“Iya,” jawab Yuna. Kondisi dia sebenarnya sangat baik sekali.***Valerie tampak sedikit gugup dan tidak tenang karena Lawson belum memberi tahu apa lomba terakhir nanti. Katanya Lawson tidak mendapatkan bocoran sama sekali. Babak terakhir nanti penguji yang akan langsung memberikan pertanyaan.Dari tingkat persentasenya, sepertinya Will yang memiliki kemungkinan paling besar. Karena sang pembuat acara tidak membocorkan siapa orangnya, sehingga Lawson tidak mengetahui soal lombanya nanti.Tanpa ada soal, Valerie tidak bisa yakin kalau dirinya mampu memenangkan perlombaannya. Lebih tepatnya dia sama seperti anak hilang yang tidak tahu apa pun. Dengan mengikuti lomba seperti sekarang, dia akan mudah terlihat belangnya.Sebaiknya Dia mencari Lawson untuk membicarakannya. Walau tidak bisa memenangkan posisi pertama, setidaknya dia harus membuat Yuna tidak menang. Akan tetapi kamar lelaki itu kosong dan tidak ada orang. Dia mengetuk pintu berulang kali tetapi tidak ada yang membuka pintu.T
Beneran nggak!”Jawab Yuna dengan tidak berdaya.“Atau perlu aku turun dari tempat tidur dan berputar-putar di tempat?“Nakal!” kata Brandon sambil menahan Yuna.“Kamu yang nggak percaya dengan aku. Aku beneran baik-baik saja! Kamu tenang saja.”“Awalnya aku memang merasa tenang, tapi sekarang aku gimana bisa merasa tenang?! Kenapa kamu bisa berurusan dengan orang-orang seperti itu?” ujar dan tanya Brandon.Yuna berpikir sesaat kemudian berkata, “Aku juga nggak tahu mereka siapa, tapi setelah itu Lawson datang dan aku baru tahu semua ulah dia.”“Namanya cukup familiar,” ujar Brandon. Dia memang tidak sering melihat Sosok Lawson dan hanya mendengar Yuna menyebutnya beberapa kali saja. Ditambah dia tidak menganggap orang tersebut ada di dalam hidupnya. Sekarang setelah mendengar ucapan Yuna, dia baru merasa sedikit familiar.“Dia itu orang yang diminta Logan dan Valerie untuk membantu mereka, tapi dia nggak bekerja atas nama perusahaan VL. Aku juga nggak gitu mengerti apa hubungan mereka.
Kalau Yuna memberi tahu Brandon bahwa Lawson berencana menyuntikkan obat itu ke tubuhnya, sepertinya lelaki itu akan langsung membunuh Lawson sekarang juga. Setelah berpikir sesaat Yuna berkata,“Waktu aku sadar, aku ada dengar mereka ngomong. Oh iya, mereka juga masih ada barang bukti yang bisa dibawa sama polisi untuk dilakukan pemeriksaan.”Brandon mendengarkan perempuan itu cerita dalam diam. Genggaman tangan Brandon menunjukkan betapa khawatirnya dia meski Brandon tidak berbicara.Masih ada barang bukti? Bagaimana kalau perempuan itu tidak sengaja tersentuh atau mereka gunakan pada diri Yuna? Dia sungguh tidak berani membayangkannya.“Kita balik!” kata Brandon penuh penekanan.Dia ingin membawa Yuna kembali dan tidak mau membiarkan perempuan itu tetap tinggal di tempat bahaya ini. Memikirkan kemungkinan bahwa dia bisa datang terlambat membuat jantung Brandon berdenyut menyesal.Yuna yang awalnya duduk diam di sisinya langsung duduk tegak ketika mendengar ucapan Brandon dan berkata
Berita tentang Yuna yang diculik sebenarnya sudah berusaha keras ditutupi beritanya. Akan tetapi wartawan di negara ini tetap bisa mengetahuinya dan menimbulkan gelombang kecil. Setidaknya semua orang yang mengikuti perlombaan sudah mengetahui hal tersebut.Lisa tampak sangat khawatir. Kalau bukan karena terlalu larut ditambah ayahnya menghalanginya, maka Lisa pasti akan berusaha untuk menemui perempuan itu. Hanya Reni yang dibuat bingung dengan seluruh kejadian ini.Dia menjadi korban tapi dia hanya sibuk tidur dari awal hingga akhir. Dia mengetahuinya ketika dokter memeriksanya dan menjelaskan ceritanya secara singkat. Setelah melihat berita, dia menanyakannya lagi pada Yuna untuk memastikan.“Apa yang ada di berita itu beneran? Asli? Aku … bukan, maksudnya kita diculik?” tanya Reni. Dia menganga lebar ketika melihat Yuna menganggukkan kepalanya.“Kenapa aku nggak tahu sama sekali?”“Kamu terkena obat tidur dan dalam keadaan tidur dari awal hingga akhir. Nggak heran kalau kamu nggak
