Share

69. Kabar Buruk

Di situasi genting seperti ini, William masih sempat memanggil nama putri kandungnya. Katherine, pelabuhan cinta pertama dan jantung hatinya itu.

Tembakan masih terdengar di sekitar. Dia berhasil menghindar meski satu peluru kembali menembus kulitnya barusan.

William berlari dengan sekuat tenaga, menerobos hutan belantara. Ketiga pria di belakang, masih menembak William sambil tertawa terbahak-bahak.

"Berhentilah Tuan, buatlah pekerjaan kami kali ini lebih mudah!" teriak salah seorang pria. Menarik pelatuk lagi. Tetapi, William berhasil mengelak.

William berdecak sedikit. "Sial, oh come on William, mana kemampuanmu dulu," gumamnya pelan.

Sambil berlari dia melirik sekilas kemudian mengarahkan pistol ke belakang dan menembak ke tiga pelaku tersebut. Dulu, ketika masih muda kemampuan menembak William di atas rata-rata. Namun, sekarang karena usianya kian bertambah, kemampuannya dalam menembak agak lambat.

Dor!

"Argh!" Satu pria langsung tumbang. Peluru menembus di bagian kening.

Wil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status