Seharusnya Aliana curiga dengan senyum jahil suaminya itu, karena Elrick dengan sengaja membuat bibir Aliana belepotan dengan Hutspot itu.
Sambil mendelikkan matanya dengan kesal, Aliana mengulurkan tangannya untuk mengambil tissue, tapi Elrick menahannya."Jangan, biar aku saja yang membersihkannya," cegah Elrick, mata birunya sudah mulai kehijauan, dan Aliana langsung mengerti maksud terselubung dari suaminya itu.Aliana kembali mendengus pelan, "Huh, modus! Bilang saja kamu ingin menciumku.""Ah, kamu sudah mengenal aku dengan lebih baik sekarang, My Luv. Aku ingin membuatmu melupakan kenangan burukmu di ruangan ini, dan menciptakan kenangan baru yang lebih indah," ujar Elrick sebelum mencium bibir istrinya itu.Aliana terasa liar dan manis, semanis kentang tumbuk dari hutspot yang ia makan tadi. Tangannya meluncur masuk ke belakang baju Aliana, kemudian menjelajahi punggung Aliana, ketika mulutnya melumat mulut istrinya itu."Leon, sudah hampir jam sepuluh malam, kok belum bobo?" tanya Cornelia sambil menghampiri dan mengangkat Leon dari atas punggung Keanu."Eon tunggu Mommy," jawab Leon, Cornelia terdiam, lalu dengan sigap Keanu langsung berdiri, matanya menatap tajam mata Cornelia."Dimana sepupuku?" tanyanya dengan suara dingin."Mana Mommy, Onty?" Leon ikut bertanya."Daddy sedang sakit, saat ini Mommy sedang merawat Daddy, Sayang. Jadi belum bisa pulang, nanti setelah Daddy sehat baru Mommy pulang bersama dengan Daddy," jawab Cornelia."Yeeyyy!' pekik leon girang."Sekarang Leon sama suster Cici dulu yaa, Onty mau mandi, lengket badan Onty!" seru Cornelia sambil menyerahkan Leon ke Suster Cici.Cornelia terus melihat mereka, hingga menghilang di anak tangga teratas, lalu kembali mengalihkan perhatiannya ke Keanu, yang masih saja menatapnya penuh selidik.Sambil menaikkan sebelah alisnya, Corneliamelipat kedua tangannya, hal ya
Keanu mengumpat kesal, pria menakjubkan itu menyelipkan jemarinya di rambutnya sendiri, lalu melepasnya sambil menggeram kesal, "Berikan anak kunci sialan itu, Lia!" raung Keanu.Cornelia menggeleng dengan tegas, "Tidak, seperti yang sudah aku bilang tadi, silahkan ambil sendiri anak kunci ini. Tapi sepertinya kamu harus membuka ikatan jubah ini, karena anak kuncinya ada di balik ikatannya.""Apa kamu pikir aku tidak bisa mengambil kunci itu?" tanya Keanu dengan suara dinginnya.Cornelia tetap berdiri di tempatnya, sambil menguatkan hatinya untuk tidak gentar, saat Keanu mendekatinya dengan sorot mata yang terlihat menyeramkan, sorot mata ingin membunuh seseorang.Cornelia menaikkan dagunya dengan gaya menantang, "Coba saja!" Keanu berhenti dan berdiri menjulang tepat di depan Cornelia. Napas pria setinggi lebih dari seratus sembilan puluh centi meter itu terdengar memburu, entah karena amarahnya atau karena gairahnya? Atau kedua-duanya?Pria itu kembali mengulurkan kembali tangann
Alih-alih ke Paris untuk menemui dokter pribadinya, Elrick malah membawa Aliana ke Yunani, tepatnya ke Santorini atau biasa disebut juga dengan Thira. Salah satu kepulauan Cyclades yang terkenal di Yunani. Yang berada di antara Pulau Ios dan Anafi, sekitar dua puluh kilometer dari daratan Yunani.Dari villa mewah yang Elrick sewa ini, terlihat pemandangan yang begitu mengagumkan. Sudah lebih dari lima belas menit Aliana memandangi lautan lepas dan kapal-kapal berwarna putih, blue domes church, serta windmill dari balkon kamarnya, pemandangan yang begitu memanjakan matanya."Santorini terkenal dengan kehidupannya yang tenang, dengan matahari terbenamnya yang indah," ujar Elrick sambil menyerahkan lemon juice untuk Aliana, sementara ia meminum red winenya.Aliana tersenyum lembut, lalu menghadap ke arah Elrick yang juga sedang tersenyum lembut padanya, "Ya, pemandangan yang hampir sama dengan pemandangan Villa Eomma di Lake Como." "Apa k
