Share

Rencana Masa Depan

Penulis: Erna Azura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-30 16:38:07

Masih di gedung Infinity Corp.

“Dit, sebelum lanjut ngomongin kerjaan ... selfie dulu,” kata Arkana setelah puas meledek sahabatnya.

“Apaan sih!” Raditya yang tidak pernah memiliki kekasih dalam hidupnya tentu tidak mengerti dengan hal-hal remeh seperti ini yang bisa membuat langgeng suatu hubungan.

Arkana mengeluarkan ponsel dari dalam saku celana, memutar pinggangnya menghadap belakang kemudian mengangkat ponsel tersebut bersiap mengambil gambar dirinya dan radit beserta sebagian ruangan ini.

Walau bingung dengan apa yang dilakukan Arkana tapi Raditya tersenyum juga ketika Arkana berhenti pada hitungan ketiga.

“Buat apaan sih itu? Tumben,” kata Raditya bertanya.

“Buat dikirim ke Zara sebagai bukti kalau gue lagi meeting sama lo,” jawab Arkana mengatakan yang sebenarnya sambil mengotak-ngatik ponselnya mengirim foto tadi kepada Zara.

Gelak tawa Raditya menggelegar, membalas Arkana yang tadi menertawainya hingga ia juga memegangi perut saking geli dengan tingkah sang sahabat.

Bukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan Mafia   Melepaskan Sakit Hati

    Bunga menatap gedung pencakar langit di depannya.Beberapa bulan lalu ia sering datang ke sini untuk meminta uang kepada Arkana bila sedang ingin menginginkan sesuatu dan mereka akan bercinta di atas meja kerja pria itu.Tapi sekarang tidak lagi setelah Arkana bertemu Zara sehingga Bunga pun tidak berani meminta uang di luar jatah bulanan yang Arkana berikan.Bunga melangkahkan kakinya memasuki loby, seorang security menyambutnya ramah.Pria itu menanyakan apa tujuan Bunga ke sini, sebetulnya security itu mengenal Bunga karena seringnya Bunga datang kemari tapi semenjak Arkana menikah—security ditugaskan untuk menahan para wanita yang dulu menjadi kekasih Arkana termasuk Bunga.Bunga menatap security kesal lalu mengeluarkan ponselnya dan memberikannya pada pria itu.“Gue udah janjian sama dia,” kata Bunga menjelaskan isi pesan singkatnya dengan Arkana.“Baik, silahkan ...,” kata security loby mempersilahkan.Bunga tau ini akan terjadi, itu kenapa ia menghubungi Arkana terlebih dahulu,

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-30
  • Istri Kesayangan Mafia   Penjelasan

    “Aku tau apa yang Kak Ar lakuin selama ini!” Arkana yang baru saja masuk ke dalam kamar seketika menghentikan langkahnya menatap Zara bingung.Sang istri berdiri di tengah-tengah kamar sambil melipat tangan di dada dan sorot matanya penuh kebencian.“Maksudnya apa sayang?” Arkana bertanya sambil melangkah mendekat, tampang polosnya tidak akan bisa membuat Zara luluh.“Berenti di situ!” seru Zara ketus.Arkana berhenti melangkah sambil mengangkat kedua tangan di depan dada, ia merasa sedang ditodong senjata api oleh Zara melihat bagaimana berangnya sang istri.“Kenapa sih sayang? Aku salah apa?” Arkana benar-benar bingung.“Selama ini Kak Ar transfer uang untuk Bunga, kan? Iya?” Zara bertanya galak.Arkana tampak berpikir, istrinya tau dari mana masalah ini?“Iya enggak? Jawab!” bentak Zara kesal karena keterdiaman Arkana secara tidak langsung menjawab pertanyaannya.Arkana mengembuskan napas. “Antara iya dan enggak, boleh aku jelasin?” “Aku tunggu di meja makan, ganti baju dulu sana

