Cornelia mendengar dengkuran Oma Altra, lalu menghitungnya dalam hati, sekali, dua kali, hingga sampai lebih dari sepuluh kali, barulah dengan perlahan-lahan Cornelia turun dari tempat tidur yang ia tempati bersama dengan Omanya itu.
Sambil berjinjit ia melangkah pelan ke arah pintu, dan sama pelannya saat membuka dan menutupnya kembali.Matanya langsung tertuju ke arah Keanu yang sedang tertidur di sofa panjang, Cornelia bergegas mendekatinya."Sstt Ken, bangun," bisiknya, tapi Keanu masih juga terlelap.Cornelia menundukan sedikit badannya untuk meniup telinga Keanu, lalu memekik kaget saat Keanu terbangun dan dengan sigap meraih pundak Cornelia lalu mengunci Cornelia di bawahnya,"Lia?" tanyanya setelah terbangun sepenuhnya.Keanu berniat menjauh tapi Cornelia menahannya dengan melingkarkan kedua tangannya di leher Keanu,"Mau ke mana, Sayang?" tanyanya sambil tersenyum menggoda."Lepas , Lia. Ini tidak lucuAliana dan Cornelia sama-sama berbaring di tempat tidur oma, dengan oma Altra berada di tengah-tengah mereka."Bagaimana hubunganmu dengan Elrick, Ana?" tanya oma Altra."Jangan merusak suasana hatiku yang sedang baik ini dengan membahasnya, Oma. Aku tidak mau membicarakan cucu Oma itu," desan Aliana pelan.Sudah lebih dari tiga hari Elrick tidak pulang, yang membuat Aliana bertanya-tanya apa yang menyebabkan suaminya itu tertahan? Dan sialnya Aliana sudah mulai merindukannya, atau calon baby mereka yang merindukan Daddynya, Aliana justru menahan sekuat tenaga untuk menekan perasaan rindunya itu."Appamu sudah menceritakan semuanya pada Oma, membuat Oma ingin segera menghampiri rubah tua itu dan menyumpal mulutnya dengan lumpur! Kalau saja Oma tidak kelelahan saat ini. Dulu, rubah tua itu juga melakukan hal yang sama pada putriku. Dia sangat ingin memisahkan putriku dari putranya!"Aliana berbaring miring ke arah Oma, lalu menopang kepala
"Ini salah satu Penthouse milik kakakku, dan pakaianku ada di sana semua! Kalian tunggu di mobil saja yaa selama aku merapikan pakaianku, tidak lama kok paling hanya lima belas menit, hmmm dua puluh menit paling lama!" seru Cornelia pada Keanu, Damar dan Ekram. Sedang Granny tertidur di kursi depan."Lima belas menit, tidak lebih!" tegas Keanu.Cornelia langsung tersenyum menggoda, "Apa kamu tidak mau berpisah selama itu denganku, Sayang? Apa kamu takut merindukanku?" godanya.Keanu mengibaskan tangannya, mengusir Cornelia dengan tidak sabar, "Sudah sana cepat ambil pakaianmu, jangan buang-buang waktu, sekarang waktumu yang tersisa tinggal empat belas menit lagi!""Dasar Cassanova arrogant, seenaknya saja menghitung mundur waktu! hitungan baru di mulai setelah aku memasuki lobby Apartment!" protes Cornelia."Tiga belas menit lagi!""Sial kamu, Ken!" gerutu Cornelia sambil keluar dari mobilnya dan langsung lari masuk ke dalam Ap
Dan ketika mereka sampai di jet pribadi elrick, Cornelia meminta Aliana untuk masuk terlebih dahulu, tapi saat Aliana sudah masuk, crew pesawat langsung menutup pintu, membuat Aliana panik,"Tolong buka pintunya, adik ipar saya belum masuk!" pinta Aliana, lalu punggungnya menegang saat mendengar suara Elrick,"Lia memang tidak ikut kita, My Luv."Aliana balik badan, menatap langsung ke wajah suaminya yang terlihat pucat dan sedikit kurus itu. Ada dorongan besar dari dalam dirinya untuk lari dan memeluk suaminya itu, untuk melepas kerinduannya, tapi ia berhasil menahan diri, dan memasang kembali wajah juteknya."Jadi kalian sudah merencanakan semua ini? Kamu mau menculikku kemana lagi?" cecar Aliana sambil memicingkan kedua matanya, lalu saat satu pikiran terlintas di dalam benaknya, kepanikan langsung menyerangnya,"Apa kamu mau menjauhkanku dari Leon? Apa kamu mau menyingkirkanku?" "Astaga, aku tidak akan melakukan itu, My Luv.
