“Bukankah dia tak mau aku ada hubungan apa-apa dengan William?” tanya Naftalie sambil memandang ke arah Jacob dengan bingung.“William Anderson, si maestro biola kan?” tanya Joe dengan suara semakin melengking. Dia menatap Naftalie kali ini dengan tatapan lebih menyelidik.“Iya … emangnya kenapa sih?” tanya Jacob sambil merangkul pundak istrinya lalu mengangkat tangan Naftalie.“Lihat tangannya ini, tangan seorang pemain piano,” ujar Jacob yang sebenarnya tak penting. Kini Naftalie semakin malu karena tangannya diangkat dan diperhatikan dua pria itu.“Haish kalian ngapain sih?” tanya Alea sambil membawa satu piring waffle yang masih mengepulkan asap. Joe segera mengalihkan pandangannya menuju istrinya yang bingung.“Kamu tau Will? William Anderson, pemain biola itu?” tanya Joe sambil memandang istrinya meletakkan piring waffle di tengah meja mereka.“Umm pemain biola yang terkenal itu kan?” tanya Alea sambil mengeluarkan menteg dari tempatnya.“Cobain deh ini mentega aku buat sendiri
Jacob mengira kalau istrinya akan senang saat mereka selesai makan. Sebenarnya Jacob juga sedikit menyesal karena termakan dengan ucapan Joe Lewis. Bisa-bisanya dia jadi mengizinkan Naftalie bermain piano dengan William?Apa yang dia pikirkan tadi?Tapi tadi Jacob kesal dengan gaya Joe yang terus membanggakan istri gendutnya itu. Walau sebenarnya setelah mengenal Alea, ternyata wanita itu sangat baik, dan terlihat kecantikannya yang dari dalam. Kini Jacob mengerti mengapa Joe menikahi Alea. Wanita itu sangat ramah dan pintar, ada kepercayaan diri yang membuatnya menonjol tanpa wanita itu berusaha.Tapi tetap saja bukan karena itu, Joe bisa seterusnya membanggakan itu. Terdapat kepuasan pada diri Jacob tadi saat Joe tak bisa bicara kalau Naftalie adalah pemain piano bagi William, si maestro itu.Walau kesal sekarang, wajah kaget Joe akan Jacob kenang selamanya. Dia tak suka melihat wajah Naftalie yang malu karena dia tak bisa masak atau pun menulis buku. Naftalienya tak kalah dengan
Walaupun merasa konyol dan seperti anak kecil main ayunan, tapi Jacob ternyata sangat menikmati hembusan angin yang mengenai wajahnya ketika berayun di ayunan anak-anak itu.Naftalie terus mendorong, dan Jacob seakan kembali ke masa kecilnya bermain dengan mamanya. Tanpa dia sadari, Jacob juga mendorong dirinya sendiri sehingga mengakibatkan ada derik patah pada tiang.Jacob terlempar dan jatuh ke depan ayunan dan segera tertimpa tiang ayunan yang memang sudah keropos itu.Pria itu awalnya sangat terkejut, tapi akhirnya tertawa sendiri karena merasa dirinya terlalu konyol mau mengikuti permintaan Naftalie. Tapi yang paling mengejutkan adalah Naftalie yang segera memekik ketakutan dan ikut duduk di tanah di samping Jacob tanpa memikirkan gaun dan kakinya yang pasti kotor.“Jacob! Jacoob!” pekik Naftalie dengan panik. Wanita itu seakan melihat papanya yang pingsan saat habis dipukuli dan hampir mati di rumah sakit. Jantung Naftalie seakan berhenti. Dengan menahan napas wanita itu me
“Mereka sudah menikah selama satu bulan lebih sekarang, jadi memeriksakan kandungan itu normal kan?” tanya Jacob dalam hati karena setelah mengajak Naftalie untuk memeriksakan kandungannya. Jacob segera menyadari kalau istrinya jadi diam setelah dia menanyakan itu. Wanita itu hanya menggandeng Jacob dalam diam ketika memasuki rumah sakit dan memaksa agar Jacob diperiksa di UGD. “Sepertinya ada orang yang lebih pantas untuk masuk ke UGD ini daripada aku yang hanya jatuh dari ayunan,” geram Jacob saat wanita itu mendorong Jacob masuk ke salah satu ruangan dalam tirai di UGD. “Kamu itu habis jatuh jadi harus diperiksa secara menyeluruh. Aku nggak mau ada sesuatu yang buruk terjadi sama kamu,” ujar Naftalie dengan garang sambil segera meninggalkan Jacob di dalam ruangan itu sendirian karena dia mau memanggil dokter. “Kamu mau ke mana?” tanya Jacob berteriak memanggil istrinya. “Panggil dokter lah aku harus pastiin kamu diperiksa dokter dengan secepatnya!” pekik Naftalie menjawab dar
