"Sekarang aku yang bertanya, apa kamu juga akan setia padaku?""Iya, aku selalu setia kepada keluargaku. Apalagi dengan sumpah pernikahanku, aku memang tidak menginginkan pernikahan, tapi karena sekarang aku sudah masuk ke dalamnya, aku bisa pastikan padamu, aku akan menjadi istri yang setia!" jawab Aliana sambil kembali memainkan bulu halus di dada Elrick."Bagus! Jawabanmu membuatmu lolos dari hukumanku."Aliana mengerutkan keningnya, lalu kembali mendongak menatap suaminya, "Hukuman? Memangnya aku salah apa?" tanyanya.Elrick menaikkan sebelah alisnya, untuk mempertegas kesalahan yang sudah Aliana buat, "Berniat kabur dari pernikahan kita!"
Pulau Dewata, bukan hanya wisatanya saja yang di desain dengan baik dan memukau, unik dan sakral. Tapi juga fasilitas penunjangnya seperti restaurant yang juga memiliki desain yang tidak kalah menariknya, dengan suasana yang akrab, elegan dan juga romantis.Sama halnya dengan restaurant yang Elrick pilih untuk makan malam keluarga. Restaurant mewah nan eksklusif ini menggabungkan elegansi klasik dengan desain modern, dan menghadap langsung ke Samudera Hindia yang terlihat menakjubkan, terdapat dua area di restaurant ini, indoor dan outdoor. Masih di tempat yang sama dengan Villa yang mereka sewa.Elrick sengaja memilih area indoor pada jam lima sore untuk berkumpul di restaurant yang telah ia siapkan, karena saat senja mulai tiba dan langit mulai berwarna keperakan, pemandangan matahari terbenam dari restaurant ini akan
Aliana terperangah saat memasuki jet pribadi Elrick. Appa Alex juga memiliki jet pribadi, tapi harus Aliana akui tidak semewah dan semegah jet pribadi milik suaminya ini. Dari luar pesawat memang terlihat seperti pesawat boeing pada umumnya, tapi ketika masuk kedalamnya, Aliana seperti memasuki hotel bintang lima.Selain kamar utama dan kamar tamu, jet pribadi Elrick juga memiliki segalanya, mulai dari lounge, ruang makan dengan dapur pribadi, ruang TV yang menjadi satu dengan perpustakaan, hingga ruang pertemuan. Mungkin jet pribadi Elrick ini sering di pakai untuk perjalanan bisnis dengan para koleganya."Bagaimana? Kamu suka?" tanya Elrick sambil merangkul pinggang Aliana."Ini terlalu mewah untuk sebuah jet pribadi, Rick," jawab Aliana sambil terus memandangi dekorasi elegan pesawat ini, yang di dominasi dengan war
Mobil memasuki sebuah Apartment mewah yang terletak di tengah kota, mereka tidak turun di lobby, karena sudah banyak wartawan dan reporter TV yang ingin meliput tentang pernikahan Elrick dan Aliana menunggu mereka di sana.Elrick tidak ingin membuat Leon takut di hari pertama putranya ke kota ini, jadi mobil terus melaju hingga ke valet parking, yang berada tepat di samping lift pribadi yang akan membawa mereka langsung ke Penthouse Elrick."Kirim peringatan ke semua lini media massa, saya akan menuntut siapapun yang melanggar hak privasi say! Nanti saya dan Aliana akan mengadakan jumpa pers sesegera mungkin, jadi sampai itu terjadi, saya tidak ingin ada satu mediapun yang mengganggu kehidupan pribadi saya!" seru Elrick pada Jack, yang duduk di samping driver."Baik, Tuan."
"Dan dimana kamarku?""Maksudmu kamar kita?"Aliana memutar kedua bola matanya, "Iyaaa, kamar kita."Elrick menggenggam tangan Aliana, lalu menuntunnya melewati ruang keluarga dan terus naik ke lantai dua Penthouse, ada empat kamar di sana. Elrick membuka salah satu kamar, yang ternyata adalah kamar Leon yang di desain mirip sekali dengan kamar Leon di Jakarta. Nampak Leon sedang asik mewarnai hingga anak itu tidak menyadari orang tuanya yang membuka pintu."Bagaimana menurutmu?" tanya Elrick sambil menutup pintu kamar Leon."Kamu sengaja menyiapkan kamar Leon yang mirip sekali desainnya dengan yang di rumahku?"
