Saat itu Rainie sedang terpuruk. Dia masih baik-baik saja ketika ditahan di rumah Brandon karena dia masih bisa merencanakan bagaimana akan kabur. Namun di sini, dia merasa sangat tidak berdaya karena tidak tahu apakah dia akan dianggap penting lagi oleh organisasi, dan tidak tahu kapan Fred akan menggunakannya. Yang bisa Rainie lakukan hanyalah menunggu, dan menunggu, padahal dia ingin sekali melihat langsung eksperimen R10 yang Yuna kerjakan.Rainie sangat terpukau ketika dia pertama kali mengetahui tentang konsep R10 sewaktu masih bekerja di lab. Dia sangat tergoda dengan prospek yang R10 bawakan kepada nasib umat manusia. Kehidupan abadi? Itu adalah topik abadi yang tak pernah gagal menggoda siapa pun. Jika eksperimen R10 sukses, maka umat manusia akan mengalami kemajuan terbesar sepanjang sejarah! Sekalipun eksperimen itu bukan buatannya sendiri, Rainie tidak keberatan bisa menyaksikan langsung dengan mata kepalanya sendiri.Tentu, dia juga tahu risikonya tak kalah besar. Dia suda
“Tapi, siapa pun targetnya, aku butuh informasi detail tentang orang itu.”“Itu juga harus?” tanya Fred.“Sebaiknya begitu. Hipnotis bukan sesuatu yang simpel. Aku cuma bisa menghipnotis orang lain dengan efektif kalau aku tahu tentang kehidupannya, kebiasaan, atau kelemahannya.”“Jadi obat kamu ini apa gunanya? Pakai atau nggak pakai sama saja!”ujar Fred yang mulai kesal mendengar penjelasan Rainie yang panjang lebar. “Apa aku harus kasih informasi semua orang yang mau aku hipnotis? Memangnya selain kamu, nggak ada orang lain yang bisa?”“Pak Fred jangan marah dulu! Bukan itu maksudku. R20 memang bisa dibilang sudah berhasil, tapi masih baru di tahap awal saja. Aku butuh waktu untuk menyempurnakannya baru bisa dipakai lebih luas. Tapi sekarang ….”Rainie tidak melanjutkannya, tetapi sudah jelas ke arah mana dia ingin membawa percakapan itu. Saat ini R20 baru sekadar prototype dan perlu peninjauan lebih jauh. Masih ada banyak hal yang perlu diperbaiki secara manual.“Aku kira ini baran
“Shane, ini aku.”Seketika mendengar nama Shane disebut, mata Fred langsung terbelalak. Betapa ta menduganya dia kalau orang yang Rainie hubungi ternyata adalah mantan anak buahnya juga.“Halo?”Keringat dingin mulai menetes dari kepala Rainie. Bagaimanapun saat ini mereka tidak sedang saling berhadapan. Dia tidak bisa melihat Shane, dan tidak tahu bagaimana situasinya di sana sekarang, dan terlebih lagi dia juga tidak tahu seberapa kuat kontrolnya terhadap Shane masih bertahan.Dengan memberanikan diri tanpa mengetahui apa konsekuensi yang menimpanya, Rainie pun berkata,” Ini aku. Rainie!”“Oh, kamu sudah sampai? Anakku sudah ketemu?”“Sekarang masih belum, tapi itu kita bahas nanti saja!” ucap Rainie seraya melayangkan lirikan samar ke arah Fred, di mana Fred juga sedang menatapnya dengan sinis. “Sekarang kasih tahu aku dulu keadaan kamu di sana gimana?”“Nggak ada apa-apa. Masih tetap berantakan tanpa ada petunjuk yang membantu. Mereka juga masih belum mengambil tindakan apa-apa. Oh