Entah kenapa hari itu Jacob jadi sangat bersemangat melakukan berbagai test. Mungkin karena sudah yakin dengan perasaan Naftalie padanya. Mungkin karena merasa lega kalau perasaannya ternyata tidak bertepuk sebelah tangan.Ya, jika dia benar-benar mencintai Naftalie, wanita itu jelas sudah benar-benar mencintainya. Jacob sudah berhasil membuat wanita itu jatuh cinta padanya. Kini rencana awalnya untuk menyelidiki kematian adiknya mulai bergeser. Dari mau balas dendam, jadi menyelidiki, kini dia semakin melemah dan meyakinkan dirinya kalau tak mungkin Naftalie yang begitu kehilangan Jay akan melakukan hal yang buruk pada Jay. Lagipula semakin dekat dan mengenal Naftalie, Jacob semakin tak percaya kalau wanita itu ada hubungannya dengan keputusan Jason untuk mengambil nyawanya sendiri.Merasa sehat, Jacob segera mengikuti semua perintah suster untuk memeriksakan dirinya, dengan maksud agar Naftalie tidak takut, tapi entah kenapa wanita itu semakin kikuk begitu giliran dirinya yang dip
Segala kebahagiaan yang tadi Jason rasakan seketika menghilang setelah menyadari kalau dirinya hanyalah sebagai pengganti.Bukan juga pengganti sukarela, topi malah pengganti yang dipaksakaan.Dia hanyalah pengganti dari adiknya yang sudah tiada di hati Naftalie.“Aku … aku mencintaimu Jake,” ujar Naftalie sambil mencoba menyentuh suaminya, tapi pria itu kembali menarik tangannya seakan tak sudi tersentuh oleh Naftalie.“Kamu mencintai Jason, bukan aku!” desis Jacob sambil membuang pandangannya. “Nggak! Aku mencintaimu sekarang Jacob!” Naftalie segera memeluk tubuh di hadapannya dengan erat walau pria itu berulang kali menolaknya. Tapi kali ini pria itu tak bisa mengelak, Naftalie menempel dengan erat di tubuhnya.“Kita … baru bertemu sekitar sebulan lebih, rasanya … tak mungkin kamu bisa mencintai aku hanya dengan 1 bulan saja, Nat!” geram Jacob sambil mencoba tak terpengaruh dengan pelukan Naftalie.“Buatku bisa! Beneran, aku beneran cinta sama kamu!” isak Naftalie ketakutan sambi
Dalam seumur hidup Jacob, tak pernah ada yang berani melayangkan pukulan padanya. Papanya bahkan kakeknya pun tak pernah mengangkat tangan pada Jacob. Hanya mamanya. Mama Selena yang selalu memukul Jacob jika dia benar-benar sudah keterlaluan nakalnya. Terlahir sebagai anak pertama laki-laki di keluarga Owen membuat dirinya sangat dimanja di masa kecilnya, Kakeknya sangat menyanjung Jacob, bahkan saat ulang tahunnya yang ke dua dia sudah memiliki set kereta terpasang memutari kastil mereka yang maha luas dan tentunya kuda poni, padahal dia belum bisa naiki.Semua kemewahan itu membuat Jacob menjadi anak manja yang tak bisa diatur. Dengan ayah yang cenderung tak begitu peduli kecuali membuat Jacob untuk menjadi penerusnya, Jacob tumbuh jadi anak manja yang keras kepala. Untung ada Selena yang selalu bisa melihat mana yang baik dan mana yang sudah terlalu berlebihan. Banyak batasan-batasan dan peraturan-peraturan yang dibuat wanita itu agar Jacob tidak semakin besar kepala. Kemewahan
Naftalie terperangah mendengar pernyataan suaminya. Pernyataan yang selama ini dia tunggu-tunggu tiba-tiba keluar begitu saja dari mulut suaminya. “Kamu curang!” desis Naftalie sambil kembali memajukan bibirnya yang membuat Jacob tak siap mendengarnya.“Hah?” tanya pria itu sambil mengerutkan keningnya. Pria itu mengira kalau wanita itu akan terharu mendengar pernyataan cintanya. Tapi, Naftalie malah mengatakan kalau dia curang?“Cu- curang?” Jacob tak percaya kalau kini dia yang tergagap.Naftalie mendengus kesal. “Iya curang! Soalnya aku lagi marah sama kamu. Kalau kamu ngomong begitu, gimana aku bisa marah?” semburnya dengan kesal.Jacob segera tertawa sambil menarik istrinya dengan gemas.“Jadi sekarang kamu marah nggak?” tanyanya berbisik sambil menarik tangan Naftalie dan mengecup.“Marah,” ucap Naftalie ketus namun matanya mengikuti tangan Jacob yang terus menciumi tangannya dari punggung tangan lalu naik ke siku lalu ke lengan atas dan murai merayap ke pundak dan akhirnya ke