Aliana menatap pantulan diri Elrick yang sedang mengarahkan hair dryer ke rambut Aliana di kaca meja riasnya, suaminya itu bersikeras membantu Aliana mengeringkan rambutnya, dengan alasan untuk mempersingkat waktu.Aliana tidak pernah menyangka kalau ia pada akhirnya akan menikah, apalagi menikahi pria dengan gairah sebesar Elrick. Pria itu selalu saja menemukan alasan demi alasan untuk bisa menyentuh Aliana. Kalau ada award untuk pria termodus sedunia, suaminya itulah yang akan keluar sebagai pemenangnya."Jangan menatapku seperti itu, aku bisa menganggap itu sebagai kode untuk kita bercinta lagi," gumam Elrick, kini mata mereka saling terkunci di kaca besar itu."Siapa yang sedang memandangimu? Aku melihat hair dryer yang sedang kamu pegang itu, rasanya aku ingin memilikinya untuk di Jakarta," elak Aliana.
Pemandangan Amsterdam siang hari di musim panas memang terlihat cantik, degan siluet bangunan-banguna tua yang terpantul di permukaan kanalnya. Salah satu kota di Dunia yang ramah pada pesepeda. Kota sepeda yang menjadi impian para Goweser yang ingin merasakan sensasi bersepeda di tengah perkotaan dengan nyaman. Di negara ini, lebih dari seperempat jalur atau tiga puluh delapan persen akses transportasi diperuntukkan untuk sepeda."Semakin banyak saja pengendara sepeda di sini, Rick," gumam Aliana."Ya, dan jumlah sepeda lebih banyak dari jumlah penduduk kota ini."Aliana masih melihat ke luar jendelanya, ke arah pengendara sepeda itu, dari mulai anak-anak, sampai orang tua, dari yang mengenakan baju santai hingga yang berjas rapi dan modis khas pegawai kantoran, mahasiswi berparas cantik dan banyak juga remaja trendi
Aliana terbangun dengan posisi setengah terlentang, dengan paha kekar Elrick yang menjadi bantalan kepalanya, sementara pria itu juga tengah tertidur pulas. Aliana menatap lembut Elrick, pria yang sudah beberapa bulan ini mengisi hari-harinya, dan Aliana sudah merasa nyaman dengannya.Hal yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya, bahwa akan ada pria lain selain Davin, yang akan mampu membuatnya nyaman. Padahal keduanya memiliki sifat yang bertolak belakang, Davin dengan sifat ceria dan konyolnya, sementara Elrick cenderung dingin, kaku dan arogan. Ya, kecuali saat sedang bersamanya, pria itu menjadi sepenuhnya berbeda.Suami ...Satu kata itu sekarang terdengar begitu indah di telinga Aliana, ada rasa yang membuncah di da
Dengan perasaan tidak tenang, Leuis berjalan hilir-mudik di depan pintu kamar daddy Elrick dan mommy Aliana, ia harus menjelaskan semua yang mengganjal di dalam dirinya pada orang tua angkatnya itu. Tidak ada yang perlu ia takutkan lagi saat ini karena Leia kini telah resmi menjadi istrinya. Jadi apapun resiko yang akan ia terima nantinya ia akan menerimanya. Setelah membulatkan tekadnya, Leuis berniat mengetuk pintu kamar orangtuanya itu, tapi tangannya tertahan di udara karena pintu itu telah terbuka terlebih dahulu, "Leuis, ada yang ingin kau bicarakan?" tanya daddy Elrick dengan mommy Aliana yang berada di sisinya dengan lengan daddy Elrick yang merangkul pinggangnya, "Ya, Dad ... Apa aku bisa meminta waktu kalian sebentar?" "Ok, masuklah!" seru daddy Elrick sambil membuka lebar pintu kamarnya. Leuis membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu tapi menutupnya lagi. Setelah sekian lama terdiam di bawah tatapan penuh tanda tanya daddy Elrick dan mommy Aliana ia pun kembal
