Share

Bab 959

Penulis: Awan
Suasana seketika terasa sangat hening. Steve tidak mengerti apa yang telah terjadi pada Monica. Dia hanya bisa mencoba untuk menebak-nebak saja. Tadi sikap Monica sangat hangat dan bahkan sudah memaafkannya, sekarang dia malah terlihat sangat tidak senang.

Selesai makan, Steve kepikiran sesuatu dan berkata, “Monica, apa kamu suka dengan gelangnya?”

“Su ….” Tiba-tiba Hanny tertegun. Dia berpikir sejenak, baru melanjutkan, “Biasa saja.”

Awalnya Hanny ingin mengatakan suka, tapi setelah dipikir-pikir gelang ini dihadiahkan untuk kakaknya dan bukan untuk dirinya. Jadi, Hanny tidak berhak untuk menyukainya.

“Berarti kamu nggak suka?” Menyadari ada yang aneh dari jawaban Monica, Steve pun langsung memahaminya. Ternyata dia tidak menyukai hadiah pemberian Steve.

Hanya saja, Monica malah memakai gelang itu meski dia tidak menyukainya. Itu berarti ada Steve di dalam hati Monica. Ternyata benar apa kata ibu, Steve mesti memberinya hadiah yang lebih mewah lagi.

“Jadi, apa yang kamu sukai? Aku aka
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 960

    Dulu Monica juga sering menyuruh Hanny duduk di dalam ruang kerja untuk menyamar sebagai dirinya. Itu pun dia hanya perlu membalas dengan singkat saja. Jika Hanny tidak tahu harus berkata apa, paling-paling dia hanya akan menunjukkan ekspresi datar dan terdiam saja. Dengan begitu, semua karyawan juga akan langsung meninggalkan ruangannya. Namun sekarang Hanny malah disuruh untuk menyamar menjadi calon istri Steve. Dia bahkan disuruh mengatakan ucapan aneh ini kepada Steve. Hanny sungguh tidak sanggup lagi.Steve terus menatapnya. Saat Hanny merasa samarannya sudah hampir terbongkar, malah terdengar suara Steve, “Boleh! Aku merasa ucapanmu sangat masuk akal!”Hah? Hanny langsung mengangkat kepalanya dan menatap Steve dengan terkejut.“Sesama suami istri memang harus saling jujur. Jadi, aku setuju dengan ucapanmu!”Berhubung Monica ingin mengetahui harta pribadi Steve, Steve juga akan memberitahunya.Namun, pikiran Hanny malah melenceng. Dia tidak mengerti mengenai masalah saham dan per

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 961

    “Bukan, bukan, nggak usah.” Hanny melambaikan tangannya. Dia berpikir sejenak, lalu berkata pada Steve, “Aku nggak suka cincin berlian.”Steve terkejut. “Oh iya, kamu kan praktisi seni bela diri ….” Setelah tertegun sejenak, Steve menatap pelayan, lalu berkata, “Memang nggak terlalu cocok.”“Gimana kalau kalung? Ada kalung berlian juga.”Senyuman di wajah pelayan semakin lebar lagi. “Toko kami baru saja masuk beberapa kalung berlian. Aku lihat kalung-kalung itu sangat cocok denganmu. Bagaimana kalau kamu mencobanya?”“Sebenarnya … aku nggak suka berlian,” balas Hanny dengan suara kecil.Berlian hanyalah sebuah batu. Sebenarnya Hanny lebih menyukai gelang mutiara ini. Hanya saja, gelang ini diberikan untuk kakaknya, bukan untuk Hanny. Seketika dia kembali merasa tidak nyaman.“Jadi, apa yang kamu sukai?” tanya Steve dengan sabar.“Aku ….” Hanny tidak tahu apa yang dia sukai. Sebab, dia tidak berhak untuk mengatakan suka.Kedua mata Hanny mengamati sekeliling dan tatapannya seketika berh

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 962

    Tatapan lembut Steve membuat telinga Hanny terasa semakin panas. Hanny mengangkat tangannya untuk menutupi telinganya sambil berkata, “Baiklah, aku akan tindik!”Steve sungguh gembira. “Monica, kamu memang penurut!”Hanny terdiam membisu.Pelayan toko membawa Hanny ke sebuah bilik kecil. Di dalamnya terdapat alat tindik profesional. Sebenarnya proses menindik juga sangat cepat. Rasanya juga tidak sesakit yang dibayangkan. Hanya saja, Hanny tetap merasa sakit ketika cuping telinganya ditusuk.Melihat Hanny yang terus mengerutkan keningnya, Steve sungguh tidak bisa membayangkan bagaimana ceritanya seorang praktisi seni bela diri andal yang bisa mengalahkan banyak orang itu malah takut untuk menindik telinga. Dia spontan merasa sangat puas.Awalnya Steve juga tidak peduli Monica hendak memiliki anting-anting model jepit atau model tusuk. Hanya saja, ketika hendak membayar tagihan, Steve tiba-tiba kepikiran kalau dia berhasil menghasut Monica untuk menindik telinga, bukankah Monica melaku

