Share

5. Sebuah Cara

Penulis: Ren
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-02 10:00:38

Langit malam sangat cerah karena bulan bersinar terang.

Di balkon lantai dua rumah mewah berdinding putih, terlihat pemandangan yang sangat harmonis dari sepasang pria tampan dan wanita cantik yang duduk berhadapan.

Tentu saja, itu hanya dari sudut pandang pengamat!

Sienna, wanita cantik yang dibicarakan, sedang menahan diri untuk tidak menggigil.

Suhu malam yang sudah dingin seakan turun beberapa derajat lagi karena kehadiran pria yang duduk di seberang.

Luke benar-benar layak menjadi antagonis dalam novel!

Aura dingin yang terpancar dari tubuh pria itu sangat mendominasi. Sienna benar-benar dibuat kewalahan olehnya.

Terlebih, dia telah mendapatkan seluruh ingatan milik “Sienna” beberapa saat lalu.

Sienna bahkan tidak memiliki kepercayaan diri untuk menatap lurus ke arah Luke.

Pasalnya, melalui ingatan itu, Sienna mendapatkan jawaban kenapa Luke menatapnya seperti musuh.

Ternyata, tubuhnya ini dulu enggan melepaskan status Nyonya Verlice dan semua keuntungan yang mengikuti bersama gelar tersebut. Jadi, “Sienna yang dulu” memutuskan untuk merayu Luke dengan menggunakan obat perangsang.

Meskipun Luke adalah tokoh antagonis, pria itu belum menjadi sosok yang kejam dan tanpa ampun itu saat ini. Jadi, “Sienna” mengira selama mereka tidur bersama dan dia hamil, Luke pasti tidak akan menceraikannya.

“Sienna” pun percaya diri menjebak Luke karena yakin dengan obat yang secara khusus dia dapatkan dari luar negeri.

Dengan cermat, ia melakukan aksinya. Akan tetapi, “Sienna” meremehkan pengendalian diri suaminya itu.

Belum sempat menyentuh ujung pakaian Luke, tubuhnya langsung dilempar keluar begitu Luke menyadari ada sesuatu yang salah.

Bukan hanya dia tidak berhasil, tetapi dia juga membuat Luke membencinya sejak saat itu.

‘Kabar buruknya, “Sienna” itu sudah pergi dan sekarang orang yang harus menanggung kebencian itu adalah dia,’ batinnya lemas.

Sejujurnya, jika bukan karena kata-kata makhluk ajaib berbulu tadi yang terus bergema di kepalanya, Sienna pasti sudah meninggalkan Luke dan melarikan diri sejak lama.

Akan tetapi, dia tidak punya pilihan lain sekarang. Jika dia tidak berhasil membujuk Luke untuk membatalkan atau paling tidak menunda perceraian, dia mungkin benar-benar akan kehilangan hidupnya.

Jika sebelumnya, Sienna bisa saja mengabaikan informasi tak masuk akal semacam itu.

Akan tetapi, Sienna telah mengalami sendiri perpindahan jiwa yang menentang semua logika dan ilmu pengetahuan modern.

Dia sama sama sekali tidak berani menjadi sok pintar sekarang.

Walaupun kata-kata bola bulu oranye yang bisa bicara itu belum tentu benar, Sienna tidak ingin mempertaruhkan nyawanya

"Bisakah kita tidak bercerai?" Sienna membuka percakapan. Suaranya lembut, menahan gugup karena sikap acuh tak acuh dari Luke.

Luke dapat mendengar seluruh kata-kata perempuan itu dengan jelas, tetapi dia hanya menatap dingin pada Sienna seolah tidak ada yang terjadi.

Sienna lantas menggertakkan gigi, sebisa mungkin menjaga ekspresi tenang di permukaan.

"Aku berpikir lebih baik menunda perceraian," katanya lagi.

Satu detik, dua detik ... masih tidak ada tanggapan.

Jari-jari ramping Sienna yang bertumpu di atas lutut mengepal erat, dengan jelas menunjukkan kegelisahan sang pemilik.

"Kenapa?" ucap Luke akhirnya setelah keheningan yang mencekam.

Sienna terkejut. Tanpa sadar, dia mengangkat kepala untuk menatap pria di depannya.

"Beri aku alasan. Aku akan mempertimbangkan apakah itu layak atau tidak."