Hari ini malam terakhir Elrick di Jakarta. Miliarder blasteran Belanda-Indonesia itu menghabiskan malamnya di sebuah club ekspatriat, hanya CEO dari perusahaan besarlah yang bisa menjadi member club eksklusif ini, baik pria maupun wanita. Dan hanya member tertentu yang di perkenankan membawa satu saja non member untuk mendampinginya.Syarat memasuki club ini pun harus mengenakan topeng setengah wajah, dan anggotanya bebas melakukan apa saja. Topeng itu menutupi identitas mereka, dan tentu saja data mereka juga aman di tangan pengurus club.Elrick sendiri sudah menjadi member di club ini sejak tiga tahun yang lalu, dan ia selalu menyempatkan diri datang ke club ini setiap kali berkunjung ke rumah Omanya, sekaligus mendatangi kantor cabangnya di Jakarta."Tuan, Mr. Colin berhalangan hadir malam ini, tapi dia janji akan mendatangi anda ke Amsterdam," seru Jack, asisten pribadi sekaligus kaki tangan Elrick."Kau percaya dengan omong kosong pria tua itu? Saya berani menjamin dia tidak akan
Two Months Later ..."Sekarang katakan siapa ayah dari anak itu?" desak Appa Alex. Yang sekarang nyaris kehilangan kesabarannya, karena Aliana benar-benar tidak tahu siapa pria yang bersamanya malam itu."Appa! Aku tidak tahu siapa pria itu, karena dia tidak melepas topengnya!" jawab Aliana untuk kesekian kalinya.Sonya, Eommanya Aliana kembali berdiri dan menenangkan suaminya, "Sayang, tahan emosimu. Ingat Aliana sedang mengandung cucu kita," bujuk Sonya sambil menarik Alex untuk duduk kembali di sampingnya."Ana, sekarang apa rencanamu?" tanya Eomma Sonya."Aku akan mempertahankan anak ini!" tegas Aliana.Alex kembali berdiri dan jalan hilir-mudik sambil mengacak-acak rambutnya dengan frustasi, "Kamu bahkan belum menikah, bagaimana kamu mengurus anak itu Ana? Bagaimana kalau anakmu bertanya siapa ayahnya?" tanya Appa Alex."Aku akan jawab kalau aku hamil dari proses inseminasi dari bank sperma," jawab Aliana santai."Ya Tuhan Ana, Mommy tidak akan setuju kamu mengatakan hal seper
Dengan langkah gontai, Elrick melangkah ke kamarnya lalu mengambil handphone dari atas nakas samping tempat tidurnya, dan menelepon asistennya."Jack, Ke rumahku sekarang juga!" perintahnya, dan tanpa menunggu jawaban dari Jack, Elrick langsung mematikan sambungan teleponnya, kemudian merebahkan badannya di atas tempat tidurnya.Elrick mengingat-ingat makanan yang tadi malam ia makan, tapi sepertinya tidak ada yang salah dengan makanannya. Dan sudah berapa hari ini Elrick tidak minum-minuman beralkohol tinggi, jadi bukan di asam lambung masalahnya.Tidak lama kemudian ada yang mengetuk pintu kamarnya, "Siapa?" tanya Elrick sambil memijat keningnya dengan ibu jari dan jari telunjuknya."Jack, Tuan," sahut Jack."Masuk Jack, pintu tidak terkunci!”Lalu terdengar pintu terbuka, dan Jack masuk sambil menenteng dokumen di lengan kanannya."Ini dokumennya, Tuan!” seru Jack sambil mengulurkan dokumen itu ke arah Elrick."Dokumen apa?" tanya Elrick kesal."Anda menyuruh saya ke sini karena d
