Share

Bab 2110

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-16 18:00:00
Kedua perawat yang menggendong anak-anaknya hanya diam saja seolah itu tidak ada urusannya dengan mereka. Yuna dengan perasaan gugup langsung menggendong salah satu anaknya.

Yuna segera memeriksa dan menekan-nekan tangan anaknya untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja, serta membalikkan badannya untuk melihat apakah ada luka luar atau tidak. Setelah memastikan semuanya baik-baik saja, dia memeriksa anak satunya lagi dan juga tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Walau begitu mereka masih menangis. Yuna lantas coba memeriksa apakah ada sesuatu di mulut mereka, tapi semuanya juga tampak normal. Satu-satunya kemungkinan yang ada, bahwa mereka hanya kelaparan.

“Apa maksud kalian bawa anakku kemari?” tanya Yuna seraya menatap ke kedua perawat itu dan kemudian melirik ke kamera pengawas.

Yuna mengerti kalau kedua perawat itu hanya melaksanakan perintah mereka. Mereka tidak memiliki wewenang untuk bertindak sendiri, dan yang memiliki wewenang untuk membuat keputusan sudah pasti adal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2111

    “Bukannya aku yang pintar, tapi itu memang sudah kelihatan jelas. Yang Mulia kelihatannya begitu berkuasa dan seakan semua urusan negara berada di dalam genggaman tanganmu, tapi sebenarnya, masih banyak hal yang nggak sesuai dengan keinginanmu. Kadang kamu masih menuruti apa kata Fred, bukan?”“Aku menuruti dia? Kenapa harus seperti itu?” tanya sang Ratu.“Apa alasannya cuma kamu sendiri yang tahu. Terserah kamu mau mengakuinya atau nggak, itu urusanmu sendiri. Mau mengakui ya bagus, nggak juga nggak apa-apa. Kalau bukan begitu, kamu nggak akan ada di sini dan ngajak aku ngomong berdua saja.”Selain itu, sang Ratu juga dengan sengaja menyuruh para pelayannya untuk pergi agar tidak ada orang ketiga yang mendengar percakapan mereka. Ada begitu banyak pelayan yang merawat dan melayang sang Ratu, tetapi siapa yang bisa menjamin bahwa salah satu di antara sekian banyak pengawal itu ada yang sudah disogok atau menjadi mata-mata.Tampaknya tebakan Yuna tepat. Sang Ratu menyandarkan tangannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2112

    “Korban? Tunggu, tadi kamu bilang apa? Korbanapanya? Bukannya R10 masih belum secara resmi digunakan ke orang yang masih hidup?”“Yang Mulia … sudah sampai sejauh ini untuk apa kamu terus berpura-pura bodoh? Selain R10, kalian juga banyak melakukan eksperimen lain yang melibatkan banyak korban jiwa. Sudah banyak banget macam-macam virus yang diteliti dan disebar. Aku masih nggak habis pikir kenapa kalian harus sampai sejauh ini? Hal-hal yang membahayakan nyawa orang lain ini ….”Sebelum Yuna menyelesaikan kalimatnya, lagi-lagi sang Ratu menyelanya dengan wajah yang terlihat kebingungan. “Bukan … kenapa aku nggak mengerti apa yang kamu omongin?! Yang kamu maksud meneliti dan menyebar virus itu apa? Yang aku minta itu cuma eksperimen untuk memperpanjang hidup manusia dan menjelajahi apa saja kemungkinan yang bisa terjadi dari eksperimen itu. Nggak ada hubungannya dengan virus! Aku nggak tahu apa-apa soal virus yang tadi kamu bilang itu.”Sang Ratu tidak terlihat seperti sedang berpura-pu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2113

    “Diam kamu!” Tiba-tiba Fred berseru, “Dasar cewek licik!”“Fred?!” Sang Ratu pun terkejut.“Yang Mulia, apa-apaan ini? Apa Yang Mulia nggak percaya sama saya?” Fred dengan segera berlutut di hadapan ratunya dengan penuh hormat, tetapi raut kesal yang terlukis di wajahnya tetap tidak menghilang.“Nggak, aku bukannya ….”Di saat itu sang Ratu bagaikan anak kecil yang diam-diam melakukan kenakalan dan tertangkap basah oleh orang tuanya.“Yang Mulia, saya sealu setia padamu. Agar Yang Mulia bisa hidup kekal, saya sudah melakukan begitu banyak eksperimen dan mengorbankan darah keringat saya sendiri. Yang Mulia tentu tahu seberapa kerasnya saya berjuang, tapi Yang Mulia … meragukan kesetiaan saya?”Sang Ratu yang merasa bersalah mengusap wajah Fred dan berkata, “Tentu saja nggak. Aku tahu seberapa setia kamu padaku dan aku nggak pernah sedikit pun meragukannya. Tapi ada beberapa pertanyaan yang mau aku tanyakan secara pribadi ….”“Kalau begitu kenapa harus ditanya selagi aku nggak ada? Kenap

