"Apa maksudmu, Lili?" Brianna tampak bingung dengan yang dimaksud oleh Lili. "Kamu mengandung anak Arron, kan?""Apa??? Brianna tertawa lepas setelah mendengar jawaban Lili."Kau bukan mengandung anaknya Arron?""Bukan! Apa yang membuatmu berpikir seperti itu, Li?""Kupikir kau menjalin hubungan dengan Arron, dan anak yang kamu kandung itu anaknya, karena Arron terlihat sangat menjagamu." "Dia mungkin menjagaku karena tahu tentang kehamilanku ini. Aku tidak punya hubungan lebih daripada teman dengannya.""Aku minta maaf, aku telah salah sangka, Brie. Karena aku tahu Arron menyukaimu..." Lili menundukkan kepalanya merasa malu pada Brianna."Arron memang pernah menyukaiku, tapi aku tidak bisa membalas perasaannya. Aku sudah menikah, jauh sebelum aku bekerja disini, dan aku sangat mencintai suamiku." Brianna mengembangkan senyuman hangat ketika teringat Steven."Jadi, kamu sudah menikah?""Eh-hm..." Brianna menganggukkan kepala dan kembali meminum jus dinginnya."Tapi tolong jangan ber
"Aku dengar, saat pameran besok Selena yang akan menjadi model utama.""Tentu saja. Selena adalah Brand Ambasador dari Diamond Link yang baru, menggantikan Lisa yang tersandung kasus video tidak senonoh itu." Brianna mendengarkan percakapan antara kedua rekan kerjanya. Mereka satu tim sedang istirahat di kafetaria setelah mengerjakan segala persiapan untuk acara yang akan diselenggarakan Diamond Link, besok."Ah benar. Wanita itu sekarang hilang bak di telan bumi.""Ini pesanannya, selamat menikmati." Ujar seorang pelayan yang mengantarkan pesanan ke meja mereka.Mata Brianna segera berbinar melihat cheese cake pesanannya, dan langsung menyendokkan sesuap kecil ke dalam mulutnya."Melihat Brianna makan cheese cake itu dengan lahap, kelihatannya enak sekali." Seorang senior bernama Cindy melihat Brianna makan dengan lahap."Kak Cindy mau? Aku pesankan ya..." Brianna berbaik hati menawarkan pada rekannya."Tidak.. tidak.. Ini adalah hotel bintang tujuh, makanan di cafe ini mahal sekali
"Selamat datang Tuan Pierce... Suatu kehormatan Anda bisa hadir di acara ini!" Seru Richard dengan senyum lebar di wajahnya sambil menjabat tangan Steven."Aku juga senang bisa mendapatkan undangan dari Anda, Tuan Hart." Balas Steven dengan elegan."Silakan masuk... Kursi VVIP sudah dipersiapkan untuk anda." Richard membuka tangannya lebar mempersilakan Steven masuk ke dalam aula.Ruangan aula di desain dengan mewah, dengan jalur catwalk di tengah-tengahnya. Steven langsung menempati tempat duduk yang telah disiapkan khusus untuknya.Brianna dan tim desain lainnya secara teknis tidak bertugas dalam penyelenggaraan acara. Namun karena pengaturan dari Steven, Brianna dan beberapa rekan kerjanya dapat ikut serta dalam pesta tahunan Diamond Link. Mereka duduk di barisan belakang saat para model berjalan memamerkan perhiasan diatas panggung.Brianna tampil sederhana namun memukau dengan gaun berwarna hitam yang memperlihatkan sedikit kulit pinggangnya yang mulus, sama sekali tidak kelihata
