"Hai, apa kamu yang bernama Leia?" tanya seorang wanita yang baru kali pertama Leia lihat wajahnya, atau memang selama bekerja di kantor itu ia tidak begitu memperhatikan karyawan lainnya.Ya, kecuali para wanita penggosip, yang merasa karyawan terlama di perusahaan Leuis itu hingga tidak ragu-ragu menunjukkan senioritasnya, dan cenderung menindas karyawan baru seperti halnya Leia.Leia mengangkat kepalanya dari mesin fotocopy untuk menatap penuh wanita itu, "Ya, ada yang mau di fotocopy lagi?" tanyanya. Karena biasanya karyawan yang mendatanginya, kalau bukan untuk menyuruhnya mengerjakan setumpuk dokumen, ya untuk memintanya memfotocopy dokumen lainnya."Kenalkan aku Aletta, aku masuk dua hari lebih awal darimu." Aletta mengulurkan tangannya pada Leia dan Leia langsung menyambut uluran tangannya,"Hai Aletta, senang rasanya mendapati bukan aku satu-satunya anak baru di sini!" serunya sebelum menarik kembali tangannya.Aletta t
Di koridor dalam perjalanan kembali ke ruangan kerjanya, Leia dan Aletta berpapasan dengan Leuis yang melangkah mantap ke arah lift. Seperti biasa, pria itu berpura-pura tidak mengenalinya, bahkan berpura-pura tidak melihat dua orang wanita yang jalan berlawanan arah dengannya itu dengan terus melihat jam tangannya, atau ponselnya, atau kemanapun selain dari melihat Leia. Wangi khas yang hanya dimiliki Leuis memenuhi lubang hidung Leia saat pria itu melewatinya. Ia tahu, pria itu pasti akan menjemput sepupu mereka, Aurora. Dan suasana hati Leia kembali memburuk. "Apa nanti malam divisi kita jadi mengadakan perpisahan untuk Mrs. Juilen di Hope Kafe?" tanya Leia pada Aletta, ia sengaja mengencangkan suaranya supaya Leuis dapat mendengarnya. "Ya, tapi tadi kamu bil ... " "Aku ikut. Sudah pasti aku akan ikut dong. Kapan lagi kita makan malam enak secara gratis, ya kan?" potong Leia dengan cepat. I
"Buat Leia sibuk hingga tidak bisa menghadiri pesta perpisahan Mrs. Julien!" perintah Leuis pada sekretarisnya, Deandra. Satu jam sudah Leuis mencoba untuk menghubungi Leia, tapi wanita itu belum juga mengaktifkan ponselnya. Sementara ia khawatir kalau wanita itu pergi ke pesta itu tanpa pendamping."Oui, Monsieur!' balas Deandra."Tapi jangan membuat wanita itu tahu kalau saya yang membuatnya sibuk!" "Oui! J'ai compris.""Leuis!" teriak Aurora sambil melambaikan tangannya ke arah Leuis yang tengah menunggunya di pintu gate kedatangannya. Seperti biasa, wanita itu selalu terlihat modis dan seksi, itu sudah menjadi tuntutan untuknya sebagai salah satu model papan atas dunia. Rambut pirangnya dibiarkan tergerai indah, menutupi sebagian bahunya yang terbuka.Sambil tersenyum lembut, Leuis memasukkan kembali ponselnya ke saku dalam jasnya bertepatan dengan Aurora yang menghambur ke dalam pelukannya,"Miss you!" s
