Share

Kepanikan Alex

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2025-04-21 12:41:52

Kai kembali ke ruang inap setelah Alex pergi. Saat sampai di dalam, Kai melihat Anna yang memasang wajah sendu.

“Apa Alex tetap memaksaku mundur?” tanya Anna dengan tatapan begitu sedih.

Kai tak langsung bicara. Dia memilih mendekat lebih dulu, lalu duduk di tepian ranjang dan menggenggam telapak tangan Anna.

“Sepertinya aku bisa menebak, kenapa Alex berusaha menjauhkanmu dari mamamu,” ucap Kai setelah mencerna apa yang Alex katakan padanya.

“Entah itu benar atau tidak, tapi kurasa masuk akal setelah mencocokkan apa yang Alex katakan dan Keano sampaikan tentang kakekmu,” ucap Kai lagi.

Dahi Anna berkerut halus. Dia menunggu penjelasan Kai selanjutnya.

“Entah kenapa aku merasa kalau sikap keras kepala Alex karena sedang berusaha melindungimu juga.”

Dahi Anna semakin berkerut halus.

“Aku merasa dia tahu sesuatu, mungkin rencana kakekmu jika tahu kamu di sini. Dia masih menjelaskan secara ambigu, tapi dari gestur tubuh dan cara dia bicara, aku yakin dia hanya tak ingin kamu atau mamamu t
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
Alex kawatirin Anna tp ga mau ngaku...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Sedikit Luluh

    “Ap-apa?” Alex malah terkejut sendiri mendengar pertanyaan Anna.Anna tersenyum. Dia baru menyadari, ternyata Alex tidak sejahat yang dia kira. Hanya saja, mungkin adiknya itu berusaha bersikap tegas dan berwibawa, tapi dalam pandangan Anna, Alex seperti anak kecil.“Kamu mencemaskanku, sejak awal begitu karena itu kamu terus berusaha memperingatkanku,” ucap Anna menjelaskan.Alex mendecih.“Kamu besar kepala. Kita tidak saling kenal, untuk apa aku mencemaskanmu,” elak Alex lalu memalingkan muka.Anna dan Kai saling tatap, keduanya menahan senyum lalu memandang pada Alex lagi.“Tidak usah malu, akui saja,” ucap Anna memaksa.Alex mendecih lagi seolah tak sudi dibilang peduli.“Padahal, kalau kita bertemu sejak awal, bisa saling memahami dan menerima, kita bisa menjadi saudara baik ‘kan, Alex? Aku merasa kamu adik manis yang menggemaskan,” ujar Anna untuk merayu Alex.Bukan tanpa sebab, sepertinya akan menguntungkan kalau Anna bisa mengambil hati Alex. Dengan begini Anna bisa meminta b

    Last Updated : 2025-04-22
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mencoba Sekali Lagi

    Stefanie langsung menatap pada Alex. Apa putranya itu baru saja menyebut nama Anna?“Kamu bilang apa?” tanya Stefanie memastikan karena takut salah mendengar.Alex menghela napas pelan.“Kalau Mama mau dengar kabar terbaru tentang Anna, makanlah lalu setelahnya kuceritakan,” jawab Alex.Stefanie menatap lekat wajah Alex, tapi dia tak langsung percaya begitu saja setelah apa yang Alex lakukan.“Kamu hanya membujuk mama saja, Alex. Mama bukan anak kecil yang bisa kamu bohongi.”Lagi-lagi Alex menghela napas kasar. “Mama tahu aku, bukan? Aku tidak mungkin berbohong.”Stefanie menatap jauh ke dalam mata Alex, apa benar putranya itu tahu kabar Anna.“Makanlah,” kata Alex sambil memberikan sendok ke tangan Stefanie, “semalam aku bertemu dengan Anna di pesta.”Stefanie sangat terkejut.“Hari ini dia dirawat di rumah sakit karena sedang hamil muda dan kondisinya kurang baik,” ujar Alex lagi agar sang mama percaya, “Mama sudah mendengar kabar darinya, jadi makanlah agar lekas sehat dan bisa ke