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2114

    “Baik, saya mengerti, Yang Mulia! Saya janji akan menyelesaikan secepatnya! Yang paling penting sekarang adalah menjaga kesehatan Yang Mulia. Bertahanlah, sebentar lagi Yang Mulia akan memiliki tubuh baru yang sehat dan muda. Dengan begitu Yang Mulia bisa melanjutkan tugas yang belum Yang Mulia selesaikan! Tapi sebelum itu, Yang Mulia harus bersabar. Percayalah pada saya!”“Aku percaya, tapi … sekarang aku agak capek,” sahut sang Ratu.“Ah, benar juga! Yang Mulia perlu istirahat!” kata Fred, kemudian dia memanggil bawahannya. “Kamu, antar Yang Mulia ke kamarnya untuk istirahat!”Dengan segera bawahannya datang dan membawa sang Ratu pergi. Lagi-lagi di dalam kamar sekarang hanya ada dua orang, Yuna dan Fred. Setelah mengantar kepergian ratunya, Fred berbalik dan menatap Yuan dengan penuh kebencian. Mendadak dia mengangkat tangannya dan hendak menampar Yuna. Tetapi dia lupa kalau Yuna ahli bela diri. Ketika Fred sedang mengayunkan tangannya, Yuna sudah bersiaga dan langsung menggenggam t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2115

    Suara “Krak!” tadi diikuti juga dengan jeritan kesakitan Fred. Para penjaga yang membawa senjata mulai mendekat dan mengelilingi Yuna, tetapi tetap saja tidak ada yang berani melakukan apa-apa.“Lepasan Paduka!” seru salah satu dari mereka.“Kalau kalian nggak mau lihat paduka kalian mati, cepat bawa anakku kemari!” seru Yuna.“Jangan ada yang bergerak!” ujar Fred. “Biar saja aku mati, biarkan kematianku ini jadi jasa bagi Yang Mulia! Asalkan dua anakmu itu atau keluargamu ikut mati, pengorbananku sepadan! Kalian semua dengar perintahku! Jangan ada yang membiarkan cewek ini lolos. Kalau perlu, bunuh saja anak-anaknya!”“Coba saja kalau berani!” Yuna menggertak balik. Dia memelintir tangan Fred semakin keras sampai seluruh lengannya memutar.“Aaargh! Aku nggak keberatan kalau harus mati, tapi tugas dari Yang Mulai harus selesai! Yuna, jangan harap kamu bisa pergi dari sini dengan membunuhku!”“.…”Situasi mereka berdua pada saat itu sama-sama terkunci. Yuna tahu Fred sedang bertarung, b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2116

    Yuna dalam hati sudah tahu apa yang Fred katakan itu benar. Kalaupun dia tidak melepaskan Fred, persaingan mereka sekarang tidak akan mengarah ke mana-mana juga. Yuna sudah mematahkan satu tangan Fred, tetapi Fred masih tidak mau mengalah. Jika begini terus, orang lain di kedutaan ini akan mengambil kesempatan dan pada akhirnya Yuna sendiri yang akan direpotkan.Namun demikian, yuna tidak langsung melepaskan Fred dengan mudah. “Aku sudah mematahkan tanganmu. Mana mungkin kamu membiarkanku begitu saja. Kamu pasti akan menyakiti anakku!”“Memang itu mauku,” kata Fred dengan penuh kebencian. “Tapi aku tetap akan mengambil keputusan yang sama-sama menguntungkan kita. Kalau aku menyakiti anakmu, kamu pasti akan merusak badanmu sendiri sebagai bentuk balas dendam kepadaku. Nggak ada untungnya bagiku. Kamu nggak usah takut, aku jamin nggak akan menyakiti anakmu. Perhitungan kita hari ini akan kita tuntaskan di lain waktu. Apa kamu puas?”Yuna sadar secara penuh Fred belum tentu akan menepati

