Naftalie terperangah mendengar pernyataan suaminya. Pernyataan yang selama ini dia tunggu-tunggu tiba-tiba keluar begitu saja dari mulut suaminya. “Kamu curang!” desis Naftalie sambil kembali memajukan bibirnya yang membuat Jacob tak siap mendengarnya.“Hah?” tanya pria itu sambil mengerutkan keningnya. Pria itu mengira kalau wanita itu akan terharu mendengar pernyataan cintanya. Tapi, Naftalie malah mengatakan kalau dia curang?“Cu- curang?” Jacob tak percaya kalau kini dia yang tergagap.Naftalie mendengus kesal. “Iya curang! Soalnya aku lagi marah sama kamu. Kalau kamu ngomong begitu, gimana aku bisa marah?” semburnya dengan kesal.Jacob segera tertawa sambil menarik istrinya dengan gemas.“Jadi sekarang kamu marah nggak?” tanyanya berbisik sambil menarik tangan Naftalie dan mengecup.“Marah,” ucap Naftalie ketus namun matanya mengikuti tangan Jacob yang terus menciumi tangannya dari punggung tangan lalu naik ke siku lalu ke lengan atas dan murai merayap ke pundak dan akhirnya ke
Melihat istrinya sudah mencapai puncaknya, Jacob menggunakan waktunya untuk memposisikan dirinya ulang agar bisa menikmati kebersamaan mereka dengan lebih nyaman. Wanita itu pasrah dan hanya mengikuti apa pun keinginan Jacob.“Nikmat sayang?” tanya Jacob sambil memperhatikan wajah Naftalie. Wajah wanita itu memerah merona akibat dirinya. Wanita itu tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya, mengangguk perlahan dengan tatapan tetap terpaku pada Jacob.Betapa seksi, betapa sempurna sehingga di dalam hati Jacob, pria itu mau menghentikan waktu dan mengambil foto akan pemandangan yang dia lihat.“Aku mencintaimu Jake,” desah wanita itu berbisik sambil mengulurkan tangannya. Jacob segera mendekati Naftalie lagi dan bibir mereka kembali berpadu, saling mengisi saling berbagi perasaan mereka.“Aku mencintaimu Nat,” desah pria itu sambil memperdalam ciumannya.Pria itu semakin jatuh cinta pada istrinya. Wanita itu menekuk tubuhnya dengan sempurna sehingga mereka menjadi satu kesatuan yang pa
Wanita itu memandang wajah tampan suaminya sambil mendesah. Sejak melihat kedatangan pria itu di rumah sakit, hidup Naftalie yang membosankan seketika berubah menjadi romantis yang miris.Wanita itu akhirnya mendapatkan cintanya, sandaran kembali dalam hidupnya setelah kehilangan Jason.Dengan cara unik Naftalie, bertemu Jacob yang kasar, dan tampak membencinya, tapi kini pria itu memeluknya dan mengelusnya dengan lembut sehingga Naftalie mau meleleh rasanya.“Aku nggak tau mamaku gimana, tapi, dari sisi papaku selalu sulit punya anak … kalau misalnya aku … tak bisa punya anak bagaimana?” tanya Naftalie dengan ragu karena sesungguhnya dia benar-benar mengungkapkan ketakutan yang melanda di dalam hatinya.“Astaga … kamu masih muda, dan aku juga … perkasa, kita tak mungkin tak bisa punya anak! Mungkin kita bisa punya anak 5 atau 6.”Pria itu mengecup puncak kepala Naftalie dengan gemas sambil tertawa. Tapi Naftalie masih saja mendengus resah.“Aku hanya takut … kamu sudah berharap padak
Apakah ini bagian dari roller coaster Jacob lagi? Baru saja Naftalie merasa nyaman aman dan hangat dalam pelukan suaminya, tapi secepat itu Jacob kembali berubah dingin kepadanya. “Apakah ini berhubungan dengan hasil test mereka dari rumah sakit kemarin?” tanya Naftalie dalam hati. Pria itu dengan segera membanting pintu saat keluar dari kamar Jason yang membuat jantung Naftalie berhenti berdetak. “Jake?” pekik Naftalie dengan panik. Wanita itu segera turun dari tempat tidur dan mengenakan baju dengan asal demi bisa mengejar suaminya. “Jake!” pekik Naftalie dengan suara tercekik saat mengejar suaminya. Tapi punggung lebar milik suaminya masuk ke dalam sebuah kamar dan ketika Naftalie sampai di depan pintu kamar itu, Jacob menguncinya. Perut Naftalie seketika terasa seakan ditikam, napasnya terasa sesak. Dengan panik wanita itu segera menggedor pintu berulang kali, memohon agar suaminya mau membukakan pintu. Tapi seperti sekejap pria itu pergi, seperti itu pula pria itu menutup di