Setelah panggilannya dengan Shane berakhir, Rainie menatap ke arah Fred dengan rasa bersalah. Bersalah bukan karena dia menyembunyikan sesuatu, tetapi karena dia tau betapa curigaannya organisasi ini. Dan perbincangannya dengan Shane tadi pasti akan berpengaruh banyak kepada kredibilitasnya.“Obat yang bisa bikin kamu menghilang?”Benar saja, hal itulah yang menarik perhatian Fred.“Nggak, nggak. Obat itu nggak ada sama sekali. Aku bisa kabur karena aku mengendalikan pikiran Shane. Aku mau dia tetap di sana untuk jadi mata-mata, tapi supaya aku nggak dicurigai oleh Brandon dan kawannya, aku mengarang cerita kalau aku bisa menghilang, tapi dia malah menganggapnya serius! Sebenarnya itu semacam itu ngga ada. Kalau ada, pasti sudah kukasih. Mana mungkin aku sembunyikan sendiri!”Rainie paham betul apa yang sedang Fred pikirkan dan berusaha mati-matian untuk menjelasan supaya Fred tidak makin curiga padanya. Awalnya saja Fred sudah tidak percaya, dan jika kecurigaannya bertambah, harapan R
“Kamu serius?”“Kalau gagal, aku siap menerima hukuman apa pun!”Rainie harus memberikan sebuah jaminan, atau Fred tidak akan memberikan kesempatan lagi untuknya nanti. Di saat itu barulah ekspresi wjaha Fred sedikit melunak. Dia mengangguk dan berkata, “Oke! Kalau begitu aku kasih kamu satu kesempatan lagi. Nanti aku akan utus anak buahku untuk bawakan semua informasinya. Aku nggak peduli cara apa yang mau kamu pakai, mau itu asli atau palsu, intinya aku cuma mau hasilnya!”Setiap tutur kata yang keluar diiringi dengan tatapan mata Fred yang tajam. Rainie menggertakkan giginya dan dengan berat hati mengangguk setuju.“Selain itu … obat yang bisa bikin orang menghilang itu apa nggak mungkin jadi kenyataan?”“Itu ….”“Kamu jangan tegang. Maksudku kalaupun sekarang nggak ada, apa ke depannya ada kemungkinan bisa dibuat?”Tatapan mata Fred kali ini menjadi penuh dengan harapan. Melihat Fred seperti itu membuat Rainie ingin sekali mengatakan bahwa tingkat kesulitannya sangat tinggi dan nya
Di sisi lain di kediaman Brandon, Brandon mencopot mikrofon di satu telinganya dan menatap Chermiko.“Gimana?” Chermiko bertanya.“Dia sudah bilang.”Tengah malam Liman jauh-jauh datang ke rumah hanya untuk memasang perangkap, untuk melihat apakah Shane aan bertanya atau tidak. Dan benar saja, di saat itu Shane bertanya. Dari dialog mereka itu Brandon sudah bisa menebak Shane pasti bersekutu dengan Rainie demi menolong anaknya. Brandon dapat memahami perasaan Shane, tetapi dia tidak mengerti mengapa Shane melakukan itu?Mengapa hingga detik ini Shane masih percaya dengan Rainie? Mengapa dia percaya Rainie akan membantunya mencari Nathan? Kalaupun Nathan sudah ditemukan, apakah Rainie bersedia menyelamatkan Nathan?! Brandon sungguh tak habis pikir bagaimana cara Shane berpikir.Pada saat itu Brandon sudah ingin melabraknya langsung, bertanya apa alasan Shane menolong Rainie. Namun dia tidak bisa.Toh, sekarang perangkapnya sudah terpasang. Mereka cuma perlu menunggu Shane menyampaikan p
“Bukan itu. Kurasa apa yang kamu bilang tadi cukup masuk akal, kita nggak bisa menutup kemungkinan kalau itu benar-benar terjadi! Chermiko, kamu menemukan titik terang!”“Eh??”“Tadi kamu bilang bisa saja Shane terkena guna-guna!”Chermiko hanya mengangguk dengan tampang kebingungan. Dia masih tidak begitu mengerti apa yang sebenarnya ingin Brandon katakan.“Itu dia! Bisa jadi Shane diguna-guna. Apa kamu lua, watu itu Rainie juga pernah memakai obat yang dia punya untuk mengontrol Edgar. Waktu itu upayanya gagal, tapi bukan berarti akan terus gagal selamanya, dan nggak berarti juga Rainie bakal berhenti mengembangkan obatnya. Dia pasti punya banyak trik lain yang serupa dengan itu!”Tiba-tiba Brandon jadi bersemangat membayangkan sederet kemungkinan yang ada seketa pikirannya tercerahkan oleh perkataan Chermiko yang terkesan random. Di satu sisi, Chermiko sendiri juga mulai menangkap maksud Brandon dan mengakui bahwa kemungkinan itu memang ada.“Benar juga. Itu bisa saja terjadi! Diban