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Istri Kesayangan Mafia   Latihan Bersama

    Zara bahagia bukan main saat Arkana membawanya ke tempat latihan. Selama beberapa minggu ini Zara latihan begitu keras di rumah, Arkana menilai kemajuan Zara dari video yang direkam dan dikirim Neil tanpa sepengetahuan Zara.Dan rasa cinta kepada Zara kian besar karena gadisnya memang sejiwa dengannya.Zara cepat belajar, untuk ukuran seorang wanita yang baru mengenal bela diri dan menembak—Zara bisa dikatakan hebat dengan kemampuannya saat ini yang baru beberapa minggu saja berlatih.Ujung bibir Zara sobek, memar di sekujur tubuhnya hilang timbul, buku jarinya juga luka tapi Zara tidak mengeluh.Zara bersikeras untuk bisa sehebat Judith dan Pink.Malam ini dua pelatih Zara hadir dalam sesi latihan itu, tentunya mereka juga ikut berlatih bersama.Bukan hanya mereka, Darius dan Raditya tentu tidak akan ketinggalan dalam latihan rutin tersebut.“Apa kabar Zara? Kata Judith sama Pink, lo sekarang udah kaya Tom Ryder,” sapa Darius saat memasuki tempat latihan.Zara tersenyum. “Kabar baik

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Istri Kesayangan Mafia   Memulai Hidup Baru

    Setelah melakukan latihan, mereka semua kembali ke ruangan yang dikhususkan untuk beristirahat.Pendingin ruangan yang bekerja maksimal menerpa tubuh mereka.Banyak botol air mineral dan pengganti ion tubuh tertata rapih di atas meja.Beragam keperluan medis untuk mengobati luka juga ada di sana.Zara merebahkan tubuhnya di atas sofa dengan paha Arkana yang menjadi bantal setelah tadi Arkana mengobati luka di keningnya.“Kapan kita latihan lagi?” tanya Zara antusias.“Aku mau latihan yang indoor pake mesin papan target itu, donk!” Zara berseru sambil menunjuk ruangan latihan canggih yang hanya terhalang dinding kaca.“Naaah, itu gue demen ... kalau tim-timan kaya tadi ya mana mungkin gue ngebanting si Zara ke dinding.” Secara tidak langsung, Darius sedang menjelaskan kenapa ia bisa kalah yaitu karena memang sengaja mengalah.Zara tersenyum geli. “Kalau latihan sama Pink juga suka main banting-banting ya, Pink?” Zara mencari dukungan dan Pink menganggukan kepala membenarkan.Semua terg

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Istri Kesayangan Mafia   Tidak Pantas

    “Tuan Bianco?” Maya terbelalak ketika mendapati pria bule itu di teras rumahnya.Bianco tersenyum. “Apakabar?” Pria itu bertanya.“Baik ... silahkan masuk.” Maya membuka pintu lebar-lebar, mempersilahkan pria yang kian tampan di usia senjanya itu untuk masuk.Beruntung Maya adalah janda berumur empat puluh lima tahun, sudah tidak muda lagi jadi tidak akan ada yang peduli bila ada pria bertamu ke rumahnya.Dan menurut Maya, Bianco bukanlah tamu tapi masih kerabatnya karena Bianco adalah paman dari King—suami dari Kalila yang merupakan kakak ipar dari Zara. “Apa anda sudah makan malam, Tuan?” tanya Maya ramah. Maya memanggil Tuan kepada Bianco karena kebanyakan orang memanggil Bianco seperti itu.“Sejujurnya sih belum, saya baru saja bertemu salah satu klien tidak jauh dari sini ... tiba-tiba saja saya teringat anda lalu saya menanyakan alamat anda kepada Nyonya Aura ... boleh ‘kan bila saya berkunjung?” Bianco mengucapkannya begitu tenang tanpa berkedip, pria itu sudah terbiasa berb

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Istri Kesayangan Mafia   Memulai Semuanya Dari Awal

