Share

Bab 696

Author: Awan
“Ibu, kamu sudah linglung ya! Kalau mau pakai kartu Ayah, dia juga harus dapat izinmu dulu!” Cecilia tersenyum, lalu mengulurkan tangan pada Tania dan bertanya, “Ibu, mana ponselmu?”

“Buat apa?” Tania menatap Cecilia dengan curiga. Meskipun bertanya begitu, dia tetap mengeluarkan ponselnya.

Setelah mengambil ponsel ibunya, Cecilia menelepon sebuah nomor. “Halo? Aku istri Daniel Kusumo. Benar, Tania. Begini, ada beberapa kartu kreditku yang hilang. Aku takut dibobol orang jahat. Jadi, aku mau minta tolong buat bekukan semua kartu tambahan atas nama suamiku. Bisa nggak, ya?”

Tania menatap putrinya dengan terkejut. Dia benar-benar sudah pikun dan tidak terpikir cara ini. Sia-sia saja dulu dia sudah membintangi begitu banyak film. Kenapa dia melupakan cara-cara untuk menghadapi pelakor?

Tania langsung bergembira dan tidak marah lagi. Dia menatap ke arah kaca jendela dengan tenang. Wanita yang ada di dalam masih memilih barang dengan gembira tanpa tahu apa yang terjadi di luar.

Cecilia masi
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 697

    Tidak lama kemudian, ponsel Tania pun berdering. Tanpa perlu dilihat, dia sudah tahu siapa yang meneleponnya.Wanita di seberang sudah sangat panik dan malu, tetapi Tania hanya menatapnya dengan ekspresi dingin. Setelah beberapa saat, dia baru menekan tombol jawab.Begitu panggilan itu tersambung, Tania seolah-olah sudah berubah menjadi orang lain. Dia berkata dengan sangat panik, “Sayang! Kartuku hilang! Gimana ini?”Begitu mendengar kepanikan Tania, Daniel pun terdiam.Saat melihat ibunya yang bisa langsung berakting dengan begitu luar biasa dalam sekejap, Cecilia yang sudah tahu mengenai seluruh masalahnya mau tak mau harus memuji ibunya. Ibunya memang pantas mendapatkan gelar aktris terbaik. Jangankan ekspresinya, bahkan suaranya saat ini juga terdengar sangat panik. Siapa pun tidak akan menyangka masalah kartu kredit ini ditimbulkan oleh Tania.“Kenapa bisa hilang? Tenang dulu, memangnya kartu apa yang hilang?”“Aku nggak tahu. Pokoknya, kartu dan dompetku sudah hilang! Tapi nggak

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 698

    Konferensi pers akan dimulai pada jam tujuh malam. Sementara pesawat Brandon dan Yuna sampai di Johar pada pukul tiga sore. Jadi, mereka bahkan tidak pulang ke rumah, melainkan langsung pergi ke perusahaan untuk mempersiapkan semua data dan berkomunikasi dengan baik.Edith dan Stella tentu saja mengetahui tentang masalah ini. Hanya saja, masalah kali ini lumayan besar. Jadi, mereka juga tidak bisa membantu apa-apa selain diam-diam khawatir dan menyelesaikan masalah di kantor pusat Uniasia.Saat melihat Yuna, mereka pun menjadi sedikit lega. Stella langsung memeluknya dan berkata, “Akhirnya kamu pulang juga! Padahal kamu baru pergi beberapa hari, tapi malah ada begitu banyak masalah yang sudah terjadi. Ada apa ini sebenarnya? Aku khawatir banget!”“Bukannya kamu bilang kalau rekaman itu ....” Ucapan Stella terputus karena Edith menepuk-nepuk bahunya dan mengisyaratkannya untuk masuk ke kantor.Setelah masuk ke kantor, Edith menutup pintu dan tirai jendela, lalu baru bertanya, “Ada apa s

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 699

    Pukul setengah tujuh malam.Tempat duduk di aula perjamuan hotel bintang lima Johar sudah hampir penuh. Selain reporter dari media, ada juga beberapa peracik aroma terkenal dan orang-orang yang baru masuk ke industri meracik aroma. Intinya, semua orang yang bisa mendapatkan undangan ke konferensi pers dengan mengandalkan koneksi mereka sudah sampai.Bagaimanapun juga, hal ini sudah menyebabkan kehebohan besar dan menggemparkan seluruh dunia meracik aroma. Jadi, semua orang ingin datang untuk melihat bagaimana Yuna akan menjelaskannya. Mereka mau tahu apa Yuna akan meminta maaf pada publik, membantah dirinya yang mengatakannya, atau yang lainnya.Mobil Brandon tidak masuk dari gerbang utama, melainkan gerbang belakang yang sudah diatur pihak hotel. Kemudian, dia dikawal orang untuk melalui jalur privat hingga sampai ke ruang istirahat.Sekretarisnya sudah sampai terlebih dahulu untuk mempersiapkan semuanya. Setelah mendengar kedatangan Brandon, dia buru-buru menghampiri Brandon sambil m

