Share

Bab 2050

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-18 18:00:01
Yuna panik ketika melihat cairan hangat itu keluar dari dalam tubuhnya! Matilah! Seharusnya cairan itu adalah air ketuban. Kalau sampai air ketuban sudah keluar, tidak ada lagi yang bisa dia lakukan.

“Tolong ….”

Merasa tidak punya jalan lain, Yuna merintih dengan suaranya yang amat lirih, tetapi tidak ada orang yang menjawab. Terpaksa Yuna keluar, tetapi takutnya mereka akan mengira ini lagi-lagi hanya trik saja. Namun tidak ada gunanya berpikir begitu. Sekarang dia harus mengerahkan segenap kekuatan untuk pergi ke pintu masuk dan meminta pertolongan. Tetapi tepat di saat itu juga tiba-tiba saja pintu kamar terbuka. Beberapa orang yang terlihat seperti dokter masuk dan memindahkan Yuna ke tandu, dan ada juga salah satu dari mereka yang menginstruksikan Yuna untuk menarik napas dalam-dalam dengan bahasa Indonesia.

Perlengkapan yang mereka bawa cukup lengkap, dan sebelumnya yang datang adalah orang asing, tetapi kali ini yang datang bukan mereka. Berarti sejak awal mereka memang sudah m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2051

    Pada kenyataannya, tidak semua hal berjalan sesuai kehendak. Awalnya Yuna sudah memikirkan rencananya dengan sempurna. Selama proses melahirkan, mungkin dia bisa memikirkan cara atau melihat sesuatu yang berguna baginya, tetapi … dia malah keburu pingsan sebelum melahirkan.Rasa sakit yang tak tertahankan membuatnya kehilangan kesadaran. Rasa sakit yang kali ini jauh lebih hebat dari yang sebelumnya, dan ketika Yuna akhirnya tersadar, perutnya sudah rata. Dia sudah terbaring di tempat yang seperti rumah sakit. Sekelilingnya hanya ada tembok putih tanpa ada satu barang lain satu pun. Dia juga sedang diinfus. Kain hitam yang menutupi matanya entah kapan sudah dilepas.Tidak ada apa-apa di sini, lagi-lagi Yuna ditaruh di tempat yang entah di mana keberadaannya. Namun di luar semua itu, yang paling penting … di mana anaknya? Yuna tidak bisa menemukan kedua anaknya, dan perutnya juga jelas sudah dibelah. Terdapat bekas luka jahitan di perut, dan itu membuat dia tidak bisa bergerak dengan le

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2052

    “Aku mau anakku! Ini terakhir kalinya aku minta!” Yuna lalu melihat sekelilingnya dan berkata dengan wajah muram. “Aku tahu kalian bisa mendengarku!”“Bu Yuna melahirkan anak kembar, satu cewek satu cowok. Mereka sekarang aman, jadi Bu Yuna nggak perlu takut!” kata dokter itu. “Tapi karena lahirnya agak prematur, mereka masih harus dirawat di ruang perawatan khusus. Kalau kondisi mereka sudah lebih stabil, nanti Bu Yuna bisa jenguk mereka.”Yuna tidak sepenuhnya percaya ketika mendengar itu, dia masih sedikit ragu dengan mereka dan bertanya, “Serius?”“Iya,” jawab dokter satunya lagi. “Yang paling penting sekarang adalah menjaga kesehatanmu. Cuma dengan begitu kamu bisa menemui anakmu.”“Aku nggak percaya. Aku mau melihat anakku sendiri langsung! Kalau aku nggak melihat anakku, aku mati saja sekarang!”Kedua dokter itu pun saling bertukar pandang. “Ini … Bu Yuna, kami butuh izin dulu dari atasan.”“Silakan, aku tunggu kalian!”Yuna tidak bergerak sedikit pun atau mengalah terhadap tunt

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2053

    “Bu Yuna ….”Ketika kedua dokter itu baru saja akan mengatakan sesuatu, pintu kamar terbuka lebar, dan seorang pria yang berjalan dengan tongkatnya masuk.“Kamu mau ketemu aku?”Melihat itu, kedua dokter itu langsung membuka jalan untuknya. Yuna kembali berbaring di atas kasurnya dengan ekspresi wajah yang datar. Dia mengatur posisi badannya dan berkata, “Bukan kamu yang kumaksud.”“Oh ya? Tapi tadi kamu bilang …. Mungkin aku yang salah dengar.”“Nggak, kamu nggak salah dengar, aku juga nggak salah ngomong. Aku bilang mau ketemu dengan pimpinan kalian, dan orang itu jelas bukan kamu!” kata Yuna seraya menatap lurus ke plafon. Mungkin menatap plafon ini bisa dibilang adalah keahlian barunya yang baru dia dapatkan selama beberapa hari ke belakang. Yuna sanggup menatap plafon tanpa berkedip untuk waktu yang sangat lama.Pria itu mengangkat bahunya. Dia memberikan isyarat melalui matanya kepada salah satu dokter, dan dokter itu segera membersihkan noda darah yang terciprat, menusukkan kemb

