Walaupun merasa konyol dan seperti anak kecil main ayunan, tapi Jacob ternyata sangat menikmati hembusan angin yang mengenai wajahnya ketika berayun di ayunan anak-anak itu.Naftalie terus mendorong, dan Jacob seakan kembali ke masa kecilnya bermain dengan mamanya. Tanpa dia sadari, Jacob juga mendorong dirinya sendiri sehingga mengakibatkan ada derik patah pada tiang.Jacob terlempar dan jatuh ke depan ayunan dan segera tertimpa tiang ayunan yang memang sudah keropos itu.Pria itu awalnya sangat terkejut, tapi akhirnya tertawa sendiri karena merasa dirinya terlalu konyol mau mengikuti permintaan Naftalie. Tapi yang paling mengejutkan adalah Naftalie yang segera memekik ketakutan dan ikut duduk di tanah di samping Jacob tanpa memikirkan gaun dan kakinya yang pasti kotor.“Jacob! Jacoob!” pekik Naftalie dengan panik. Wanita itu seakan melihat papanya yang pingsan saat habis dipukuli dan hampir mati di rumah sakit. Jantung Naftalie seakan berhenti. Dengan menahan napas wanita itu me
“Mereka sudah menikah selama satu bulan lebih sekarang, jadi memeriksakan kandungan itu normal kan?” tanya Jacob dalam hati karena setelah mengajak Naftalie untuk memeriksakan kandungannya. Jacob segera menyadari kalau istrinya jadi diam setelah dia menanyakan itu. Wanita itu hanya menggandeng Jacob dalam diam ketika memasuki rumah sakit dan memaksa agar Jacob diperiksa di UGD. “Sepertinya ada orang yang lebih pantas untuk masuk ke UGD ini daripada aku yang hanya jatuh dari ayunan,” geram Jacob saat wanita itu mendorong Jacob masuk ke salah satu ruangan dalam tirai di UGD. “Kamu itu habis jatuh jadi harus diperiksa secara menyeluruh. Aku nggak mau ada sesuatu yang buruk terjadi sama kamu,” ujar Naftalie dengan garang sambil segera meninggalkan Jacob di dalam ruangan itu sendirian karena dia mau memanggil dokter. “Kamu mau ke mana?” tanya Jacob berteriak memanggil istrinya. “Panggil dokter lah aku harus pastiin kamu diperiksa dokter dengan secepatnya!” pekik Naftalie menjawab dar
Entah kenapa hari itu Jacob jadi sangat bersemangat melakukan berbagai test. Mungkin karena sudah yakin dengan perasaan Naftalie padanya. Mungkin karena merasa lega kalau perasaannya ternyata tidak bertepuk sebelah tangan.Ya, jika dia benar-benar mencintai Naftalie, wanita itu jelas sudah benar-benar mencintainya. Jacob sudah berhasil membuat wanita itu jatuh cinta padanya. Kini rencana awalnya untuk menyelidiki kematian adiknya mulai bergeser. Dari mau balas dendam, jadi menyelidiki, kini dia semakin melemah dan meyakinkan dirinya kalau tak mungkin Naftalie yang begitu kehilangan Jay akan melakukan hal yang buruk pada Jay. Lagipula semakin dekat dan mengenal Naftalie, Jacob semakin tak percaya kalau wanita itu ada hubungannya dengan keputusan Jason untuk mengambil nyawanya sendiri.Merasa sehat, Jacob segera mengikuti semua perintah suster untuk memeriksakan dirinya, dengan maksud agar Naftalie tidak takut, tapi entah kenapa wanita itu semakin kikuk begitu giliran dirinya yang dip
Segala kebahagiaan yang tadi Jason rasakan seketika menghilang setelah menyadari kalau dirinya hanyalah sebagai pengganti.Bukan juga pengganti sukarela, topi malah pengganti yang dipaksakaan.Dia hanyalah pengganti dari adiknya yang sudah tiada di hati Naftalie.“Aku … aku mencintaimu Jake,” ujar Naftalie sambil mencoba menyentuh suaminya, tapi pria itu kembali menarik tangannya seakan tak sudi tersentuh oleh Naftalie.“Kamu mencintai Jason, bukan aku!” desis Jacob sambil membuang pandangannya. “Nggak! Aku mencintaimu sekarang Jacob!” Naftalie segera memeluk tubuh di hadapannya dengan erat walau pria itu berulang kali menolaknya. Tapi kali ini pria itu tak bisa mengelak, Naftalie menempel dengan erat di tubuhnya.“Kita … baru bertemu sekitar sebulan lebih, rasanya … tak mungkin kamu bisa mencintai aku hanya dengan 1 bulan saja, Nat!” geram Jacob sambil mencoba tak terpengaruh dengan pelukan Naftalie.“Buatku bisa! Beneran, aku beneran cinta sama kamu!” isak Naftalie ketakutan sambi
