Share

Bab 2185

Penulis: Awan
Chermiko mulai menyadari Shane lagi-lagi terbawa oleh perasaan sedihnya. Dia pun segera melurusan, “Eh … maksudku. Aku cuma nggak menyangka ternyata kamu bisa ngurus anak juga. Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah panik. Tapi kalau dilihat-lihat lagi, dua anak ini mukanya lumayan mirip sama Brandon, ya. Menurut kamu gimana?”

Mendengar itu, Shane melirik kedua bayi yang sedang tertidur pulas dan melihat, benar seperti yang tadi Chermiko bilang, bagian kening mereka sedikit mirip dengan Brandon, sedangkan mulut mereka mirip dengan Yuna.

“Kelihatannya memang mirip, ya. Tapi kita jangan tertipu dulu. Aku merasa makin lama kita lihat jadi makin mirip. Kalau sekarang aku bilang mereka nggak mirip, apa kamu masih merasa mereka mirip?”

Benar juga, andaikan mereka bukan anaknya Brandon, dengan sugesti seperti itu Chermiko percaya saja kalau mereka tidak mirip.

“Waduh, aku rasanya kayak lagi berhalusinasi!” ucapnya.

“Makanya sekarang kita jangan berpikir mirip atau nggak mirip dulu. Lebih baik k
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2186

    Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2187

    “Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2188

    “Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2189

    Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2190

    “Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2191

    “Yang Mulia jangan berpikir begitu. Kita justru saling menguntungkan satu sama lain. Yang Mulia bisa kembali muda, sedangkan aku mendapat kekuasaan penuh. Bukankah begitu lebih bagus?”“Hmph!”Sang Ratu sudah malas membicarakan ini. Namun bagi Fred itu tidak masalah. Selama semua berjalan sesuai dengan rencananya, apa yang ingin dia capai sebentar lagi akan berhasil. Tidak ada lagi seorang pun yang bisa menghentikannya. Di saat itu pula dari luar Fred mendengar suara lirih yang memanggilnya.“Pak Fred!”“Ada apa?”Sebenarnya Fred sedikit kesal karena dia sudah berpesan untuk jangan mengganggu kecuali ada hal penting. Namun lagi-lagi yang datang adalah mereka. Fred masih lebih suka dengan si cacat yang menjadi bos Rainie dan Shane dulu. Meski cacat secara fisik, dia cukup pintar dan banyak membantu Fred. Sayang sekali dia sudah tidak ada …. Tanpa berpikir panjang, Fred melihat di tangan orang itu ada sebuah botol kecil seperti botol parfum yang dijual di luar sana. Perbedaannya, cairan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2192

    Sekarang di dalam ruang kantor itu hanya ada Fred dan wanita tersebut. Fred masih tak bergerak di kursinya seraya mengamati wanita itu. Pakaiannya lusuh dan terlihat sangat kasihan meski dia sudah berusaha untuk bersikap elegan.“Kamu ….”“Aku Rainie, bawahannya asisten yang paling kamu percaya itu. Aku pernah bekerja ….”“Aku nggak tertarik kamu siapa. Aku cuma mau tahu apa tujuan kamu datang ke sini? Dari mana kamu tahu aku kepalanya di sini?”“Soal itu, ya. Sebenarnya awalnya aku juga nggak tahu siapa yang bertanggung jawab atas organisasi ini, sampai … aku menemukan kartu nama yang ada bosku pegang.”“Kartu nama apa? Maksud kamu kepingan kecil itu? Itu paling cuma koin untuk main game atau sejenisnya,” kata Fred menyangkal. Dia tentu saja tidak mau secepat itu mengakuinya. Yang dia lakukan sekarang ini adalah menguji apakah Rainie benar-benar tahu sesuatu atau hanya sekadar asal bicara.Akan tetapi Rainie sudah menduga hal seperti ini pasti terjadi. Dia tidak tampak kebingungan dan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2193