Santorini memang salah satu pulau terindah di Yunani, dengan arsitektur tradisionalnya serta pantai-pantainya yang memukau. Saat ini, Aliana dan Elrick sedang menunggu matahari terbenam di salah satu dari deretan kafe, yang menghadap langsung ke Kaldera dan laut Aegean di Oia.Saat-saat seperti ini semua kafe di penuhi oleh para wisatawan dari mancanegara, sebagian besar wisatawan menuju ke Oia Castle, sebuah reruntuhan benteng yang menjadi tempat ideal untuk menikmati matahari terbenam, dengan kamera di tangannya masing-masing, mereka siap mengabadikan momen saat-saat sang surya tenggelam dari pulau ini.Sambil menunggu momen indah itu, Elrick memesan Soulvavski, satenya Santorini yang disajikan dengan salad dan kentang goreng, roti pita dan juga tzatziki , saus yoghurt-mentimun khas Yunani. Aliana menyisihkan paprika dan bawang bombai, yang ditusuk menjadi satu dengan potongan daging, dan hanya memakan potongan dagingnya saja."Saladnya segar,
"Mommy ... Daddy!" pekik Leon sambil menghambur ke arah Aliana dan Elrick, sesampainya mereka di Amsterdam, di rumah Elrick."Leon anak Mommy!" sambut Aliana sambil memeluk erat Leon, sebelum putranya itu beralih ke pelukan Elrick.Elrick langsung mengangkat Leon, dan memutar putranya itu seperti pesawat terbang, "Leon terbang!" seru Elrick, membuat Leon terkikik geli, Aliana tersenyum lebar melihat interaksi anak dan ayahnya itu."Daddy uda cembuh?" tanya Leon setelah Elrick menurunkannya lagi ke lantai, kening Elrick pun langsung berkerut bingung."Sembuh?" tanyanya."Kata Onty Lia, Daddy cakit, tyus Mommy nemenin Daddy," jawab Leon."Oh iya, Sayang. Di mana Tante Lia sekarang?""Ga tau."Kening Elrick mengkerut semakin dalam, karena sebelumnya Cornelia akan tinggal di rumahnya sampai Elrick dan Aliana pulang, tapi kenapa sekarang tidak ada?"Jack!" panggil Elrik."Ya, Tuan?""Di ma
Elrick membuka pintu kamar tamu yang ditempati oleh Keanu, dan langsung mengumpat kesal saat melihat kamar itu layaknya kapal pecah. Sedang Keanu terlihat berdiri di depan tembok yang ternoda darah, dengan darah yang sama yang menetes dari tangan kanannya. "Astaga! Apa kau mau menghancurkan rumahku?" geram Elrick kesal. "Ya Tuhan ... Ada apa denganmu, ken?" tanya Aliana. Sepupunya itu terlihat seperti raksasa yang sedang mengamuk, dengan rambut acak-acakan, dan wajahnya yang terlihat menyeramkan, binatangpun akan lari kalau melihatnya seperti ini. "Aku mau pulang ke Jakarta!" geram Keanu kesal. "Pulang ya pulang saja! kenapa harus menghancurkan propertiku!" balas Erick tidak kalah sengitnya, ia bersiap menghampiri Keanu tapi Aliana menahan tangannya. "Rick, sebaiknya kamu kembali saja ke kamar yaa. Biar aku yang bicara dengan Ken." "Aku tidak akan meninggalkanmu berdua saja dengan pria gila itu!" Aliana meraih tangan Elrick, "Dia sepupuku, Rick. Dia tidak akan menyakiti