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 963

    “Nini?” Steve merasa bingung, lalu bertanya kembali.“Iya!” Hanny takut Steve salah mengartikan maksudnya, dia pun segera menjelaskan, “Kelak ketika kita bersama, kamu panggil aku Nini saja.”“Nini … ini nama panggilanmu?” Kedengarannya memang agak aneh. Sebab, Steve tidak pernah mendengar nama panggilan ini sebelumnya.Hanya saja, apa maksud Monica menyuruh Steve untuk memanggilnya Nini? Steve tidak mengerti. Hanya saja, ketika melihat sikap penuh penantian Monica, dia pun mengangguk. “Oke.”Hanny sungguh gembira. Hanya saja, dia tiba-tiba kepikiran sesuatu. “Kamu juga jangan terus memanggilku Nini. Terkadang aku mungkin nggak suka dipanggil seperti itu.”“Hah?!” Steve mengerutkan keningnya lantaran semakin kebingungan.Apa maksud Monica?Steve tahu karakter Monica agak aneh, tapi dia tidak menyangka akan aneh sampai tahap begini. Sebentar minta dipanggil Nini, sebentar minta jangan dipanggil Nini.“Aku orangnya agak aneh, ya? Kamu … nggak suka lagi sama aku?” tanya Hanny dengan perla

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 964

    Kedua mata Hanny spontan terbelalak sembari melihat wajah besar di depannya.Saat pertama kali dicium, Hanny merasa takut, gugup, dan bahkan sedikit … malu. Namun, berbeda dengan ciuman kali ini.Ini bukan pertama kalinya Steve mencium Hanny. Kali ini, ciuman yang diberikan Steve sangatlah lembut. Bibirnya diisap Steve dengan perlahan, membuat Hanny merasa sangat aneh.Selama ini, tidak ada satu pun orang yang memperlakukan Hanny seperti ini. Jangankan menciumnya, dia bahkan tidak pernah digandeng maupun dipeluk. Sekarang lelaki asing nan familier ini malah melakukan semuanya, Hanny malah tidak berniat untuk mendorongnya.Sebenarnya Steve hanya sedang mengetesnya saja. Sebab, pengalaman pertama kali menciumnya tidak begitu menyenangkan. Saat menyadari si wanita tidak menolak, melainkan bersikap dengan begitu patuh, nyali Steve semakin besar lagi. Dia ingin menjulurkan lidahnya!Hanny terkejut. Dia tidak menyangka Steve akan berbuat seperti ini. Hanny mengatupkan giginya dengan erat. Di

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 965

    Hanny keluar dari pelukan Steve dengan ekspresi wajah muram dan juga dingin. “Sudah saatnya aku pulang.”“Kenapa?” Steve terbengong. Bukankah mereka sudah janjian untuk menonton bersama? Bahkan masih banyak acara yang sudah disusun Steve, kenapa dia malah minta pulang?Melihat si wanita hendak berjalan pergi, Steve langsung menarik tangannya. “Monica ….” Tiba-tiba Steve terdiam sejenak, lalu mengubah panggilannya, “Nini, aku sungguh nggak tahu kenapa sikapmu bisa berubah sedrastis ini ….”Hanny membalikkan tubuhnya untuk melihat Steve, lalu melihat tangan yang sedang menarik tangannya.“Nini, apa kamu merasa nggak puas? Kamu bisa katakan sama aku. Kalau kamu tiba-tiba seperti ini, aku juga bingung harus gimana … gimana baru bisa mendapatkan hatimu?”Melihat ekspresi gelisah dan tatapan tulus Steve, Hanny juga tidak berani luluh lagi. Dia menarik tangannya dari genggaman Steve, lalu membalas dengan perlahan, “Bukan masalahmu, semua ini masalahku.” Suaranya sangat kecil dan tatapannya te

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 966

    Hanny masih tidak menyadari keberadaan Monica. Dia segera berlari dengan langkah kecil. Saat pembantu ingin memberitahunya, Hanny malah melambaikan tangannya ke sisi pembantu mengisyaratkan dirinya ingin segera kembali ke kamar di ruang bawah tanah sana.“Berhenti!” Suara dingin seketika menghentikan langkah Hanny. Berhubung Hanny berhenti dengan mendadak, dia hampir terpeleset. Untung saja Hanny bisa menahannya, jika tidak, dia pasti akan dimarahi kakaknya lagi.Melihat Hanny yang begitu ceroboh, emosi di hati Monica semakin membara. “Kak, kamu … sudah pulang.” Hanny merasa agak gugup. Ucapannya terdengar agak gemetar. Dia bahkan tidak berani mengangkat kepalanya untuk melihat Monica.“Kamu ngapain? Mencurigakan sekali!”“Nggak, nggak kenapa-napa.” Hanny sedang gugup, alhasil dia jadi terbata-bata, “Aku baru pulang. Aku nggak tahu Kak Monica lagi di rumah. Aku … balik ke kamar dulu.”Selesai berbicara, Hanny langsung berjalan pergi, membuat amarah Monica langsung membara. Dia meletak

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 967

    Hanny bagai terbebas dari mara bahaya saja. Dia segera membalikkan tubuhnya hendak meninggalkan tatapan Monica.Saat Hanny pergi, Monica merasa ada yang berkilau dari diri Hanny, dia seketika merasa bingung. Namun ketika Monica hendak melihat dengan saksama, adiknya sudah membalikkan tubuhnya hendak berjalan pergi.“Berhenti!” jerit Monica sambil berdiri.Hanny terkejut langsung menghentikan langkahnya. Dia lalu bertanya dengan suara gemetar, “Kak?”Monica tidak meladeninya, melainkan berjalan ke hadapannya. Kedua matanya terus tertuju pada diri Hanny. Lebih tepatnya adalah bagian telinganya.Lantaran ditatap terus, Hanny merasa gugup spontan memegang telinganya ….Hati Hanny hampir copot. “Kak, ma … maaf, aku bukan sengaja. Aku akan segera mencabutnya ….”Hanny mencabut anting-anting dengan tangan gemetar. Namun, gerakan Monica malah lebih cepat daripada Hanny, dia langsung mencabut anting-anting dari telinga Hanny.“Ahh!” jerit Hanny kesakitan. Telinganya bahkan sudah berdarah. Hanny

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status