"Gelang yang kupakai hilang!! Tadi masih ada di tanganku???" Teriakan Selena terdengar mengejutkan seluruh tamu undangan yang hadir."Semua perhiasan yang kau pakai adalah koleksi terbaru Diamond Link, bagaimana bisa hilang?" Ujar Carmen dengan suara meninggi."Aku tidak tahu... Tadi sebelum lampu dimatikan masih ada di tanganku, begitu lampu menyala saya sadar tiba-tiba sudah tidak ada! Pasti ada yang mencurinya!" Jawab Selena dengan panik.Steven berbisik kepada James yang ada di sampingnya, memberinya perintah untuk menutup semua akses keluar ruangan itu.Selena berlari kearah Steven dan mencengkram tangan pria itu sambil berkata, "Steven, tolong aku mencari pencurinya." "Tuan Richard, saya minta maaf atas kejadian yang tidak terduga ini. Saya akan bertanggung jawab jika ada kehilangan. Tapi, kami akan berusaha mencarinya terlebih dahulu. Maka dari itu, kami akan menutup semua akses keluar, dan memeriksa seluruh tamu undangan yang ada." Ujar Steven dengan penuh wibawa. "Terima ka
Steven maju mendekati Brianna dan berhenti satu meter di dekat wanita itu. Matanya melihat Brianna dengan pandangan yang dalam, seolah sedang berkata 'jangan khawatir, ada aku disini.'Steven berbalik dan berhadapan dengan para tamu. "Nona ini adalah karyawan di perusahaan kami, The Royal Pierce..."'Dan juga istriku...' Kata Steven dalam hati sambil bibirnya membentuk senyuman tipis."Dan juga kita baru saja mengetahui bahwa dia adalah putri dari Tuan Richard Hart. Maka tidak ada untungnya baginya mencuri gelang ini.""Tapi untuk membuktikannya, di aula besar ini dilengkapi dengan CCTV inframerah, yang dapat menangkap gambar dalam keadaan gelap dengan jelas."Mendengar kata-kata Steven, Selena menjadi gugup dan wajahnya menjadi pucat. Steven berjalan naik ke atas panggung dan berdiri ditengah-tengahnya."James!" "Baik Tuan Pierce!" Jawab James lantang.James mengangkat tangan dan menjentikkan jarinya, dan lampu ruangan itu menjadi redup. Tidak lama kemudian di layar LED besar yang
"Steven..." Tangan Brianna berada di atas perutnya. Brianna menahan rasa sakit yang melanda bagian bawah perutnya. Dia merasakan cairan hangat mengalir di bagian dalam pangkal pahanya. "Tuan Pierce, dia berdarah!" Teriak Arron tiba-tiba.Mata Steven menjadi gelap saat melihat pangkal paha Brianna berlumuran berdarah. Steven segera membuka jas hitamnya dan menyelimuti bagian bawah tubuh Brianna."James, siapkan mobil!" Perintah Steven."Biar aku gendong dia, Tuan Pierce." Arron menawarkan bantuan."Tidak perlu!" Steven menjawab dengan dingin.Steven kemudian mengangkat Brianna dalam gendongannya, dan berlari secepat mungkin, membawa wanita itu ke dalam mobil. Namun Arron tetap mengikuti mereka sampai ke mobil."Hei, apa maumu?" Tanya James saat membukakan pintu untuk Steven. Arron tidak menghiraukan James, sebaliknya dia bertanya dengan cemas, "Tuan Pierce... bolehkah aku ikut bersamamu?"Steven melihat Arron dengan tatapan yang tajam, seperti mau menerkamnya. Tapi pada akhirnya dia
Di hotel Royal Luxury, acara tahunan Diamond Link tetap berjalan sesuai dengan rencana. Acara berakhir dengan sukses meskipun telah terjadi hal yang tidak terduga. "Aku benar-benar tidak menyangka Brianna adalah putri dari Richard Hart. Maksudku... aku tahu dia anak orang kaya, tapi aku tidak sangka dia anak pemilik Diamond Link!" Ujar Cindy."Ya, ini berita yang sangat mengejutkan! Pantas saja semua yang dikenakannya, mulai dari pakaian, tas, semuanya barang bermerek. Mobilnya biar terlihat sederhana tapi harganya miliaran!""Tapi mengapa dia malah bekerja di Royal Pierce?""Kalian ini! Bukannya mengkhawatirkan Brianna, malah bergosip saja!""Kami bukannya mau bergosip, tapi ini memang berita yang mengejutkan! Dan kejadian tadi... sungguh diluar dugaan!""Arron, kau yakin Brianna baik-baik saja?" Tanya Lili merasa khawatir pada sahabatnya itu."Hmm... Aku lihat sendiri Brianna sudah dilepaskan Selena. Tapi...""Tapi apa? Jangan membuatku khawatir, Arron!" Saat mereka sedang berbica