    Last Updated : 2025-04-22
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Negosiasi Dengan Abraham

    Anna benar-benar menghubungi Steve dan mengatakan ingin berdiskusi dengan Abraham secara langsung soal kalung giok itu. Anna juga mengatakan jika dia mau bertemu langsung dengan Abraham.Siapa sangka kalau tawaran Anna langsung disetujui oleh Abraham, bahkan hari itu Anna pergi ke restoran bersama Kai untuk menemui Abraham sesuai dengan janji temu yang mereka buat.“Gugup?” tanya Kai sambil menggenggam telapak tangan Anna.Anna menoleh pada Kai, dia mengangguk pelan.“Tidak apa gugup sekarang, tapi nanti saat bertemu kakekmu, jangan menunjukkan ketakutanmu atau dia akan memandang remeh padamu,” kata Kai.Anna mengangguk-anggukkan kepala, lalu menarik napas panjang dan mengembuskan perlahan.Tak beberapa lama kemudian, pintu private room itu terbuka. Tatapan Anna dan Kai tertuju pada sosok pria tua dan satu pria lainnya yang masuk ke ruangan itu.Anna memandang kakek yang tak pernah mengakuinya itu kini berjalan menghampiri meja.Anna dan Kai berdiri, keduanya membungkukkan badan sebag

    Last Updated : 2025-04-23
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Negosiasi Gagal

    Abraham tersenyum mencibir.“Kamu berani memberi penawaran padaku? Kamu pikir, kamu siapa?” Abraham menatap remeh.“Saya memang bukan siapa-siapa. Hanya anak yang menginginkan ibunya kembali,” ucap Anna sambil mengeluarkan kotak beludru dari dalam tasnya.Anna membuka kotak itu, lalu memperlihatkannya pada Abraham.“Anda mau ini, kan? Saya bisa memberikannya, tapi bukan uang yang saya mau. Saya ingin menukarnya dengan ibu saya, Stefanie, putri Anda.”Abraham menggebrak meja. “Beraninya kamu!”Sorot mata Abraham memperlihatkan ketidaksukaan.Kai langsung bersiaga, jangan sampai Abraham berani menyakiti Anna.“Kamu sama seperti ayahmu, sombong dan memandang remeh orang lain,” cibir Abraham.“Bagaimana dengan Anda? Bukankah Anda sama? Anda meremehkan ayah saya, meremehkan saya, meremehkan semua orang, bahkan putri Anda sendiri, hanya karena Anda lebih berkuasa!” Emosi Anna tidak stabil, negosiasi yang diharapkan bisa berjalan dengan tenang, kenyataannya membuat Anna bisa berteriak sekera

    Last Updated : 2025-04-23
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Berubah Pikiran

    Abraham pulang dengan perasaan kesal karena sikap Anna. Sesampainya di rumah, dia melihat Stefanie yang berada di ruang keluarga bersama Reino.Stefanie langsung berdiri saat melihat Abraham, tapi ekspresi wajahnya tak bersahabat sekali pada ayahnya itu.“Aku mau bicara dengan Papa,” kata Stefanie.Abraham menghentikan langkah. Dia mendengkus kasar, lalu menatap pada putrinya itu.“Apa lagi yang mau kamu bicarakan? Kamu ingin pergi dari rumah ini? Pergi! Dan jangan pernah kembali lagi!” Kalimat tak terduga itu membuat Stefanie dan Reino terkejut, bahkan Steve juga tidak menduga kalau majikannya akan berkata demikian.Abraham hendak melanjutkan langkah, tetapi dia kembali berhenti, lalu bicara lagi. “Tapi ingat, sesuai ucapanmu. Begitu kamu keluar dari rumah ini, kamu tidak boleh berharap sepeser pun harta warisan di keluarga ini, bahkan harta yang pernah dijanjikan mamamu. Begitu menginjakkan kaki keluar dari sini, maka nama Abraham tak lagi tersemat di margamu.”Setelah mengatakan i

