Beranda / CEO / Istri Kontrak Tuan Anthony / Noda Merah Di Sprei Putih

Share

Noda Merah Di Sprei Putih

Penulis: Ms. Bloomwood
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Rachel terdiam beberapa saat, mencoba mencerna semuanya. Dia memejamkan matanya, mengingat apa yang terjadi tadi malam. Lalu ingatan itu keluar...

Saat ia mencondongkan tubuh ke pria yang duduk di sebelahnya, menggigit bibirnya dengan gairah yang tiba-tiba membara. Kemudian bayangan samar mereka berciuman dan meraba-raba satu sama lain melintas di kepalanya membuat pipinya memerah karena malu pada dirinya sendiri. Lift berdenting terbuka, lantai 68, kamar president suite, semuanya tergambar dengan jelas.

Ia menggigit bibirnya lebih keras saat ia berhasil mengingat semuanya.

Ia ingat ketika ia dengan penuh semangat melepas pakaian pria itu satu per satu dan melompat ke tubuh berototnya. Ia, Rachel Clarke, wanita menyedihkan yang tidak pernah tidur dengan pria mana pun karena terlalu sibuk memilih.

"Tunggu! Gawat! Bisakah kau minggir sebentar?" katanya gugup meminta pria itu untuk turun dari tempat tidur.

Dengan mengantuk pria itu bergerak, ia menutupi bagian bawah tubuhnya dengan bantal.

Rachel bergegas menyingkirkan bantal dan pakaian yang berserakan di tempat tidur. Ternyata tebakannya benar, disana, di atas sprei putih terdapat noda darah berwarna merah gelap yang sudah mengering sejak tadi malam. Ia menutup mulutnya dengan tangan, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Apa itu?" tanya pria itu mendekat untuk melihat noda darah di atas sprei putih itu.

"Tidak mungkin! Apakah kau masih perawan?" tanyanya sama terkejutnya dengan Rachel.

"Kau bercanda ya? Apakah kau lupa dengan apa yang terjadi tadi malam?!" Rachel membentak dengan gusar lalu tangannya mulai memunguti pakaiannya satu per satu dari atas lantai.

Pria itu mengerutkan kening, "Aku ingat tentang semua hal yang kita bicarakan di ruang dansa, tetapi apa yang kita lakukan di kamar ini, hmm semuanya agak abu-abu..." katanya dengan cemberut. "Apakah kau menyesalinya? Maksudku, kau pasti ingin pengalaman pertamamu lebih berkesan, bukan?" kata pria itu dengan wajah pengertian.

"Oh, diamlah!" bentak Rachel. Ia bergegas menjauh dari pria itu dan berjalan cepat ke kamar mandi untuk berpakaian. Ketika ia kembali ke kamar, pria itu sudah mengenakan celana dan kemejanya.

"Oke, bisakah kau menjelaskan semuanya sekarang?!" Rachel berkata dengan tangan terlipat di depan dada.

"Tentu, tapi aku butuh secangkir kopi, kau mau juga?" pria itu berkata dengan santai yang membuat Rachel semakin kesal, apakah pria di depannya itu semacam sosiopat atau semacamnya?

"Rachel? Kau ingin kopi apa? Espresso? Cappucino? Latte?"

"Apa kau bilang? Rachel? Bagaimana kau bisa tahu namaku? Kita tidak saling menyebutkan nama satu sama lain tadi malam, bukan?" ia bertanya dengan hati-hati.

Lelaki itu menghela nafas panjang, "Aku berjanji akan menjelaskan semuanya, jadi kau mau kopi apa? Aku harus pesan sekarang," katanya sambil mengangkat interkom.

Rachel memutar bola matanya, "Aku tidak peduli, pesanlah sesukamu!" katanya sambil melemparkan dirinya ke sofa. Di kepalanya bayangan ia berbaring di tempat tidur dengan pria yang bergoyang di atasnya terus-menerus menari membuatnya merasa sangat malu dan terangsang pada saat yang bersamaan. Tidak ada percakapan di antara mereka sampai akhirnya bel pintu berbunyi dan kopi pesanan pria itu tiba.

"Oke, sekarang kau tidak punya alasan! Minumlah kopi bodoh itu dan jelaskan padaku semuanya!" Rachel membentak dengan tidak sabar.

Pria itu menyesap double espresso-nya dengan perlahan lalu menatap Rachel yang memelototinya.