"Siapa ini?" "Ini ayah..." Terdengar jawaban di ujung telepon.Brianna tersentak kaget. Tenggorokannya tercekat tidak mengeluarkan sepatah katapun. Pikirannya langsung terbayang wajah Samantha yang terbaring tidak berdaya saat mengatakan 'Jangan benci ayahmu...'Tapi dia tidak bisa!"Maaf, anda salah sambung, aku tidak punya ayah!" Jawabnya dingin sebelum memutus sambungan teleponnya.Steven yang baru keluar dari kamar mandi melihat Brianna sudah bangun dari tidurnya, tapi dia mendeteksi suasana hati istrinya sedang tidak baik."Sayang, kamu sudah bangun?" Tanya Steven lembut sambil berjalan mendekatinya dan kemudian duduk di sampingnya."Hmmm...""Ada apa?" Steven mengambil ponsel yang masih dipegang Brianna dan melihatnya. "Siapa yang menelepon?""Richard Hart." Jawabnya singkat."Apa yang dia katakan?""Tidak ada, aku matikan teleponnya!" Jawab Brianna dengan suara bergetar."Mungkin dia mengkhawatirkanmu...""Kenapa dia tidak mengkhawatirkanku 5 tahun lalu?" Gerutu Brianna pelan.
Seorang wanita muda menyeret kopernya berjalan di sepanjang lorong kedatangan bandara menuju pintu keluar. Angin segar segera menyapa dan menerpa wajahnya, menyibakkan rambut bergelombang yang menutupi wajahnya yang mempesona. Dia mengenakan celana hitam yang ketat dan jaket kulit berwarna senada, memamerkan postur tubuhnya yang sempurna. Beberapa orang melirik terpana akan kecantikan dan kemolekan wanita itu. Bukan hanya pria, wanita pun berdecak kagum akan dirinya.Dengan sebelah tangannya yang bebas, wanita itu menyisir rambutnya, yang berantakan dengan jari-jarinya yang panjang dan lentik. Dia menarik napas dalam-dalam, menghirup udara Old Coast untuk pertama kalinya, sebelum kemudian menghembuskannya lagi perlahan. Perasaan hangat menyebar mengisi hatinya, namun sesaat kemudian jantungnya berdebar kencang! Ini adalah kali pertamanya menginjakkan kaki di negara ini, rasa semangat menjalar di tubuhnya. Tanpa sadar, bibirnya melengkung mengembangkan senyuman tipis.Netranya yang t
Lima tahun kemudian. Dua orang pria berdiri diatas ring tinju, saling menyerang dan bertahan. Sudah satu jam mereka berada disana. James mulai kewalahan menghadapi serangan pukulan Steven yang sedang melampiaskan emosinya. Ya... Sejak kehilangan Brianna, pria itu selalu menjadikan James sebagai 'sak tinju' nya saat dia merasa sedih dan merindukan wanita itu. "Sudah berlalu lima tahun, mengapa sangat sulit mencari seorang wanita??" Seru Steven sambil melayangkan pukulannya ke arah James, dan berhasil mengenai perut asistennya itu. James pun bukan pria lemah. Dia sudah terbiasa bertarung dengan Steven, terlebih lima tahun belakangan ini. Pria itu dengan cepat membalas menendang Steven. Steven terpental dan menabrak tali pembatas arena tinju, lalu terjatuh. "Karena kau tidak bisa menerima kenyataan! Brianna sudah mati, Steven! Dan kau harus bisa menerima kenyataan!" Kata James dengan suara menggeram. Di dalam kantor, James adalah asisten pribadi Steven. Namun di luar pekerja