    Last Updated : 2025-04-23
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Akhirnya Bertemu

    Anna berada di teras rumah Fransisca sambil terus memandang ke gerbang rumah. Fransisca dan Kai sudah meminta Anna duduk, tapi dia tetap ingin berdiri.Hingga gerbang terbuka dan sebuah mobil sedan memasuki halaman rumah. Anna menghela napas kecewa, itu bukan mobil yang diharapkan.Mobil itu milik Keano. Dia memarkirkan mobil di depan garasi, lalu turun dan memandang semua orang berada di luar rumah.“Wah, ada apa ini? Apa kalian sedang menanti kepulanganku?” tanya Keano dengan penuh percaya diri.“Tidak usah kegeeran,” balas Anna.“Padahal aku sudah besar kepala.” Keano menutup pintu mobil lalu berjalan menghampiri semua orang.Saat Keano berjalan menuju teras, Anna turun dari teras sampai membuat Keano terkejut. Dia sudah besar kepala karena mengira Anna ingin menghampirinya, tapi ternyata pandangan Anna tertuju ke arah lain.Anna turun dari teras karena melihat mobil masuk gerbang dan sudah terlihat siapa yang berada di dalamnya. Anna tidak bisa menyembunyikan kelegaan dan rasa bah

    Last Updated : 2025-04-24
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ada Apa Dengan Alex?

    Di klub malam. Alex duduk sambil memegang gelas kaca berisi cairan warna cokelat. Dia sudah mendengar kabar kalau Stefanie dan Reino meninggalkan rumah Abraham, dia senang tapi juga ada rasa berat.Alex meneguk cairan cokelat dari gelas, lalu menuangkan cairan dari botol ke gelasnya lagi untuk dinikmati. Saat sedang diam menunduk memandang gelas kaca yang dipegang, Alex mendengar suara ponselnya berdering.Dia merogoh saku kemeja, lalu melihat siapa yang menghubungi. Nama sang mama terpampang di layar.Alex menggeser tombol hijau untuk menjawab panggilan itu, lalu menempelkannya di telinga, satu tangannya menggoyang gelas kaca berisi minuman beralkohol.“Halo.” Alex menyapa lalu menenggak isi gelasnya dengan cepat.“Kamu di mana, Lex?” Suara Stefanie terdengar dari seberang panggilan.“Di tempat yang aku suka,” jawab Alex lalu tersenyum miring.Alex mendengar suara helaan napas berat dari seberang panggilan lalu sang mama kembali bicara.“Mama mau bertemu denganmu, Lex. Katakan kamu d

    Last Updated : 2025-04-24
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Cerita Alex

    “Lepaskan!” Wanita itu masih berusaha melepaskan diri tapi Alex tak melonggarkan cengkraman sama sekali.“Kamu sudah berkata jika tidak akan mengungkit malam itu? Kenapa sekarang mengungkitnya?” Alex tak senang dengan ucapan wanita di depannya itu.Rania, wanita yang ditahan Alex menatap kesal tapi juga takut pada Alex.“Kamu yang membuatku mengungkitnya,” balas Rania seraya menggoyangkan kedua lengan agar Alex melepas tapi tetap sia-sia. “Aku hanya mau kamu melepasku, tidak cukupkah kamu membuatku malu.” Alex menekan Rania hingga benar-benar terpojok di body mobil. Tatapannya begitu dalam pada wanita itu, apalagi sekarang Alex sedang terpengaruh alkohol.“Kamu yang menggodaku.” Alex menatap semakin dalam.Rania meneguk ludah, lalu dia menyanggah, “Aku hanya bekerja sebagaimana mestinya, tapi kamu … kamu yang berpikiran kotor dan memaksaku.”Alex tersenyum miring.“Sekarang lepaskan aku. Aku mau bekerja lagi.” Rania masih berusaha melepaskan diri tapi Alex tetap menahannya. “Apa maum