    Hujan deras mengguyur kota Jakarta sedari pagi, Zara mengeratkan cardigan yang membalut tubuhnya.Pendingin udara yang bekerja maksimal di lounge itu membuat udara semakin dingin.Jadwal keberangkatan privat jet milik Arkana diundur hingga cuaca membaik.Mereka hendak pergi ke salah satu kota di Jawa Timur untuk menuntaskan rasa penasaran Zara berlatih menembak dengan senapan AS50 yang sering digunakan oleh sniper melumpuhkan musuhnya dari jarak jauh.Suasan di lounge Bandara begitu hening padahal berisikan sebagian rombongan Arkana tapi mereka memilih bungkam dan sibuk dengan pikirannya masing-masing.Hanya Judith dan Pink beserta Neil yang sesekali terlibat perbincangan ringan.“Dingin sayang?” Arkana bertanya tapi kemudian memeluk Zara setelah sebelumnya memberikan kecupan di pipi.Zara melesakan wajahnya di leher Arkana dan memberikan banyak kecupan di sana.“Yaaang, jangan mancing-mancing.” Arkana terdengar mengancam meskipun menyukai sikap manja istrinya.“Ada kamar, enggak di p

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Istri Kesayangan Mafia   Latihan VS Liburan

    Hanya satu jam saja mobil SUV yang mereka tumpangi melaju di jalanan aspal dan untuk mencapai villa di atas gunung, mereka harus mengganti mobil dengan Land Rover klasik khusus offroad.Dua Land Rover membagi rombongan Arkana menjadi dua kelompok.Land Rover satu ditumpangi oleh Darius, Arkana dan Zara juga Raditya dan Gita.Sedangkan Land Rover kedua berisikan Judith, Pink dan Neil juga Angga dan Bunga—sepasang anak manusia yang sedang menata hatinya. Jalan tanah bercampur batu besar membuat mobil bergerak ke kiri dan ke kanan mengguncang seluruh penumpang yang berada di dalamnya.Bukannya menjerit, Zara dan Gita malah tergelak seakan mereka berdua sedang menaiki sebuah wahana pemicu adrenalin dalam suatu theme park.Meski begitu Arkana memeluk istrinya erat agar tubuh Zara tidak membentur bagian mobil dan bisa menimbulkan luka.Berulang kali Gita dan Raditya berusaha menjauhkan diri karena setiap kali mobil berguncang tubuh mereka bergeser dan bertemu di tengah-tengah jok.Arkana d

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Istri Kesayangan Mafia   Menghangatkan Malam Yang Dingin

    “Humph!!” Gita membekap mulutnya sendiri untuk menahan teriakannya saat melihat tubuh bagian atas Raditya yang polos.Pria itu sedang membuka gesper di pinggangnya menghadap pintu di mana saat ini Gita berdiri mematung.“Lo enggak bisa ketuk pintu dulu?” sindir Raditya setengah menggeram.“Maaf Pak, Gita lupa.” Gadis itu tersenyum lebar menampilkan deretan giginya yang putih bersih.Lebih baik mengalah agar masalah cepat selesai dan keputusan Gita sangat tepat karena Raditya tidak lagi mengomel, malah pergi ke kamar mandi setelah tadi memberikan tatapan kesal.Gita menjulurkan lidahnya ketika Raditya menghilang di balik pintu kamar mandi yang tertutup kencang.“Kalau bukan klien perusahaannya Pak Arkana, udah gue pites-pites lo kaya kutu ....” Gita misuh-misuh sambil mengeluarkan pakaian tidurnya dari koper.Sebelumnya Arkana telah memberitau jika tempat tujuan mereka adalah daerah dataran tinggi dengan udara sejuk cenderung dingin jadi Gita mempersiapkan banyak pakaian musim dingin k