Empat Tahun KemudianAkhirnya sesuai dengan target mereka, Aliana Keizaa dan Clarissa berhasil menyelesaikan kuliah pasca sarjana mereka dalam waktu dua tahun, dan gelar Magister Manajemen sudah mereka sandang saat ini.Lengan mereka saling merangkul, dan senyum manis tersungging di wajah ketiganya ke arah kamera Alson, yang mendapat tugas mengabadikan prosesi wisuda adik dan istrinya itu."Mommy!" teriak nyaring Leon sambil berlari ke arah Aliana dan langsung memeluk kakinya. Bocah berusia tiga tahun itu sepertinya berhasil melepaskan diri lagi dari pengasuhnya.Aliana menunduk untuk menggendong putranya itu, "Sayang, Mommy kan sudah bilang, jangan lari-lari nanti kamu jatuh bagaimana?" tegurnya sambil mencubit gemas hidung Leon yang mancung.Leon memainkan tali topi toga Aliana, kemudian menarik lepas topi itu dari kepala Aliana, hingga jepit rambut Aliana ikut terlepas, dan rambut panjangnya tergerai indah hingga ke punggungnya.Seperti tidak menyadari kerusakan yang ia sebabkan p
Elrick menatap pantulan dirinya di depan cermin besar kamarnya. Celana panjang dan kemeja yang serba longgar, serta jas yang baru sekali ini ia lihat mereknya, yang jelas bukan dari desainer ternama.Belum lagi kacamata bulatnya, serta tompel buatan di pipi kanannya, “Oh my God! Saya jadi terlihat nerd seperti ini, jangan sampai salah satu kolega saya melihat saya seperti ini!" gerutunya, lalu menghela napas kesal sebelum menambah lagi rentetan gerutuannya, "Dan jas ini? Darimana kau mendapatkannya? Saya akan membakar pabriknya karena sudah membuat jas yang tidak berkualitas seperti ini!" geram Elrick kesal."Astaga, Tuan. Ini hanya sementara sampai kita mendapatkan kepastian tentang anak itu," timpal Jack sambil mendecakkan lidahnya.Elrick langsung balik badan, dan memberikan tatapan tajam ke arah Jack, "Apa yang saya dengar barusan adalah gerutuanmu, Jack? Kalau kau sudah bosan bekerja dengan saya ... Ajukan segera surat pengunduran dirimu!" ancamya dengan nada dingin.Jack lan
Dan ketika mereka sampai di jet pribadi elrick, Cornelia meminta Aliana untuk masuk terlebih dahulu, tapi saat Aliana sudah masuk, crew pesawat langsung menutup pintu, membuat Aliana panik,"Tolong buka pintunya, adik ipar saya belum masuk!" pinta Aliana, lalu punggungnya menegang saat mendengar suara Elrick,"Lia memang tidak ikut kita, My Luv."Aliana balik badan, menatap langsung ke wajah suaminya yang terlihat pucat dan sedikit kurus itu. Ada dorongan besar dari dalam dirinya untuk lari dan memeluk suaminya itu, untuk melepas kerinduannya, tapi ia berhasil menahan diri, dan memasang kembali wajah juteknya."Jadi kalian sudah merencanakan semua ini? Kamu mau menculikku kemana lagi?" cecar Aliana sambil memicingkan kedua matanya, lalu saat satu pikiran terlintas di dalam benaknya, kepanikan langsung menyerangnya,"Apa kamu mau menjauhkanku dari Leon? Apa kamu mau menyingkirkanku?" "Astaga, aku tidak akan melakukan itu, My Luv.
