Di bagian yang paling dalam masih ada sebuah pintu. Brandon berhenti tepat di depan pintu tersebut dan mengamatinya. Pintu itu tentu saja dilengkapi dengan teknologi canggih yang hanya bisa dimasuki dengan sidik jari atau pupil. Brandon tidak selugu itu menganggap dia bisa masuk dengan mudah. Dia pun berpikir apakah ada cara lain agar dia bisa masuk ke dalam.Brandon mengeluarkan sebuah perangkat kecil yang dia simpan di pinggangnya dan memasangkan perangkat itu ke jarinya dan mencoba … mendekatkan jarinya ke sensor.Perangkat itu menyimpan sidik jari Yuna yang sebelumnya sudah Brandon siapkan untuk berjaga-jaga jika suatu hari diperlukan. Dalam perjalanannya kali ini, Brandon sudah menduga pasti akan terpakai, makanya dia membawanya. Tak disangka ternyata dugaannya tepat. Yuna sudah cukup lama bekerja di sini dan dianggap sebagai pekerja yang sangat penting. Makanya Brandon yakin dia bisa masuk ke dalam dengan menggunakan sidik jari Yuna.“Kamu siapa?!” tanya seseorang dari belakang s
Frans menarik Brandon menuju ke sebuah pojokan dan masuk ke ruangan terdekat yang ada di sana. Pintu dengan sendirinya tertutup, dan tak lama kemudian mereka mendengar langkah kaki di luar, dan suara orang yang berkata, “Benar ada penyusup? Tempat ini nggak mungkin dimasuki segampang itu!”“Udara di tempat ini sudah tercampur dengan aroma yang aneh, pasti ada penyusup. Cari dia!”Kemudian terdengar suara banyak orang yang berlari. Tampaknya mereka sudah mulai melakukan pencarian.“Bukannya sudah kubilang jangan ….”Brandon menarik kembali kata-katanya sebelum dia mengucapkannya keluar. Andaikan Frans tidak datang, dia akan mengalami kesulitan menghadapi mereka sendirian.“Aku nggak bisa tenang cuma diam saja di rumah. Situasi di sini sudah terlalu rumit, lagi pula ada ruang rahasia yang mungkin nggak bisa kamu temukan kalau aku nggak datang,” kata Frans. “Untung saja tadi kamu nggak masuk ke ruangan yang ada di paling dalam itu.”“Iya, aku tahu. Tadi aku lihat harus ada sidik jari atau
Rainie menculik Edgar untuk digunakan sebagai alat transaksi dengan organisasi, tetapi Edgar harus dalam keadaan hidup. Kalau Edgar sudah mati, maka dia tidak ada gunanya lagi. Rainie tidak mungkin melakukan hal sebodoh itu.“Jadi kira-kira masih ada tempat mana lagi yang mungkin untuk menyembunyikan Edgar?” tanya Brandon.“Setelah kupikir-pikir, satu-satunya tempat yang mungkin itu cuma di kantor mantan bos mereka! Sekarang dia sudah mati dan kantornya kosong. Biasanya juga nggak ada orang yang diizinkan keluar masuk ke sana. Sekarang itu jadi tempat yang paling cocok untuk menyembunyikan orang! Maaf, aku juga baru kepikiran, seharusnya dari awal aku kasih tahu.”“Nggak apa-apa, masih sempat! Ayo kita ke sana sekarang!”Dari luar mereka masih mendengar suara langkah kaki berlarian. Frans menempelkan telinga ke pintu dan berkata, “Kita nggak bisa keluar dari sini, pasti bakal ketahuan. Kita harus lewat jalan lain!”Setelah dia menunggu selama beberapa saat sampai tidak lagi terdengar s
“Untung saja ada kamu di sini,” kata Brandon. Berkat Frans yang mengetahui jalan rahasia untuk melarikan diri, mereka berhasil menghindari kejaran para pekerja di sini.“Awalnya aku cuma berniat melakukan sesuatu sebelum aku mati, aku juga nggak tahu ternyata bisa membantu di saat-saat sekarang!” Mengingat hal itu membuat Frans merasa sedikit bersalah karena dia hampir saja membuat keributan yang justru bisa membuat Yuna lebih kerepotan.“Nggak apa-apa, ini bukan salahmu!”Brandon kurang lebih sudah mendengar apa saja yang terjadi di sini dari Yuna. Pesan terakhir yang Yuna sampaikan pada Brandon adalah supaya Frans pulang dan istirahat, sembari menunggu Yuna kembali membawakan obat. Akan tetapi Brandon bahkan tidak bisa melakukan itu. Yang ada Frans malah ikut menyelinap ke sini bersamanya.“Pak Brandon, kita lewat sini!”Waktu tidak akan menunggu. Frans langsung memimpin jalan tanpa berlama-lama. Dia sudah cukup familier dengan tempat ini dan bisa tiba di kantor dengan cepat. Ruang k