Dua hari setelahnya, mereka kembali ke Desa Giethoorn, ke rumah Granny. Aliana dengan enggan turun dari boatnya, dengan tangan Elrick yang membantunya naik ke halaman rumah Granny.Kali ini Leon tidak ikut, putranya itu tetap berada di rumah bersama dengan suster Cici, Damar dan Ekram."Jangan pernah jauh dariku, Rick!" Aliana kembali mengingatkan Elrick untuk kesekian kalinya."Iya, My Luv," sahut Elrick lalu kembali mengulurkan tangannya untuk membantu Oma naik.Aliana langsung merangkul lengan Oma, bersama mereka melangkahkan kaki mereka ke arah pintu masuk rumah granny, dengan Elrick yang mengekor di belakang mereka."Hah! Sudah lama aku tidak ke sini ... " desahnya pelan.Aliana menepuk-nepuk lengan Oma sebelum berkata, "Masa tua Oma akan berlangsung lama. Sampai anak-anakku nanti memberimu Piut."Oma terkekeh pelan, "Sepertinya aku tidak akan sempat melihat piutku. Semua karena cucuku yang keras kepala itu telat me
Aliana merebahkan diri di atas tempat tidur. Mereka baru saja sampai di penthouse Elrick, dan akan menghadiri makan malam di rumah appa Alex nanti."Ya Tuhan aku lelah sekali," desahnya pelan."Mau aku pijat?" tanya Elrick lembut sambil duduk di sisi tempat tidur, dan menaikkan kaki Aliana ke atas pahanya, kemudian memijatnya dengan lembut meski Aliana belum mengiyakannya."Jagi-ya ... " panggil Aliana dengan suara manja."Ada apa, My Luv?" tanya Elrick.Aliana mengulurkan ke dua tangannya, "Kemarilah. Tiba-tiba aku ingin memelukmu," jawabnya.Dengan pelan Elrick memindahkan kaki Aliana ke kasur, sebelum ia merangkak ke samping Aliana dan memeluknya, lalu mengelus lembut perut Aliana,"Apa anak kita sedang ingin bermanja-manja denganku lagi?" "Sepertinya iya. Karena aku justru ingin segera tidur, ngantuk sekali.""Ya sudah, tidurlah. Aku akan terus memelukmu sampai tertidur," bisik Elrick "Atau kita
"Oo, jadi ini cucu ganteng Opa," sapa daddy Aldrick saat Aliana dan yang lainnya sampai di rumah Granny.Leon semakin mengeratkan pelukannya di leher Elrick, karena baru sekali melihat daddy Aldrick, anak itu masih sedikit merasa takut, atau malu."Leon, ayo sapa Opa," ujar Elrick, alih-alih menyapa, Leon malah menyurukkan wajahnya ke leher Elrick sambil menggelengkan kepalanya."Maafkan Leon, Dad," desah Elrick."Tidak apa-apa. Biasa anak kecil lebih pemilih pada seseorang," balas daddy Aldrick lalu beralih ke Aliana,"Nah, ini menantu Daddy kan? Senang bertemu denganmu, Sayang," lanjutnya menyapa Aliana sambil mengulurkan tangannya, dan Aliana langsung membalasnya."Iya, Dad. Senang bertemu denganmu juga." Daddy Aldrick lanjut menyapa eomma Sonya dan appa Alex, mereka langsung terlibat percakapan serius.Elrick kembali merangkul pinggang Aliana, dan membimbingnya masuk ke dalam rumah, "Ayo kita temui Granny
"Mommy, Daddy!" pekik Leon sambil lari ke arah Aliana dan Elrick.Kali ini Aliana mengalah, ia membiarkan Leon memeluk Elrick terlebih dahulu, membiarkan anak dan daddy melepas rindu setelah berhari-hari tidak bertemu."Waahh baru berapa hari Daddy tidak melihat Leon, sekarang kamu sudah tumbuh besar saja yaa... Sudah bisa jaga Mommy yaa?" tanya Elrick dan Leon mengangguk,"Eon jaga Mommy. Jaga daddy juga." jawabnya."Leon bisa jaga Daddy juga? Pintarnya anak Daddy. Daddy bangga sekali sama Leon." Leon mengangguk sebelum melepas pelukannya, lalu beralih ke Aliana yang langsung jongkok dan memeluk Leon,"Leon tidak nakal kan, Sayang?" tanyanya, dan Leon menggelengkan kepalanya."Bagus, sekarang siap-siap kita jalan-jalan lagi, Ok?"'Kemana, Mommy?" tanya Leon sambil memainkan rambut Aliana,"Ke tempat Granny. Yang banyak bebeknya itu," jawab Aliana dan Leon langsung memekik girang,"Yeeyy. Eon