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 700

    Alicia sangat panik. Namun, setelah menunggu beberapa menit lagi, Brandon masih terlihat tenang. Dia akhirnya memberanikan diri untuk bertanya, “Pak Brandon, gimana kalau aku yang menelepon Nona Yuna untuk bertanya dia sudah sampai mana?”Tidak sulit untuk menyelidiki nomor telepon karyawan perusahaan. Berhubung Brandon tidak mau mendesak, Alicia bersedia melakukannya.“Nggak usah.” Brandon berkata dengan tenang, “Kamu keluar saja dulu. Dia akan segera sampai.”Berhubung Brandon sudah berkata begitu, tidak ada gunanya juga Alicia merasa cemas. Akhirnya, dia pun keluar dengan tidak berdaya.Setelah itu, Brandon baru mengeluarkan ponselnya sambil merenung. Sebelum mereka berdua berpisah, Yuna sudah mengatakan bahwa dia perlu mempersiapkan beberapa “bukti” yang mungkin akan memakan sedikit waktu. Jadi, dia mungkin akan agak terlambat. Namun, dia pasti datang untuk memberikan penjelasan yang bisa diterima oleh media dan perusahaan.Brandon memercayai Yuna. Dia juga tahu apabila Yuna masih

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 701

    “Apa kamu bilang? Nggak kayak siapa?” tanya Yuna dengan penasaran.“Maksudku nggak kayak pria-pria tertentu yang bodoh dan membosankan. Macam bisa mati saja kalau perhatian dikit!” jawab Stella dengan samar. Dia jelas-jelas sedang memilah kata-katanya.Yuna tidak mungkin melepaskan Stella begitu saja. Dia pun bertanya, “Benarkah? Pria yang mana? Apa aku kenal? Ganteng nggak? Gagah? Apa marganya Susanto?”Stella langsung tersipu. Dia memelototi Yuna dan berkata, “Sebal! Aku nggak mau peduliin kamu lagi! Huh!”“Lihat saja. Kamu boleh berkomentar, tapi begitu aku ngomong, kamu langsung larang. Kamu benar-benar berstandar ganda!” ujar Yuna sambil menggeleng tidak berdaya.“Memang! Pokoknya, kamu nggak boleh godain aku maupun ungkit soal dia!”“Dia? Siapa?” tanya Yuna pura-pura bodoh. Tampangnya benar-benar membuat Stella kesal, tetapi Stella juga tidak bisa melakukan apa-apa.“Sudahlah, aku nggak bakal perhitungan sama kamu!” Stella langsung cemberut dan hanya menatap kotak yang ada di dal

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 702

    “Dampak masalah ini terlalu besar dan sudah bukan cuma masalah Uniasia. Bahkan industri meracik aroma juga sudah terpengaruh. Hal ini bisa memengaruhi reputasi kami! Kelak, siapa lagi yang berani beli parfum atau wewangian? Siapa yang nggak takut kalau ada racun di dalam? Yuna sudah menciptakan rumor dan mengkhawatirkan publik!”Orang yang lebih radikal sudah melontarkan kecaman keras.Ekspresi orang dari departemen humas itu pun berubah. Dia langsung menjawab, “Harap semuanya tenang. Hari ini, perusahaan kami mengadakan konferensi pers memang untuk memberikan penjelasan bagi kalian, dan kalian semua pasti mendapatkan jawabannya. Hanya saja, ada sedikit masalah yang menyebabkan Nona Yuna belum sampai. Jadi, harap kalian semua bersabar sebentar. Oke?”Uniasia mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di dunia kecantikan, apalagi sikap departemen humas juga termasuk tulus. Semua orang pun saling bertatapan dan menjadi agak tenang.Namun, selalu ada beberapa pengacau dalam situasi seperti in