"Aku–” Sienna mencari alasan, “Kita baru menikah selama dua tahun. Orang lain mungkin akan berpikiran buruk jika kita bercerai dalam waktu yang singkat ini."

Memikirkan “kejahatannya”, dia juga menambahkan pengakuan yang tulus, "Aku tahu aku salah sebelumnya. Aku berjanji tidak akan mengulangi hal tidak terpuji itu lagi. Jangan khawatir, aku pasti tidak akan mengganggumu dan akan berperilaku baik di masa depan–"

"Tidak," sela Luke datar, "perjanjian awalnya adalah dua tahun. Tidak lebih."

Sebelum Sienna dapat menjawab, Luke kini sudah mendorong map biru tua ke depan Sienna.

"Tanda tangani!" Nada tegas pria itu penuh dominasi, tanpa ruang untuk bantahan.

Sienna tercengang.

Perubahan wajah pria ini terlalu cepat.

Jelas, Luke tidak bermaksud memberikan kesempatan sejak awal. Pria itu bertanya hanya untuk mempermainkannya.

"Jika kau terus memaksaku, aku akan memberi tahu Mama!"

Kesal pada Luke dan panik karena usahanya sia-sia, Sienna seketika emosi dan tanpa sengaja berucap.

Akan tetapi, Sienna langsung menyesal sambil menatap wajah Luke yang tampak gelap.

Sepasang mata tajam pria itu menyipit, menatapnya penuh bahaya. "Apa kau mengancamku?"

"Tidak, bukan begitu!" Sienna buru-buru menyangkal. "Aku tidak bermaksud mengancammu. Sungguh! Aku hanya tidak ingin bercerai."

Mata Sienna memerah. Dia dam-diam mengumpat pada dirinya sendiri dalam hati karena kehilangan kesabaran pada saat-saat yang begitu penting.

"Hah?" Luke mencibir tanpa menyembunyikan penghinaan di matanya.

"Aku—" Sienna ingin berusaha menjelaskan lagi, tetapi Luke langsung memotongnya lagi.

"Pengacara akan mengambil dokumen itu besok."

"Kau bisa menandatangani sendiri atau aku akan membantumu melakukannya."

Luke menatap Sienna dalam.

Pria itu berdiri dan langsung meninggalkan ruangan dengan langkah lebar, seolah tidak ingin lagi menghirup udara yang sama dengan istrinya itu.

Napas Sienna tersendat. Dia dapat merasakan punggungnya basah oleh keringat dingin.

Sienna tidak berani memikirkan metode apa yang akan digunakan Luke untuk “membantu” dirinya.

Tokoh antagonis dalam novel itu memiliki banyak cara kejam untuk menangani orang yang tak disukainya.

***

Sienna lantas kembali ke kamar dalam keadaan linglung.

Tidak lupa membawa map yang ditinggalkan oleh Luke.

Tumpukan kertas itu terasa sangat berat di tangan Sienna, seberat beban di kepalanya.

Saat Sienna mulai memikirkan apakah harus menyiapkan pemakaman atau membuat surat wasiat lebih dulu untuk berjaga-jaga, ponsel di atas meja kecil di sudut tiba-tiba berdering.

Sienna refleks berjalan ke arah itu dan mengambil ponselnya.

Melihat nama kontak yang tertera pada panggilan masuk di layar, Sienna tiba-tiba memikirkan sebuah cara.

Namun, Sienna ragu.

Jika Luke tahu, suami antagonisnya itu pasti akan semakin membenci dirinya.

‘Tapi, apa aku punya cara lain?’

Bab terkait

  • Istri Kontrak Konglomerat Jahat   6. Permintaan Ibu

    Mobil mewah berwarna hitam itu perlahan menurunkan kecepatan dan kemudian berhenti di sebuah rumah bergaya Neo klasik. Sambil bersandar di kursi penumpang, Luke membuka mata yang semula terpejam. Namun, dia tidak terburu-buru keluar. Suasana hatinya sedang buruk saat ini. Dia baru saja selesai memeriksa sebuah proyek ketika ibunya menelepon dengan marah. Tidak perlu menebak, Luke tahu apa yang terjadi. Dia sangat kesal dan semakin ingin menyingkirkan pernikahan merepotkan ini secepat mungkin! "Bos, kita sudah sampai." Melihat atasannya tetap diam, Adrian—asisten Luke—yang berada di balik kemudi mau tidak mau mengingatkan. "Hm." Luke hanya menjawab singkat. Ekspresinya tidak terlalu jelas. Setelah beberapa saat, dia mengeluarkan ponsel dan menghubungi seseorang. "Batalkan rencananya." ***** "Aku pikir kau tidak berani datang!" Helen menatap putranya yang baru saja memasuki ruang kerja dengan ekspresi marah. Tatapan tajamnya yang mirip dengan sang putra–menusuk langsung ke a