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan Mafia   Ekstra Chapter 9

    Mata Zara menatap tajam pada seorang wanita dengan rok span pendek dan jas dokter yang membalut tubuh bagian atasnya.Dalaman blouse dengan tali panjang di leher memberi aksen manis pada tampilannya.Wanita dengan rambut panjang yang tengah berjalan berlawanan arah dengan Zara itu tersenyum tipis sorot matanya terlihat melecehkan Zara dibalik kacamata berbingkai besar.Demi apapun Zara ingin merobek mulut bergincu merah yang sedang tersenyum itu.Wanita itu bernama Saskia, merupakan anak dari pabrik obat merk ternama yang menjadi dokter di rumah sakit milik Edward-sang kakek mertua.Mereka berpapasan di depan pintu darurat, dengan kecepatan tangan karena latihan beladiri yang tidak pernah Zara tinggalkan meski telah memiliki banyak anak—ia bisa menarik Saskia sambil membuka pintu darurat dalam satu kali gerakan.Zara mendorong Saskia ke tembok seraya menodongkan pistol yang ia sembunyikan di balik punggungnya.“A ... apa-apa ... an kamu, Zara?” Senyum sinis Saskia luntur berganti raut

  • Istri Kesayangan Mafia   Ekstra Chapter 8

    “Mommyyy ... juuu ... juuu.” Reyzio mengerucutkan bibir ketika mengatakannya.Ghaza, Nawa dan Reyzio begitu antusias bermain salju meski harus memakai mantel berlapis tiga ditambah syal, hoodie dan penutup telinga tidak lupa celana berlapis-lapis, kaos kaki khusus musim dingin dan sepatu water proof beserta sarung tangan membuat mereka seperti pinguin ketika berjalan tapi tidak menghentikan ketiganya bergerak aktif.“Iya sayang, itu salju ... jangan dimakan ya,” kata Ayara memperingati.Namun, apa yang dilakukan Reyzio selanjutnya?Batita itu malah memasukan salju ke mulut lalu tersenyum menatap sang mama.“Zioooo!!!” jerit Zara, berhamburan memburu Reyzio disusul Arkana dan bocah kecil itu semakin banyak memakan salju.“Adik, No!” Ghaza berseru melarang Reyzio, tangannya menahan tangan Reyzio yang hendak memasukan salju ke mulut.Tapi Reyzio terlalu keras kepala untuk menurut.Arkana menggendong Reyzio lantas tergelak sambil membersihkan mulut bocah nakal itu.“Ay, ini mah kamu bange

  • Istri Kesayangan Mafia   Ekstra Chapter 7

    Zara merasakan sesuatu merangkak naik dari perut ke kerongkongan, bergegas lari—pergi dari ruang makan sebelum seluruh keluarga besar Arkana menyadari apa yang tengah ia rasakan dan tidak bernapsu lagi untuk makan malam.Seluruh Gunadhya sedang berkumpul tanpa terkecuali di rumah Kallandra Arion Gunadhya sang kepala suku Gunadhya untuk merayakan hari ulang tahun Shareena Azmi Zaina-istrinya.“Zara kenapa Bang?” tanya Aura cemas.“Biasa, hamil lagi.” Arkana membalas santai.Mengulum senyum antara bahagia dan malu karena istrinya sudah berbadan dua lagi, menyalip sang Kakak Kalila yang baru memiliki tiga anak.“Seriusan?” Dan semua kompak bertanya demikian.Arkana mengangguk dengan senyum lebar. “Hebat gue ya, tokcer ...,” ujar pria itu pongah.Para adik dan kakak beserta iparnya segera merotasi mata malas.“Lo nyalip gue.” Mata Kalila memicing tidak suka.“Nanti kita buat, honey.” King, suami Kalila mengusap pundak istrinya sensual dengan sorot mata penuh napsu.“No! Bukan itu maksudku