Aliana dan Elrick duduk santai di balkon kamar mereka, yang menghadap langsung ke ke teluk Tigullio, di salah satu resor di Nozarego, yang masih masuk ke dalam bagian dari Santa Margherita Ligure, yang terletak diantara resor tepi laut Portofino dan Chiavari. Mereka memutuskan bermalam di resor ini untuk melepas rindu, dan berbicara dari hati ke hati demi kelangsungan kehidupan pernikahan mereka."Apa kamu mau ke kota Genova, My luv? Jaraknya tidak terlalu jauh dari sini," tanya Elrick, sebelah tangannya di lampirkan di atas pundak Aliana."Kota Genova yang mempesona dan bersejarah. serta desa kecil yang menghiasi pantai dan juga perbukitan. Aku mau menjelajahi desa-desa itu, Rick. Tapi tidak sekarang. Aku belum tenang kalau masalah Leuis belum selesai," jawab Aliana sambil menyandarkan kepalanya di bahu Elrick."Ya, sekarang kamu juga sedang hamil. Mungkin kalau anak-anak kita sudah menikah semua, dan sudah memberikan cucu untuk kita, baru kita
"Boss, ada Tuan Elrick di sini!" lapor Ekram ke appa Alex."Mau apa begundal itu?" tanya appa Alex."Katanya mau menyelesaikan masalah dengan Nona Aliana, Boss," jawab Ekram."Siapkan speed boat, saya akan menyusul ke sana!""Baik, Boss.""Ada apa, Lex?" tanya eomma Sonya."Bersiaplah, My Queen. Kita akan menyusul anak dan menantu kita," jawab appa Alex sambil mencubit gemas hidung eomma Sonya."Kemana? Bukannya Elrick sedang di Amsterdam?""Ke Santa Margherita Ligure. Elrick sudah berada di sana.""Santa Margherita? Aku belum pernah ke sana. Baiklah aku siap-siap dulu!" pekik eomma Sonya senang, lalu bergegas ke kamarnya."Sus, tetap di resor ini dan jangan keluar. Kalau perlu apa-apa, jangan sungkan-sungkan meminta bantuan mereka!" seru appa Alex sambil menunjuk ke empat bodyguard yang sedang berjaga-jaga di depan resor."Ya, Tuan." "Opal mo ke mana?" tanya Leon.S
"Katakan dulu dimana Daddymu? Kenapa dia tidak mendatangiku?" tanya mommy Gisya. "Aku meninggalkannya di rumah Granny," jawab Elrick sambil menyeringai lebar, dan mengusap leher belakangnya. "Ya Tuhan, Rick. Apa yang ada dipikiranmu hingga meninggalkan Daddymu?" Elrick merangkul bahu aliana sebelum menjawab, "Tentu saja pikiranku saat itu sedang dipenuhi istri cantikku ini, Mom. Aku dan Jack baru saja menemukan jejakmu, dan kami langsung terbang ke Italia." Mommy Gisya memicingkan kedua matanya, "Bagaimana kamu bisa tahu Aliana sedang bersama Mommy?" "Kau dan Daddy, kalian tidak pernah terpisahkan satu dengan yang lainnya, lalu tiba-tiba Daddy berada di Amsterdam dan kau di Portofino. Sudah pasti aku langsung mencurigai kalian." "Apa saat kamu pergi, Daddy tidak sedang bersamamu?" "Daddy sedang berbicara dengan Granny." Melihat wajah Elrick yang tiba-tiba kembali