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Istri Kontrak Konglomerat Jahat   7. Kesepakatan

    Di sisi lain, Sienna berjalan bolak balik dengan cemas. Saat dia bangun, Luke sudah tidak ada di rumah. Danna mengatakan bahwa pria itu pergi sebelum jam lima pagi. Oleh karena itu, Sienna telah menunggu di ruang santai lantai dua sejak pagi. Untungnya, jendela besar di sana memungkinkan Sienna melihat langsung ke gerbang. Setelah begadang mencari ide sepanjang malam, Sienna akhirnya menyusun rencana terbaik yang dapat dia pikirkan. Dia akan membuat kesepakatan dengan Luke. Dengan demikian, Luke akan bersedia menunda perceraian selama satu tahun lagi meski harus mengorbankan kompensasi dari pria itu. Untuk menunjukkan keseriusan dan ketulusannya, Sienna juga sudah menyiapkan kontrak yang sangat menguntungkan Luke di mana-mana. Sienna tidak percaya oportunis itu akan tetap menolak tanpa ragu setelah membacanya. Selama ruang untuk negosiasi terbuka, Sienna akan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk meyakinkan Luke. Jika cara ini masih tidak berhasil .... "Pokoknya, coba saja d

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Istri Kontrak Konglomerat Jahat   8. Jadi...?

    Ketegangan itu tak berlangsung lama.Sienna sadar Luke tidak akan melepaskan ide untuk bercerai dengan begitu mudah. Namun, dia tidak takut lagi. Sienna sudah membuat keputusan untuk menaklukkan pria itu.Ya, dia ingin menaklukkan suami penjahatnya yang berbahaya.Selama dia berhasil membuat pria itu bertekuk lutut di bawah roknya, bukan dia tetapi Luke-lah yang akan menolak untuk bercerai!"Aku tahu, tapi aku sangat senang meski hanya bisa menghabiskan waktu sedikit lebih lama sebagai istrimu." Sienna berkata pada Luke dengan senyum tipis. Senyuman itu tidak secerah sebelumnya, ada sedikit kesedihan dan rasa rendah diri."Sebenarnya, aku sangat menyesali tindakanku saat itu. Aku hanya ... tidak tahan berpisah denganmu."Saat Sienna terus berbicara, matanya perlahan memerah. Penuh keengganan dan kesedihan, seperti gadis kecil yang patah hati.Ya, dia akan memainkan peran istri yang tergila-gila pada suaminya mulai sekarang. Menggunakan “cinta tulus”-nya sebagai alasan untuk tidak ber

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Istri Kontrak Konglomerat Jahat   9. Musibah

    Sienna tidak tahu apakah harus senang karena panggilannya tidak terhubung atau sedih karena dia sama sekali tidak akan bisa menghubungi suami penjahatnya yang tampan di masa depan. Pada akhirnya, dia berhenti memikirkannya setelah makanan datang. "Tidak ada yang lebih penting dari makanan!" Keahlian memasak Zoe lebih baik dari yang Sienna harapkan. Makanan enak sangat efektif dalam meningkatkan energi. Sienna merasa semangatnya penuh saat ini. "Apa makanannya sesuai dengan selera Nyonya?" Zoe bertanya dengan gugup setelah Sienna meletakkan alat makannya "Sangat sesuai. Keahlian Zoe benar-benar bagus. Semuanya enak," jawab Sienna. Dia selalu mengagumi orang yang pandai memasak. Zoe tersipu oleh pujian terang-terangan Sienna. Dia tidak menyangka nyonya keluarga kaya raya seperti Sienna akan sangat ramah. "Saya akan membuat lebih banyak makanan enak untuk Nyonya di masa depan," katanya tersenyum malu-malu. "Kalau begitu aku akan menantikannya. Terima kasih untuk makanannya malam i