Dalam seumur hidup Jacob, tak pernah ada yang berani melayangkan pukulan padanya. Papanya bahkan kakeknya pun tak pernah mengangkat tangan pada Jacob. Hanya mamanya. Mama Selena yang selalu memukul Jacob jika dia benar-benar sudah keterlaluan nakalnya. Terlahir sebagai anak pertama laki-laki di keluarga Owen membuat dirinya sangat dimanja di masa kecilnya, Kakeknya sangat menyanjung Jacob, bahkan saat ulang tahunnya yang ke dua dia sudah memiliki set kereta terpasang memutari kastil mereka yang maha luas dan tentunya kuda poni, padahal dia belum bisa naiki.Semua kemewahan itu membuat Jacob menjadi anak manja yang tak bisa diatur. Dengan ayah yang cenderung tak begitu peduli kecuali membuat Jacob untuk menjadi penerusnya, Jacob tumbuh jadi anak manja yang keras kepala. Untung ada Selena yang selalu bisa melihat mana yang baik dan mana yang sudah terlalu berlebihan. Banyak batasan-batasan dan peraturan-peraturan yang dibuat wanita itu agar Jacob tidak semakin besar kepala. Kemewahan
Naftalie terperangah mendengar pernyataan suaminya. Pernyataan yang selama ini dia tunggu-tunggu tiba-tiba keluar begitu saja dari mulut suaminya. “Kamu curang!” desis Naftalie sambil kembali memajukan bibirnya yang membuat Jacob tak siap mendengarnya.“Hah?” tanya pria itu sambil mengerutkan keningnya. Pria itu mengira kalau wanita itu akan terharu mendengar pernyataan cintanya. Tapi, Naftalie malah mengatakan kalau dia curang?“Cu- curang?” Jacob tak percaya kalau kini dia yang tergagap.Naftalie mendengus kesal. “Iya curang! Soalnya aku lagi marah sama kamu. Kalau kamu ngomong begitu, gimana aku bisa marah?” semburnya dengan kesal.Jacob segera tertawa sambil menarik istrinya dengan gemas.“Jadi sekarang kamu marah nggak?” tanyanya berbisik sambil menarik tangan Naftalie dan mengecup.“Marah,” ucap Naftalie ketus namun matanya mengikuti tangan Jacob yang terus menciumi tangannya dari punggung tangan lalu naik ke siku lalu ke lengan atas dan murai merayap ke pundak dan akhirnya ke
Melihat istrinya sudah mencapai puncaknya, Jacob menggunakan waktunya untuk memposisikan dirinya ulang agar bisa menikmati kebersamaan mereka dengan lebih nyaman. Wanita itu pasrah dan hanya mengikuti apa pun keinginan Jacob.“Nikmat sayang?” tanya Jacob sambil memperhatikan wajah Naftalie. Wajah wanita itu memerah merona akibat dirinya. Wanita itu tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya, mengangguk perlahan dengan tatapan tetap terpaku pada Jacob.Betapa seksi, betapa sempurna sehingga di dalam hati Jacob, pria itu mau menghentikan waktu dan mengambil foto akan pemandangan yang dia lihat.“Aku mencintaimu Jake,” desah wanita itu berbisik sambil mengulurkan tangannya. Jacob segera mendekati Naftalie lagi dan bibir mereka kembali berpadu, saling mengisi saling berbagi perasaan mereka.“Aku mencintaimu Nat,” desah pria itu sambil memperdalam ciumannya.Pria itu semakin jatuh cinta pada istrinya. Wanita itu menekuk tubuhnya dengan sempurna sehingga mereka menjadi satu kesatuan yang pa
