Share

BAB 50

Pintu dibuka perlahan. Aliya berdiri dengan canggung di ambang pintu. Dengan gugup Aliya mengangkat kepalanya dan melihat ke arah pria yang telah menunggu di depan pintu kamar itu.

Kini Aliya bisa melihat kedua bola mata coklat gelap milik Elang yang tengah menatapnya dengan sorot penuh makna yang tak bisa diterjemahkan Aliya.

Pandangan mata mereka bertemu dan seolah saling mengunci untuk sesaat.

“A-apa ini kelihatan aneh?” gugup Aliya bertanya untuk memutus kecanggungan yang ia rasakan.

“Elang…” panggil Aliya ketika Elang tak merespon kalimat tanyanya.

“Sama sekali tidak aneh,” akhirnya Elang menjawab. “Sangat… cocok.”

Aliya tak tahu, bahwa Elang tengah tenggelam oleh pesona yang terpancarkan dari diri Aliya.

“Kita turun sekarang?” kata Elang lagi.

Aliya mengangguk ragu. Ia lalu menutup pintu kamar dan berjalan bersama Elang ke arah lift khusus ke kamar yang ditempati Aliya.

Seorang bellboy berdiri di depan pintu lift dan menekan tombol untuk membukakan pintu bagi mereka.

Da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status