Yuna mengalihkan pandangannya ke luar jendela karena tidak bersedia melanjutkan perbincangan ini.Tiba saatnya perlombaan final. Yuna mengenakan setelan formal. Sebenarnya di tahap akhir ini dia tidak begitu gugup. Mungkin karena kasus penculikan sudah membuat mentalnya berubah dan mengalihkan semua fokusnya. Yuna jauh lebih memikirkan kondisi tubuhnya dibandingkan perlombaan.Apakah karena akhir-akhir ini pikirannya tidak berpusat di peracikan obat atau karena setelah meninggalkan Logan dan Valerie, semua bakat-bakatnya terkeluarkan dan membuat tubuhnya tidak bisa menyesuaikan.Kejadian penculikan ini membuatnya bisa merasakan kekuatan di tubuhnya terus bereaksi. Dari kecil Yuna dibesarkan di keluarga Tanoto dengan ilmu mengenai bela diri. Akan tetapi dalam keluarga Tanoto dia tidak termasuk yang paling berbakat.Untuk menghadapi preman kecil memang bukan masalah, tetapi untuk penjahat internasional sedikit berlebihan. Yuna juga merasa tidak bisa dilakukan dengan orang yang menguasai
“Kalian mau ngapain?!” tanya Valerie dengan terkejut. Dia terlihat gusar ketika melihat polisi di hadapannya.Masalah penculikan Yuna tentu saja sudah didengar olehnya. Akan tetapi kepolisian tidak membocorkan siapa pelakunya. Valerie mencoba mencari tahu seluruh berita dan media dan hanya menemukan tiga orang penjahat yang menculik Yuna. Namun alamatnya tidak tertulis dengan jelas.Valerie hanya merasa sayang karena sudah ditangkap kenapa nggak di bunuh? Setidaknya kalau tidak dibunuh minimal sampai perlombaan selesai baru dibebaskan.Akan tetapi nasib Yuna sangat baik. Dia tidak hanya berhasil diselamatkan, tetapi juga dalam keadaan tanpa luka. Sungguh menyebalkan sekali!Ditambah lagi Lawson tidak bisa dihubungi dan membuatnya semakin tidak tenang. Entah kenapa dia merasa Lawson tidak bisa diandalkan dalam perlombaan terakhir ini. Tidak ada gunanya lagi baginya.Dulu dia masih berpikir bisa memanfaatkan lelaki itu untuk masuk dalam ranah dunia peracik aroma dan menjadi peracik terke
Valerie ingin berkata sesuatu lagi, tetapi di hadapan polisi dia tidak bisa menolak sama sekali. Oleh karena itu dia langsung dibawa ketika sebelum lomba.***Perlombaan dimulai dan sampai saat ini soal perlombaannya masih belum diberikan. Bahkan di tempat perlombaan banyak perempuan yang membawa hadiah masuk. Setiap orang membawa nampan dan memasang senyum yang sangat lebar.Semua orang merasa aneh dengan barang-barang tersebut. Melihat para perempuan tersebut meletakkan nampan di hadapan diri mereka sendiri lalu penutup nampan di buka. Di atasnya terdapat dua botol parfum yang bentuknya sama persis. Di bagian botolnya tertempel kertas sebagai tanda.Pembawa acara membuka mulut dan berkata, “Mohon semuanya tenang, pertama-tama selamat buat semua peserta yang sampai di tahap akhir. Kalian semua hebat! Hanya saja di negara kita kalau mau menjadi peracik nomor satu, masih ada satu hal kecil lagi.”“Babak final kali ini diharapkan semua peserta bisa dengan serius dan mengerahkan semua kem
Waktu yang dihabiskan tidak banyak, hanya sekitar setengah jam saja. Sudah ada orang yang memberikan kertas analisanya sehingga membuat tempat perlombaan itu semakin lama semakin sepi. Sedangkan Yuna masih belum meletakkan pulpennya kembali.Komposisinya sebenarnya sangat mudah dibedakan, tidak butuh waktu lama untuk menulisnya. Akan tetapi kedua botol parfum itu memiliki wangi yang cukup mirip. Warna cairan juga mirip dan aromanya juga mirip. Kelebihan dan kekurangannya juga sudah ditulis dengan jelas.Melihat orang-orang lain menjawabnya dengan cepat meski ada beberapa yang masih ragu-ragu, semuanya menyelesaikan jawabannya dengan lancar. Hingga akhirnya hanya tersisa beberapa orang saja.“Masih ada sepuluh menit lagi, yang nggak kasih jawaban akan dinyatakan gagal,” ujar penguji tersebut sambil melihat waktu.Ucapan penguji tersebut membuat orang-orang yang ragu juga ikut menjatuhkan pulpennya. Yuna memanfaatkan kesempatan terakhir untuk menghirup aroma parfum. Sudut bibirnya terang