Wanita itu memandang wajah tampan suaminya sambil mendesah. Sejak melihat kedatangan pria itu di rumah sakit, hidup Naftalie yang membosankan seketika berubah menjadi romantis yang miris.Wanita itu akhirnya mendapatkan cintanya, sandaran kembali dalam hidupnya setelah kehilangan Jason.Dengan cara unik Naftalie, bertemu Jacob yang kasar, dan tampak membencinya, tapi kini pria itu memeluknya dan mengelusnya dengan lembut sehingga Naftalie mau meleleh rasanya.“Aku nggak tau mamaku gimana, tapi, dari sisi papaku selalu sulit punya anak … kalau misalnya aku … tak bisa punya anak bagaimana?” tanya Naftalie dengan ragu karena sesungguhnya dia benar-benar mengungkapkan ketakutan yang melanda di dalam hatinya.“Astaga … kamu masih muda, dan aku juga … perkasa, kita tak mungkin tak bisa punya anak! Mungkin kita bisa punya anak 5 atau 6.”Pria itu mengecup puncak kepala Naftalie dengan gemas sambil tertawa. Tapi Naftalie masih saja mendengus resah.“Aku hanya takut … kamu sudah berharap padak
Walau semuanya sudah jelas, mereka sudah bebas kembali ke rumah kastilnya, tetapi entah kenapa Jacob lebih senang berada di rumah kecil ini dengan Naftalie. Rumah itu lebih nyaman dan hangat, mungkin karena keberadaan Naftalie yang selalu mengantarnya pergi kerja, atau menyambutnya ketika dia pulang.Tentu saja dia sudah menyuruh Ed untuk membuat paviliun terpisah sendiri untuk Isabel karena kamar yang mereka gunakan sekarang hendak Jacob gunakan sebagai kamar bayinya. Paviliun itu sudah berdiri di bagian belakang rumah dekat kolam renang. Karena, walau kata Jacob rumah itu rumah yang mungil, tetap ada tanah dibelakang untuk paviliun studio, lalu ada taman bunga beserta pergolanya, dan tentu saja kandang kuda. Naftalie sempat mengejeknya tentang kandang kuda itu, tak ada rumah mungil yang memiliki kandang kuda. Tapi, bagi Jacob, rumah yang tak memiliki 16 kamar termasuk kecil. Mereka dapat dikatakan sungguh berbahagia sekarang karena Victoria akhirnya mati kutu karena semua yang di
Sejujurnya grafolog itu sudah mendapatkan hasil pada hari surat itu diserahkan kepadanya. Namun karena itu adalah surat terakhir dari mendiang Jason Owen wanita itu mengulang- ulang pemeriksaannya berkali -kali.Bahkan saat dia sudah mau menyerahkannya kepada asisten dari Jacob Owen, pria itu tetap malah menyuruhnya untuk sekali lagi memeriksa ulang hasilnya agar benar-benar teliti.Kali ini wanita itu duduk dengan gugup sama menunggu dari billionaire itu keluar dari kamar. Karena hasil dari pemeriksaannya sungguh buruk dan bahkan bisa menjadi bukti sebagai pembunuhan berencana. Dengan masih berperban walaupun tipis, asisten dari Jacob Owen menyuruh grafolog itu duduk. Wanita itu terkesiap saat melihat Jacob dan istrinya keluar. Mereka bagaikan model di majalah yang keluar dalam dunia nyata. “Jadi bagaimana hasilnya? Apakah ini asli tulisan Jason?” tanya Jacob sambil duduk di sofa. Pria itu menatap grafolog dengan tatapan tajam sehingga wanita itu merasa sedang diinterogasi.“Oh … “
Naftalie merasa sangat lelah, akhirnya hari- hari selama perang dingin dengan Jacob berakhir. Pria itu kemungkinan akan kembali ke kastilnya, sedangkan Nat sendiri akan kembali tinggal di rumah ini. Selama Ed dan Isabel di rumah sakit, Jacob tidur di kamar Isabel, sedangkan dirinya tidur di kamarnya sendiri. Pria itu kembali ke kebiasaan lamanya. Perlakukan Naftalie bagai mereka hanyalah teman sekamar yang tidak terlalu akrab.Anehnya pria itu tetap keluar saat jam makan malam, dan mereka makan malam dalam keheningan yang menyakitkan hati Naftalie. Bagaimana bisa, mereka yang dulu begitu akrab, kini begitu jauh padahal mereka tidur bersebelahan kamar?Tapi semua itu akan segera berakhir. Karena Ed dan Isabel sudah pulang, Jacob juga akan segera kembali ke rumahnya. Naftalie akan terbebas dari segala perasaannya yang tak menentu.Wanita itu sangat marah, karena lagi- lagi suaminya tak percaya padanya. Naftalie pikir setelah kasus kehamilannya, Jacob akan mempercayai Nat sepenuhnya..