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2117

    “Tapi kamu nggak perlu panik,” sambung Yuna. “Racunnya nggak akan langsung aktif. Kamu masih punya waktu satu minggu. Dalam satu minggu ini, kamu boleh coba minta orang lain keluarin racun itu dari badanmu. Dengan begitu, kamu nggak perlu takut sama aku lagi, bukan?”Fred masih belum sepenuhnya percaya dengan ucapan Yuna karena bagaimanapun juga dia tidak terpikir bagaimana caranya Yuna bisa memiliki racun itu selagi terus dalam pengawasan yang amat ketat. Selain itu, Yuna sudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain dan melalui proses lahiran yang masih berada dalam pantauan mereka. Mustahil Yuna bisa menyembunyikan sesuatu. Namun andaikan benda itu bukan racun, lantas apa?Yuna tampaknya bisa menebak apa yang ada di pikiran Fred. Dia pun tersenyum dan berkata, “Kamu harus tahu satu hal. Selama berhari-hari di sini aku ketemu dengan banyak dokter dan perawat. Aku sudah makan banyak obat dan disuntik berkali-kali. Kamu pikir aku nggak bisa ambil sisanya sedikit dan membuat racun d

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2118

    Setelah Fred berjalan cukup jauh dari kamar Yuna, dia tiba-tiba menghentikan langkahnya. Dia menggerakkan leher sambil merabanya, lalu berdeham beberapa kali dan melakukan gerakan menelan. Dia merasa ada sesuatu yang tidak nyaman di perutnya. Sekujur tubuhnya terasa sakit, kebas dan tidak bertenaga. Matanya juga buram membuatnya tidak bisa melihat apa yang ada di depan dengan jelas.Fred menggelengkan kepalanya dan memberi sugesti bahwa itu hanyalah halusinasi, bahwa Yuna hanya membohonginya kalau tadi itu bukan racun.Fred marah kepada dirinya sendiri yang terlalu ceroboh dan memukul dinding untuk melampiaskan amarahnya. Awal mengira semuanya sudah berada di dalam kendali dan Yuna tidak akan berani melakukan hal-hal aneh ataupun memiliki kesempatan untuk itu. Namun tampaknya Fred-lah yang justru terlalu meremehkan Yuna. Betapa tak disangka meski terkurung selama berhari-hari, Yuna masih punya tekad untuk menyerang balik dengan cara membuat racun secara diam-diam.Namun yang lebih mena

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2260

    “Betul. Kamu anaknya Ratu, jadi kamu orang yang paling tepat untuk pergi mencari dia! Memang seharusnya begitu, bukan?”“Benar juga. Aku anaknya, seharusnya aku yang pergi cari!”“Jadi sekarang kamu tidur saja dulu. Besok pagi baru berangkat, mengerti?”“Ya!”Setelah percakapan mereka berdua berakhir, Rainie mengetuk lagi botol dengan ringan yang menciptakan suara bising. Ross mengedipkan mata dan memejamkan matanya. Kali ini dia benar-benar tertidur lelap. Memastikan Ross memang sudah benar-benar tertidur, Rianie pun perlahan keluar dari ruangannya. Sesudah keluar, dia langsung dibawa ke kantornya Fred.Ruangan tempat Ross bekerja tadi tidak dilengkapi dengan kamera pengawas. Sebenarnya awalnya ada, tetapi setelah Ross datang, Ross meminta untuk mencopot semua, makanya Fred tidak bisa memantau apa saja yang terjadi di sana.“Gimana? Berhasil?” tanya Fred.“Selamat, Pak Fred. Semuanya berjalan sesuai harapan!”Fred jelas sangat senang mendengar itu. Kini dia tidak hanya berhasil mengen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2259

    ” Kamu ….”Ross yang baru saja terbangun dari tidur lelapnya masih sedikit kebingungan dengan apa yang terjadi. Rainie menatap matanya, sembari berbicara dengan sangat perlahan, dia juga menjentikkan jarinya lagi ke botol minuman dengan irama yang konstan. “Aku Rainie, aku adalah temanmu. Aku tuanmu!”“Temanku … tuanku …?”“Ya, aku ini temanmu, dan juga tuanmu! Apa kamu masih ingat siapa dirimu?”“Aku Ross, pangeran Yuraria.”“Benar, kamu adalah pangeran. Ada apa kamu datang ke negara ini?”“Aku datang ke sini … untuk mencari mamaku, ratu Yuraria!”Rainie terkejut ketika mendengar itu karena dia tidak tahu kalau Ratu juga datang. Selama ini Rainie hanya berkomunikasi dengan Fred saja. Bisa berkomunikasi secara langsung dengan pangeran saja sudah merupakan hal yang luar biasa, tapi Rainie tak menduga kalau ternyata ratu Yuraria juga ada di negara ini?“Untuk apa kamu cari sang Ratu? Apa terjadi sesuatu sama dia?”“Aku nggak tahu. Aku nggak menemukan mamaku dari beberapa hari yang lalu!