  • Istri Kesayangan Mafia   Ekstra Chapter 6

    “Kamu kangen anak-anak?” bisik Arkana di telinga istrinya.“Banget.” Zara tidak perlu berpikir untuk menjawabnya.“Kalau punya anak keempat gimana?” cetus Arkana bukan meminta pendapat tapi meminta persetujuan.“Siapa takut?” Zara menantang lalu membalikan badan duduk di atas pangkuan Arkana dengan posisi berhadapan.Zara menaikan bokongnya sedikit untuk memudahkan milik Arkana yang sedari tadi telah menegang itu masuk ke dalamnya.“Tunggu, Yang ... aku enggak mau di sini, biar kamu nyaman kita pindah ke ranjang.”Arkana mengangkat tubuhnya keluar dari jacuzy membawa Zara ikut serta.Mulai melangkah pelan masuk ke dalam kamar sambil memagut bibir ranum istrinya.Kedua tangan dan kaki Zara melingkar posesif di tubuh Arkana.Sangat perlahan—penuh kehati-hatian—tanpa mengurai pagutan—Arkana merebahkan Zara di atas ranjang.Menggulirkan kecupannya ke sepanjang rahang dan berakhir di leher.Kedua tangannya sibuk meremat dan memainkan puncak di dada Zara.Zara melenguh merasakan sentuhan ta

  • Istri Kesayangan Mafia   Ekstra Chapter 5

    Malam harinya pihak resort menyediakan barbeque atas permintaan Darius.Di masa lalu, acara barbeque pasti akan dilakukan di rumah Angga dan Bunga di Bandung setiap sebulan sekali.Akan tetapi seiring berjalannya waktu dan bertambahnya kesibukan mereka dalam mengurus anak, kegiatan tersebut hanya bisa setahun sekali atau paling sering setahun dua kali mereka bisa berkumpul seperti ini.“Jadi, kapan nambah anak lagi? Biasanya lo setahun sekali produksi.” Raditya bertanya setengah menyindir.“Sorry ya ... produksi mah setiap hari.” Arkana menjawab pongah.Mereka melingkari sebuah api unggun di pinggir pantai sambil menunggu koki menyajikan barbeque.Setidaknya acara barbeque sekarang mengalami suatu peningkatan karena Darius, Arkana, Angga dan Raditya tidak perlu repot memanggang hingga membuat pakaian mereka bau asap.Malah ketiga pria yang telah beristri itu, kini bisa duduk santai sambil memeluk istri mereka di atas day bed.Malang bagi Darius yang akan menjadi Jones alias Jomblo Nge

  • Istri Kesayangan Mafia   Ekstra Chapter 4

    “Demi apa gue kangen sama kalian, sumpah!!” seru Darius yang tampak bahagia karena akhirnya bisa berlibur bersama para sahabat.Tapi antusias pria itu tidak ditanggapin oleh satu pun sahabatnya.“Elo mah kaya yang enggak happy liburan sama gue.” Darius menendang kaki Arkana yang tampak malas-malasan melihatnya.“Elo yang bikin acara liburan ini tapi elo juga yang dateng telat, padahal gue udah bela-belain ninggalin tiga anak gue buat dateng ke sini.” Arkana bersungut-sungut.“Sekarang Arkana jadi family man, geli gue.” Bunga mencibir.Yang bersangkutan mengerutkan kening sambil menurunkan kaca mata hitamnya agar bisa memperlihatkan tatapan tajam kepada Bunga.“Pake lagi kacamata kamu Arkana, kamu dilarang memandang sembarangan istri saya.” Angga mengatakannya dengan nada dingin penuh ancaman sebagai bentuk keposesifan.Darius tergelak hingga pundaknya berguncang lalu duduk di daybed di samping Arkana.“Kalian enggak pernah berubah,” kata Darius geleng-geleng kepala.“Kalau ketemu kaya