“Jake …” Naftalie memandang wajah suaminya yang mengeras. “Aku … nggak nyangka!” desah pria itu sambil tak mengalihkan pandangannya dari kertas di tangan.“Apa … apa itu?” tanya Naftalie dengan suara bergetar.“Tangkap dia!” ujar Jacob memberikan perintah kepada para detektif. Victoria tersenyum senang karena pada akhirnya Jacob kembali ke dalam genggamannya. Polisi dengan heran mendekati wanita cantik berambut merah itu. Tapi Jacob segera menggeram dengan mengerikan.“Ibuku lah! Dia tetap pembunuh pria tadi!” geram Jacob dengan suara mengerikan.Para detektif itu, walau sedikit kesal karena kena bentakan Jacob, tetap mengerjakan apa yang pria itu perintahkan.Victoria yang merasa tadi di atas awan kini segera terjun bebas karena tangannya tiba-tiba dipegang oleh kepala detektif itu untuk ditahan. Minta itu kembali menggeliat seperti belut mencoba melepaskan diri. “Lepasin nggak!” jerit wanita itu dengan sekuat tenaga. Wanita itu menendang ke segala arah sambil menjerit- jerit sepe
Dengan napas memburu Jacob segera kembali ke rumah sakit di mana Ed dan Isabel dirawat. Namun yang lebih penting istrinya, jangan sampai Naftalie kenapa- kenapa karena perbuatan ibu tirinya itu. Tapi Jacob tak menyesal pergi, karena dia berhasil menemukan bukti di mobil dan kini dia tinggal menyeret wanita tua tak tahu diri itu ke penjara dan memastikan wanita itu tinggal di sana!Langkah kakinya bergaung di lorong rumah sakit dengan masih tetap diikuti para detektif di belakangnya. Begitu pintu lift terbuka tadi, Jacob bisa mendengar jeritan ibu tirinya bergaung di lorong rumah sakit. Seharusnya pihak keamanan sudah menyumpal mulutnya dengan kaus kaki, kalau Jacob ada di situ. Suaranya yang melengking membuat Jacob malu. Bagaimanapun dia tetap pemilik saham dari rumah sakit itu. Pandangan para perawat dan dokter yang segera pura- pura mengalihkan perhatian dari suara Victoria benar- benar memalukan. Tapi mungkin karena Jacob pemilik saham rumah sakit ini juga yang membuat Victoria
Dengan geram pria berwajah tampan itu segera menuju ke tempat di mana ibu tirinya berada. Wanita itu memang benar-benar sudah keterlaluan dia tidak bisa lagi didiamkan. Check up akan memastikan wanita itu masuk ke dalam penjara karena semua perbuatannya ini. Sudah ada beberapa dokumen dan data -data yang dia kumpulkan untuk memastikan wanita itu bisa dipidanakan, tapi yang ini benar -benar akan langsung menyeret wanita itu ke penjara.“Benar ini adalah mobilnya!” ujar salah satu petugas yang mengikuti Jacob setelah mereka sampai ke kastil tua Owen yang ditinggali oleh mama tiri dan papanya saat pria itu masih hidup. Jacob mendengus dengan jijik begitu melihat pergola di taman sudah menghilang. Pergola itu adalah hadiah dari papanya Jacob untuk mama kandung Jacob. Sejak kedatangan ibu tirinya, wanita itu tidak pernah menyukai pergola di taman itu, karena mengingatkan ayahnya Jacob kepada mendiang istrinya. Pada akhirnya Victoria sudah berhasil menghancurkan semua pergola itu dan mem