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-22
  • Istri Kontrak Konglomerat Jahat   10. Rencana

    "Bahkan jika tidak ada cara untuk menghentikan acara pembukaan hotel, pasti ada cara untuk mencegah musibah yang dialami Luke!!" Sienna berkata pada dirinya sendiri agar tetap optimis.Tidak ada informasi tentang acara pembukaan hotel dalam ingatannya, artinya "Sienna" benar-benar tidak tahu menahu tentang ini.Sebelumnya tidak peduli seburuk apa pun hubungan antara suami dan istri, Luke dan Sienna akan selalu tampil bersama sebagai pasangan yang sempurna dalam acara-acara penting perusahaan.Kali ini Luke mungkin berpikir bahwa mereka berdua akan bercerai dan tidak perlu bagi calon mantan istrinya untuk muncul.Mengambil ponselnya, Sienna tanpa sadar ingin mencari kontak Luke. Kemudian dia ingat ... pria itu telah memblokirnya!"Kenapa pria ini sangat merepotkan. Bukankah hanya wanita yang suka memblokir pasangannya saat sedang marah," gaman Sienna kesal.Menenangkan emosinya, Sienna kembali menggeser layar. Setelah menemukan kontak kepala sekretaris Luke, langsung ketuk ikon untuk m

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-22
  • Istri Kontrak Konglomerat Jahat   11. Membujuk Ibu Mertua

    Kediaman keluarga Verlice berada di kawasan perumahan elite kelas satu itu yang terletak di pinggiran kota. Areanya sangat luas. Jarak dari gerbang ke bangunan utama saja lebih dari seratus meter. "Mama, selamat pagi!" Sienna menyapa Helen dengan hangat saat melihat ibu mertuanya itu di ruang makan. "Oh, Sienna di sini. Apa kau sudah sarapan?" Helen juga menyambut Sienna dengan antusias. "Belum," jujur Sienna. Helen tersenyum lembut. "Kalau begitu cepat duduk, sudah lama kita tidak makan bersama." "Ya." Sienna mengangguk dan duduk di kursi samping Helen. "Selamat pagi, Nyonya Muda. Tolong tunggu sebentar, saya akan mengambil peralatan makan untuk Anda." Carla—pengurus rumah tangga yang sudah bekerja bersama Helen selama dua puluh tahun—juga menyapa Sienna dengan hormat. Dia lalu bergegas ke dapur, mengambilkan Sienna piring dan teman-temannya. "Terima kasih, Carla," ucap Sienna dengan senyum manis. Dia merasa sangat mudah akrab dengan orang-orang di rumah ini. "Sama-sama," ja

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-23
  • Istri Kontrak Konglomerat Jahat   12. Tak Biasa

    "Aku tidak melihat dengan hati-hati kemarin, ternyata aku sangat cantik!" Sienna dengan serius memandangi pantulan rupa barunya di cermin. Faktanya, wajah itu hampir 70% sama dengan wajah Sienna sebelumnya. Namun, jauh lebih cantik. Bisa dikatakan itu adalah versi wajah Sienna yang disempurnakan. Melalui sentuhan, Sienna dapat merasakan bahwa kulitnya saat ini jauh lebih halus dan terawat. Juga tidak ada kantung mata hitam yang mengganggu, bibirnya lembut dan berwarna merah muda alami, bulu matanya tebal dan lentik, sepasang alis kecokelatan bahkan lebih indah. Selain itu, ada tambahan tahi lalat merah di bawah mata kanan—yang terlihat sangat memesona. "Apa Luke buta? Punya istri secantik ini, tapi bersikeras ingin bercerai," keluh Sienna. Perempuan itu terus mengagumi kecantikannya sendiri selama beberapa menit sebelum mengingat kembali tujuannya datang ke ruang ganti. "Oh, aku harus berkemas!" Ruang gantinya sangat luas. Sienna mengambil koper putih ukuran sedang yang tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-23
  • Istri Kontrak Konglomerat Jahat   13. Pembalasan

