“Selanjutnya, aku berencana untuk memperluas pasar, aku akan membuka pangsa pasar di seluruh kota, kemudian menargetkan untuk masuk ke pasar internasional ….” Edward memiliki rencana yang sangat bagus untuk masa depan. Dia bahkan telah membuat PPT untuk memperlihatkan rantai industri dan data-data lainnya. Para eksekutif malah mengerutkan keningnya ketika melihat dokumen di tangan. Sepertinya mereka tidak begitu puas.“Aku potong dulu.” Seseorang menyela ucapan Edward, “Sekarang kita baru saja meluncurkan parfum pertama kita. Responsnya memang bagus, tapi sepertinya Pak Edward terlalu ambisi? Pasar parfum domestik bukan hanya merek terkenal seperti Uniasia, tapi masih ada perusahaan besar dan kecil lainnya, mereka juga sudah mengambil peran besar dalam pasar parfum. Kita baru saja memulai di industri ini, bukankah seharusnya kita menstabilkan pasar dulu?”Seorang eksekutif mengetuk-ngetuk meja sambil berbicara. Dari pengalaman mereka, mereka merasa Edward terlalu ambisius. Mereka tida
“Pak Edward, maaf! Tapi masalah ini sangat serius. Apa Pak Edward masih ingat masalah Tiara diopname?” tanya asisten dengan buru-buru.“Tahu, memangnya kenapa? Bukannya aku sudah suruh kamu untuk menjenguknya? Kenapa? Dia berulah lagi?” Setelah mendengar ucapan asisten, Edward langsung memiliki firasat kalau Tiara berulah lagi.Memangnya kenapa kalau dia adalah model terkenal? Pemotretan iklan juga sudah berakhir dan upah juga sudah dibayarkan. Jika dia berulah, palingan Edward akan menyuruh tim pengacaranya untuk menuntut Tiara.“Bukan, sekarang Tiara mengatakan dia diopname karena alergi. Pemicu alerginya adalah … adalah ….”Melihat si asisten terbata-bata, Edward yang tergesa-gesa ingin kembali melanjutkan rapat langsung menendangnya. “Cepat ngomong!”“Dia bilang pemicu alerginya adalah parfum kita. Katanya di dalam parfum kita mengandung bahan-bahan terlarang yang dapat membahayakan tubuh.”Akhirnya si asisten telah menyelesaikan omongannya. Selesai berbicara, dia segera mundur beb
Asisten mengiakan, lalu segera menjalankan perintah. Edward tidak berani kembali ke ruang rapat. Dia berdiri di depan pintu berusaha untuk menenangkan dirinya terlebih dahulu. Kemudian, baru memasuki ruangan berkata kepada semuanya, “Tidak ada lagi yang ingin aku katakan dalam rapat kali ini. Apa semuanya masih ada pertanyaan? Kalau tidak ada, rapat hari ini sampai di sini saja!”Masalah ini sangat mendesak dan tidak bisa ditunda lagi. Mungkin pilihan yang terbaik adalah membubarkan rapat.Ketika ucapan dilontarkan, semua orang seketika merasa kaget. Jelas-jelas mereka sedang mendiskusikan masalah yang sangat penting, kenapa rapat malah dihentikan, lalu dibubarkan?“Ed … uhuk … Edward, masalah tadi masih belum selesai dibahas, kenapa rapat malah dibubarkan? Bagaimana kalau kamu memperkenalkan parfum yang laris manis hingga kehabisan stok itu kepada kita semua?” Daniel tersenyum. “Hari ini aku bawa dua botol untuk diperlihatkan kepada kalian.”Selesai berbicara, Daniel pun meletakkan du
Keringat bahkan sudah menetes dari muka Edward. Dia hanya berdiri di tempat dengan sekujur tubuh gemetar, dia bahkan tidak sanggup untuk berbicara.“Edward, apa yang terjadi? Apa kamu difitnah?” Daniel duluan bersuara berusaha untuk membantu putranya.Setelah mendengar ucapan ini, Edward langsung mengangguk kuat. “Benar, benar, semua ini adalah pemfitnahan! Parfum kita tidak bermasalah. Semalam Tiara memang pernah mengatakan kalau dia diopname, tapi dia tidak mengatakan masalah parfum. Hari ini dia malah berbicara seperti ini di depan reporter, semuanya pasti rencananya, dia ingin mencelakaiku!”“Oh? Kenapa dia ingin mencelakaimu? Apa dia punya dendam sama kamu?” tanya Jayson.Jujur saja, tidak ada dendam di antara Edward dengan Tiara. Edward berpikir sejenak, lalu menjawab, “Mungkin demi uang! Dia ingin memeras kita.”“Kenapa dia tidak menghubungimu dan langsung mengeksposnya? Lagi pula, aku dengar-dengar reporter itu dipanggil olehmu?”Saat melontarkan pertanyaan ini, tatapan Jayson