    Fred tidak berkomentar ataupun membalasnya. Dia hanya menatap wajah dan mata Rainie dengan serius. Meski tidak berkata apa-apa, dalam hatinya dia tahu setiap tutur kata yang wanita yang ada di depan matanya ini ucapkan sangat akurat. Setelah situasi tenggelam dalam kesunyian singkat, Fred berdeham dan bertanya.“Nama kamu ….”“Rainie.”“Orang itu sudah mati dari beberapa hari yang lalu. Berarti kamu juga sudah lama memegang barang itu, tapi kenapa kamu baru datang sekarang?”“Awalnya aku juga nggak tahu apa ini. Aku terus mencari mencari kalian tapi nggak berhasil. Setelah itu aku ditangkap sama Brandon dan kawan-kawannya.”“Brandon?! Brandon dan temannya?”“Iya! Aku berhasil kabur dengan susah payah dan langsung teringat sama kamu. Aku tahu kamu cuma yang bisa kasih semua yang aku mau. Dan cuma aku yang bisa membantu kamu!” kata Rainie dengan rasa percaya diri yang membumbung tinggi.“Gimana kamu bisa kabur dari mereka?”Perhatian Fred tertuju kepada hal itu. Dia sudah merasakan langs

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2369

    Sampai di sini, tak perlu banyak bicara pun Ross sudah mengerti siapa Ricky.“Oke, oke. Tapi aku nggak menyangka saja.”“Kalau Yang Mulia masih tertidur? Tadi malam Yang Mulia tidur agak larut, jadi mungkin baru bangun agak siang. Mohon maaf Pangeran Ross silakan tunggu sebentar.”“Aku, aku tunggu!” kata Ross, dan ketika dia baru membalik badan dan hendak pergi, dia baru teringat. “Fred di mana?”“.…” Untuk sesaat Ricky hanya diam saja, tetapi dia menjawab juga, “Fred sudah dikurung.”“Di mana? Bawa aku ketemu dia,” kata Ross. Masih banyak pertanyaan yang ingin Ross tanyakan padanya. Namun, Ricky tidak bergerak dari tempatnya dan berkata, “Yang Mulia berpesan nggak boleh ada siapa pun yang mendekat atau bertemu dengannya. Saat ini Fred ditahan atas kesalahan yang sangat besar.”“Bahkan aku juga nggak boleh?!”“Mohon pengertiannya, Pangeran Ross,” Ricky menjawab dengan sangat santun, tetapi jelas dia menolak permintaan Ross. “Ini perintah dari Yang Mulia.”Iniadalah perintah langsung da

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2368

    Seperti yang Brandon katakan tadi, mereka tidak bisa menghentikan Ross. Ross bergerak cepat mengemudikan mobilnya langsung menuju ke kedutaan Yuraria. Alhasil mereka pun hanya bisa mengejarnya, berharap tidak terjadi apa-apa padanya. Ketia mobil baru melaju kira-kira 20 menit, tiba-tiba Shane berseru sambil menepuk pahanya sendiri, “Gawat!”“Gawat apanya?” ujar kedua orang lainnya secara bersamaan seraya menoleh.“Aku lupa, kalau dia ke sana, bukannya Rainie jadi tahu kalau selama ini hipnotisnya nggak bekerja?”“Kurasa … itu sudah nggak penting lagi,” tutur Chermiko. “Sudah jelas kok kalau dia memang nggak terhipnotis. Asal Rainie pintar sedikit, dia seharusnya juga tahu kalau hipnotisnya itu gagal total. Aku heran dari mana dia bisa begitu percaya diri bisa mengontrol kesadaran orang lain.”Saat Chermiko pertama kali mengetahui apa tujuan Rainie, dia pun sangat terkejut. Terkejut bukan karena apa yang dia lakukan, melainkan bagaimana dia bisa berpikir seperti itu. Kesadaran manusia a