"Ya Tuhan, sebenarnya kamu dan Leon telah melewati malam pertama kalian atau belum sih? Karena saat pertama untuk wanita pasti akan mengeluarkan darah, dan juga rasa sakit setelah melakukannya. Bahkan aku masih merasa nyeri hingga saat ini," jelas Leia."Benarkah?" Aletta berpaling menatap Leon yang tengah asik berbincang dengan Axel dan Dritan, kenapa ia tidak merasakan itu semua? Kenapa tidak ada darah di atas sprei mereka? Apa sebenarnya mereka tidak pernah melakukannya?"Apa memang seharusnya aku mengeluarkan darah?" tanya Aletta lirih."Well, memang ada beberapa wanita dengan satu dan lain alasan tidak mengeluarkan darah saat selaput darahnya sobek. Tapi semuanya pasti akan merasakan sakit saat melakukannya untuk pertama kalinya. Seluruh badanmu akan terasa remuk, seperti kamu telah bekerja kefas selama satu hari penuh," jawab Leia.Ia memberengut kesal sebelum melanjutkan,"Padahal, Leuis sudah melakukannya dengan sangat lembut. Tapi tetap saja aku merasa sakit juga. Rasanya mi
"Maaf kami telat!" seru Leon yang melangkah ke arah keluarganya yang sudah berkumpul untuk makan siang bersama sambil menggandeng Aletta. Mommy Aliana yang melihat kedatangan putranya itu tersenyum lembut menyambutnya, "Wajar, pengantin baru. Kalian pasti enggan kan meninggalkan tempat tidur kalian?" "Ah, Mommy memang pengertian sekali," kekeh Leon sambil mencium pipi kanan dan kiri mommy Aliana sebelum beralih memeluk daddy Elrick. Aletta pun turut serta mencium pipi kanan dan kiri mommy Aliana, lalu memeluk daddy Elrick dan menyapa yang lainnya sebelum duduk di samping Leia. "Nah, karena semua sudah berkumpul, kita bisa mulai makan siangnya, silahkan dinikmati!" seru daddy Elrick. Semua anak, menantu, sepupu dan juga keponakannya mulai menikmati hidangan makan siang di restoran mewah itu, yang sengaja daddy booking khusus untuk acara keluarga mereka saja. "jadi, apa kamu mau menetap di Paris atau memboyong Aletta ke sini, Leon?" tanya mommy Aliana. "Kami belum memutuskan ba
Sebenarnya rasa kantuk masih sangat menguasai Leia, tapi ia memaksakan diri membuka kedua matanya yang masih terasa berat saat merasakan belaian halus punggung tangan seseorang di pipinya, yang ternyata adalah punggung tangan Leuis. Leia tersenyum lembut pada suaminya itu sebelum kembali menutup kedua matanya, dan baru saja akan kembali lagi ke alam mimpinya ketika terdengar suara serak Leuis, "Sudah siang, Sayang. Mau sampai jam berapa kamu tidur?" tanyanya. "Aku lelah sekali, Leuis," desah Leia masih tidak mau membuka kedua matanya yang masih terasa berat, belum lagi rasa pegal di seluruh tubuhnya terutama di area pangkal pahanya. "Apa aku yang membuatmu lelah?" Perlahan kedua mata leia membuka, ia kembali tersenyum pada Leuis, "apa kamu sudah bangun sejak tadi?" tanyanya sebelum menguap lebar. "Ya," jawab Leuis. "Kamu saja yang sudah bangun sejak tadi masih santai di tempat tidur, jadi biarkan aku tidur dulu ya," pinta Leia. "Karena aku terlalu senang ketika perta
'Keluarkan saja, Sayang, jangan ditahan-tahan," bisik Leuis yang berusaha menahan gairahnya sendiri. Ia harus membuat Leia sampai puncaknya lebih dulu untuk melancarkan dirinya saat akan menembus milik wanita itu nantinya. Dan tidak lama kemudian Leia meneriakkan namanya saat wanita itu telah mencapai puncaknya, Leuis pun menangkup wajah Leia, "Tahan sebentar, Sayang. Aku akan masuk sekarang ... " Seketika itu juga Leia yang telah kembali menjejak bumi menjadi panik, tubuhnya seketika menegang, "A ... Aku takut!" ia mulai mendorong Leuis meski tanpa hasil. "Apa yang kamu takutkan?" tanya Leuis, gairahnya sudah berada di ujung tanduk, tapi Leia malah terus berusaha mendorongnya. "Aku takut tidak muat," jawab Leia sambil terus mendorong Leuis. "Sstt Leia, tatap mataku!" "Apa kamu percaya padaku?" tanya Leuis saat mata mereka telah terkunci. "Iya, tapi ... " "Awalnya memang akan terasa sakit, tapi rasa sakitnya tidak akan sesakit jarimu teriris pisau, Sayang." "Aku