"Ini salah satu Penthouse milik kakakku, dan pakaianku ada di sana semua! Kalian tunggu di mobil saja yaa selama aku merapikan pakaianku, tidak lama kok paling hanya lima belas menit, hmmm dua puluh menit paling lama!" seru Cornelia pada Keanu, Damar dan Ekram. Sedang Granny tertidur di kursi depan."Lima belas menit, tidak lebih!" tegas Keanu.Cornelia langsung tersenyum menggoda, "Apa kamu tidak mau berpisah selama itu denganku, Sayang? Apa kamu takut merindukanku?" godanya.Keanu mengibaskan tangannya, mengusir Cornelia dengan tidak sabar, "Sudah sana cepat ambil pakaianmu, jangan buang-buang waktu, sekarang waktumu yang tersisa tinggal empat belas menit lagi!""Dasar Cassanova arrogant, seenaknya saja menghitung mundur waktu! hitungan baru di mulai setelah aku memasuki lobby Apartment!" protes Cornelia."Tiga belas menit lagi!""Sial kamu, Ken!" gerutu Cornelia sambil keluar dari mobilnya dan langsung lari masuk ke dalam Ap
Aliana dan Cornelia sama-sama berbaring di tempat tidur oma, dengan oma Altra berada di tengah-tengah mereka."Bagaimana hubunganmu dengan Elrick, Ana?" tanya oma Altra."Jangan merusak suasana hatiku yang sedang baik ini dengan membahasnya, Oma. Aku tidak mau membicarakan cucu Oma itu," desan Aliana pelan.Sudah lebih dari tiga hari Elrick tidak pulang, yang membuat Aliana bertanya-tanya apa yang menyebabkan suaminya itu tertahan? Dan sialnya Aliana sudah mulai merindukannya, atau calon baby mereka yang merindukan Daddynya, Aliana justru menahan sekuat tenaga untuk menekan perasaan rindunya itu."Appamu sudah menceritakan semuanya pada Oma, membuat Oma ingin segera menghampiri rubah tua itu dan menyumpal mulutnya dengan lumpur! Kalau saja Oma tidak kelelahan saat ini. Dulu, rubah tua itu juga melakukan hal yang sama pada putriku. Dia sangat ingin memisahkan putriku dari putranya!"Aliana berbaring miring ke arah Oma, lalu menopang kepala
Cornelia mendengar dengkuran Oma Altra, lalu menghitungnya dalam hati, sekali, dua kali, hingga sampai lebih dari sepuluh kali, barulah dengan perlahan-lahan Cornelia turun dari tempat tidur yang ia tempati bersama dengan Omanya itu.Sambil berjinjit ia melangkah pelan ke arah pintu, dan sama pelannya saat membuka dan menutupnya kembali.Matanya langsung tertuju ke arah Keanu yang sedang tertidur di sofa panjang, Cornelia bergegas mendekatinya."Sstt Ken, bangun," bisiknya, tapi Keanu masih juga terlelap.Cornelia menundukan sedikit badannya untuk meniup telinga Keanu, lalu memekik kaget saat Keanu terbangun dan dengan sigap meraih pundak Cornelia lalu mengunci Cornelia di bawahnya,"Lia?" tanyanya setelah terbangun sepenuhnya.Keanu berniat menjauh tapi Cornelia menahannya dengan melingkarkan kedua tangannya di leher Keanu, "Mau ke mana, Sayang?" tanyanya sambil tersenyum menggoda."Lepas , Lia. Ini tidak lucu
"Benar ini alamat rumahnya?" tanya appa Alex pada Keanu, yang menemaninya ke rumah Oma Altra, neneknya Elrick. "Iya, Om!" jawab keanu mantap. "Bunyikan klakson biar pengawal itu membuka pintu untuk kita!" perintah appa Alex pada supirnya, yang langsung menekan klakson mobil berkali-kali sampai seorang pengawal keluar dan menghampiri mereka. "Maaf, mau mencari siapa?" tanya pengawal itu. "Apa Oma Tiara ada di rumah?" tanya Keanu. "Sudah buat janji dengan beliau?" "Cepat buka saja pagar ini atau saya akan menerobos masuk secara paksa!" geram appa Alex dengan tidak sabar. Pengawal itu menjulurkan kepalanya untuk melihat penumpang di kursi belakang, dan wajahnya seketika memucat, "Buka pagar, Tuan Alex mau bertemu dengan Nyonya Altra!" seru pengawal itu pada rekannya, lalu kembali mengalihkan perhatiannya ke appa Alex, "Maaf, untuk ketidak nyamanannya,