"Tadi malam kau mengoceh tentang hutang yang kau miliki kepada beberapa bank, tentang sertifikat rumah yang kau gadaikan, dan kartu kredit yang sudah tidak bisa kau gunakan..."

Wajah Rachel semerah tomat, bahunya melorot, mulai kehilangan kepercayaan diri. "Apa katamu?" bisiknya tak percaya.

"Sebelum aku benar-benar mabuk aku merekam video sebagai bukti, kau ingin melihat?" kata pria itu sambil menggeser ponselnya dan menunjukkan sebuah video yang sedang berputar disana. Dengan tangan gemetar, Rachel meraih video itu dan menekan tombol 'play' tak lama kemudian rekaman dirinya yang duduk di sebelah pria itu terlihat jelas.

Dalam rekaman itu, ia terlihat sangat konyol dan memalukan. Dalam keadaan mabuk ia terus mengoceh tentang hutang yang membuatnya ingin pindah negara, ia bahkan mengatakan bahwa tidak masalah baginya menikah dengan pria kaya selama hutangnya terlunasi.

Kemudian kamera beralih ke pria itu, dan ia berkata, "Aku membutuhkan seorang wanita untuk segera kunikahi karena suatu alasan, kontrak berlaku selama dua tahun, setelah itu kita akan bercerai secara baik-baik, aku akan memberikan kompensasi yang cukup bagus untukmu."

Kamera beralih ke Rachel yang tertawa terbahak-bahak, "Apakah kau bercanda? Memangnya kau punya uang? Bukankah kau hanya seorang pengawal?" katanya, termakan oleh asumsinya sendiri. "Tentu saja aku punya uang, aku pemilik hotel ini, mari berkenalan secara formal, aku Nicholas Anthony, pendiri, dan CEO The Anthony's Hotel..."

Kembali ke dunia nyata, Rachel memelototi pria yang mengaku sebagai Nicholas Anthony dengan mata terbelalak. "Kau berbohong bukan?" desisnya sedikit takut.

"Tonton saja sampai selesai," katanya sambil menyandarkan punggungnya dengan santai.

Rachel menekan tombol putar dan mulai menonton lagi. Dalam video tersebut, pria tersebut menunjukkan dompetnya dengan ID di dalamnya, ia bahkan mencari namanya sendiri di mesin pencari internet untuk membuat Rachel percaya padanya.

Rachel tampak tergoda disana, ia menggigit bibirnya, menatap pria itu seolah menilai dan mempertimbangkan.

"Oke, lunasi hutangku dan ganti rugi tiga juta dolar agar aku tidak harus bekerja seumur hidupku!" katanya setengah bercanda. Tapi pria itu mengangguk, "Oke deal!" kemudian kamera bergerak ke arahnya saat ia mengeluarkan ponsel lain dari sakunya. "Aku sudah menyiapkan kontrak ini karena aku tahu aku akan menemukan orang yang tepat di waktu yang tepat, isi nama dan ID-mu di bagian yang kosong, dan jangan lupa tanda tangani..."

Rachel mematikan video itu dengan wajah tercengang, ia berbalik menatap pria itu dengan takjub. "Jadi, kau benar-benar Nicholas Anthony?" bisiknya kaku.

Nicholas Anthony mengangguk, "Ya, aku adalah dia," jawabnya sambil mengangkat bahu. "Bagaimana? Tanda tanganmu cukup valid, bagaimanapun kau tidak akan rugi, semua wanita ingin menikah denganku! Rachel? Kau baik-baik saja? Rachel!" bentaknya saat melihat Rachel pingsan karena terlalu terkejut. Dia jatuh ke meja, menabrak cangkir kopi, dan menumpahkan semua isinya. Kepalanya sangat sakit, segalanya terlalu mengejutkan...