Spontan Brandon menoleh ke arah brankas ketika dia mendengar Frans mengatakan itu. Dia melihat kotak brankas itu sudah tergeletak di samping dengan keadaan terbuka lebar. Di dalamnya kosong tidak ada barang apa-apa lagi.“Kamu tahu sebelumnya di dalam brankas ini ada apa?”Frans menggelengkan kepala, “Kayaknya semacam obat. Mungkin Rainie atau peneliti lain yang membuatnya. Kemungkinan itu virus, tapi aku nggak yakin.”Frans meski sudah cukup lama bersembunyi di sini, dia tidak bisa menampakkan diri begitu saja dan harus tetap tidak terlihat orang para pekerja, sehingga wajar saja jika informasi yang dia dapatkan juga sangat terbatas. Brandon berjongkok di depan kotak brankas itu dan memeriksanya dengan cermat.“Ada apa?” tanya Frans. Namun Brandon tidak menjawab, dia hanya terus melihat isi kotak itu dan meraba ke dalam. Dia mengetuk-ngetuk dinding kotak dengan jarinya, yang ternyata mengeluarkan suara yang sedikit berbeda.“Kotak itu masih ada lapisan lagi di dalamnya?!” seru Frans k
“Kamu …. Ya sudah, gimanapun juga nggak ada salahnya memenuhi keinginan orang yang sebentar lagi akan mati. Anggap ini sebuah kehormatan untukmu bisa ketemu dia.”Akhirnya Yuna mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan siapa pun itu yang ada di balik semua bencana ini, tetapi kemudian Fred mengubah kata-katanya, “Tapi nggak sekarang. Pulihkan dulu badanmu itu, kalau sudah sehat, nanti aku bawa kamu ketemu dia.”“Sudah mau mati pun masih dikasih waktu untuk memperbaiki badan, kalian ini ternyata baik hati juga, ya!”Fred sepertinya tidak menyadari kalau itu adalah bentuk sindiran kepadanya, dia membalas, “Kami berharap badanmu itu bisa tetap sehat dan panjang umur. Oh ya, suami kamu … kelihatannya sibuk juga ya beberapa hari ini. Dia pasti … lagi mau menolong kamu! Tapi kurasa paling usahanya itu sia-sia! Aku tahu suami kamu punya bisnis besar di sini, bahkan di luar negeri juga punya banyak cabang. Dia dianggap sebagai orang yang hebat banget di sini, tapi sayang, karena pada akhirny
Sebenarnya, kematian dia sepenuhnya adalah kebetulan yang tidak disangka-sangka oleh siapa pun. Pertama-tama, kemunculan Frans adalah kejadian yang tak terduga. Yuna dan Shane tidak pernah berani macam-macam, tetapi Frans yang tidak tahu apa-apa tentang si bos itu tidak peduli.Frans berpikir toh sebentar lagi dia juga akan mati, jadi dia ingin berkontribusi sebelum ajal menjemput, yaitu balas dendam. Tidak hanya balas dendam, tetapi juga menghancurkan tempat jahanam itu, makanya dia langsung mengincar si bos.Penjagaan di sekitar si “Bos” tidak terlalu ketat sebenarnya. Alasan mengapa tidak ada yang pernah melabraknya adalah bukan karena tidak bisa, tetapi karena tidak berani. Oleh karena itu ketika bertemu dengan Frans yang kebal terhadap intimidasinya, tembok pelindung lapisan paling luar sudah pecah secara otomatis. Yuna dan Shane jadi tak sengaja ikut terlibat, kemudian si bos itu pasti tidak menyangka kalau dia juga dibuang oleh organisasi.Tentu saja, sangat mungkin organisasi m
Selagi Brandon mempertimbangkan apakah dia harus menemui Rainie lagi untuk menanyakan keberadaan Edgar, ada seseorang yang datang menemuinya. Orang itu adalah pengawal yang biasa selalu menemani Edgar ke mana pun dia pergi. Lebih tepatnya, dia ini adalah pengawal bayangan, yang biasanya akan bersembunyi dalam kegelapan dan tidak mudah untuk ditemukan oleh orang lain. Brandon baru bertemu dengannya satu atau dua kali sejak hubungannya dengan Edgar menjadi dekat. Orang ini bernama Satria, pengawal kepercayaan Edgar.Ketika melihat Satria, Brandon tahu pencarian Edgar sudah menunjukkan titik terang.“Boleh minta waktunya sebentar?” tanya Satria.Satria ini terlihat sangat biasa secara fisik. Dia tidak terlihat mencolok sama sekali di tengah kerumunan, tetapi Brandon tahu kekuatan yang dia miliki tidak bisa dianggap remeh. Tidak hanya dalam hal bertarung, tetapi dalam menggunakan senjata api juga dia sangat terampil. Brandon membiarkan dirinya tertangkap oleh Rainie itu adalah idenya sendi