Ini hari kedua Jack menemani Elrick di Penthousenya. Bukan karena tuannya itu yang meminta Jack untuk menemaninya, tapi Jack yang merasa khawatir dengan kondisi Elrick saat ini.Elrick beralasan banyak kerjaan di kantornya hingga tidak pulang ke rumahnya, tempat anak dan istrinya berada. Yang bisa Jack tebak, Elrick hanyalah mau menghindar dari Aliana, sekaligus menjernihkan kembali pikirannya. Mungkin ada baiknya juga mereka tidak bertemu selama tiga hari, supaya masing-masing dari mereka saling introspeksi diri.Sambil terus menegak Vodka langsung dari botolnya, Elrick menceritakan kejadian di ruang makan pesawat pribadinya. Saat ia bersikap seperti orang bar-bar, bahkan menuduh Aliana berselingkuh dengan Davin."Lukai tubuhnya, maka luka itu akan sembuh dalam beberapa hari. Tapi kalau anda melukai hatinya, itu akan membekas selamanya, Tuan.""Apa kau pikir saya sangggup melayangkan tangan saya padanya? Bodoh kau, Jack!" geram Elrick l
Sesampainya di Amsterdam, Elrick tidak membawa Aliana ke Penthousenya, melainkan ke rumah pribadi Elrick. Meski begitu Aliana tetap bersyukur karena mereka tidak kembali ke rumah Granny.Setelah kejadian di ruang makan tadi, mereka sebisa mungkin saling menghindari satu sama lain, bahkan dari bandara ke rumah Elrick pun mereka menaiki mobil terpisah, Aliana dengan suster Cici, sementara Leon satu mobil dengan Elrick. Membuat Aliana khawatir di sepanjang jalan, Aliana takut Leon dibawa kabur suaminya itu. Dan sesampainya mereka di rumah Elrick, Aliana pun berdoa di dalam hatinya, semoga saja mereka tidur di kamar terpisah juga.Dibanding rumah di sekitarnya, desain rumah Elrick terlihat lebih modern, tidak ada jendela besar khas rumah di Belanda pada umumnya, dan Elrick memakai gordyn bukan untuk menutupi area dalam rumahnya dari luar, tapi lebih untuk hiasan di daun jendelanya. Untuk warna cat dinding dan furniturenya tidak jauh berbeda dengan d
Elrick bangun dari tidur lelapnya setelah hampir dua malam ia tidak bisa tidur, dan langsung mengerang pelan saat merasakan nyeri di kepalanya. Elrick teringat semalam ia minum terlalu banyak, hingga salah satu bodyguardnya harus memapah Elrick ke kamarnya yang terkunci. Yang untungnya Elrick menyimpan kunci cadangan kamar itu di saku celananya, karena ia sudah bisa menebak kalau Aliana akan mengunci kamar mereka.Setelah mengunci pintu kamarnya lagi, Elrick langsung menghampiri Aliana yang tengah tertidur pulas. Dan ia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menyentuh istrinya itu. Awalnya Elrick hanya ingin sekedar memeluk aliana, tapi ternyata gairahnya langsung naik, dan ia tidak dapat menahannya lagi."Ya Tuhan, apa aku bermain kasar semalam?"Ellrick segera duduk, Aliana sudah tidak berada di sana. Wanita itu mungkin sedang bermain dengan Leon, atau mungkin bertambah marah padanya sekarang. Membayangkan Elrick bermain kasar dan membuat Alian
"Kamu yang membuatku seperti ini, kamu yang jahat!""Apa aku jahat karena menginginkan istri dan anakku kembali? Apa aku jahat karena tidak ingin terpisah dari istri dan anakku?"Dengan kedua tangannya yang mengepal, Aliana terus memukuli dada Elrick, atau berusaha mendorongnya menjauh, yang keduanya terasa sia-sia, karena Elrick tetap saja tidak bergeming."Apa kamu mau hidup dengan wanita yang sudah membencimu? Karena saat ini aku sudah membencimu dengan sepenuh hatiku!”"Tidak masalah, selama kamu selalu berada di dekatku. Kamu dan anak kita Leon, juga anak yang di dalam kandunganmu saat ini, My Luv!" timpal Elrick sambil mengusap lembut perut Aliana, sebelum membopongnya dan memindahkannya ke tempat tidur.Aliana langsung balik badan memunggungi Elrick, dan Elrick duduk di pinggir tempat tidur menghadap ke punggung istrinya yang sedang merajuk itu."Maaf kamu harus mendengar semuanya, tapi tidak ada niat sedikitpun di hatiku untuk menikahi Gwen. Aku berkata seperti itu semata-mata