"Mau tahu apa yang ada di dalam pikiranku saat ini?" tanya Leia dengan nada dingin."Apa?""Kamu pria paling berengsek yang pernah aku temui!" Setelah mengatakan itu, Leia menyenggol bahu Leuis yang terdiam dan bergegas meninggalkannya."Kamu mau ke mana?" tanyanya setelah berhasil menahan lengan Leia."Pulang! Memangnya mau ke mana lagi?""Sudah malam ... Kita pulang bareng.""Aku bisa naik taksi!""Jangan konyol ... Kamu tahu sendiri tidak aman untuk wanita pulang malam sendiri di kota ini!"Leia menatap galak Leuis sambil menepis tangannya, lalu menekan dada Leuis dengan jari telunjuknya,"Memangnya apa pedulimu dengan keselamatanku? Kamu kan yang menyuruh mereka memberikan pekerjaan tidak masuk akal itu padaku? Kamu sukses membuat mereka tidak menganggapku ada! Dan sukses membuatku pulang malam! JIka terjadi sesuatu padaku, kamulah yang paling bersalah dalam hal ini!"" keluhnya.I
"Apa Leia belum bangun?" tanya Leuis saat melihat Alexa yang masuk seorang diri ke dalam unitnya."Loh, memang Leia tidak pamit pada kalian sebelum jalan tadi? Lebih dari satu jam yang lalu dia sudah berangkat ke kantor, katanya masih banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan," jawab Alexa dengan kening berkerut dan memandangi wajah sepupunya itu satu-persatu, hingga kembali lagi ke wajah Leuis,"Leia memang sedang menjalani hukuman dari om Rick, tapi kamu jangan membebaninya dengan pekerjaan seberat itu juga, Leuis. Kamu membuatnya lembur hingga tengah malam, dan sekarang pagi-pagi buta dia sudah berangkat ke kantormu. Leia belum pernah bekerja sekeras itu seumur hidupnya, apa kamu mau dia jatuh sakit?" keluhnya."Aku bahkan ragu dia bisa tidur nyenyak, karena lebih dari satu kali aku mendapatinya gelisah di dalam tidurnya," lanjut Alexa lagi."Aku hanya memberinya pekerjaan lebih kemarin saja, Lexa. Itupun karena aku mau mencegahnya pergi ke pe
"Waah ... Ternyata kamu dekat dengan CEO kita!" seru Aletta saat mereka jalan kaki ke arah kantor, Kali ini Leuis menurunkan Leia tidak jauh dari kantor, tidak seperti sebelumnya."Dia kakakku, sayangnya!" aku Leia dongkol, lalu menatap lekat-lekat temannya itu, "Jangan bilang pada siapapun, Ok!" ia memberi peringatan pada Aletta."Hah? Kakakmu? Tapi wajah kalian beda sekali.""Kakak Angkat ... Daddyku mengadopsinya saat dia berusia lima tahun.""Tunggu, kalau kamu memang adiknya, kenapa kamu bekerja di divisi itu? Seharusnya minimal kamu jadi COO atau jabatan elit lainnya, even kamu hanya adik angkatnya sekalipun.""Ceritanya panjang. Aku akan menceritakan semuanya padamu, tapi nanti. tidak sekarang!" seru Leia dan Aletta mengangguk.Mereka kembali melanjutkan langkah kaki mereka ke arah kantor. "Umm, satu lagi. Kenapa kalian merahasiakan hubungan kalian?" tanya Aletta lagi.Leia mendesah pelan sebelum menjawab, "Aku
Ma douceLeuis baru akan merespon ketika pintu terbuka yang langsung mengalihkan perhatiaannya dan juga Guzmán,"Monsieur, komisaris sudah menunggu di ruang rapat!" seru Deandra.Sial! Kenapa waktu tidak berpihak padaku hari ini?"Nah, kau tidak bisa menundanya lagi. Ayo kita ke ruang rapat sekarang, jangan biarkan para tetua itu mengeluh lagi," kekeh Guzmán.Enaknya kerja sama dengan sahabat saat kuliah dulu adalah tidak adanya kecanggungan di antara mereka. Dan yang pasti sama-sama saling percaya, hingga bisa menjalankan proyek sebesar ini tanpa kecurigaan di masing-masing pihak sedikitpun."Apa Leia sudah berada di ruangannya?" tanya Leuis saat melewati Deandra,"Sudah, Monsieur.""Jangan kasih dia pekerjaan apapun hari ini. Biarkan dia istirahat.""Baik, Monsieur!"Perhatian Leuis kembali tertuju pada Guzmán yang menghentikan langkahnya hanya untuk menunggunya,"Apa kau juga berhub