"Eitss ... Mau ke mana buru-buru sekali?" tanya Axel mencegah Leia dan Leuis yang sedang menuju lift yang akan membawa mereka ke kamar mereka. "Tentu saja melakukan malam pertama kami!" jawab Leia tanpa malu-malu lagi, tapi segera menggigit lidahnya saat melihat siapa yang berada di belakang Axel, tante Keizaa dan om Alson yang tengah mengapit putri mereka, Alexa, sementara Alarik yang beberapa bulan lebih tua dari Leia melangkah di belakang mereka, "Astaga, tamu masih banyak, kenapa tidak bersabar dulu?" keluh tante Keizaa, kulit putih bersihnya yang tanpa noda itu menurun pada putri satu-satunya, Alexa. "Biarlah, Snow ... Melarangnya sama dengan melarang Eomma, tidak akan bisa," kekeh om Alson. Ini bukan kali pertama omnya itu menyamakan Leia dengan oma Sonya. Tidak ada satupun anak oma Sonya yang mengambil sifat bar-barnya, sifatnya itu malah menurun pada cucunya, Leia. Sementara sifat dingin dan cuek opa Alex menurun pada cucunya juga, Alarik. Pria itu seperti memiliki d
Leia dan Aletta terlihat sangat menawan dengan gaun pengantin yang dirancang oleh desainer ternama secara khusus untuk mereka berdua, yang nampak berkilau layaknya taburan permata di seluruh gaun berwarna putih itu. Sementara kedua pria yang kini telah resmi menjadi suami mereka berdiri di samping mereka dengan gaya posesif, seolah melindungi wanita mereka yang terlihat begitu cantik dari siapapun yang ingin merebutnya. Dan sang desainer yang turut serta menghadiri hari yang sangat istimewa itu nampak berkaca-kaca. Siapa yang tidak akan bangga jika hasil rancangannya dipakai oleh cucu dan cucu menantu keluarga Adipramana. Bahkan desainer lainnya merasa iri dengan keberuntungannya itu. Karena pernikahan itu akan ditayangkan secara live di berbagai stasiun televisi lokal, dan headline berita kini dipenuhi dengan pernikahan pewaris keluarga ternama itu. Adik dan kakak menikah secara bersamaan? Siapa yang tidak akan tertarik dengan berita semacam itu? Dan terutama Leon sang casa
Leia baru saja selesai mengeringkan rambutnya ketika belnya berbunyi. Ia melirik tablet yang terpasang di dinding yang menampilkan wajah Leuis di depan pintu unitnya, Leia pun menekan tombol untuk bicara, "Masuk saja, Leuis. Passwordnya masih sama dengan yang sebelumnya!" serunya. Sejurus kemudian pintu unitnya terbuka, sambil tersenyum lembut Leuis mendekatinya dan memeluknya dari belakang, "Aku merindukanmu ... " ucapannya sama lembutnya dengan tatapan matanya yang terpantul di cermin rias Leia, hingga kedua mata mereka saling mengunci, "Baru juga semalam kita ketemu." "Sejam berpisah denganmu pun aku sudah merindukanmu, Sayang." Leia membalik badannya hingga ia bisa menatap wajah Leuis, lalu melingkarkan lengannya di leher calon suaminya itu, "Kenapa kamu sekarang jadi sering ngegombal begitu sih?" tanyanya. "Ummm, mungkin karena sekarang aku telah merasakan kelegaan yang luar biasa, karena pada akhirnya aku dapat mengungkapkan semua perasaanku padamu, perasaan yang telah
"Wah, aku tidak menyangka kau bisa bersikap seromantis itu, Leuis!" seru Leon sambil menepuk pundak Leuis.Leon menarik Leia lebih merapat padanya, "Demi wanita yang sangat aku cintai ini, sudah pasti aku akan melakukan apapun meski diluar kebiasaanku.""Kalian akan tinggal di mana setelah menikah nanti?" tanya Aletta.Alih-alih menjawab Aletta, Leuis malah balik bertanya pada Leia,"Kamu mau tinggal di mana, Sayang?" "Aku akan tinggal dimanapun kamu akan tinggal, Leuis ... " jawab Leia sambil tersenyum menggoda."Jangan tersenyum seperti itu, kalau kamu tidak mau aku melahapmu di sini," bisik Leuis yang langsung mendapatkan sikutan Leia ke pinggangnya."Kenapa kau tiba-tiba bisa berubah sedrastis itu, Leuis? Awalnya kau mati-matian menolak menikahi Leia, bahkan tidak segan-segan membandingkan adikku itu dengan mantan wanitamu," cecar Leon memutuskan kongtak mata Leia dan Leuis.Sambil mendesah pelan, Leia ber