    "Apa maksudmu?" Sienna menatap kosong pada pria muda di depannya. "Maaf, Nyonya. Karena kedatangan Anda di luar rencana, kamar di lantai lain sudah penuh," jawab Adrian dengan suara pelan. "Lalu di mana aku harus tidur?" Sienna hampir berteriak. Setelah menempuh 2 jam penerbangan dan menunggu di bandara selama hampir 1 jam, Sienna sudah sangat lelah. Namun, setelah sampai di hotel dia justru diberi tahu bahwa tidak ada kamar tersisa! "Saya dapat mencarikan Anda hotel lain di dekat sini, atau Anda bisa tinggal di kamar president suite milik Tuan Luke." Adrian menjelaskan. Sienna meliriknya curiga. 'Pasti ada konspirasi. Aku tidak percaya hotel sebesar ini tidak memiliki kamar kosong satu pun!' batin Sienna. Pergi ke hotel lain tidak mungkin. Sienna perlu mencari tahu tentang penyusup itu, jadi dia harus tinggal di hotel ini. 'Tapi aku juga tidak ingin sekamar dengan Luke!' Sienna menatap Adrian menyelidik. "Apa bosmu setuju aku tinggal di kamar yang sama dengannya?" "Ya, ini

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-24

Bab terbaru

  • Istri Kontrak Konglomerat Jahat   16. Melewati Batas

    "Bagaimana? Apa kau menemukannya?" Sienna bertanya dengan penuh antisipasi.Namun, harapan di mata indah perempuan itu langsung pupus begitu Manajer personalia menggelengkan kepalanya."Orang yang Anda sebutkan tidak ada dalam daftar kami."Sienna mengerutkan kening. "Apakah kau yakin sudah memeriksanya dengan teliti?""Saya sangat yakin, Nyonya. Tidak ada orang seperti itu dalam data karyawan hotel ini." Manajer personalia menjelaskan dengan serius. Melihat ekspresi tidak senang Sienna, dia juga menawarkan solusi lain, "Jika Nyonya mengizinkan, kami dapat membuat pengumuman tentang kalung Anda yang hilang dan memeriksa para karyawan.""Tidak perlu. Lupakan saja, mungkin memang sudah ditakdirkan untuk hilang."Kehilangan kalung adalah kebohongan yang Sienna buat sebagai alasan untuk mencari Mike, tetapi Sienna tidak bermaksud membuat keributan besar karenanya. Selain akan membuat Luke curiga, musuh mungkin juga akan mengetahui gerakannya.Sienna meninggalkan ruang manajer personalia d

  • Istri Kontrak Konglomerat Jahat   15. Interogasi

    "Sayang, kau di sini!" Sienna berseru senang begitu melihat Luke.Dia langsung terbang ke sisi pria itu dan memeluk lengannya dengan terampil.Ekspresi berwibawa Luke hampir runtuh oleh "sambutan mesra" Sienna."Jangan membuat masalah!" bisiknya memperingatkan."Oh, baiklah." Sienna cukup puas setelah mengambil kesempatan dalam kesempitan, jadi dia mendengarkan Luke dengan patuh.Luke menarik napas dalam, menahan keinginan untuk melempar wanita yang menempel di sampingnya."Apa yang terjadi?""Mereka bergosip di jam kerja. Menggosipkan kita!" Sienna menjawab dengan penuh semangat, seperti anak kecil yang mengadu pada orang dewasa.Ekspresi Luke langsung menjadi dingin. Dia menatap tajam pada dua perempuan yang berdiri gemetar sejak kemunculannya."Ulangi apa yang kalian bicarakan!"Kedua karyawan perempuan itu saling melirik, tetapi tidak ada yang berani membuka mulut.Sienna mencibir. Dia memperbaiki posturnya dan berdiri di samping Luke dengan anggun."Aku bisa mengulanginya untuk k