*****

Bab terkait

  • Istri Kontrak Tuan Anthony   Berubah Pikiran

    Bau antiseptik tercium di udara, mata Rachel berkedut perlahan lalu terbuka lebar."Apakah kau sudah sadar?" tiba-tiba Nicholas Anthony berada di sampingnya."Ah, mengapa kau lagi..." gumamnya, membuang muka dengan kesal.Nicholas Anthony mencibir, satu bibirnya terangkat."Hei dengarkan aku baik-baik, hanya karena apa yang terjadi tadi malam bukan berarti aku menyukaimu, kau tahu apa yang terjadi kan? Aku yakin kamu akan ingat sekarang, kau yang mulai menciumku dan...""Hentikan! Ya Tuhan! Itu terdengar sangat menjijikkan!" Rachel menutup telinganya. Dia tidak menyangkalnya karena dia bisa mengingat semuanya dengan baik sekarang. Dia menutup matanya rapat-rapat, "Aku mabuk tadi malam, oke? Jadi apa pun yang aku lakukan itu ilegal, kau tidak bisa menganggapnya serius!" ia mengoceh tanpa berani menatap mata Nicholas, ia masih malu dengan apa pun yang ia lakukan tadi malam.Nicholas Anthony mengangguk, tangannya terlipat di depan dada."Kau benar, aku tidak bisa menyangkalnya. Oke! Semo

  • Istri Kontrak Tuan Anthony   Kontrak Perjanjian

    "Ikut aku," kata Nicholas dingin."Aku tidak datang ke sini untukmu," kata Rachel singkat, ia berjalan menjauh dari Nicholas sambil mengepalkan tangannya erat-erat, sebaiknya ia membatalkan niatnya."Kau yakin akan terus bertingkah seperti itu? Aku tahu kau membutuhkan uang cepat, ayolah, jangan terus bersikap kekanak-kanakan, itu tidak akan menyelesaikan masalahmu," gumam Nicholas santai, tangannya terulur untuk menarik tangan Rachel dan membawanya masuk ke dalam gedung apartemen.Rachel menggigit bibirnya, berpikir dengan keras tentang solusi yang mungkin bisa menyelesaikan masalahnya. 'Astaga! Aku benar-benar tidak punya pilihan!' ocehnya dalam tanpa suara."Lepaskan tanganku! Aku lapar, beri aku makanan!" seru Rachel akhirnya. Ia berbalik badan dan berjalan ke lobi apartemen dengan Nicholas berjalan di belakangnya menahan tawanya.Semua orang mengangguk dan tersenyum sopan saat mereka berjalan melintasi lobi. Yah, tentu saja, bagaimana tidak, ia sedang berjalan dengan pemilik gedu

  • Istri Kontrak Tuan Anthony   Si Rapih dan Si Berantakan

    "Dia temanmu?" Nicholas bertanya, menunjuk dagunya ke Trey Cole yang menatap Rachel dengan antusias. Rachel mengerutkan kening, matanya tertuju pada lengan Nicholas yang melingkar di pinggangnya."Rachel?" suara Trey menyadarkannya. Rachel tersenyum kaku, "Trey Cole! Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini!" katanya sambil mencoba melepaskan diri dari Nicholas tetapi ia gagal, Nicholas tidak berniat untuk melepaskannya."Ya aku juga, kantorku ada di dekat sini, kau tinggal di gedung ini?" tanya Trey menatap Rachel dengan riang."Tidak, um...""Sayang, kau kan tinggal di sini, begitu kita menikah, tempat ini akan menjadi milikmu juga, mengapa kau masih malu-malu mengakui hal itu..." Nicholas tiba-tiba memotong kata-kata Rachel. Ia menatapnya dengan satu alis terangkat, mengisyaratkannya akan perjanjian yang akan mereka buat, Rachel meringis tetapi tidak mengatakan apa-apa.Trey menganggukkan kepalanya beberapa kali, "Begitukah? Mungkin kita bisa minum bersama kapan-kapan!" ka

  • Istri Kontrak Tuan Anthony   Recalled

    "Apa yang kau lakukan! Kau mengacaukan dapurku!" bentak Nicholas, berjalan cepat ke arahnya. Rachel, yang terkejut, segera berdiri, tetapi ia tersandung bangku dan ember es krim di tangannya jatuh ke karpet dan meninggalkan noda yang sangat mencolok di sana. Dia menjerit, menutupi mulutnya dengan satu tangan. "Ya Tuhan, dia akan membunuhku!"Nicholas memelototinya dengan marah, dadanya naik turun karena kesal. "Kau!" desisnya dengan mata menyipit.Rachel menatapnya ketakutan, dia berjongkok dan menutupi kepala dengan tangannya."Apa yang kau lakukan? Kau pikir aku akan memukulmu atau apa?!" bentaknya, menyeka noda es krim dengan serbet. "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kau tinggal di sini, mungkin aku akan menjadi gila!" ia terus mengoceh tanpa melihat Rachel yang masih menutupi wajahnya dengan tangannya."Hei! Sampai kapan kau akan seperti itu? Bersihkan noda ini sampai tidak ada warna cokelat yang tersisa! Gunakan cairan ini!" katanya sambil melemparkan serbet dan sebotol