    Last Updated : 2025-04-24

Latest chapter

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex Menerima

    Rania membuatkan sarapan bubur untuk Alex karena kondisi pria itu yang semalam demam. Setelah buburnya siap, Rania menyajikan di mangkuk dan meletakkannya di meja makan, dia juga sudah membuat ayam kecap dan mengupas buah.Rania melepas apron, saat akan memanggil Alex, dia sudah lebih dulu melihat pria itu keluar dari kamar.“Aku sudah membuat sarapan untukmu, jadi tugasku sudah selesai dan aku mau pulang.” Setelah mengatakan itu, Rania berjalan menuju pintu.Namun, langkah Rania terhenti, lalu dia membalikkan badan menatap Alex yang masih berdiri di depan kamar.“Aku harap, ini terakhir kali bertemu denganmu. Aku tidak mau lagi melihatmu.”Rania kembali membalikkan badan lalu segera pergi meninggalkan penthouse.Alex tertegun. Dia tak menyangka Rania sampai memperingatkannya. Alex tidak mau ambil pusing, memangnya siapa Rania sampai berani mengaturnya?Alex pergi ke meja makan, dia melihat semangkuk bubur dan ayam kecap di piring. Dia menarik kursi lalu duduk di sana dan mencoba bubu

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mencemaskan Alex

    Anna keluar dari kamar dan melihat Stefanie duduk di depan paviliun. Dia keheranan, kenapa sang mama masih di luar selarut ini.Anna menghampiri sang mama. Dia melihat Stefanie melamun.“Ma.”Stefanie terkejut. Dia langsung menoleh pada Anna yang ternyata sudah berdiri di ambang pintu.“Anna.” Stefanie langsung tersenyum. “Kenapa kamu belum tidur?” tanya Stefanie dengan suara lembut. Dia mengulurkan tangannya pada Anna.Anna meraih tangan Stefanie, lalu dia duduk di samping sang mama.“Aku bangun karena mau minum. Mama sendiri kenapa belum tidur?” tanya Anna setelah menjawab pertanyaan Stefanie.Stefanie hanya tersenyum sambil menggeleng.“Mama memikirkan Alex?” tanya Anna menebak.Stefanie terkesiap. Dia menatap Anna lalu menggeleng pelan.“Aku yakin Mama juga pasti berat kalau diminta langsung meninggalkan Alex,” ucap Anna merasa bersalah karena keputusan yang diambil pasti menyakiti salah satu pihak.Stefanie menghela napas pelan.“Mama hanya bersalah saja padanya. Andai saja mama l

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Cerita Alex

    “Lepaskan!” Wanita itu masih berusaha melepaskan diri tapi Alex tak melonggarkan cengkraman sama sekali.“Kamu sudah berkata jika tidak akan mengungkit malam itu? Kenapa sekarang mengungkitnya?” Alex tak senang dengan ucapan wanita di depannya itu.Rania, wanita yang ditahan Alex menatap kesal tapi juga takut pada Alex.“Kamu yang membuatku mengungkitnya,” balas Rania seraya menggoyangkan kedua lengan agar Alex melepas tapi tetap sia-sia. “Aku hanya mau kamu melepasku, tidak cukupkah kamu membuatku malu.” Alex menekan Rania hingga benar-benar terpojok di body mobil. Tatapannya begitu dalam pada wanita itu, apalagi sekarang Alex sedang terpengaruh alkohol.“Kamu yang menggodaku.” Alex menatap semakin dalam.Rania meneguk ludah, lalu dia menyanggah, “Aku hanya bekerja sebagaimana mestinya, tapi kamu … kamu yang berpikiran kotor dan memaksaku.”Alex tersenyum miring.“Sekarang lepaskan aku. Aku mau bekerja lagi.” Rania masih berusaha melepaskan diri tapi Alex tetap menahannya. “Apa maum

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ada Apa Dengan Alex?

