Share

Merindukan Arkana

“Tuan Bianco!” Maya berseru dengan mata membulat sempurna saat menemukan Bianco di depan teras rumahnya.

Tadi Maya bangun untuk mengambil air minum dan ketika melewati ruang tamu, ia melihat sekelabat bayangan dari luar.

Penasaran, Maya mencoba mencari tau tapi ia malah mendapati pria tampan itu tampak lesu dengan hidung merah dan mata sayu.

“Maya,” panggil Bianco dengan suara serak.

“Tuan baik-baik saja?” Maya bertanya, raut wajah cantik itu penuh dengan kekhawatiran.

Sudah lama rasanya tidak ada yang mengkhawatirkan Bianco selain Grace dan Ricardo.

“Maya ... aku sakit,” kata Bianco setengah merengek.

Pria itu dengan lancang melangkah masuk, menabrak tubuh Maya lantas memeluk Maya, menyandarkan pipinya di pundak wanita itu.

Jantung Maya berdebar kencang merasakan hembusan napas panas Bianco di lehernya, susah payah ia menutup pintu kemudian memapah Bianco menuju kamar tamu yang tidak jauh dari sana.

Perlahan Maya membaringkan Bianco di atas ranjang, membuka jaket tebalnya yang kemudi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rayzan Ahmad
bunda Maya Bianco .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status