  • Istri Kontrak Tuan Anthony   Kejutan Lainnya

    "Rachel?!" Nicholas melambaikan tangannya di depan wajah Rachel, menyadarkannya. Rachel buru-buru menarik diri dari Nicholas dan berdeham dengan gugup."Apakah kau sedang memikirkan sesuatu yang kotor? Mengapa wajahmu merah seperti itu?" goda Nicholas sambil mendengus tertawa.Wajah Rachel berubah lebih merah lagi, "Kau sangat menyebalkan!" bentaknya, menghentakkan kakinya lalu berjalan cepat ke pintu utama. Nicholas menahan tawanya dan mengikutinya di belakang. Mereka berdiri bersebelahan tanpa berbicara. Rachel terus mengutuk dirinya sendiri karena tidak bisa melupakan semua yang terjadi semalam. Ia bahkan merasakan sesuatu yang hangat di antara keda pahanya. Astaga! Ia tiba-tiba merasa jijik dengan pikirannya sendiri! Mungkin karena malam itu adalah kali pertama ia melakukan hubungan seks..."Apakah ibumu akan terkejut melihatku datang ke rumahmu?" Nicholas bertanya tiba-tiba."Apa? Kita tidak akan menemui orang tuaku hari ini, kan?" tanyanya panik."Tidak tentu saja tidak, kurasa

  • Istri Kontrak Tuan Anthony   Cinta Lama Yang Hilang

    "Ya, besok, kenapa? Apakah kau keberatan?""Bukan itu, tapi aku tidak bisa begitu saja muncul di depan orang tuaku dan mengatakan aku akan menikah dengan orang asing!" Rachel bergumam tidak sabar."Kenapa tidak? Orang tuamu tidak akan keberatan mendapatkan menantu sepertiku, aku tampan, kaya, dan baik hati! Aku memiliki semua yang diperlukan untuk menjadi seorang suami!" kicau Nicholas dengan percaya diri.Rachel memutar matanya sambil menunjukkan ekspresi ingin muntah, "Astaga! Kau benar-benar berpikir kau sempurna, ya? Tapi maaf, bagiku, kau tidak terlihat keren sama sekali," ia berkata dengan wajah kesal.Nicholas mendengus, "Yah, aku tidak peduli apa yang kau pikirkan, yang jelas pernikahan harus diadakan akhir pekan ini atau tidak sama sekali!" katanya acuh tak acuh. "Kau tahu apa yang akan terjadi jika pernikahan itu dibatalkan kan? Kau harus membayar kembali semua uang yang telah aku keluarkan untuk membayar hutangmu, aku tidak peduli bahkan jika aku harus datang ke rumahmu dan

  • Istri Kontrak Tuan Anthony   Shopping Day

    Rachel meringis, dia menatap Nicholas dengan tatapan kesal. "Kami tidak sengaja bertemu satu sama lain, bagaimana denganmu? Apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya berusaha terdengar ceria. Nicholas memandangnya dan Trey secara bergantian, "Tidak sengaja bertemu? Apa artinya itu?" gumamnya dengan satu alis terangkat tinggi.Trey berdeham pelan, "Sebaiknya aku kembali ke kantor, Rachel terima kasih atas waktumu!" katanya sambil bangkit, ia mengangguk sekali kepada Nicholas dan kemudian meninggalkan mereka berdua dengan tergesa-gesa, ia tahu sesuatu yang buruk mungkin akan terjadi."Apakah kau mengikutiku?!" Rachel berkata, matanya menyipit menatap Nicholas dengan curiga. Dia terkekeh, "Mengikutimu? Apa menurutmu aku tidak punya pekerjaan lain? Kenapa aku harus mengikutimu?! Aku ingin mengambil sesuatu yang kutinggalkan di kantor Michael dan aku tidak sengaja melihatmu dengan pria menyebalkan itu!""Pria menyebalkan katamu? Kau bahkan tidak mengenalnya! Bagaimana kau bisa memanggilnya s