    Di klub malam. Alex duduk sambil memegang gelas kaca berisi cairan warna cokelat. Dia sudah mendengar kabar kalau Stefanie dan Reino meninggalkan rumah Abraham, dia senang tapi juga ada rasa berat.Alex meneguk cairan cokelat dari gelas, lalu menuangkan cairan dari botol ke gelasnya lagi untuk dinikmati. Saat sedang diam menunduk memandang gelas kaca yang dipegang, Alex mendengar suara ponselnya berdering.Dia merogoh saku kemeja, lalu melihat siapa yang menghubungi. Nama sang mama terpampang di layar.Alex menggeser tombol hijau untuk menjawab panggilan itu, lalu menempelkannya di telinga, satu tangannya menggoyang gelas kaca berisi minuman beralkohol.“Halo.” Alex menyapa lalu menenggak isi gelasnya dengan cepat.“Kamu di mana, Lex?” Suara Stefanie terdengar dari seberang panggilan.“Di tempat yang aku suka,” jawab Alex lalu tersenyum miring.Alex mendengar suara helaan napas berat dari seberang panggilan lalu sang mama kembali bicara.“Mama mau bertemu denganmu, Lex. Katakan kamu d

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Akhirnya Bertemu

    Anna berada di teras rumah Fransisca sambil terus memandang ke gerbang rumah. Fransisca dan Kai sudah meminta Anna duduk, tapi dia tetap ingin berdiri.Hingga gerbang terbuka dan sebuah mobil sedan memasuki halaman rumah. Anna menghela napas kecewa, itu bukan mobil yang diharapkan.Mobil itu milik Keano. Dia memarkirkan mobil di depan garasi, lalu turun dan memandang semua orang berada di luar rumah.“Wah, ada apa ini? Apa kalian sedang menanti kepulanganku?” tanya Keano dengan penuh percaya diri.“Tidak usah kegeeran,” balas Anna.“Padahal aku sudah besar kepala.” Keano menutup pintu mobil lalu berjalan menghampiri semua orang.Saat Keano berjalan menuju teras, Anna turun dari teras sampai membuat Keano terkejut. Dia sudah besar kepala karena mengira Anna ingin menghampirinya, tapi ternyata pandangan Anna tertuju ke arah lain.Anna turun dari teras karena melihat mobil masuk gerbang dan sudah terlihat siapa yang berada di dalamnya. Anna tidak bisa menyembunyikan kelegaan dan rasa bah

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Berubah Pikiran

    Abraham pulang dengan perasaan kesal karena sikap Anna. Sesampainya di rumah, dia melihat Stefanie yang berada di ruang keluarga bersama Reino.Stefanie langsung berdiri saat melihat Abraham, tapi ekspresi wajahnya tak bersahabat sekali pada ayahnya itu.“Aku mau bicara dengan Papa,” kata Stefanie.Abraham menghentikan langkah. Dia mendengkus kasar, lalu menatap pada putrinya itu.“Apa lagi yang mau kamu bicarakan? Kamu ingin pergi dari rumah ini? Pergi! Dan jangan pernah kembali lagi!” Kalimat tak terduga itu membuat Stefanie dan Reino terkejut, bahkan Steve juga tidak menduga kalau majikannya akan berkata demikian.Abraham hendak melanjutkan langkah, tetapi dia kembali berhenti, lalu bicara lagi. “Tapi ingat, sesuai ucapanmu. Begitu kamu keluar dari rumah ini, kamu tidak boleh berharap sepeser pun harta warisan di keluarga ini, bahkan harta yang pernah dijanjikan mamamu. Begitu menginjakkan kaki keluar dari sini, maka nama Abraham tak lagi tersemat di margamu.”Setelah mengatakan i

