Cuaca hari ini sangatlah bagus. Sinar matahari hangat memancar dari luar jendela. Semua orang sudah berkumpul di dalam ruang rapat, kecuali ….“Gimana?” Raut wajah Daniel tampak muram. Dia sudah menunggu sekitar setengah jam, tapi masih belum tampak batang hidungnya.“Masih tidak bisa dihubungi. Teleponnya tidak diangkat.” Sekretaris menggeleng menunjukkan ekspresi serbasalah.“Suruh orang pergi mencarinya. Pergi ke tempat tinggal atau tempat yang mungkin didatanginya. Pokoknya cari sampai ketemu!” Daniel berusaha menahan amarahnya yang sudah di ujung tanduk.Daniel tidak boleh meluapkan emosinya, dia masih harus menangani hal yang lebih penting.Setelah menenangkan diri, Daniel baru kembali ke ruang rapat. “Maaf, semuanya sudah menunggu lama. Bagaimana kalau kita mulai sekarang?”“Nggak tunggu Pak Edward?” tanya Cecilia yang duduk paling dekat.Wajah Daniel langsung terkaku. Saat ini, ada lagi yang bertanya, “Iya! Hari ini selain rapat dengan para eksekutif, kami juga ingin mendengar
Justru karena ini, sebenarnya para eksekutif memiliki kesan yang cukup baik terhadap Yohanes. Anak itu memang tidak suka dalam berbisnis, tapi tak berarti dia tidak memiliki otak bisnis. Selama bekerja di perusahaan, Yohanes pernah mengeluarkan banyak ide yang membangun, misalnya sistem komputer yang digunakan saat ini.Selain itu, beberapa proyek baru yang cukup menguntungkan perusahaan juga merupakan usulan Yohanes.Semua orang masih ingat dengan kemampuan Yohanes. Hanya saja, belakangan ini kondisi tubuh Beny sedang tidak bagus dan perlu diopname dalam jangka panjang. Tuan muda ini juga sudah lama tidak datang ke perusahaan dan tidak diketahui keberadaannya. Sepertinya ada tanda-tanda perombakan kedudukan direksi.Saat semua orang sudah tidak sabaran lagi, tiba-tiba pintu terbuka. Edward muncul di depan pintu dengan napas terengah-engah, dasinya bahkan hanya dikalungkan di lehernya saja dan tidak diikat. Tatapannya terlihat tidak bersemangat seolah-olah masih merasa ngantuk.Ketika
“Selanjutnya, aku berencana untuk memperluas pasar, aku akan membuka pangsa pasar di seluruh kota, kemudian menargetkan untuk masuk ke pasar internasional ….” Edward memiliki rencana yang sangat bagus untuk masa depan. Dia bahkan telah membuat PPT untuk memperlihatkan rantai industri dan data-data lainnya. Para eksekutif malah mengerutkan keningnya ketika melihat dokumen di tangan. Sepertinya mereka tidak begitu puas.“Aku potong dulu.” Seseorang menyela ucapan Edward, “Sekarang kita baru saja meluncurkan parfum pertama kita. Responsnya memang bagus, tapi sepertinya Pak Edward terlalu ambisi? Pasar parfum domestik bukan hanya merek terkenal seperti Uniasia, tapi masih ada perusahaan besar dan kecil lainnya, mereka juga sudah mengambil peran besar dalam pasar parfum. Kita baru saja memulai di industri ini, bukankah seharusnya kita menstabilkan pasar dulu?”Seorang eksekutif mengetuk-ngetuk meja sambil berbicara. Dari pengalaman mereka, mereka merasa Edward terlalu ambisius. Mereka tida
“Pak Edward, maaf! Tapi masalah ini sangat serius. Apa Pak Edward masih ingat masalah Tiara diopname?” tanya asisten dengan buru-buru.“Tahu, memangnya kenapa? Bukannya aku sudah suruh kamu untuk menjenguknya? Kenapa? Dia berulah lagi?” Setelah mendengar ucapan asisten, Edward langsung memiliki firasat kalau Tiara berulah lagi.Memangnya kenapa kalau dia adalah model terkenal? Pemotretan iklan juga sudah berakhir dan upah juga sudah dibayarkan. Jika dia berulah, palingan Edward akan menyuruh tim pengacaranya untuk menuntut Tiara.“Bukan, sekarang Tiara mengatakan dia diopname karena alergi. Pemicu alerginya adalah … adalah ….”Melihat si asisten terbata-bata, Edward yang tergesa-gesa ingin kembali melanjutkan rapat langsung menendangnya. “Cepat ngomong!”“Dia bilang pemicu alerginya adalah parfum kita. Katanya di dalam parfum kita mengandung bahan-bahan terlarang yang dapat membahayakan tubuh.”Akhirnya si asisten telah menyelesaikan omongannya. Selesai berbicara, dia segera mundur beb