Setelah menunggu di samping istrinya sampai beberapa jam yang sangat lama, Jacob akhirnya bisa melepaskan pegangan tangannya. Wanita itu begitu ketakutan akan ditinggal olehnya sehingga setiap Jacob berusaha untuk melepaskan pegangan tangan mereka, Naftalie akan terbangun. Pria itu berdiri dan meregangkan badannya. Walau tak mau mengeluh, tapi duduk dalam posisi yang sama selama berjam-jam benar- benar membuat tubuhnya terasa pegal.Tapi semua itu sebanding dengan ketenangan di wajah istrinya. Wanita itu kini akhirnya sudah tertidur lelap dan Jacob bisa memiliki tangannya kembali.Tapi jika dia bisa memberikan tangannya bagi wanita itu asal hasil tes kesehatan mereka tak seperti sekarang, Jacob akan rela menukarnya bagi wanita itu. Dadanya terasa sesak, dan tak mengerti apa yang akan terjadi. Apakah Naftalie akan mengikuti kontrak mereka? Semua itu Ed untuk memasukkan klausul itu di dalam kontrak mereka kemarin. Jika ada salah satu dari mereka mandul, maka kontrak akan batal. Pernik
Ketika Naftalie terbangun, wanita itu terkejut karena melihat tangannya diinfus. “Kenapa aku kembali ke rumah sakit?” tanyanya lalu sekonyong-konyong ingatannya kembali. “Jake? Jacob?” pekiknya memanggil suaminya dengan panik. Bagaimana bisa dia pingsan di saat segenting seperti ini? Bagaimana jika pria itu pergi dan meninggalkannya? Kini bukan masalah hutang atau mengeluarkan papanya dari penjara, tapi karena Jacob adalah suaminya, Naftalie mencintainya. Dia tak mau berpisah dengannya hanya karena dia tak bisa hamil. Pasti ada cara lain? Naftalie bisa melakukan bayi tabung. Naftalie mau melakukan apa saja, asal tak kehilangan Jacob, asal Jacob kembali bersamanya. Dengan penuh ketakutan, wanita itu turun dari tempat tidur dan mulai mendorong tiang infusnya untuk mencari suaminya. Tapi begitu dia berhasil membuka pintu. Dia dapat melihat kalau pintunya dijaga oleh pengawal. Bukan Ed, tapi pengawal keamanan. Di mana Jacob dan Ed? Hati Naftalie menciut karena merasa ditinggalkan. Jang
Setiap kali mendengar Naftalie mengucapkan tentang pers itu hati Jacob seakan ditusuk oleh sembilu. Walau dokter telah mengatakan dia akan baik-baik saja tetapi jika tidak yakin dengan keadaan dirinya. Dia tahu keadaan dirinya. Dia bukan pria suci seperti para Santo. Jacob memiliki kehidupan percintaan yang cukup aktif, dulu sebelum bertemu dengan Naftalie wanitanya bermacam-macam.Tentu saja sebisa mungkin Jacob menggunakan pengaman, tapi ada saatnya ketika dia terlalu mabuk sehingga dia tidak menggunakan pengaman. Tetapi tidak pernah ada Jacob Jacob kecil. Tidak pernah ada. Tentu saja dia sudah menyuruh Ed untuk membereskan ada kasus setelah Jacob melupakan pengamannya. Tetapi, tidak pernah Ed menyampaikan satu kasus pun padanya, yang berarti dia aman. Dulu dia pikir dia aman, tapi sekarang pikiran itu menghantuinya.Bagaimana jika dia bukannya aman tetapi dia steril?Kalau dipikir-pikir dengan Naftalie juga pada awalnya wanita itu dalam keadaan subur, sehingga seharusnya Wanita
Naftalie menatap suaminya dengan bingung. Bahkan bulu halus di tubuhnya berdiri saat melihat senyuman di wajah pria itu.“I-iya, nanti saat ulang tahun ma-mama.” Naftali tergagap karena suaminya tiba-tiba mengecupnya lagi.“Kenapa kamu sampai gagap begitu kan kita udah ngomongin,” ujar Jacob sambil memeluk istrinya dengan mesra.William menarik nafas sambil menekan perasaannya. Kali ini mereka memang benar-benar terlihat seperti pengantin baru. Cara Naftalie bergelayut manja, dan cara Jacob memeluk istrinya Mereka benar-benar terlihat seperti pengantin baru yang berbahagia. Rasanya sungguh menyesakkan hati William. Sepertinya suatu kesalahan dia memaksa masuk tadi.“Kamu mau kan Will? Kamu sampai kapan ada di sini?” tanya Naftalie sambil mengalihkan pandangannya ke arah William.“Buat jadwal sepertinya aku harus konsultasi dengan manajerku, tapi kemarin sih pas ngobrol sama mamanya Jacob, ada tanggal kosong,” ujar William sambil mengingat-ingat jadwalnya.“Ah iya … mama waktu itu da