Setelah melihat tanda keluarganya ada di punggung belakang Leuis, Elrick langsung mengumpat pelan, dan segera bergegas ke luar rumah dengan amarah yang memuncak. Ia memang dalam keadaan mabuk dan tidak sadar saat bersama Bella malam itu, tapi Elrick yakin mereka tidak melakukan apapun selain tidur bersama. Karena mereka dalam keadaan sama-sama mabuk.Selain itu Elrick hafal betul dengan perilaku Bella. Wanita itu tidak berga*rah dengan pria yang pasif, ia baru mau melakukannya saat sama-sama berga*rah. Dan Elrick semakin yakin, masalahnya dengan Bella tidak sesederhana kelihatannya.Elrick butuh Aliana. Ia membutuhkan dukungan dari wanita yang sangat ia cintai itu. Seandainya Aliana percaya sedikit saja padanya, mereka pasti akan bisa melewati masalah rumah tangganya ini dengan baik.Ya, rasa percaya dan dukungan tanpa batas dari Aliana untuknya. Itulah yang Elrick butuhkan saat ini."Jack, kesini kau!" panggil Elrick, Jack pun langsung
Santa Margherita Ligure, kota tepi pantai yang indah. Salah satu dari sekian banyak daya tarik di wilayah Portofino ini. Dengan perahu layar yang terombang ambing di marina yang penuh warna, dan pantainya yang berkerikil.Pelabuhannya yang dilapisi pohon palem berbatasan dengan tepi laut. Sementara di belakangnya, rumah-rumah bercat pastel seperti merangkak ke atas bukit. Yang dipenuhi dengan hutan hijau nan subur dan perkebunan zaitun. Seperti halnya pada kota-kota Riviera lainnya, Santa Margherita Ligure menawarkan daya tarik Portofino dengan tata letaknya yang indah, bangunannya yang berwarna-warni, dengan pohon palem yang menaungi kawasan pejalan kaki di tepi laut.Aliana dan mommy Gisya masuk semakin ke dalam, mereka menyusuri jalan-jalan abad pertengahan yang sempit dan berliku-liku itu, yang diapit restoran, kafe dan pertokoan dengan arsitektur yang menarik."Kamu suka?" tanya mommy Gisya.Sebenarnya kali ini Aliana kurang menikma
Sementara itu, daddy Aldrick menerima pesan pendek dari istrinya, sebuah foto keluarga. Lebih tepatnya foto mereka yang di ambil wartawan tadi, yang sudah di diedit sedemikian rupa hingga terlihat seperti foto keluarga yang sebenarnya."Bisa kalian jelaskan apa maksud dari foto ini? Dan kenapa bisa Gwen langsung mengirim foto ini ke Aliana?" tanya daddy Aldrick, membuat wajah Gwen seketika memucat, dan bertanya-tanya di dalam hatinya, bagaimana bisa daddy Aldrick mengetahuinya?Daddy Aldrick melayangkan tatapan menuduh pada granny, "Kau baru saja berbohong, Mama. Kalau wartawan itu bukan atas perintahmu, lantas atas perintah siapa Gwen mengirim foto ini ke Ana? Apa Gwen bertindak sendiri tanpa sepengetahuanmu?" "Mama benar-benar tidak menyuruh siapapun untuk memanggil wartawan, Al! Demi Tuhan, Mama tidak melakukan itu!" jawab granny.Tatapan menuduh daddy Aldrick beralih dari granny ke Gwen, "Berikan ponselmu, Gwen!" serunya sambil mengulurkan
"Hai, kalian bertiga lihat sini!" teriak seseorang, bukan hanya Elrick, Bella, Leuis saja yang melihat ke arah orang itu, tapi yang lainnya juga, mereka semua melihat ke arah wartawan yang sedang mengarahkan kameranya ke mereka dan langsung memotretnya dengan cepat, sebelum akhirnya melarikan diri."Jack! Cepat tangkap pria itu!" raung Elrick dengan suara yang menggelegar, membuat tangis Leuis langsung pecah."Dan kau! Suruh anakmu itu diam!" bentaknya pada Bella, membuat napas wanita itu tercekat, dan langsung membawa Leuis menjauh dari Elrick.Tatapan tajam Elrick beralih ke granny dan Gwen, "Ini ulah kalian. Ya kan?" tanyanya dingin.Seperti biasa granny hanya mengangkat dagunya, dan Gwen bersembunyi di balik granny, "Kalau iya, kenapa?" tantang granny."Kau dengar sendiri, Dad? Granny sudah mengakuinya. Itu berarti mulai detik ini juga, putus hubunganku dengannya!" seru Elrick.Daddy Aldrick memegang pundak Elrick, lalu menu