Hari itu adalah hari pertama kali Isabel keluar dari panti asuhan, beberapa bulan yang lalu pekerjaannya di kafe akhirnya berakhir karena atasannya memutuskan akan mengakhiri kontrak kerja sebelum selesai jangka waktu kontrak Isabel berakhir. Semua karena Isabel menolak ciumannya kemarin. Isabel bersyukur bisa menghindar pria kurus yang sudah beristri itu dari awal memang sudah seringkali menyentuh Isabel di daerah -daerah yang berbahaya. Tapi akibatnya, Isabel kini sudah habis waktunya tinggal di panti asuhan, dan juga tak punya uang untuk menyewa kosan untuk dia tinggali. Untung saja ibu panti asuhan berhasil membujuk seseorang untuk membawa Isabel untuk menjadi pelayan di sebuah rumah orang kaya.Pagi- pagi benar Isabel di bawa ke sebuah bukan rumah melainkan kastil. Dikatakan kalau mereka memang mencari gadis- gadis polos untuk dijadikan pelayan. Sebenarnya agak konyol permintaannya, gadis harus polos, tapi harus sudah berpengalaman. Tapi untungnya Isabel tetap boleh datang, k
Jacob mendengar penjelasan Ed dengan seksama. Ada saat dia rasanya ingin mencekik asistennya itu. Pria itu tak tahu diri, setelah berbagai hal yang Jacob lakukan untuknya, bisa- bisanya Ed melakukan semua hal menjijikkan itu padanya. Seharusnya dia membunuh Ed saat ini juga. Tapi entah kenapa penjelasan yang Ed katakan padanya seakan mengingatkan Jacob akan semua kesalahannya dulu pada Naftalie. Mungkin dia juga memperlakukan Ed seenaknya seperti dulu dia memperlakukan Naftalie. Bukan … bukan kemungkinan, ini bahkan suatu kepastian. Melihat wajah Ed menceritakan sakit hatinya, Jacob merasa seperti ditampar sekarang. Dia memang keterlaluan. Dia kini heran kenapa Ed bisa berbalik dan mengakui ini semua, padahal dengan semua yang dia miliki, dia bisa saja bersama Victoria untuk menghancurkan Jacob sepenuhnya.“Lalu … kenapa kamu mengakui ini semua sekarang?” tanya Jacob dengan sangsi. Pria itu kembali mencurigai Ed hanya berlakon dan ada skema lain lagi di belakang ini.“Karena Isabel.”
“Dokumen apa Ed?” tanya Jacob mengabaikan perawat yang datang dengan wajah khawatir.“Semua dokumen yang tuan terima … itu sudah direkayasa oleh nyonya Victoria.” Jawaban yang diberikan Ed mulai masuk akal di pikiran Jacob.“Dimanipulasi … jadi …” Jacob merasakan dirinya bodoh sekali bisa diperdaya oleh nenek sihir itu.“Maaf … tapi saya harus memastikan, mengenai pembayaran …” perawat yang masuk ke kamar Ed kembali memotong pembicaraan mereka.“Pembayaran apa sih,” tanya Jacob dengan kesal karena perawat itu berani- beraninya menyalahkan pertanyaannya yang penting.“Ada seorang wanita mudah ditemukan di seorang rumah sakit yang diserang seakan mau dirampok, mengaku ada hubungan dengan bapak Ed,” ucap perawat itu segera menjelaskan dengan takut-takut. Hati Ed segera mencelos begitu mendengar kata wanita muda. Pria itu segera menyesal memberikan dokumen penting itu kepada Isabel.Tadi dia pikir hanya dia yang akan diserang, tapi ternyata sampai semua yang berhubungan dengan dirinya ju