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Negosiasi Gagal

    Abraham tersenyum mencibir.“Kamu berani memberi penawaran padaku? Kamu pikir, kamu siapa?” Abraham menatap remeh.“Saya memang bukan siapa-siapa. Hanya anak yang menginginkan ibunya kembali,” ucap Anna sambil mengeluarkan kotak beludru dari dalam tasnya.Anna membuka kotak itu, lalu memperlihatkannya pada Abraham.“Anda mau ini, kan? Saya bisa memberikannya, tapi bukan uang yang saya mau. Saya ingin menukarnya dengan ibu saya, Stefanie, putri Anda.”Abraham menggebrak meja. “Beraninya kamu!”Sorot mata Abraham memperlihatkan ketidaksukaan.Kai langsung bersiaga, jangan sampai Abraham berani menyakiti Anna.“Kamu sama seperti ayahmu, sombong dan memandang remeh orang lain,” cibir Abraham.“Bagaimana dengan Anda? Bukankah Anda sama? Anda meremehkan ayah saya, meremehkan saya, meremehkan semua orang, bahkan putri Anda sendiri, hanya karena Anda lebih berkuasa!” Emosi Anna tidak stabil, negosiasi yang diharapkan bisa berjalan dengan tenang, kenyataannya membuat Anna bisa berteriak sekera

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Negosiasi Dengan Abraham

    Anna benar-benar menghubungi Steve dan mengatakan ingin berdiskusi dengan Abraham secara langsung soal kalung giok itu. Anna juga mengatakan jika dia mau bertemu langsung dengan Abraham.Siapa sangka kalau tawaran Anna langsung disetujui oleh Abraham, bahkan hari itu Anna pergi ke restoran bersama Kai untuk menemui Abraham sesuai dengan janji temu yang mereka buat.“Gugup?” tanya Kai sambil menggenggam telapak tangan Anna.Anna menoleh pada Kai, dia mengangguk pelan.“Tidak apa gugup sekarang, tapi nanti saat bertemu kakekmu, jangan menunjukkan ketakutanmu atau dia akan memandang remeh padamu,” kata Kai.Anna mengangguk-anggukkan kepala, lalu menarik napas panjang dan mengembuskan perlahan.Tak beberapa lama kemudian, pintu private room itu terbuka. Tatapan Anna dan Kai tertuju pada sosok pria tua dan satu pria lainnya yang masuk ke ruangan itu.Anna memandang kakek yang tak pernah mengakuinya itu kini berjalan menghampiri meja.Anna dan Kai berdiri, keduanya membungkukkan badan sebag

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mencoba Sekali Lagi

    Stefanie langsung menatap pada Alex. Apa putranya itu baru saja menyebut nama Anna?“Kamu bilang apa?” tanya Stefanie memastikan karena takut salah mendengar.Alex menghela napas pelan.“Kalau Mama mau dengar kabar terbaru tentang Anna, makanlah lalu setelahnya kuceritakan,” jawab Alex.Stefanie menatap lekat wajah Alex, tapi dia tak langsung percaya begitu saja setelah apa yang Alex lakukan.“Kamu hanya membujuk mama saja, Alex. Mama bukan anak kecil yang bisa kamu bohongi.”Lagi-lagi Alex menghela napas kasar. “Mama tahu aku, bukan? Aku tidak mungkin berbohong.”Stefanie menatap jauh ke dalam mata Alex, apa benar putranya itu tahu kabar Anna.“Makanlah,” kata Alex sambil memberikan sendok ke tangan Stefanie, “semalam aku bertemu dengan Anna di pesta.”Stefanie sangat terkejut.“Hari ini dia dirawat di rumah sakit karena sedang hamil muda dan kondisinya kurang baik,” ujar Alex lagi agar sang mama percaya, “Mama sudah mendengar kabar darinya, jadi makanlah agar lekas sehat dan bisa ke

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status