Share

Bagian 109

Sejurus kemudian, wanita yang sebentar lagi akan kunikahi menempelkan keningnya pada kamera. Lalu, kucium layar gawai sekarang sekarang adalah keningnya. Cukup lama diriku melakukan hal bodoh itu. Hingga tawa Nia menyadarkan anganku. Ternyata, kamera sudah mengarah pada seluruh wajahnya.

Setelah panggilan berakhir, aku segera bersiap-siap untuk mandi karena hari sudah sore.

Malam hari selepas magrib, dengan ditemani Doni, aku berangkat ke rumah Nia. Tak lupa membawa satu set perhiasan sebagai mas kawin. Doni pemuda yang sangat sopan, dia tidak pernah berani menggodaku. Sikapnya sangat menunjukkan kalau dirinya seorang yang terpelajar.

Meskipun hanya pernikahan siri, aku harus tampil dengan sempurna. Memakai baju batik berwarna coklat dengan celana hitam. Tak lupa, sebuah peci tersemat di kepala ini. Sejenak kupandangi diri di balik cermin. Tidak jauh dengan Dorry Harsa. Hanya beda usia saja.

Begitu sampai di rumah Nia, suasana sudah ramai. Padahal, ak

Nay Azzikra

Mohon maaf sedang ada kesibukan di dunia nyata. Sekali punya waktu uploud, saya uploud banyak, ya?

| 3
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (16)
goodnovel comment avatar
Asih
geregetan ni ma keluarga Agam, ngiri...to Nia dpt org yg lebih baik dr agam sialan itu..org......
goodnovel comment avatar
Aliyyah
iya kak, smoga nnti ad produser yg angkat novel in jdi drama
goodnovel comment avatar
Aliyyah
hahaha, kasian pak irsya yg tdk sesuai expektasi y
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status