“Ini aku.”Ketika mendengar suara Shane, mereka berdua terkejut. Apa yang mereka rasakan saat itu seperti penjahat yang tertangkap basah melakukan tindak kriminal.Dengan tatapan matanya, Brandon memberikan isyarat kepada Chermiko untuk jangan panik, lalu dia sendiri pergi membukakan pintu.“Ada apa?”Sesaat Brandon membuka pintu dan melihat Shane sudah berdiri di hadapannya, tatapan mata Shane terlihat sangat kelelahan. Dia kelihatan seperti sudah lama tidak beristirahat sampai matanya memerah.“Chermiko ada di dalam?”“Ada!” jawab Brandon.“Aku boleh masuk?”Ditanya lugas seperti itu, Brandon pun merasa tidak enak hati menolaknya. Selain itu Brandon juga merasa sikapnya agak aneh. Brandon pun mengangguk dan mempersilakan Shane untuk masuk ke dalam. Tanpa menutup pintunya, Brandon menarik bangku supaya Shane bisa duduk. Namun Shane tidak duduk di bangku itu. Dia malah berdiri di dekat meja dan menatap mereka berdua.“Kalian berdua lagi ngomongin aku, ‘kan?”“.…”Seketika itu juga Bran
Rainie terlihat bicara apa adanya, dan mengejutkannya Fred pun tidak marah. Dia hanya mengangguk sebagai tanggapan dan meminta Rainie untuk keluar bersamanya.“Soal obat menghilang itu nggak perlu terburu-buru. Aku tahu itu pasti butuh waktu yang lumayan lama, aku cuma mau kamu kerja yang serius saja,” katanya seraya menaruh satu tangannya di atas bahu Rainie. Lalu seraya menekan tangannya, dia berkata dengan suara lirih, “Sekarang aku punya satu tugas penting untuk kamu. Kalau kamu bisa menyelesaikan tugas ini, aku bisa kasih kamu kebebasan untuk melakukan eksperimen apa pun yang kamu mau di lab ini!”“Maksud Pak Fred … hipnotis?”“Betul. Yang ini lebih penting, aku mau selesai secepat mungkin! Kalau malam ini apa bisa selesai?”“.…”Rainie tidak bisa memberi kepastian. Untuk menghipnotis Shane saja, Rainie harus mengerahkan usaha yang tidak sedikit. Dan hipnotisnya terhadap Shane bisa berhasil karena Rainie tahu kepribadian Shane seperti apa. Namun untuk melakukan hipnotis kepada ora
Fred sungguh tidak percaya. Dia membuka matanya lebar-lebar, berpikir apa jangan-jangan otaknya yang justru bermasalah. Dia sudah menyusun rencananya dengan baik agar Ross pergi dari tempat ini. Setidaknya itu akan memberikan waktu baginya untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada di sini. Namun hasil akhirnya malah Fred sendiri yang disuruh pergi, dan justru apa yang Ross katakan dirasa lebih masuk akal. “Pangeran Ross, itu juga sudah saya pertimbangkan sebenarnya. Tapi ….”“Oh, ternyata kamu sendiri memang mau pergi, ya! Sudah kuduga kamu memang yang paling setia. Sepertinya rumor-rumor yang ada di luar sana nggak benar. Kebetulan, ini bisa jadi kesempatan yang bagus untuk membuktikan kesetiaan amu. Fred, kalau memang kamu sendiri mau pergi, ya pergilah! Di sini biar aku yang urus, kamu nggak perlu khawatir! Nanti aku juga kirim dua orang pengawal untuk kamu. Kujamin kamu pasti baik-baik saja. Aku mewakili mamaku dan segenap rakyat Yuraria mengucapkan terima kasih banyak untukmu!”“.…”