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2367

    Semuanya terdiam. Begitulah faktanya, dan mereka semua sudah tahu, termasuk Ross sendiri. Hanya saja Ross tidak mau menghadapinya saja.“Itu nggak mungkin! Aku nggak percaya!” kata Ross sambil memukul meja. Dia berulang kali menekankan bahwa ibunya tidak bersalah hanya untuk membangun keyakinannya. Dia tidak ingin mengakui bahwa ibunya terlibat dalam semua kasus ini.Walau sebagai politikus sedikit banyak pasti akan berurusan dengan zona abu-abu seperti ini, Ross sangat paham akan seberapa parahnya kasus yang melibatkan lab dan obat serta virus itu. Sewaktu wabah besar melanda Asia Selatan, Yuraria juga ikut terkena dampaknya dan mengakibatkan banyak orang meninggal. Sekalipun bisa diobati, sampai sekarang penderita penyakit itu masih mengalami gejala sisa.Pada saat kejadian itu Ross juga berada di Yuraria. Dia melihat sendiri dengan matanya sendiri banyak orang yang terjangkit dan merasa sangat tak berdaya. Kemudian dia tahu kalau penyakit tersebut ternyata ada kaitannya dengan penel

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2366

    “….”Entah mengapa Chermiko merasa Ross masih tidak begitu memahami apa yang terjadi.“Bukan, kalau dari percakapan mereka tadi, seharusnya Fred gagal dan lagi dikurung,” jelas Chermiko. “Dan kayaknya ada perpecahan antara mereka.”“Fred gagal? Jadi mereka sudah memulai eksperimennya. Kalau begitu mamaku ….”“Ratu seharusnya masih aman!” kata Brandon. “Dari percakapan mereka tadi kita tahu, apa pun yang Fred lakukan, dia gagal. Dan yang seharusnya berkuasa sekarang … ya Ratu.”“Mamaku? Tapi bukannya mamaku lagi disembunyikan sama Fred?”“Ratu pasti lebih pintar dari Fred. Bisa saja dia bukannya disembunyikan sama Fred, tapi dia sendiri yang … begitulah.”Jujur saja, aplikasi virus itu terpasang di momen yang pas. Mungkin sekilas pembicaraan tadi tidak ada harganya, tetapi justru kebalikannya, itu memberi tahu mereka satu informasi yang sangat penting. Semua yang terjadi sekarang berada di bawah kendali Ratu, bukan Fred.“Dengan kata lain, ini semua adalah rencana mamaku. Dia sengaja bi

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2365

    Rainie langsung sakit kepala melihat pesan yang tak ada habisnya itu dan mengurungkan niatnya. Dia tidak men-scroll chat sampai atas dan hanya membaca beberapa pesan terbaru saja, yaitu kemarin, yang isinya kurang lebih mengatakan kalau Susan merindukannya dan mengapa Rainie tak pulang-pulang. Rumah dan keluarganya sudah tidak ada, tetapi asal Rainie bisa pulang, dia akan terus menunggu. Kira-kira seperti itulah isi pesannya.Melihat itu, Rainie hanya mengerutkan bibir dan menutup pesan. Sesungguhnya dia agak sebal dengan itu, tetapi … ada semacam perasaan yang Rainie sendiri tidak begitu bisa mengungkapkannya dengan jelas. Jujur, sebenarnya Rainie selalu berharap mendapatkan perhatian dari ibunya, berharap dia mengucapkan kata-kata yang ramah dan hangat. Akan tetapi Rainie tidak pernah mendapatkan itu di masa kecilnya.Mau seberapa bahagianya Rainie menceritakan apa saja yang dia alami, ibunya selalu memberikan perhatian penuh kepada Bella. Lama kelamaan, Rainie jadi terbiasa untuk te

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2364

    “Aku? Aku nggak punya atasan!” kata Rainie tertawa sembari menggeleng. “Aku berbeda dengan kalian, aku cuma bekerja sama. Dari awal semua orang yang di sini cuma partner kerja sama.”Di tangannya kini sudah ada teknologi yang mungkin bisa dibilang paling canggih di muka bumi, mana mau Rainie menjadi anak buah orang lain, bahkan sang Ratu sekalipun! Kalau penelitian obat ini sukses, maka tidak ada lagi yang perlu Rainie takutkan. Dengan siapa dia ingin bekerja sama, itu semua bisa terjadi sesuai kemauannya.“Banyak gaya kamu!” kata Ricky dengan nada yang sangat tidak bersahabat. Rainie sama seali tidak merasakan perubahan emosi Ricky, atau mungkin lebih tepat dia memang tidak peduli dari awal.“Mau banyak gaya atau nggak itu tergantung seberapa jauh kemampuanmu,” kata Rainie. Dia memiringkan kepalanya melihat perubahan warna dari cairan yang ada di dalam tabung. “Sudah, jangan ganggu aku lagi. Kalau kamu lagi senggang, mending kamu ngobrol saja sama Yuna. Toh kalian juga sudah kenal sat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2363