Dalam rapat kali ini, boleh dikatakan bahwa Cecilia tidak bersuara sama sekali. Saking diamnya, orang-orang bahkan hampir melupakan keberadaannya.Begitu namanya dipanggil oleh Jayson, tatapan semua orang juga langsung tertuju pada dirinya.Edward malah tersenyum menyeringai. Bagus! Sekarang masalah ini bukan disebabkan oleh dirinya. Edward sungguh kesal dengan sikap arogan Jayson! Dia kira dia itu siapa? Malah berani menyalahkannya!“Om Jayson, masalah ini memang terlalu mendadak. Aku merasa semuanya seperti sudah direncanakan saja.” Cecilia berpikir sejenak, lalu meneruskan, “Aku juga merasa wanita itu patut untuk dicurigai.”“Betul, wanita itu memang bermasalah. Jelas-jelas dia sengaja ingin mencelakaiku dan juga mencelakai perusahaan!” ucap Edward, “Bisa jadi dia itu utusan perusahaan lain. Oh! Uniasia! Bisa jadi kerjaan Uniasia! Aku akan menyuruh anggotaku untuk segera menyelidiki latar belakangnya!”Setelah mendengar ucapan Edward, amarah di hati Jayson pun mulai berkurang.Edwar
Cecilia mengangguk. “Tentu saja!”Demikian, rapat pun berakhir.Edward pasti tidak menyangka momen terbaik dalam hidupnya akan sirna seperti ini. Edward bukan hanya merasa malu, dia bahkan belum tahu bagaimana nasibnya nanti.“Cecilia, apa maksudmu!”Belum sempat kembali ke ruang kerja, Edward pun langsung menarik lengan Cecilia yang sedang berjalan di koridor."Pak Edward, apa yang sedang kamu lakukan?" Meski lengannya ditarik, Cecilia juga tidak meronta. Dia hanya berkata dengan mengerutkan keningnya, “Kamu sudah menyakitiku.”Edward tidak peduli dengan ucapan Cecilia, langsung melontarkan kekesalannya, “Apa semua ini adalah jebakanmu? Kamu melakukan semua ini untuk menjebakku, ‘kan? Kenapa kamu bersikeras ingin memeriksa parfumku? Atas dasar apa kamu mengatai parfumku bermasalah?!”Suara Edward sangat keras. Ditambah lagi, mereka sedang berada di kantor. Percekcokan kedua orang pun memicu perhatian banyak orang.Hanya saja, berhubung kedudukan mereka cukup tinggi, tidak ada yang ber
Sebenarnya Edward tidak bersedia, tapi tidak dipungkiri Cecilia memang lebih berpengalaman dalam mengatasi masalah kritis.Pintu lift dibuka. Kebetulan Logan sedang menunggu di depan pintu lift. Mereka bertiga saling bertukar pandang. Saat Edward baru saja ingin bersuara, terdengar suara Cecilia. “Ikuti aku!”Cecilia memanggil Logan ke ruangannya. Pintu ruangan memang sudah ditutup, tapi tirai kaca tidak ditutup. Semua orang di luar sana dapat melihat ekspresi serius di wajah Cecilia. Sepertinya ada hubungannya dengan masalah parfum.Edward mondar-mandir di luar sana. Hatinya sungguh kalut. Setelah dipikir-pikir, sepertinya pokok permasalahannya ada di diri wanita itu. Sepertinya si model sudah disuap seseorang, sengaja ingin merusak citra perusahaan mereka.Kali ini, Edward tidak bisa bersabar lagi, langsung berjalan pergi.Cecilia dan Logan memang sedang berbicara di dalam ruangan. Hanya saja, tatapan Cecilia terus tertuju ke luar. Setelah melihat kepergian Edward, raut wajahnya lang
Di rumah sakit. Yuna menenteng keranjang buah dan sekotak bubur hangat untuk menjenguk Stella.Setelah mengundurkan diri, Stella pun membantu Yuna di studio. Sejak saat itu, pola makannya malah jadi tidak teratur. Semalam, Yuna bahkan dikejutkan dengan kabar Stella dibawa ke rumah sakit.Ketika Frans memberi tahu bahwa Stella hanya menderita tukak lambung ringan, Yuna spontan merasa tenang. Pagi-paginya Yuna pergi membeli bubur dan buah-buahan untuknya.“Biasanya kamu sering desak aku untuk makan? Sekarang kamu sendiri malah lupa makan!”Yuna memang terus mengomeli Stella, tapi dia mengomel sambil menuangkan bubur ke dalam mangkuk.“Sekarang lambung kamu masih belum sembuh total, jadi kamu cuma boleh makan yang lebih gampang dicerna saja. Meski kamu pengen makan yang lain, kamu juga terpaksa menahannya.” Yuna duduk di samping ranjang sambil meniup bubur. Kemudian, dia menyadari Stella malah tersenyum dengan sangat lebar. “Kamu malah ketawa lagi!”“Jarang-jarang aku dimarahi sama kamu.