"Aurora ... Sepertinya aku tidak bisa melanjutkan sandiwara ini," ujar Leuis saat mereka sudah sampai di restoran yang mereka tuju, yang berada di sebuah hotel bintang lima di tepi Sungai Seine."Kamun jangan konyol, Leuis. Apa kamu tidak tahu kalau berita itu sudah menjadi trending topik nomor satu? Apa kamu mau membuatku malu?""Aku tidak tahu kalau akan membuat beritanya menjadi seheboh ini ... ""Tidak ada yang tidak heboh sejauh menyangkut beritaku, Leuis! Semua sudah terlanjur dan kita tidak bisa mundur lagi.""Berita itu pasti akan sampai juga ke om Keanu, dan juga rekan bisnisnya. Bagaimana kalau mereka menganggap serius hubungan kita ini?" tanya Leuis dengan raut wajah yang terlihat serius."Ya ... Paling kita akan dinikahkan. Dan itu bagus, Daddy akan berhenti menjodohkanku pada anak rekan bisnisnya itu," jawab Aurora santai, refleks Leuis berdiri,"Tidak bisa! Aku tidak bisa menikah denganmu!" serunya.Aurora
"Kenapa kita ke sini?" tanya Leia saat Leuis menghentikan mobilnya di sebuah hotel bintang lima.Alih-alih menjawab Leuis hanya menyeringai lebar sambil turun dari mobil sportnya, sementara seorang petugas parkir membukakan pintu untuk Leia. Leuis menyerahkan kunci mobilnya pada petugas parkir itu sebelum mengulurkan lengannya pada Leia untuk wanita itu rangkul,"Kamu pasti suka," jawabnya masih dengan seringaian lebarnya."Leuis, aku tidak mau melakukan itu, kita belum menikah!" keluh Leia sambil menghentikan langkahnya lalu memekik pelan saat Leuis menyentil keningnya,"Siapa yang mau mengajakmu check in? Bisa-bisa di suruh menikah sekarang juga kita sama Daddy.""Lalu kenapa ke sini?""Sudah ikut saja, kamu pasti suka ... "Leuis merangkul pinggang Leia saat memasuki hotel itu. Ia pikir kalau Leuis tidak mengajaknya check in, berarti mereka akan makan malam di salah satu restoran mewah yang berada di lantai
"Maksudmu pernikahan kontrak?" tanya Aletta sambil menyipitkan kedua matanya."Tepat seperti itu, meski kita menikah kamu tetap bebas melakukan apapun yang kamu mau, berteman dengan pria manapun yang kamu mau, begitu juga denganku. Satu tahun ... Bagaimana kalau hanya satu tahun saja?""Ok, aku juga mau mengajukan syarat!" seru Aletta."Katakan saja apa sayaratmu itu. Selama bukan memintaku untuk tetap setia pada pernikahan palsu ini aku akan mengabulkannya.""Tidak ada sentuhan fisik, aku mau tidur di kamar terpisah, dan aku bisa menginap di panti kapanpun aku mau dengan atau tanpa izinmu!""Cih, seperti aku mau menyentuh Kurcaci sepertimu saja! Dan kau tidak bisa bermalam di tempat lain setelah anak kita lahir, Kurcaci! aku tidak akan membiarkanmu membawa anakku ke tempat seperti itu. Kalau kamu mau pergilah tapi jangan bawa anakku!" tegas Leon sambil tersenyum malas."Setidaknya kamu membebaskanku sebelum anak ini lahir! Lagip