  • Istri Kesayangan Mafia   Ekstra Chapter 3

    “Mommy,” bisik Ghaza membuat Zara buru-buru menghapus air matanya.“Jangan menangis, Mommy ... maafkan Ghaza ya.” Ghaza menegakan tubuhnya lantas mengangkat tangan mengusap air mata di pipi Zara.Bayi tiga tahun yang sudah pandai bicara sejak usia dua tahun itu kemudian memberikan pelukan untuk sang Mommy.Matanya tampak sayu mengantuk tapi Ghaza masih memaksakan diri terjaga dari tidurnya hanya untuk meminta maaf kepada Zara.“Ghaza maafin Mommy juga, kan?” Zara bertanya dengan suara parau.“Tentu saja Mommy, Ghaza sayang Mommy.”“Mommy juga sayang Ghaza.” Zara memeluk erat si sulung, memberikan banyak kecupan di wajah mungil anak tampannya.“Ghaza tidur lagi ya, udah malem ... besok Mommy anter Ghaza ke sekolah dulu sebelum ke kampus.”Ghaza mengangguk, menarik pipi Zara untuk memberikan kecupan di sana.Zara balas dengan memberikan kecupan di kening Ghaza lalu menyelimuti hingga dada dan membenarkan selimut Nawa yang tidak terusik dari mimpinya.Zara menyalakan lampu tidur dan mema

  • Istri Kesayangan Mafia   Ekstra Chapter 2

    “Kenapa anak-anak nangis?” Arkana bertanya kepada dua Nanny yang bertugas menjaga Ghaza dan Nawa.“Enggak tau, Pak ... enggak biasanya, mungkin lagi mau tumbuh gigi.” Nannynya Ghaza yang lebih senior memberi alasan tapi Arkana bisa melihat kilat kebohongan dari pendar matanya.Arkana lantas meraih Ghaza dan Nawa, menggendong keduanya sekaligus di kiri dan kanan.Ghaza yang berumur tiga tahun dan Nawa berumur dua tahun lantas melingkarkan kedua tangan dan kakinya di tubuh sang daddy.“Abang sama Mas kenapa nangis?” Akhirnya Arkana bertanya langsung kepada kedua anaknya sambil membawa mereka ke kamar Ghaza.“Mommy ... tadi marah trus teriak ... Abang takut, Dad.”Ghaza yang sudah pintar bicara di usianya yang baru menginjak tiga tahun mengadu kepada Arkana.“Mommy nanis ... Sayang Mommynya cama Daddy.” Disela tangisnya yang seperti sedang merasa bersalah, Nawa juga berusaha menjelaskan apa yang baru saja terjadi.Langkah Arkana berhenti di depan kamar Ghaza, ia memutar tubuh menghadap

  • Istri Kesayangan Mafia   Ekstra Chapter 1

    “Aaay, Ghaza nangis.” Zara bergumam dengan mata terpejam erat masih sangat mengantuk karena baru saja beberapa menit lalu selesai menyusui si bungsu Arnawarma Byakta Gunadhya.“Heeem.” Arkana membalas dengan gumaman, ia juga baru saja terlelap beberapa jam lalu sepulang pulang lembur.“Aaaay, cepetan.” Zara menendang kaki suaminya pelan mendengar tangis Ghaza yang kian kencang.Ghaza yang baru berumur satu tahun lebih masih suka bangun malam, perutnya tidak pernah kenyang meski sebelum tidur menghabiskan satu botol besar susu formula.Arkana mengembuskan napas berat tapi tak urung menegakan tubuhnya lalu turun dari ranjang.Rasanya begadang ini tidak pernah selesai karena dari Ghaza terus bersambung pada Nawa.Hanya empat bulan kosongnya rahim Zara dan langsung hamil kembali anak kedua.Arkana keluar dari kamar menuju kamar Ghaza, tangis bayi gempal itu kian kencang mengetahui sosok sang Daddy muncul seakan sedang mengadu jika dirinya lapar.“Bentar sayang, Daddy buat susunya dulu.”S

DMCA.com Protection Status