Sejak pertemuan Vladimir dengan Kevin di restoran, ia bahkan terus memikirkan bocah laki-laki yang selalu berhasil menarik perrhatiannya. Ya, bahkan meski setelah pertemuan kedua mereka. dalam benark Vladimir ia merasa seolah ada ikatan yang tak bisa dijelaskan.“Kenapa aku merasa bocah wajah itu sangat tidak asing bagiku? Bukan karna mata hijaunya yang sangat mirip dengan Violet, tapi....”Seolah mengingat sesuatu maka seketika Vladimir pun pergi ke kamar mendiang ibunya. Dan di sana ia langsung menuju ke sebuah lemari kayu tua yang masih terawat sampai sekarang. Benar saja, di sana tersimpan banyak sekali barang-barang peninggalan sang ibu termasuk beberapa album foto tua yang sengaja disimpan rapi di sana.Ya. Vladimir bermaksud ingin mencari foto dirinya ketika masih kecil. Tapi sayangnya hanya ada foto ketika ia masih sangat kecil. Padahal ia bermaksud ingin menyamakan dirinya dengan Kevin dalam usia yang sama karna ia merasa bahwa Kevin sangat mirip dengan dirinya.Hampir saja V
Tak tahan dengan semua adegan yang ditunjukkan oleh Violet dan juga Eric, maka Vladimir pun pergi menjauh dari mereka. Di sudut ruangan ia pun duduk seorang diri sembari memijat kepalanya yang mulai terasa berdenyut.Vladimir berusaha kembali fokus pada Kevin yang masih belum ditemukan. Yakin bahwa Kevin adalah putranya maka Vladimir berusaha kembali menyamakan dirinya dan Kevin. Selain penampilan mereka yang sangat mirip di usia itu, Vladimir mencoba mencocokkan karakternya dengan Kevin.Ia pun mulai menerka dan mengira-gira apa yang akan dilakukannya ketika merasa takut saat masih kecil. Hingga akhirnya Vladimir pun teringat bahwa dulu ia pun sering melakukan hal sama dengan Kevin.Ya, ia akan menjauhi semua orang yang membuatnya tidak nyaman dan merasa takut. Dan ia akan mencari tempat yang menurutnya aman yaitu suatu tempat yang gelap dan membuatnya sendiri. Namun bukan tempat yang mudah ditemukan oleh orang.Menyadari kebiasaannya waktu kecil, spontan Vladimir pun bergegas menuju
Hari ini Violet harus kembali mendatangi kantor Travor. Bukan karna masalah Kevin melainkan karna hari ini ia harus menghadiri rapat bulanan karna Violet adalah salah satu pemegang saham. Dan sudah pasti itu artinya ia harus kembali berhdapan dengan Vladimir.Karna nyatanya, sejak ia mendklarasikan diri sebagai pemilik 60% aset Travor, maka secara otomatis Violet pun harus menggantikan Vladimir sebagai pemimpin dalam setiap pertemuan yang dilakukan oleh perusahaan Travor.Pertemuan para pemegang saham dijadwalkan tepat pukul 07.00, tapi Violet bahkan sudah tiba di sana sebelum jadwal yang ditentukan. Ia sengaja melakukan itu karna ia harus mempersiapkan dirinya sebelum presentasi yang akan dilakukan.Selain itu, karna Violet juga harus segera berpindah pada pekerjaannya yang lain di perusahaan Delecour. Karna itu ia tak ingin kehilangan banyak waktu di perusahaan Travor.Dengan langkah cepat Violet berjalan menuju eskalator untuk menuju ke lantai tiga. Ya, hari ini ia tidak ditemani o
Berbekal sebuah linggis yang ia bawa dari enginering, Jhonatan pun berusaha untuk mencongkel pintu eskalator agar bisa terbuka. Tapi bukan perkara yang mudah untuk membuka paka pintu eskalator bahkan meski Jhonatan adalah orang yang handal.Untungnya, tak lama beberapa orang tenaga enginering pun akhirnya datang dan membawa semua peralatan yang dibutuhkan. Benar saja, setelah beberapa saat akhirnya mereka pun berhasil membuka pintu eskalator yang berhenti di lantai dua.Namun bukan hal melegakan ketika pintu eskalator terbuka. Karna pemandangan miris ketika mendapati dua orang pimpinan Travor Corp justru tergeletak tak berdaya di dalam eskalator itu. tak ingin berlama-lama maka Jhonatan pun segera masuk ke dalam eskalator guna menyelamatkan Vladimir dan Violet.Seperti yang sebelumnya selalu dilakukan oleh Jhonatan, kali ini pun dengan sigap ia mengeluarkan Violet dan Vladimir dari eskalator. Ia tau bahwa dua orang itu kekuarangan oksigen maka ia pun segera memberikan pertolongan pert
