengan cara lain.

Sebuah boneka berukuran besar telah disiapkan untuk Nindi.

“Nindi suka?” tanya Iyan saat sudah memberikan barang tersebut.

“Suka, Om,” jawab Nindi.

Iyan mengernyit. Panggilan untuknya sudah berubah. “Nindi kok panggilnya berubah?” tanyanya.

“Iya, soalnya kata Mama udah gak boleh lagi panggil Papa. Papa aku sudah mati. Mama sudah bawa aku ke kuburan Papa,” jawab Nindi jujur.

Iyan menoleh pada Maharan
Nay Azzikra

Ada yang gak mau cerita ini tamat. Tapi maaf ya, Othor mau ikut kuliah PPG selama tiga bulan kedepan, sepertinya tidak bisa kalau harus sambil nulis. Gak papa ya, cerita ini tamat? Hehehehe ....

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (13)
goodnovel comment avatar
Anggraini Nabil
lanjut setelah kuliah Thor, bagus ni ceritanya, penasaran trs setiap hari
goodnovel comment avatar
Mia NuSa
pngen'a jngan tmat tp gmna baiknya othor aja, smngt thor kuliah'a smga selalu dilamcarkan
goodnovel comment avatar
Salmah Jaafar
Ya ustad Riko
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status