  • Istri Kontrak Konglomerat Jahat   14. Gosip

    "Hattchiii ...." Sienna kembali bersin untuk yang ke sekian kali sejak dia bangun pagi ini. Hidungnya sudah merah seperti tomat. "Ehem!" Luke yang baru saja keluar dari kamar mengepalkan tangan dan berpura-pura batuk—menutupi senyum kemenangannya. Tentu saja gerakan itu tidak lepas dari pandangan Sienna. Dia menggertakkan gigi dan bergumam marah, "Aku pasti akan menyiksanya lebih parah di masa depan." Luke berhenti di depan Sienna. "Apa yang kau katakan?" "Ada apa? Aku tidak mengatakah apa-apa. Kau pasti salah dengar." Sienna berpura-pura polos. Dia tersenyum manis pada Luke. Luke menaikkan alisnya. "Oh, tapi aku sepertinya mendengarmu mengatakan sesuatu yang buruk tentangku." "Bagaimana mungkin!" sangkal Sienna cepat. Dia menunjukkan ekspresi serius dan melanjutkan, "Aku hanya memiliki hal-hal baik tentangmu dalam hatiku." "Huh! Siapa yang percaya omong kosongmu!" Luke mendengus dan berbalik pergi. Sienna buru-buru bangun dari sofa. Lalu berlari kecil untuk mengikuti langka

  • Istri Kontrak Konglomerat Jahat   13. Pembalasan

    "Apa maksudmu?" Sienna menatap kosong pada pria muda di depannya. "Maaf, Nyonya. Karena kedatangan Anda di luar rencana, kamar di lantai lain sudah penuh," jawab Adrian dengan suara pelan. "Lalu di mana aku harus tidur?" Sienna hampir berteriak. Setelah menempuh 2 jam penerbangan dan menunggu di bandara selama hampir 1 jam, Sienna sudah sangat lelah. Namun, setelah sampai di hotel dia justru diberi tahu bahwa tidak ada kamar tersisa! "Saya dapat mencarikan Anda hotel lain di dekat sini, atau Anda bisa tinggal di kamar president suite milik Tuan Luke." Adrian menjelaskan. Sienna meliriknya curiga. 'Pasti ada konspirasi. Aku tidak percaya hotel sebesar ini tidak memiliki kamar kosong satu pun!' batin Sienna. Pergi ke hotel lain tidak mungkin. Sienna perlu mencari tahu tentang penyusup itu, jadi dia harus tinggal di hotel ini. 'Tapi aku juga tidak ingin sekamar dengan Luke!' Sienna menatap Adrian menyelidik. "Apa bosmu setuju aku tinggal di kamar yang sama dengannya?" "Ya, ini

  • Istri Kontrak Konglomerat Jahat   12. Tak Biasa

    "Aku tidak melihat dengan hati-hati kemarin, ternyata aku sangat cantik!" Sienna dengan serius memandangi pantulan rupa barunya di cermin. Faktanya, wajah itu hampir 70% sama dengan wajah Sienna sebelumnya. Namun, jauh lebih cantik. Bisa dikatakan itu adalah versi wajah Sienna yang disempurnakan. Melalui sentuhan, Sienna dapat merasakan bahwa kulitnya saat ini jauh lebih halus dan terawat. Juga tidak ada kantung mata hitam yang mengganggu, bibirnya lembut dan berwarna merah muda alami, bulu matanya tebal dan lentik, sepasang alis kecokelatan bahkan lebih indah. Selain itu, ada tambahan tahi lalat merah di bawah mata kanan—yang terlihat sangat memesona. "Apa Luke buta? Punya istri secantik ini, tapi bersikeras ingin bercerai," keluh Sienna. Perempuan itu terus mengagumi kecantikannya sendiri selama beberapa menit sebelum mengingat kembali tujuannya datang ke ruang ganti. "Oh, aku harus berkemas!" Ruang gantinya sangat luas. Sienna mengambil koper putih ukuran sedang yang tidak

  • Istri Kontrak Konglomerat Jahat   11. Membujuk Ibu Mertua

    Kediaman keluarga Verlice berada di kawasan perumahan elite kelas satu itu yang terletak di pinggiran kota. Areanya sangat luas. Jarak dari gerbang ke bangunan utama saja lebih dari seratus meter. "Mama, selamat pagi!" Sienna menyapa Helen dengan hangat saat melihat ibu mertuanya itu di ruang makan. "Oh, Sienna di sini. Apa kau sudah sarapan?" Helen juga menyambut Sienna dengan antusias. "Belum," jujur Sienna. Helen tersenyum lembut. "Kalau begitu cepat duduk, sudah lama kita tidak makan bersama." "Ya." Sienna mengangguk dan duduk di kursi samping Helen. "Selamat pagi, Nyonya Muda. Tolong tunggu sebentar, saya akan mengambil peralatan makan untuk Anda." Carla—pengurus rumah tangga yang sudah bekerja bersama Helen selama dua puluh tahun—juga menyapa Sienna dengan hormat. Dia lalu bergegas ke dapur, mengambilkan Sienna piring dan teman-temannya. "Terima kasih, Carla," ucap Sienna dengan senyum manis. Dia merasa sangat mudah akrab dengan orang-orang di rumah ini. "Sama-sama," ja