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2054

    Fred langsung terdiam dan tampak sedang berpikir keras. Benar seperti yang tadi Yuna katakan, dari sekian banyak peneliti di sini tidak ada satu pun yang sanggup merampungkan R10 untuk waktu yang begitu lama, maka dari itu mereka membutuhkan Yuna, karena berdasarkan semua informasi yang mereka kumpulkan, hanya Yuna seorang yang bisa. Benar saja, ketika hasil penelitian R10 keluar, Yuna telah berhasil. Akan tetapi … bahkan Yuna juga tidak bisa memastikan apa saja efek samping yang akan muncul ketika R10 itu digunakan ke manusia.“Aku nggak mau buang-buang tenaga terlalu banyak ngomong yang nggak perlu. Kita berdua sama-sama sudah tahu kalau kamu bukan yang mengambil keputusan akhir. Kalau begitu, langsung saja kasih tahu ke atasan kamu, aku nggak keberatan menunggu, tapi kesabaranku ada batasnya. Aku bisa dengan mudah merusak badanku sendiri kalau aku mau!”“.…”Fred menatap tajam Yuna dengan wajah muramnya, tetapi harus diakui, saat ini dia tidak bisa melakukan apa-apa terhadap Yuna. D

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2055

    Yuna menatap dokter itu dengan ekspresi terkejut, tetapi dokter itu bersikap seolah tidak mengatakan apa-apa dan merapikan perlengkapannya dengan raut wajah datar, dan kemudian pergi dari kamar itu.Saat diingat-ingat kembali, tadi itu terasa seperti halusinasi, tetapi kata-katanya masih terasa sangat jelas di telinganya. Namun satu hal yang lebih penting lagi, dokter yang tadi mengatakan itu bukanlah dokter yang sebelumnya menyampaikan pesan dari Brandon. Maka itu berarti … dokter yang tadi juga adalah kawan? Atau mungkin … itu hanya sekadar perangkap saja?! ***Brandon telah berhasil menangkap Rainie, tetapi dia masih tidak tahu bagaimana sebaiknya dia memperlakukannya. Rainie adalah orang gila yang sangat berbahaya, jadi sudah pasti tidak mungkin dia dibiarkan bebas begitu saja, tetapi juga tidak mungkin Brandon membawanya ke pihak kepolisian sekarang. Makanya untuk sementara Brandon terpaksa hanya bisa menyekapnya.Brandon sudah berusaha mengorek informasi dari Rainie dua kali, te

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2056

    Brandon tahu dia tidak akan bisa membujuk Frans hanya dengan menggunakan cara biasa, karena itu dia mau tidak mau menggunakan Stella sebagai alasan supaya Frans mau mendengarkannya. Benar saja, ketika mendengar nama Stella terucap, dia langsung ragu, tetapi dia kemudian berkata, “Nggak, justru di saat seperti ini aku punya tugas yang lebih penting. Aku sudah familier dengan tempat itu, jadi harus aku yang pergi! Kalau nggak, sia-sia aku menyusup ke sana! Lagi pula sekarang sudah nggak banyak orang dari organisasi yang tersisa di sana. Kalaupun ada paling cuma anak buah rendahan. Jadi tenang saja, aku cuma cari orang, bukan cari ribut,” tutur Frans seraya tersenyum, dia ingin terlihat santai sebisa mungkin agar Brandon percaya padanya.Namun Brandon jelas tidak mungkin percaya begitu saja, dia berkata, “Cukup, nggak usah berakting di depanku! Kita berdua tahu tempat seperti apa itu. Kamu sudah terkena virus, kalau sampai kena virus lain lagi, yang hilang bisa-bisa nyawamu nanti! Apa kam

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2057

    “Apa kamu bilang?!” seru Frans dan Stella serempak menatap Brandon.“Ya, aku serius.”“Pak Brandon, virus yang ada di badanku ini virus yang dibuat di sana, dan waktu itu virus ini sempat mengendalikan kesadaranku. Memang kemudian aku bisa sadar, tapi aku tahu nyawaku nggak akan lama lagi! Lagi pula waktu itu Bu Yuna sudah periksa nadiku. Dia juga ….”Frans mengira Brandon hanya ingin menghibur dirinya, maka dia berkata seperti itu. Dia tidak ingin Brandon harus berbohong dan memberikan harapan palsu kepada Stella.“Justru Yuna yang bilang bisa diobati!” sela Brandon.“Bu Yuna yang bilang?”“Kak Yuna?!”Brandon mengangguk, dan dia menjawab, “Iya, waktu itu dia bilang virus di badanku itu ganas dan bisa memakan organ dalam, tapi bukan berarti nggak ada obatnya. Nanti kalau dia sudah pulang, dia bisa obati kamu. Tapi … kamu harus bersabar sampai dia pulang. Makanya kubilang lebih baik kamu jangan bergerak sembarangan dulu. Kali ini nggak harus kamu yang pergi. Mending kamu di sini saja i