"Bagaimana keadaan keponakanku, dokter?" Tanya Sonya cemas saat melihat dokter keluar dari ruang operasi. "Operasi berjalan dengan baik. Pendarahan di otaknya berhasil ditangani. Kami juga sudah mengeluarkan cairan di parunya dan mengobati semua luka-lukanya. Namun pasien masih dalam kondisi koma." "Oh..." Sonya menutup mulutnya dengan tangan, tenggorokannya tercekat tidak dapat menemukan suaranya. Timothy meremas lembut bahu istrinya dan berterima kasih kepada dokter. Brianna dipindahkan ke ruang VIP dan Sonya dengan setia menjaganya. Sudah beberapa hari berlalu sejak Brianna keluar dari kamar operasi, namun wanita itu belum kunjung sadar. Tidak hentinya Sonya berdoa agar keponakan yang baru ditemuinya itu segera sadar. Di satu sisi, Sonya ingin keponakannya sadar, sehingga mereka berkesempatan mengenal satu sama lain. Di sisi yang lain, dia ingin keponakannya segera sadar, karena hanya melalui keponakannya itulah harapan satu-satunya untuk dia dapat bertemu dengan Sophia
"Berarti wanita ini sungguh anak dari Sophia..." suara Sonya bergetar dan matanya berkaca-kaca melihat Brianna yang terbaring. Dia berjalan mendekat dan menggenggam tangan Brianna. "Dua puluh tiga tahun aku dan Sophia berpisah, dan kini aku dapat melihat keponakanku... Tapi dimana Sophia?" Air mata akhirnya jatuh mengalir di pipinya. Sanders mendekati Sonya, dan meletakkan tangannya pada bahu istrinya, dan membelainya dengan lembut, mencoba menenangkan wanita itu. "Mari kita pikirkan keselamatannya terlebih dahulu.. Kau akan ada kesempatan bertanya langsung padanya saat dia sadar." Mendengar kata-kata suaminya, Sonya menghapus air matanya dengan cepat. "Benar! Keselamatannya lebih penting. Tunggu apa lagi? Segera lakukan operasi padanya, dokter! Tolong selamatkan keponakanku..." "Kami akan berusaha melakukan yang terbaik." Brianna segera di dorong ke ruangan operasi. Tim dokter berusaha yang terbaik untuk menolongnya. Sementara itu di sisi sungai Valca, di Old Coast, Steven mas
"Kalung ini..."Letnan Sanders mengambil kalung itu dan memperhatikannya dengan seksama. Dia merasa akrab dengan benda itu. Kemudian netra pria paruh baya itu membesar melihat liontin giok berwarna hitam yang bentuknya menyerupai koin.Pria itu kemudian berjalan mendekati tempat tidur dimana Brianna terbaring dan melihat wajah Brianna dengan seksama. Wajah wanita itu tampak pucat dan dipenuhi dengan luka. Bahkan hampir separuh wajah sebelah kirinya terluka parah. Pandangan Letnan Sanders beralih ke daerah wajah yang hanya terdapat luka kecil. Beberapa saat kemudian Letnan Sanders terperajat!"Wanita ini...""Ada apa dengan wanita ini Tuan? Apa anda mengenalnya?" Tanya ajudan Lee yang heran melihat ekspresi Letnan Sanders.Letnan Sanders tidak menjawabnya, melainkan meminta ponselnya dari ajudan Lee, kemudian menelepon istrinya, Sonya Lewis."Halo..." Terdengar suara lembut wanita menyahut diujung telepon."Sonya, apa kamu kehilangan kalungmu?" Tanya Sanders namun tatapannya tidak pern
"Steven.." Terdengar suara Brianna yang panik dan ketakutan."Steven tolong aku..." Brianna berteriak dari dalam sebuah mobil.Tiba-tiba mobil itu meledak dan api menelan tubuh Brianna. "Aaahhh..." Teriakan Brianna membuat Steven tersentak membuka matanya. Steven menemukan dirinya terbaring di sebuah kamar rumah sakit. "Brianna!" Sontak pria itu bangun dari ranjang, namun tangan James menahan bahunya."Dimana Briana? Sudah ada kabar tentang Brianna?" Tanya Steven dengan penuh kecemasan."Belum." Jawab James. "Polisi sudah mengevakuasi tempat kejadian. Selena ditemukan di salam mobil, sedangkan Roy ditemukan satu kilometer dari tempat kejadian. Tapi Brianna... masih belum ditemukan..." "Mengapa belum ketemu?? Cari terus!" Perintah Steven."Tim khusus sudah di kerahkan untuk mencari Brianna, dan Jo juga mengerahkan anak buahnya mencari Brianna. Kami akan terus mencarinya sampai ketemu, kau tenang saja.""Bagaimana aku bisa tenang?" Steven berkata lirih."Sial! Mengapa aku disini?" St