Sejak mendengar kabar mengenai Vladimir, entah kenapa selama seharian ini Violet justru tidak bisa tenang. Bahkan malam ini ia tak kunjung bisa terlelap meski ia telah berusaha memejamkan matanya untuk tidur.“Apa benar kondisinya separah itu? Tapi...suara yang kudengar saat itu, apakah itu dia?” guman Violet.Namun akhirnya Violet segera menutup wajahnya dengan selimut dan berusaha untuk tidak peduli dengan Vladimir. Ia berusaha untuk kembali membangun benteng pertahanan dalam hatinya agar tidak mudah mengasihani orang yang ia anggap sebagai musuh keluarganya.Sayangnya, meski sekuat apapun Violet mencoba tapi tetap saja otaknya tidak bisa berhenti memikirkan Vladimir. Dan tentu saja hal itu justru membuat Violet menjadi kesal sendiri. Bahkan ia pun mulai menjadi serba salah karna hati dan juga isi kepalanya yang bertentangan.Sudah jam dua dini hari tapi Violet masih dalam keadaannya yang galau itu. Dan akhirnya ia pun tidak bisa menahan dirinya. Diam-diam akhirnya Violet pun pergi
Violet pun kembali ke ruangannya kemudian mulai menangis di sana. Antara benci dan rasa sayang yang masih ada di dalam hati kini justru membuat Violet mulai mengalami pertarungan dalam dirinya. Namun pada akhirnya trauma akibat ulah Vladimir dulu kembali menyadarkan Violet betapa bencinya ia.Hasrat untuk membalas dendam pun kini kembali membara dalam diri Violet. “Aku membencimu, Vlad! Aku bersumpah aku tidak akan pernah melupakan semua yang terjadi padaku dan keluargaku!”Keesokkan harinya seperti biasa Eric kembali datang menemui Violet. Tapi kali ini Violet sudah boleh utnuk pulang karna kondisinya sudah pulih. Beberapa hari tidak bisa bertemu dengan Violet akhirnya kni Kevin bisa bertemu sang ibu.Bersama Eric, Kevin kecil namapak riang bertemu dengan ibunya. Ia segera menghambur memeluk Violet dan Violet pun langsung menciumi wajah sang putra yang juga sangat ia rindukan.“Ibu, apa ibu sudah tidak sakit lagi sekarang?” tanya Kevin dengan polosnya.“Tentu saja. Ibu tidak suka sak
Dengan wajah kusut Vladimir memilih duduk di sudut kedai. Dan ketika seorang pramusaji yang tidak lain adalah pegawai Jhonatan datang menghampiri Vladimir, Vladimir pun memesan secangkir kopi expreso kental.“Apa kau punya biji kopi Mexico?” tanya Vladimir.Dengan ramah pramusaji itu pun menjawab, “Ya, tuan. Kau mau expreso dengan biji kopi Mexiko?”Vladimir lalu mengangguk hingga kemudian sang pramusaji pun mulai menulis pesanan Vladimir. Tak lama, kopi pesanan Vladimir pun datang dengan uap yang mengepul dan aroma yang sangat nikmat. Ya, sebenarnya sudah lama Vladimir tidak minum kopi. Bisa dibilang sejak Violet pergi Vladimir bahkan lebih sering minum alkohol.Hingga tengah malam Vladimir masih duduk di sana. Namun yang ia lakukan lebih banyak hanya menatap cangkir kopi miliknya di atas meja dan hanya sesekali menyeruput kopinya.Suasana kedai mulai sepi meski kedai milik Jhonatan terus buka hingga 24 jam. Ya, dan hanya beberapa orang yang bekerja malam yang biasanya singgah untuk
“Ha?! Apa maksudmu dengan amal bakti perusahaan?!” ucap Violet yang sedikit bingung dengan sepupunya yang tidak lain adalah Eric.Lalu dengan santainya Eric pun menjelaskan, “Well. Anggap saja itu seperti memberi para karyawan waktu untuk bersenang-senang. Menjamin otak mereka tetap waras adalah kewajiban perusahaan.”“Maksudmu kau ingin semua karyawan berlibur begitu?”“Kurang lebih seperti itu tapi kurasa harus lebih bermakna.”“Kenapa dari tadi kau terus saja berbelit-belit?! Jelaskan dengan rinci!”Ya. Karna sudah lama sekali Delecour Corp tidak memberikan trip untuk para pekerja, maka Eric mempunyai ide untuk melakukan amal bakti perusahaan. Pada dasarnya para karyawan memang akan melakukan trip tapi mereka juga akan melakukan fun game bersama.Bukan tanpa alasan. Eric berpendapat selain memberikan penyegaran pada mental para karyawan, dengan adanya fun game maka pemilik perusahaan juga akan mengetahui sejauh mana kekompakkan para karyawan. Dan sudah pasti semua itu akan berpenga