  • Istri Kontrak Tuan Anthony   Sexual Relationship

    Dengan wajah kesal Rachel kembali ke penthouse Nicholas, ia masih tidak bisa menerima jebakan yang telah dibuat oleh Nicholas. Jika ia tahu sejak awal bahwa pengeluaran belanjanya akan dipotong dari uangnya sendiri, ia tidak akan menghabiskan sebanyak itu!"Ikuti aku," kata Nicholas, menaiki tangga ke lantai dua."Kita tidak akan tidur bersama, kan?" katanya penasaran. Nicholas tertawa terbahak-bahak, "Apa yang baru saja kau katakan? Apakah kau pikir aku bersedia tidur denganmu? Dengar, kau mungkin masih belum bisa melupakan apa yang terjadi pada kita tadi malam, tapi percayalah kita berdua mabuk dan itu semua terjadi begitu saja!"Rachel tidak menjawab, namun ia kehilangan keperawanannya pada seseorang yang tidak ia inginkan, itu cukup mengganggunya. Ia melangkah di depan Nicholas dengan beberapa tas belanja di tangannya. Nicholas menatap punggung Rachel, sebenarnya, ia mengerti apa yang sedang terjadi di kepala Rachel tetapi ia tidak berbohong ketika ia mengatakan semuanya terjadi b

Bab terbaru

  • Istri Kontrak Tuan Anthony   Ending

    Beberapa minggu kemudian,"Aku tidak percaya diri dengan tubuhku..." bisik Rachel ketika Nicholas mencoba membuka resleting gaunnya. "Jangan merasa seperti itu, kau wanita paling seksi yang pernah kukenal dalam hidupku..." kata Nicholas, mencium bagian belakang lehernya. Gaun Rachel jatuh ke lantai, hanya menyisakan bra dan celana dalam. Dia memejamkan mata, menikmati setiap sentuhan bibir Nicholas di kulitnya.Dia mengangkatnya dan membaringkannya di tempat tidur dengan lembut. "Kau hanya perlu berbaring dengan santai, aku akan melakukan segalanya..." gumam Nicholas dan mulai menurunkan celana dalam Rachel. "Jangan masuk ke sana, aku tidak ingin kita menyakiti bayi itu," kata Rachel saat Nicholas mulai membenamkan wajahnya di antara pahanya. Nicholas mendongak, dia tersenyum, "Apakah kau merasa tidak nyaman? Maksudku tidak apa-apa, kita bisa melakukannya lain kali?" katanya Nicholas dengan ringan.Rachel berdeham, pipinya memerah, "Entahlah, aku hanya, kau tahu kehamilan ini adalah s

  • Istri Kontrak Tuan Anthony   The Real Wedding

    "Rach, haruskah kau membeli sebanyak itu?" kata Nicholas, menatap tumpukan makanan yang dijejalkan Rachel ke dalam bagasi mobil."Julia pasti punya banyak teman di sel nya, bagaimana kita bisa membawanya hanya sedikit makanan? Kau benar-benar pelit!" celoteh Rachel setengah bercanda."Jadi sekarang kau teman dekat Julia atau apa? Kenapa kau begitu peduli padanya padahal dia pernah membahayakan nyawamu," gertak Nicholas saat mengemudikan mobilnya ke Pulau Rikers."Dia sudah bilang maaf, setiap orang selalu punya kesempatan kedua," kata Rachel acuh tak acuh. Dia membuka keripik kentang dan sibuk memasukkannya ke dalam mulutnya.Nicholas tersenyum bangga pada wanita yang duduk di sebelahnya, "Kau selalu mengejutkanku sepanjang waktu, aku tidak menyangka kau bisa bertindak begitu dewasa seperti ini, jangan salahkan aku jika aku akan terus memujimu setiap hari, " ucapnya tulus."Ya Tuhan Nic, kau harus berhenti memujiku! Aku bisa terbang ke langit dan merusak atap mobilmu!" Rachel bercanda