“Oh, sudah pasti nggak akan ada yang menyalahkan aku, karena aku tahu siapa orang yang lebih pas daripada aku!”“Siapa itu?” tanya Fred. Melihat senyuman yang mencurigakan dari Ross membuat Fred merasa tidak nyaman, dia lantas melanjutkan, “Tapi siapa pun itu, nggak ada yang lebih pas dari Pangeran! Karena Pangeran ….”Namun sayang sekali, sebelum Fred selesai berbicara, atau lebih tepatnya Ross emmang tidak memberikan kesempatan bagi Fred untuk berbicara, dia disela.“Fred!”“Eh …? Ada apa, Pangeran?”“Kamu orangnya!” kata Ross tersenyum seraya perlahan mendekatinya. “Kamu orang yang paling dipercaya sama mamaku, jadi cuma ucapanmu yang bisa membujuknya. Kamu juga yang paling mengerti dia, jadi kurasa nggak ada orang lain yang paling cocok selain kamu! Nggak ada yang berharap jadi seperti ini, dan aku yakin kamu pasti sangat mengkhawatirkan dia. Bukankah begitu, Fred?”Seketika itu Fred langsung tak bisa berkata-kata dan syok ketika ditanya balik oleh Ross. Sebenarnya Ross hanya mengg
“Kalau begitu coba kamu kasih tahu gimana caranya aku bisa cari mamaku?”“Seperti yang saya bilang tadi, lebih baik kita cari beberapa orang saja yang memang bisa dipercaya untuk melakukan pencarian secara diam-diam. Sebaiknya orang yang punya hubungan dekat yang bisa membujuk beliau. Kalau nggak, meskipun ketemu, belum tentu Yang Mulia mau pulang.”Ross mengangguk sembari mendengarkan Fred. “Oke, kita ikuti apa saranmu. Tapi kayaknya orang yang cocok dengan kriteria tadi cuma aku saja, ya?”“Pangeran? Benar juga! Memang cuma Pangeran Ross yang paling cocok untuk itu. Tapi Pangeran bilang di sini cuma beberapa hari saja. Sekarang waktunya sudah nggak banyak. Kalau kita umumkan Pangeran sudah pulang ke Yuraria, mereka pasti nggak akan tahu. Dengan begitu Pangeran bisa mencari Yang Mulia secara diam-diam dengan lebih leluasa. Dan andaikan Yang Mulia sudah ketemu, pastinya cuma Pangeran yang bisa membujuk. Kalau nggak bisa juga, mau nggak mau Pangeran membawa Yang Mulia pulang dengan paks
“Saya tahu Pangeran pasti marah besar sama saya, tapi sekarang yang paling penting adalah keselamatan Yang Mulia. Kita harus mencari tahu keberadaan beliau secepatnya. Apabila Yang Mulia sudah kembali dengan selamat, saya rela dihukum seperti apa pun. Saya mengakui ini kelalaian saya.”“Oke, coba kasih tahu aku gimana caranya kita cari mamaku?” tanya Ross dengan tenang dan tatapan dingin.“Menurut saya cara terbaik adalah dengan melakukan pencarian menyeluruh di sekitar kota ini.”“Jadi kamu mau aku meminta bantuan dari pemerintah setempat?”“Tentu saja nggak! Masalah ini nggak boleh sampai diketahui sama pihak pemerintah sini. Justru makin sedikit orang yang tahu, makin bagus.”“Fred, kamu anggap tempat ini apa? Apa kamu pikir ini negara kita sendiri? Kamu pikir negara ini akan membiarkan kamu melakukan apa pun yang kamu mau?” tanya Ross sembari memukul meja dengan keras.Fred terkejut, tetapi dia tetap memberanikan diri melanjutkan, “Pangeran Ross, saya tahu ini agak memaksa, tapi co
“Sebenarnya, saya ada kabar tentang sang Ratu.”Satu kalimat itu cukup untuk membuat Ross tersentak dan langsung duduk tegak. Lantas, dengan raut wajah serius dia menatap Fred dan bertanya padanya, “Kamu menerima kabar tentang mamaku?”“Ya. Yang Mulia sempat datang ke sini, dan sebelum beliau pergi, beliau pernah bilang tempat yang mau dia tuju. Tapi ….”“Kamu tahu di mana dia? Fred, kamu benar-benar berani, ya. Tadi kamu bilang nggak tahu, dan sekarang kamu bilang kamu tahu?”“Maafkan saya, Pangeran, tapi saya terpaksa. Yang Mulia sendiri yang meminta saya untuk jangan bilang ke orang lain.”“Jadi maksudmu, mamaku menyuruh kamu untuk jangan kasih tahu aku di mana dia berada?”Seketika mendengar itu, Ross terlihat lebih rileks dan bersandar ke belakang. Namun dia tetap memperhatikan gelagat Fred dengan saksama seakan sedang menimbang-nimbang apakah Fred lagi-lagi membohonginya atau tidak.“Ya,” jawab Fred. “Sebelum pergi, beliau bilang nggak mau ada siapa pun yang tahu. Dan sejak belia