  • Istri Kontrak Konglomerat Jahat   10. Rencana

    "Bahkan jika tidak ada cara untuk menghentikan acara pembukaan hotel, pasti ada cara untuk mencegah musibah yang dialami Luke!!" Sienna berkata pada dirinya sendiri agar tetap optimis.Tidak ada informasi tentang acara pembukaan hotel dalam ingatannya, artinya "Sienna" benar-benar tidak tahu menahu tentang ini.Sebelumnya tidak peduli seburuk apa pun hubungan antara suami dan istri, Luke dan Sienna akan selalu tampil bersama sebagai pasangan yang sempurna dalam acara-acara penting perusahaan.Kali ini Luke mungkin berpikir bahwa mereka berdua akan bercerai dan tidak perlu bagi calon mantan istrinya untuk muncul.Mengambil ponselnya, Sienna tanpa sadar ingin mencari kontak Luke. Kemudian dia ingat ... pria itu telah memblokirnya!"Kenapa pria ini sangat merepotkan. Bukankah hanya wanita yang suka memblokir pasangannya saat sedang marah," gaman Sienna kesal.Menenangkan emosinya, Sienna kembali menggeser layar. Setelah menemukan kontak kepala sekretaris Luke, langsung ketuk ikon untuk m

  • Istri Kontrak Konglomerat Jahat   9. Musibah

    Sienna tidak tahu apakah harus senang karena panggilannya tidak terhubung atau sedih karena dia sama sekali tidak akan bisa menghubungi suami penjahatnya yang tampan di masa depan. Pada akhirnya, dia berhenti memikirkannya setelah makanan datang. "Tidak ada yang lebih penting dari makanan!" Keahlian memasak Zoe lebih baik dari yang Sienna harapkan. Makanan enak sangat efektif dalam meningkatkan energi. Sienna merasa semangatnya penuh saat ini. "Apa makanannya sesuai dengan selera Nyonya?" Zoe bertanya dengan gugup setelah Sienna meletakkan alat makannya "Sangat sesuai. Keahlian Zoe benar-benar bagus. Semuanya enak," jawab Sienna. Dia selalu mengagumi orang yang pandai memasak. Zoe tersipu oleh pujian terang-terangan Sienna. Dia tidak menyangka nyonya keluarga kaya raya seperti Sienna akan sangat ramah. "Saya akan membuat lebih banyak makanan enak untuk Nyonya di masa depan," katanya tersenyum malu-malu. "Kalau begitu aku akan menantikannya. Terima kasih untuk makanannya malam i

  • Istri Kontrak Konglomerat Jahat   8. Jadi...?

    Ketegangan itu tak berlangsung lama.Sienna sadar Luke tidak akan melepaskan ide untuk bercerai dengan begitu mudah. Namun, dia tidak takut lagi. Sienna sudah membuat keputusan untuk menaklukkan pria itu.Ya, dia ingin menaklukkan suami penjahatnya yang berbahaya.Selama dia berhasil membuat pria itu bertekuk lutut di bawah roknya, bukan dia tetapi Luke-lah yang akan menolak untuk bercerai!"Aku tahu, tapi aku sangat senang meski hanya bisa menghabiskan waktu sedikit lebih lama sebagai istrimu." Sienna berkata pada Luke dengan senyum tipis. Senyuman itu tidak secerah sebelumnya, ada sedikit kesedihan dan rasa rendah diri."Sebenarnya, aku sangat menyesali tindakanku saat itu. Aku hanya ... tidak tahan berpisah denganmu."Saat Sienna terus berbicara, matanya perlahan memerah. Penuh keengganan dan kesedihan, seperti gadis kecil yang patah hati.Ya, dia akan memainkan peran istri yang tergila-gila pada suaminya mulai sekarang. Menggunakan “cinta tulus”-nya sebagai alasan untuk tidak ber

DMCA.com Protection Status