"Kau akan menikahinya, Leon!" potong daddy Elrick sambil mendelik tajam padanya."Dad ... ""Aletta hamil atau tidak kau tetap harus mempertanggungjawabkan perbuatanmu itu!!" 'Astaga ... Ini namanya senjata makan tuan ... ' erang Leon dalam hatinya.Leon mendelik ke arah Aletta yang tengah mengangkat dagunya dengan gaya menantang. Terlanjur dipermalukan dan juga daddy Elrick telah bertitah untuk menikahkan mereka, mau tidak mau Leon harus menyyetujuinya. Karena kalaupun ia menjelaskan kejadian yang sebenarnya pada mommy dan daddynya itu, semua akan percuma. Mereka akan tetap menikahkannya dengan Aletta, karena Aletta wanita yang polos, dan mommy Aliana telah menegaskan kalau sampai Leon mengganggu gadis yang masih polos, mommy aliana akan menikahkannya dengan wanita itu.Jadi sudah kepalang tanggung, akhirnya Leon terus melanjutkan sandiwaranya, setidaknya ia cukup merasa puas dengan mengendalikan Aletta. Selama kurcacinya itu
"kenapa Aletta bisa jatuh? Jangan-jangan kamu mau berbuat yang tidak-tidak dengannya ya?" cecar Leia saat dokter yang menangani Aletta tadi telah keluar dari ruang rawat itu.Untungnya secara keseluruhan tidak ada yang mengkhawatirkan, sekarang mereka hanya tinggal menunggu Aletta siuman saja."Dia lari begitu saja, dan terpeleset di anak tangga," jelas Leon.Pria itu menarik kursi dan duduk di samping hospital bed Aletta, ia menatap sendu wanita itu, "Aku hanya menggodanya saja ... ""Pantas saja Aletta langsung kabur, dia sangat membencimu, Leon! Dan kamu malah menggodanya? Silahkan goda wanita lain tapi jangan sahabatku itu!" geram Leia yang baru merasa tenang saat Leuis merangkul dan mengusap lembut pundaknya."Aku hanya becanda, Leia ... Aku juga tidak tertarik dengan kurcaci ini!" sungut Leon.Dengan langkah kesal Leia menghampiri Leon dan menarik lengannya untuk memaksanya berdiri,"Kalau begitu kenapa k
Leia dan yang lainnya telah kembali ke Paris dan mulai beraktifitas lagi seperti biasanya. Meski kini tinggal di Apartment yang berbeda, Leuis selalu mengunjungi Leia setiap pagi hanya untuk membuatkannya omelette kesukaan kekasihnya itu, yang telah mulai masuk kuliah lagi. Setelahnya Leuis akan mengantar Leia ke kampusnya terlebih dulu sebelum ke kantor, itupun kalau Leia ada kelas pagi, kalau tidak, Leia akan ikut dulu ke kantor dan baru akan ke kampus satu jam sebelum kelasnya dimulai. Dan lagi-lagi Leus bersikeras mengantarnya. Seperti hari ini, satu jam lagi kelasnya akan dimulai, Leia mendekati meja Aletta yang sejak kepulangannya dari Venice lebih sering termenung tanpa sebab itu, "Melamun lagi ... Apa sih yang selalu kamu lamunkan itu?" tanyanya. "Oh, tidak ada apa-apa. Hanya memikirkan panti saja, kamu sudah mau ke kampus?" "Ya, Leuis sudah menungguku di parkiran. Aku berangkat sekarang ya, kalau Leo
"Setelah malam ini, kamu harus melupakan apapun perasaanmu itu padaku, ok?'Setelah terdiam beberapa saat, Leia pun menganggukkan kepalanya, di susul dengan gerakan bibir Leuis yang mengulum lembut bibir Leia. Jemari pria itu menelusup masuk ke rambut Leia, menahan kepala Leia untuk tidak bergerak selama mulut mereka saling berpangutan.Sementara jemari Leia mulai membuka satu persatu kancing kemeja Leuis, ia tidak dapat menahan dirinya dari rasa ingin menyentuh pria itu.Dan saat telapak tangannya yang dingin menyentuh dada Leuis, pria itu melepas c1umannya dan menahan tangan Leia,"Jangan ... Kamu tidak tahu betapa tipisnya kendali diriku saat ini," cegah Leuis dengan suara parau."Kalau begitu lepaskan saja, untuk apa kamu menahannya? Aku menginginkannya, Leuis.""Jangan gila kamu, Leia ... Daddy bisa membunuhku!""Selama ini kamu selalu menuruti apa mauku ... Kenapa kamu tidak mau menuruti permintaan terakhirku? Aku tidak aka