  • Istri Kontrak Tuan Anthony   Rahasia Lucy

    "Apakah itu Lucy? Lucy temanku?" Rachel bertanya ketika dia melihat Nicholas menutup telepon. Nicholas menggaruk kepalanya, "Ya...""Mengapa kamu mematikan panggilan?" Rachel semakin curiga."Um, aku hanya sedang tidak ingin bicara," kata Nicholas gugup yang hanya membuat Rachel menyipitkan mata ingin tahu.Telepon Nicholas berdering lagi, Lucy.“Kau masih tidak mau menerimanya juga? Jika kamu tidak memiliki rahasia yang kau simpan, terima telepon dan pasang di pengeras suara agar aku bisa mendengar apa yang kalian bicarakan,” kata Rachel dengan tangan terlipat di dada.Dengan ragu Nicholas menekan tombol hijau,"Nic! Kau gila ya! Kenapa kamu menolak panggilanku? Jadi kau sudah bicara dengan Nenek?! Beritahu Nenek ibuku akan datang malam ini! Okay? Halo? Nico kau di sana kan?"Rachel terperangah, dia menatap Nicholas dengan mata terbelalak."Lucy, apa yang kau bicarakan?""Astaga! Rachel? Apakah itu kau?""Ya, ini aku! Jadi apa yang kalian sembunyikan dariku!” katanya kesal."Lucy, ku

  • Istri Kontrak Tuan Anthony   Hari Yang Melelahkan

    Dia mendengar suara siulan yang semakin dekat, Rachel mencengkeram benda di tangannya dengan erat, sebelum itu, dia berusaha sangat keras sehingga dia akhirnya berhasil melepaskan tangannya dari borgol, dia tidak yakin apakah ibu jarinya patah atau tidak tapi rasa sakit yang dia rasakan tak tertahankan.Pintu terbuka, Trey Cole muncul dengan wajah polosnya."Hanya seorang pengantar makanan, aku tahu kau lapar, aku membelikan pizza untukmu!" katanya riang. Rachel terdiam, dia yakin Trey Cole benar-benar kehilangan akal sehatnya."Buka mulutmu," katanya, mengangkat sepotong pizza tinggi-tinggi dan memasukkannya ke mulut Rachel, "Aku tidak bisa memakannya, mendekatlah sedikit," kata Rachel, sedikit gemetar. Dia tahu jika rencananya gagal, Trey mungkin akan marah dan dia mungkin akan melakukan sesuatu yang lebih gila lagi.Trey tersenyum, dia melangkah maju sambil menyodorkan pizza ke mulut Rachel, saat itulah Rachel bergerak cepat. dia menyetrum Trey dengan alat setrum portabel yang diti

  • Istri Kontrak Tuan Anthony   Penculikan

    Rachel menatap layar ponselnya, menunggu kabar dari Nicholas, tetapi sampai satu jam kemudian tidak ada panggilan sama sekali. Dia mendorong kursi rodanya ke sekeliling ruangan dengan gugup, apa yang harus dia lakukan? Ini semua salahnya, Trey Cole bertingkah gila karena kesalahannya. dia seharusnya sudah mengantisipasinya sejak awal, semuanya sudah terlambat.Saat dia menggigit kukunya dengan gugup, dering telepon mengagetkannya. Dari Lucy,"Ya! Kabar baik please!" katanya cemas."Aku berhasil menghubungi Michael Ford, ini benar-benar mengejutkan, dia masuk ke kantor Michael dan mengambil dokumen begitu saja, dia mematikan semua CCTV tetapi dia lupa CCTV yang terselip di tumpukan dokumen, Mike sedang melakukan sesuatu sekarang," kata Lucy cepat."Syukurlah Lucy, aku tidak tahu apa yang bisa kulakukan tanpamu, terima kasih banyak! Aku selamanya berhutang budi padamu!""Omong kosong! Aku hanya melakukan hal-hal kecil! Jadi bagaimana Nenek?"Rachel menarik napas dalam-dalam,"Aku masih

  • Istri Kontrak Tuan Anthony   Serangan Jantung

    "Wow! Ada apa dengan semua makanan sehat ini? Apakah kau dirasuki oleh hantu yang sehat atau semacamnya?” celoteh Lucy saat melihat Rachel makan semangkuk besar sup sayuran dengan potongan ikan Dory di dalamnya. Rachel tersenyum kecil, tidak mengatakan apa-apa.Lucy menutup mulutnya,"Tidak mungkin! Kau tidak benar-benar hamil kan?!" katanya kaget.Rachel hanya mengangkat bahu sebentar membuat Lucy semakin penasaran."Rach! Katakan padaku!" tuntut Lucy, sambil memegang bahu Rachel."Kau akan menjadi bibi...""AAAAAAAH!" Lucy berteriak gembira, dia memeluk Rachel dengan hangat, tetapi beberapa detik kemudian dia melepaskannya perlahan, wajahnya berubah."Tapi bagaimana dengan hubunganmu? Maksudku, apakah Nicholas...""Dia bersedia mempertimbangkannya, aku yakin begitu dia memulai sesi terapinya, semuanya akan baik-baik saja," kata Rachel dengan keyakinan penuh.Lucy tersenyum lebar, "Aku senang melihatmu seperti ini, lihat senyum di wajahmu, itu sangat tulus dan murni..."Rachel melamb