    Tidak ada orang di lab karena terjadi perubahan rencana. Para peneliti tidak mendapatkan izin dari atasan untuk bisa bebas keluar masuk lab, kecuali Rainie. Harus dikatakan, akting Rainie di depan Ratu tadi sangat berguna. Ratu jadi memberi kesempatan padanya dan memberikan beberapa hak khusus seperti bisa bebas keluar masuk lab sendiri dan melakukan eksperimen apa pun yang dia mau.Sampai di tahap tertentu, bisa dibilang tujuan yang Rainie miliki sama dengan Ratu, atau mungkin lebih tepatnya apa yang Rainie ingin lakukan sejalan dengan apa yang visi sang Ratu. Rainie juga tidak membutuhkan bantuan apa-apa. Dia bisa mencari sendiri apa yang dia butuhkan. Untungnya perlengkapan di sana cukup komplit meski ukuran labnya tidak terlalu besar. Entah sudah berapa lama Fred mempersiapkan lab ini, intinya apa pun bahan yang Rainie butuhkan sudah tersedia di sini.Rainie sangat fokus dengan pekerjaannya sampai dia lupa dengan sekitarnya. Dia tidak sadar kalau ada orang lain yang masuk. Kegembir

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2362

    Nasihat Juan benar-benar mengena di hati sang Ratu. Tidak ada yang tahu setiap malam Ratu mengalami kesulitan tidur. Bahkan tak jarang dia mengerjakan pekerjaannya malam-malam, bukan karena rajin, tetapi karena tidak bisa memejamkan matanya. Perasaan mengantuk tetapi tidak bisa tidur ini memberikan penderitaan yang luar biasa bagi Ratu.Tidak hanya insomnia saja, tetapi sering kali Ratu juga paranoid seseorang akan mengkhianatinya dan merebut kekuasaannya. Rasa tidak aman itu memperparah kondisinya yang sejak awal memang sudah kurang baik. Namun yang paling menyakitkan, dia tidak bisa bercerita kepada siapa pun tentang penderitaannya dan dipaksa untuk menanggung semua itu sendirian.Melihat sang Ratu berhenti sesaat, Ricky menggerakkan alis matanya, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa. Beberapa saat kemudian, sang Ratu mendongak ke aranya dan bertanya, “Ricky, apa kamu takut mati?”“.…”“Sudahlah, percuma aku tanya kamu. Kamu pasti bakal bilang nggak takut!” ujar Ratu menggerutu, berpi

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2361

    Mereka tetap tidak mengindahkan perintah ratu mereka, dan malah menaruh nampan tersebut di atas meja kecil yang ada di samping.“Yang Mulia harus makan, atau nanti badan Yang Mulia jadi lemah,” ujarnya dengan suara yang lemah lembut, sungguh berbeda dengan wujud fisiknya yang tinggi besar.Sang Ratu mengernyit. Matanya masih tertuju ke pemandangan di balik jendela kamarnya. “Aku bilang nggak mau makan ya nggak mau makan. Apa kamu sudah berani melawan perintahku?”Pengawalnya mendekati sang Ratu dan berdiri di depan jendela. Badanya yang besar itu menutupi hampir seluruh cahaya yang masuk dari luar. Kamar tersebut tidak diterangi oleh lampu dan hanya ada cahaya bulan yang merembes ke dalam. Dengan dia berdiri di depan jendela, hampir tak ada sumber cahaya lagi yang bisa masuk.Sang Ratu pun kesal dan mendongak, “Mau apa kamu?”“Yang Mulia tahu aku nggak mungkin melawan perintah, tapi aku akan terus di sini sampai Yang Mulia mau makan,” ujarnya dengan keras kepala. Dia pun terus berdiri

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status