Fred keluar dari kamar Yuna dengan suasana hati yang kacau. Sambil marah-marah, dia pun meluncur ke kamar sang Ratu. Namun saat sudah hampir sampai, dia berubah pikiran dan membalikkan badan. Dia sudah mengutus anak buahnya untuk mengawasi Ross, tetapi dia masih tidak tenang. Dia pikir akan lebih baik tahan dulu sampai Ross pergi, atau dia yang dalam masalah kalau sampai ketahuan telah mengurung sang Ratu di sini.Jujur saja, Fred akan menang jika dia menghadapi Ross secara langsung, tetapi itu hanya akan membuat lebih banyak masalah yang tidak perlu. Maka itu Fred langsung pergi menghampiri Ross. Fred mula-mula berkomunikasi dengan anak buah yang dia tugaskan untuk memantau Ross. Dari situ dia mengetahui dari tadi Ross terus berada di dalam sepanjang waktu.Fred mengetuk pintu, tetapi dia sedikit panik ketika tidak mendapat jawaban. Itu membuatnya teringat dengan apa yang terjadi pada Yuna barusan.“Yang Mulia Pangeran Ross, ini Fred. Ada yang mau saya bicarakan.”Namun masih juga tid
“Aku nggak peduli. Pokoknya apa pun caranya. Dia nggak boleh sampai mati. Terserah kamu mau pakai cara apa, aku mau dia bisa hidup lagi. Kalau gagal, kalian semua yang ikut mati!”Fred tidak sedang bercanda atau mengancam. Dia benar-benar akan membunuh mereka semua jika Yuna mati. Mereka sudah tidak ada gunanya lagi jika Yuna tiada. Sejak awal mereka memang ditugaskan untuk memastikan kesehatan sang Ratu dan Yuna, menjamin agar tubuh kedua orang ini terus berada di kondisi prima.Fred ingin yang terbaik. Karena hanya dengan kondisi terbaik yang bisa melahirkan hasil yang paling baik, dan juga menghasilkan referensi yang paling baik pula. Kesuksesan sudah di depan mata, tetapi sekarang dokter malah mengatakan Yuna akan mati sebentar lagi? Fred tentu saja tidak bisa menerimanya. Yuna yang kemarin masih baik-baik saja dan terus berada di bawah pengawasan yang sangat ketat kenapa bisa tiba-tiba sekarat?“Kemarin apa yang dia makan?” tanya Fred kepada orang yang berjaga.“Dia nggak ada maka
Namun, apa pun yang terjadi tidak ada balasan dari Yuna. Bahkan ketika Fred mendorongnya dengan tongkat pun dia tetap tidak bergerak. Fred sengaja menusuk permukaan kulit Yuna dengan ujung tongkatnya yang runcing. Itu akan memberikan rasa sakit tetapi tidak sampai melukainya. Fred sengaja melakukan itu untuk melihat apakah Yuna masih akan terus berpura-pura atau tidak. Namun Yuna masih tidak bergerak dan membuat Fred panik bukan main.“Yuna! Yuna?!”Merasa ini bukan lagi pura-pura tetapi benar-benar pingsan, Fred langsung memanggil dokter.“Cepat periksa, gimana kondisinya? Apa dia sudah mati?” kata Fred dengan panik seraya menunjuk Yuna yang tengah berbaring di kasurnya.Fred bukannya taut Yuna mati. Dia ingin Yuna mati, tapi tidak sekarang karena Yuna masih memiliki banyak kegunaan yang bisa dia manfaatkan. Dengan kata lain, meski tubuh Yuna tidak bisa dipakai lagi, setidaknya Fred bisa memastikan apakah R10 benar-benar berhasil atau tidak. Kalaupun gagal, minimal ada pengalaman yang