  • Istri Kontrak Tuan Anthony   I'm In Love With You

    Nicholas berjalan mendekat, ia terlihat semakin tampan dengan jeans dan crewneck hitam yang ia kenakan. Dia berjongkok di depan Rachel, menyeka air mata yang mengalir di pipi wanita yang menarik perhatiannya beberapa minggu terakhir, wanita yang sering membuat detak jantungnya berdetak lebih keras dan membuat darahnya mengalir lebih cepat. Dia menatapnya dengan kasihan, mengasihani Rachel karena jatuh cinta dengan pria bermasalah sepertinya."Kau baik baik saja?" dia bertanya dengan lembut. Rachel mencoba tersenyum, "Ya, aku hanya terpesona oleh kejutan yang kalian berikan," katanya gugup. Sejak berita kehamilan, mereka belum benar-benar berbicara dengan benar."Aku juga mengalami hal yang sama saat mengandungmu Rachie, hormon kehamilan sering membuat mood kita kacau," tiba-tiba ibu Rachel mendekat, dia membelai rambut Rachel dengan lembut. Rachel terkesiap, hormon kehamilan? Oh Tuhan! Kenapa dia tidak memikirkan itu? Tidak heran dia menjadi sangat sensitif dalam beberapa hari terakhi

  • Istri Kontrak Tuan Anthony   Sisi Gelap Trey Cole

    Dr. Brown berdeham pelan,"Apakah berita ini benar-benar mengejutkan kalian berdua?" dia bertanya, menatap Rachel dan Nicholas secara bergantian. Mereka tampak sangat terkejut sehingga mereka tidak mengatakan apa-apa untuk sementara waktu."Mr. Anthony, sir?" Dr Brown melambaikan tangannya di depan wajah Nicholas."Maaf, aku benar-benar sangat terkejut!" Nicholas berkata gugup, dia melirik Rachel yang tampak masih terpana."Rachel?" dia mengulurkan tangannya, menyentuh tangan Rachel dengan lembut.Rachel segera tersentak, "Maaf, aku terlalu terkejut!" katanya dengan tawa yang dipaksakan. Dia menatap perutnya yang masih rata dan kemudian meletakkan tangannya di sana, "Jadi, aku hamil?" gumamnya masih tidak percaya."Menurut hasil lab ya kau hamil, tapi kita harus melakukan USG transvaginal untuk mengetahui usia kehamilanmu karena mungkin tidak muncul dengan USG normal," katanya sedikit kaku karena menyadari kabar yang dibawanya tampaknya bukan sesuatu yang diharapkan pasangan Anthony.

  • Istri Kontrak Tuan Anthony   Hasil Test Yang Mengejutkan

    Rachel berbalik ke arah pintu ketika dia mendengar langkah kaki menjauh, "Nic, apakah kau mendengar itu?" dia bertanya dengan panik. Nicholas berjalan cepat ke pintu untuk melihat siapa yang ada di sana. Di lorong dia melihat seorang wanita berjalan cepat, dia mengerutkan kening karena dia bisa mengenali wanita itu dari belakang."Nic? Apa benar ada yang mengintip kita tadi?" tanya Rachel setengah berteriak."Entahlah, mungkin, tunggu sebentar aku harus memastikan sesuatu," katanya tanpa menoleh ke belakang.Rachel menggigit bibirnya, bukan karena dia malu jika ada yang melihat mereka tetapi karena dia punya firasat buruk bahwa Julia yang mengintip mereka. Tentu saja, dia seharusnya senang karena secara kebetulan Julia dapat melihat dengan jelas bahwa Nicholas dan Rachel sangat menginginkan satu sama lain, tetapi dia khawatir tentang hal lain, bagaimana jika Julia mulai mengacau lagi dan memasukkan Nicholas ke dalam posisi sulit lainnya?Dia mencoba untuk bangun dari tempat tidur teta

DMCA.com Protection Status