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2258

    “Aku tentu saja mau menerima, tapi syaratnya kamu harus punya jejak yang bagus, nggak punya riwayat kriminal atau riwayat perilaku buruk.”“Oh, aman! Pangean Ross, malam sudah larut. Bagaimana kalau saya tuangkan minumannya sedikit lagi sebelum Pangeran beristirahat?”“Nggak apa-apa. Sudah kubilang aku nggak mau minum terlalu banyak. Sekarang sudah larut, Fred seharusnya sudah berangkat, ‘kan?”“Iya, sekarang sudah malam, seharusnya Pak Fred sudah selesai bersiap-siap! Pangeran Ross juga sebaiknya istirahat dulu.”“Aku masih belum ngantuk, masih banyak pekerjaan. Kamu sudah boleh keluar!”Ross meraih tumpukan kertas lain di sampingnya untuk meneruskan pekerjaannya. Namun ketika baru saja mengambil tumpukan itu, kepalanya terasa pening dan rasa kantuk berat pun datang, membuatnya merasa tidak sanggup untuk melanjutkan pekerjaan. Dia menggelengkan kepala untuk membuang jauh-jauh rasa kantuk tersebut, tetapi sayangnya itu tidak banyak membantu.“Iya, Pangeran. Maaf mengganggu. Tapi sebena

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2257

    Hanya dengan sekali sesap, mata Ross langsung terlihat seperti bercahaya. Meski tidak memuji secara terang-terangan, bisa dilihat dia sangat menyukainya. Satu sesap demi satu sesap terus dia minum hingga gelasnya kosong.Melihat itu, Rainie jadi yakin risiko yang dia ambil kali ini adalah pilihan yang tepat. Minuman itu jelas bukan minuman ayahnya yang sudah disimpan selama bertahun-tahun. Kalaupun iya, mana mungkin Fahrel rela melepasnya. Minuman itu hanyalah minuman beralkohol biasa yang dibuat oleh peracik lokal. Tentu Fred juga banyak membantu dengan mengeluarkan biaya agar bisa mendapatkan minuman tersebut. Untungnya minuman itu berhasil menarik hati Ross, dan yang lebih penting lagi … juga bisa membuat R20 milik Rainie digunakan kepadanya.“Bagaimana, Pangeran? Apa Pangeran suka?”“Enak juga,” kata Ross seraya mengangguk. “Aku sudah coba banyak minuman yang mengandung alkohol di sini, tapi yang kali ini benar-benar beda. Apa minuman ini ada namanya?”“Tentu ada?”“Apa?”Seraya me

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2256

    “Oh ya? Kenapa kamu yakin begitu aku belum pernah coba?”Rainie pun berjalan mendekat dan menaruh minuman yang ada di nampannya ke atas meja. Minuman itu dikemas di dalam pot berbahan tanah liat yang memiliki desain kuno, tidak seperti minuman modern yang dikemas di dalam botol beling.“Karena ini alkohol khas negara saya. Pangeran pasti belum pernah lihat.”“Aku sudah sering bolak balik ke sini dan sudah coba banyak makanan khas kalian. Kamu yakin aku belum pernah coba?”“Saya yakin pasti belum, karena ini khas daerah kampung halaman saya.”“Oh, begitu ya?”“Minuman ini sudah ada bahkan waktu saya baru lahir. Papa saya menyimpannya di bawah tanah dari baru dikeluarkan sekarang. Aromanya saya jamin pasti harum. Apabila Pangeran nggak keberatan, boleh dicoba sedikit,” kata Rainie seraya menuangkannya.Benar seperti yang Rainie katakan. Begitu tutup dibuka, aroma sedapnya langsung memenuhi satu ruangan. Ross juga menghirupnya dan mengakui kalau itu adalah minuman yang bagus.“Pangeran b