Suara tawa kencang dari sekumpulan pemuda yang tengah berdiri di sisi jembatan membuat Leia tersentak kaget, kepalanya masih terasa pusing dan tubuhnya seperti melayang.Melayang?Leia segera membuka kedua matanya, dan mendapati dirinya yang tengah dibopong Leuis, pria itu menatap was-was pada sekumpulan pria itu,"Turunkan aku ... " pintanya dengan suara serak, entah berapa persen kandungan alkohol tadi hingga ia merasa tenggorokannya kering sekali."Dikit lagi kita sampai," ujar Leuis sambil terus melangkah, ia mendesah pelan saat berhasil melewati jembatan tanpa gangguan pria tadi."Aku bisa jalan sendiri, Leuis, turunkan aku!""Kepalamu pasti pusing, kamu akan membuat dirimu sendiri tercebur ke kanal itu."Leuis benar, saat ini kepala Leia terasa mau pecah. Jadi alih-alih kembali meminta turun, Leia malah melesakkan wajahnya ke leher Leuis, menghirup aroma pria itu yang sangat ia sukai."Aku haus ... " renge
Dengan asal Leia memutar botol kosong itu yang kembali mengarah ke Leuis, ia pun menyeringai lebar, Leia ingin mengulang pertanyaan pria itu, ia baru akan bertanya sudah berapa banyak wanita yang Leuis c1um? Tapi yang keluar dari mulutnya hanyalah, "Cium aku ... " Suasana di antara mereka seketika menjadi hening saat menunggu apa yang akan menjadi pilihan Leuis. Dan saat pria itu hendak meraih gelas minumnya, Leia naik ke atas meja itu, ia merangkak mendekati Leuis lalu menarik kerah kemejanya. "Kenapa tidhak maauu? jijik?" tanyanya dengan suara pelo. Kejadiannya begitu cepat hingga tidak ada satupun dari mereka yang dapat mencegahnya. Atau karena mereka terlalu syok hingga hanya dapat melihat kelakuan tidak biasa Leia itu. "Leia turunah! Kamu menjadi tontonan pengunjung lainnya!" seru Leuis sambil memberikan tatapan mengeritiknya pada wanita itu. "Kamu terlalu banyak bicara, ayo
Selesai makan malam, saat para orang tua telah kembali ke hotel mereka, Leia beserta Aletta, kakak dan sepupunya memilih menghabiskan malam terakhir mereka di Venice dengan wisata malam di salah satu kafe yang berada di pinggir kanal, hanya Axel saja yang tidak bisa ikut karena harus segera kembali ke Seoul malam ini juga.Mereka memilih duduk di bagian outdoor sambil menikmati semilir angin malam yang telah mulai terasa dingin.Meski Leuis masih harus mengurus proyek barunya di kota air ini, entah kenapa pria itu menyerahkan sepenuhnya proyek itu pada Guzmân, jadi besok hanya Guzmân sajalah yang tidak kembali ke Paris, dan Aurora. Ya, Aurora tetap tinggal di kota ini bersama dengan daddy Keanu dan mommy Cornelia, untuk melihat Venice International Film Festival yang biasanya diadakan tiap awal bulan September."Apa kita hanya minum-minum saja di sini? Atau kita buat permainan saja biar seru, bagaimana?" saran Leon."Mau main apa?" tanya