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 703

    Sepanjang jalan sudah macet total. Ditambah dengan kecelakaan kecil yang terjadi di depan, mobil-mobil hanya bisa bergerak pelan meskipun sudah diatur polisi lalu lintas.Saat melihat mobil mereka yang merayap begitu pelan, Yuna yang tadinya masih tenang pun menjadi sedikit cemas. Setelah melihat barisan mobil yang panjang dan melirik ke arah jam, dia pun berkata, “Pak, aku turun di sini saja deh.”Kemudian, Yuna berbalik menghadap Stella dan berkata, “Kamu datang saja pelan-pelan. Aku turun dulu. Habis lewat jalan ini, aku baru cari cara lain ke sana.”“Ada begitu banyak mobil di sini, bahaya lho!” ujar Stella dengan khawatir sambil menarik Yuna.“Nggak apa-apa. Aku bakal hati-hati. Soalnya ini sudah telat banget.” Setelah melirik sekilas, Yuna ingat ada sebuah jalan kecil di sekitar sini yang bisa dilalui untuk langsung sampai ke hotel. Jika dia berjalan melalui jalan itu, mungkin dia bisa sampai lebih cepat sedikit.“Kalau gitu ... hati-hati, ya.” Stella sangat khawatir. Namun, berh

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 704

    Setelah berhenti sejenak, Brandon bertanya sambil melihat ke bawah panggung, “Dari tamu yang datang hari ini, aku lihat ada lumayan banyak peracik aroma juga. Aku mau tanya, menurut kalian, apa penambahan racun ke dalam parfum atau wewangian itu memang memungkinkan?”Tidak ada yang menyangka bahwa mereka yang datang untuk bertanya malah akan balik ditanya.Ada orang yang ingin menjawab, “Kami datang untuk bertanya padamu, bukan untuk ditanya.” Namun, berhubung yang bertanya adalah Brandon, tidak ada yang berani bersuara dan hanya saling memandang.“Apa ada yang bisa menjawab pertanyaanku?” tanya Brandon lagi.Sikap Brandon terlihat tulus, bukan seperti hendak mengerjai atau mempersulit orang. Oleh karena itu, ada peracik aroma yang mau mencoba menjawab pertanyaan itu.Kedudukan Uniasia dalam industri ini sudah tidak perlu diragukan. Bahkan setelah keluar berita negatif seperti ini, mereka juga bisa dengan cepat menangani opini publik dan dampak negatifnya. Dari hal ini, dapat dilihat b

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2390

    Tidak peduli apa pun yang Ratu katakan, Fred selalu punya seribu satu alasan untuk berdalih.Fred menggeleng dan berkata, “Bukan pintar beralasan, tapi karena semuanya sudah aku pikirkan demi Yang Mulia. Sejak awal sudah kubilang, mereka itu licik dan banyak akal bulusnya. Jangan mudah percaya sama omongan mereka! Mereka pasti mencoba membujukmu untuk menghentikan eksperimennya. Jangan ikuti kemauan mereka. Yang Mulia coba pikirkan, kita sudah sejak lama melakukan penelitian, lalu untuk apa? Kalau sekarang kita menyerah, bukankah semua yang kita lakukan dulu jadi sia-sia? Semua kerja keras, waktu , dan uang yang kita bayar jadi nggak ada artinya! Ini cuma akal-akalan mereka, karena kalau eksperimennya berhasil, kita bisa menguasai dunia. Cuma penduduk Yuraria saja yang bisa kemampuan hidup abadi. Itu sudah cukup untuk menggemparkan dunia, termasuk mereka. Makanya mereka nggak mau eksperimen ini berhasil. Bisa jadi … mereka membujuk Yang Mulia untuk menyerah, tapi habis itu diam-diam me

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2389

    “Karena kamu begitu setia padaku, aku kasih kamu satu kesempatan lagi,” kata sang Ratu mendesah ringan.“Mau aku jadi bahan percobaanmu? Nggak masalah!” kata Fred dengan alis terangkat. “Toh sekarang aku juga nggak bisa menolak, bukan?”“Apa kamu ada permintaan lain?”Bagaimanapun juga, mereka adalah tuan dan pelayan yang sudah bekerja bersama selama bertahun-tahun, yang sudah melewati suka dan duka bersama. Andaikan Fred memiliki niat untuk melakukan kudeta, dia sudah berkontribusi banyak dan layak untuk mendapatkan apa yang dia minta sebelum dieksekusi.“Yang Mulia tahu aku sudah nggak membutuhkan apa-apa lagi. Aku sudah lama bercerai dengan istriku dan anakku ikut dia ke luar negeri. Aku cuma sendiri mendedikasikan hidupku untukmu, Yang Mulia Ratu. Sekarang aku sudah nggak punya permintaan apa-apa lagi. Oh ya, kalau sampai ….”Fred berhenti sejenak, kemudian dia melanjutkan, “Kalau sampai eksperimen ini berhasil, aku bisa terus hidup lebih lama di dalam badan anak itu, aku berharap

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status