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2255

    Rainie menari napas panjang dan mengetuk pintu. Tak lama, dia mendengar suara seseorang yang berkata dengan logan kental Yuraria, “Masuk.”Rainie sekali lagi memastikan kalau semuanya baik-baik saja, lantas dia pun masuk ke dalam sambil membawakan minuman yang tersaji di atas nampan.“Pangeran Ross,” sapa Rainie dengan santun seraya membungkuk. Pengalaman kuliah di luar negeri membuatnya cukup fasih dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Yuraria.Ross mengenakan pakaian rumah dan sedang sibuk membaca berkas di mejanya. Dan di sisi sebelahnya terdapat berbagai macam kudapan, serta gelas yang terisi setenga oleh wine. Sepertinya, apa yang Rainie bawakan untuknya sudah tidak diperlukan lagi.“Ada apa?” tanya Ross seraya memperhatikan sosok Rainie, tetapi dia hanya melihat sekilas saja seakan penampilan Rainie tidak mempan untuk menarik perhatiannya.“Pangeran Ross, saya pelayan yang bekerja di kedutaan ini. Pak Fred menugaskan saya untuk membawakan minuman.”“Oh, Fred?”“Iya, Pak F

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2254

    “Oke, kalau begitu aku kasih kamu waktu satu jam. Beresan semua pekerjaan kamu, habis itu mandi dan ganti baju, terus datang ke kantorku. Kamu kukasih tugas baru.”Rainie terkejut dan tidak begitu mengerti apa masudnya, tetapi dia tetap menjawab, “Oke.” ***Tak lama waktu berselang, Rainie sudah datang ke kantornya Fred dengan gaun panjang yang dibawakan oleh anak buahnya Fred. Bagian belakang yang memang didesain terbuka memperlihatkan tubuh Rainie yang menggoda. Namun di sisi lain pakaian seperti itu membuat Rainie merasa tidak nyaman. Dia biasanya tidak suka memakai pakaian yang terbuka, tetapi kali ini terpaksa karena ini adalah perintah langsung dari Fred.Rainie merasa seperti menjadi pekerja sosial yang diminta untuk menjamu klien. Pengalaman ini benar-benar membuat Rainie merasa tidak nyaman. Yang bisa dia tawarkan kepada orang lain adalah kecerdasan dan bakatnya. Tak pernah sekali pun dia berpikir untuk menawarkan tubuhnya kepada orang lain.“Bagus juga! Oke, coba kamu jelask

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2253

    “Pak Fred, bukannya mau banyak tanya, tapi aku harus tahu jelas untuk bisa tahu di mana letak masalahnya. Badan cewek dan cowok itu berbeda. Usia juga punya pengaruh yang besar. Kalau sudah tua, wajar kalau detak jantungnya melambat. Walaupun dari luar kelihatannya sehat, tapi di dalam badannya sudah ada bibit penyakit. Nggak menutup kemungkinan terkena serangan jantung. Tapi kalau nggak ada penyakit kronis dan tiba-tiba sakit, mungkin ….”“Nggak mungkin serangan jantung! Dia masih muda,” ujar Fred menyela sebelum Rainie selesai menjelaskan.“Masih muda juga bisa saja tiba-tiba kena serangan jantung. Cewek dan cowok juga beda, terus ada juga faktor kesehatan fisik dan lain-lain ….”“Nggak ada hubungannya sama itu semua. Dia bukan cowok, umurnya juga nggak tua, nggak ada penyakit kronis atau patogen lainnya. Selama ini dia juga sehat-sehat saja,” kata Fred. Hampir saja dia bilang kalau orang itu adalah Yuna. “Apa ada kemungkinan dia ini cuma pura-pura mati untuk mengelabui aku? Apa ada

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2252

    Rainie terlihat bicara apa adanya, dan mengejutkannya Fred pun tidak marah. Dia hanya mengangguk sebagai tanggapan dan meminta Rainie untuk keluar bersamanya.“Soal obat menghilang itu nggak perlu terburu-buru. Aku tahu itu pasti butuh waktu yang lumayan lama, aku cuma mau kamu kerja yang serius saja,” katanya seraya menaruh satu tangannya di atas bahu Rainie. Lalu seraya menekan tangannya, dia berkata dengan suara lirih, “Sekarang aku punya satu tugas penting untuk kamu. Kalau kamu bisa menyelesaikan tugas ini, aku bisa kasih kamu kebebasan untuk melakukan eksperimen apa pun yang kamu mau di lab ini!”“Maksud Pak Fred … hipnotis?”“Betul. Yang ini lebih penting, aku mau selesai secepat mungkin! Kalau malam ini apa bisa selesai?”“.…”Rainie tidak bisa memberi kepastian. Untuk menghipnotis Shane saja, Rainie harus mengerahkan usaha yang tidak sedikit. Dan hipnotisnya terhadap Shane bisa berhasil karena Rainie tahu kepribadian Shane seperti apa. Namun untuk melakukan hipnotis kepada ora

DMCA.com Protection Status