"Cepat Roy!! Mereka akan mengejar kita!"Roy mengemudikan mobilnya secepat mungkin agar tidak terkejar oleh mereka. Mereka mengebut di jalan tebing yang sangat berbahaya. Jalan tebing yang berkelok-kelok dan minim cahaya. Dibawah mereka membentang sungai terbesar dan terpanjang di dunia. "Roy, kita pasti akan tertangkap oleh mereka!" Teriak Selena panik.Roy kehilangan konsentrasi karena suara Selena, dan menyerempet pembatas jalan, sebelum akhirnya dengan cepat berhasil mengendalikan kembali kemudinya."Hati-hati, Roy! Kita akan mati lebih dulu sebelum mereka menangkap kita!""Kau diamlah, Selena!" Bentak Roy. "Kita tidak akan berhasil Roy...""Dia tidak akan berani macam-macam... Wanitanya ada ditangan kita."Sementara itu, Steven mengejar mobil Roy tertinggal beberapa ratus meter dibelakang. Steven menggunakan mobil butut milik Roy, sementara Roy menggunakan mobil Steven, yang walaupun bukan mobil sport edisi terbatas, tapi mobil itu bisa melaju dengan kecepatan tinggi.Beberapa
"Steven... Aku tahu kamu masih peduli padaku!" Seru Selena dengan senyuman lebar. Matanya berbinar saat melihat Steven yang duduk dibelakang setir mobil menunggunya.Baru beberapa hari di penjara, Selena sudah tidak tahan dengan perlakuan narapidana lain terhadapnya. Saat dirinya sedang bertugas membersihkan kamar mandi, tiba-tiba seorang penjaga menghampirinya dan menariknya, dan membawanya keluar dari penjara.Penjaga itu menariknya masuk ke dalam mobil dan membawanya ke jalan yang sunyi dan gelap, dimana ada sebuah mobil lain yang menunggunya. Saat mendengar suara pria itu, barulah Selena menyadari bahwa orang itu adalah James, dan orang yang menunggunya di mobil lain itu adalah Steven!Steven tidak menjawabnya, bahkan pria itu tidak melirikkan matanya sedikitpun pada Selena. "Masuk!" James dengan kasar mendorongnya masuk ke dalam mobil, duduk di jok penumpang belakang. Pria itu memborgol satu tangannya, dan borgol sebelahnya lagi dipasang di pegangan tangan mobil."Hei, apa-apaan
"Ahh..."Brianna terbangun dengan rasa nyeri yang sangat pada perut bagian bawahnya. Baru saja beberapa hari lalu dia melewati masa kritis dan berhasil melahirkan secara caesar. Luka bekas operasinya bahkan belum kering! Dan saat ini dia duduk di lantai yang dingin dengan tangan terikat.'Dimana ini?'Brianna mengedarkan pandangannya ke ruangan tempatnya berada saat ini. Dia seperti berada di sebuah rumah tua, dan dari baunya yang tidak sedap dan lembab, dapat ditebak itu adalah rumah yang sudah lama terbengkalai. Bahkan Brianna dapat melihat tikus lalu lalang di dalam ruangan itu!'Mengapa aku disini?' Tanya wanita itu dalam hati. Dia tidak dapat bersuara karena terdapat lakban yang menempel, membungkam mulutnya.'Dimana Liam? Semoga saja Liam tidak apa-apa!' Sekujur tubuhnya bergetar ketakutan membayangkan apabila Liam bersamanya saat ini. Terdengar suara langkah kaki yang mendekati ruangan itu dan kemudian pintu terbuka. Seorang pria bertubuh tinggi dan kekar berdiri di ambang p