Asisten mengiakan, lalu segera menjalankan perintah. Edward tidak berani kembali ke ruang rapat. Dia berdiri di depan pintu berusaha untuk menenangkan dirinya terlebih dahulu. Kemudian, baru memasuki ruangan berkata kepada semuanya, “Tidak ada lagi yang ingin aku katakan dalam rapat kali ini. Apa semuanya masih ada pertanyaan? Kalau tidak ada, rapat hari ini sampai di sini saja!”Masalah ini sangat mendesak dan tidak bisa ditunda lagi. Mungkin pilihan yang terbaik adalah membubarkan rapat.Ketika ucapan dilontarkan, semua orang seketika merasa kaget. Jelas-jelas mereka sedang mendiskusikan masalah yang sangat penting, kenapa rapat malah dihentikan, lalu dibubarkan?“Ed … uhuk … Edward, masalah tadi masih belum selesai dibahas, kenapa rapat malah dibubarkan? Bagaimana kalau kamu memperkenalkan parfum yang laris manis hingga kehabisan stok itu kepada kita semua?” Daniel tersenyum. “Hari ini aku bawa dua botol untuk diperlihatkan kepada kalian.”Selesai berbicara, Daniel pun meletakkan du
Keringat bahkan sudah menetes dari muka Edward. Dia hanya berdiri di tempat dengan sekujur tubuh gemetar, dia bahkan tidak sanggup untuk berbicara.“Edward, apa yang terjadi? Apa kamu difitnah?” Daniel duluan bersuara berusaha untuk membantu putranya.Setelah mendengar ucapan ini, Edward langsung mengangguk kuat. “Benar, benar, semua ini adalah pemfitnahan! Parfum kita tidak bermasalah. Semalam Tiara memang pernah mengatakan kalau dia diopname, tapi dia tidak mengatakan masalah parfum. Hari ini dia malah berbicara seperti ini di depan reporter, semuanya pasti rencananya, dia ingin mencelakaiku!”“Oh? Kenapa dia ingin mencelakaimu? Apa dia punya dendam sama kamu?” tanya Jayson.Jujur saja, tidak ada dendam di antara Edward dengan Tiara. Edward berpikir sejenak, lalu menjawab, “Mungkin demi uang! Dia ingin memeras kita.”“Kenapa dia tidak menghubungimu dan langsung mengeksposnya? Lagi pula, aku dengar-dengar reporter itu dipanggil olehmu?”Saat melontarkan pertanyaan ini, tatapan Jayson
Dalam rapat kali ini, boleh dikatakan bahwa Cecilia tidak bersuara sama sekali. Saking diamnya, orang-orang bahkan hampir melupakan keberadaannya.Begitu namanya dipanggil oleh Jayson, tatapan semua orang juga langsung tertuju pada dirinya.Edward malah tersenyum menyeringai. Bagus! Sekarang masalah ini bukan disebabkan oleh dirinya. Edward sungguh kesal dengan sikap arogan Jayson! Dia kira dia itu siapa? Malah berani menyalahkannya!“Om Jayson, masalah ini memang terlalu mendadak. Aku merasa semuanya seperti sudah direncanakan saja.” Cecilia berpikir sejenak, lalu meneruskan, “Aku juga merasa wanita itu patut untuk dicurigai.”“Betul, wanita itu memang bermasalah. Jelas-jelas dia sengaja ingin mencelakaiku dan juga mencelakai perusahaan!” ucap Edward, “Bisa jadi dia itu utusan perusahaan lain. Oh! Uniasia! Bisa jadi kerjaan Uniasia! Aku akan menyuruh anggotaku untuk segera menyelidiki latar belakangnya!”Setelah mendengar ucapan Edward, amarah di hati Jayson pun mulai berkurang.Edwar
Cecilia mengangguk. “Tentu saja!”Demikian, rapat pun berakhir.Edward pasti tidak menyangka momen terbaik dalam hidupnya akan sirna seperti ini. Edward bukan hanya merasa malu, dia bahkan belum tahu bagaimana nasibnya nanti.“Cecilia, apa maksudmu!”Belum sempat kembali ke ruang kerja, Edward pun langsung menarik lengan Cecilia yang sedang berjalan di koridor."Pak Edward, apa yang sedang kamu lakukan?" Meski lengannya ditarik, Cecilia juga tidak meronta. Dia hanya berkata dengan mengerutkan keningnya, “Kamu sudah menyakitiku.”Edward tidak peduli dengan ucapan Cecilia, langsung melontarkan kekesalannya, “Apa semua ini adalah jebakanmu? Kamu melakukan semua ini untuk menjebakku, ‘kan? Kenapa kamu bersikeras ingin memeriksa parfumku? Atas dasar apa kamu mengatai parfumku bermasalah?!”Suara Edward sangat keras. Ditambah lagi, mereka sedang berada di kantor. Percekcokan kedua orang pun memicu perhatian banyak orang.Hanya saja, berhubung kedudukan mereka cukup tinggi, tidak ada yang ber