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2058

    “Tunggu, kalian berdua mau ngapain?” Stella yang dari tadi hanya mendengarkan akhirnya buka suara juga. Dengan nada bicara yang pelan dia bertanya, “Tadi kalian bilang tempat penelitian vaksin?”“Iya, tempat penelitian vaksin yang itu. Tapi ini nggak ada hubungannya dengan kamu. Kamu istirahat saja, biar kamu yang urus semuanya.”“Jangan kira aku bakal cuma diam saja nunggu di rumah sedangkan kalian sibuk. Frans, aku nggak ngerti apa yang kalian lakukan, tapi bukan berarti aku nggak bisa ngapa-ngapain.” Stella lalu berjalan ke arah Brandon dan memberikan barang yang dia bawa. “Pak Brandon, ini aku punya beberapa barang yang Kak Yuna titipkan. Ini hasil eksperimen dia di lab yang sudah selesai. Aku juga bawa buku catatannya, siapa tahu bisa berguna.”“Eksperimen yang Yuna kerjakan?” tanya Brandon terkejut. “Tapi, yang selama ini dia kerjain cuma parfum, ‘kan? Ini … ah, oke, terima kasih.”Singkatnya, Brandon merasa itu tidak berguna sekarang, tetapi dia tetap tidak lupa untuk mengucapka

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2268

    “Pangeran Ross!” sahut Brandon dengan santun, kemudian dia mengulurkan tangannya. Ross tersenyum tipis dan menjabat tangan Brandon.“Ayo masuk ke dalam!”Tanpa berlama-lama, Brandon segera menuntun Ross masuk ke dalam melewati ruang tamu dan masuk ke dalam ruang kerjanya. Brandon menutup pintu dan mengaktifkan sistem pengawasan tertutup. Tak lupa Brandon menyuguhkan segelas kopi hangat untuknya, kemudian mereka duduk melingkar.“Pangeran Ross, maaf sudah merepotkan,” kata Brandon.“Nggak apa-apa! Aku pangeran, tapi aku juga pernah melewati masa-masa sulit, apalagi tawaranmu juga menarik!” kata Ross seraya mengangguk puas.“Baguslah kalau Pangeran Ross senang. Untuk beberapa hari ke depan mohon maaf Pangeran harus menginap di sini dulu. Oh ya, ini Shane. Sebelumnya Pangeran pernah ngobrol sama dia di telepon.”“Oh, iya, aku ingat. Terima kasih, ya. Kalau bukan nasihat dari kamu, mungkin aku sudah terkena hipnotisnya!”“Sama-sama, Pangeran Ross. Terima kasih juga untuk kerja samanya!”Ro

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2267

    Benar saja, sesaat kemudian Juan pun akhirnya berbicara. “Setiap manusia sudah punya takdir masing-masing. Yang harus mati biarlah mati. Kalau Yuna belum waktunya mati, dia nggak akan mati. Itu sudah hukum alam. Barang siapa yang melawan hukum alam cepat atau lambat pasti akan mati juga.”Fred sangat tidak senang mendengarnya. Dia tidak terlalu mengerti maksud Juan, tetapi dia dapat menangkap kalau Juan sedang menyindirnya. Dan dari cara bicaranya sepertinya Juan memang tahu sesuatu.“Pak Dokter, aku menghormatimu sebagai senior, dan aku juga peduli dengan kesehatan Yuna, maka itu aku datang kemari meminta bantuan. Jadi … tolong jangan bikin aku terpaksa memakai kekerasan!”“Silakan saja! Kamu pikir aku takut?”“Kamu …. Detak jantung Yuna sekarang lambat banget dan dia bisa mati kapan saja. Aku sudah bermurah hati mau jauh-jauh datang ke sini minta bantuan. Kalau kamu masih menolak, Yuna bisa mati! Aku tahu dengan kemampuan sehebat kamu, jual mahal itu wajar. Tapi yang perlu ditolong k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2266

    Fred tak terbiasa dengan bau itu. Spontan dia menutup hidungnya dan terbatuk beberapa kali. Suara batuknya berhasil menarik perhatian Juan, membuatnya melirik ke arah Fred untuk sesaat, tetapi kemudian dia langsung sibuk kembali dengan obatnya.“Halo, Pak Dokter! Aku mau minta tolong sesuatu, tapi Pak Dokter susah banget untuk ditemui!” kata Fred sembari tersenyum. Dia mendekat dan hendak duduk. Namun saat dia baru mau duduk, Juan berkata, “Jangan bergerak!”Fred yang kaget seketika mematung dan menatap dengan penuh keheranan.“Ada apa?”“Kursi itu sudah mau rubuh, duduk di sana saja!”Fred menoleh dan kehilangan kata-kata. Kursi yang ditunjuk itu adalah kursi kecil untuk anak-anak. Kalau Fred mendudukinya, dia pasti akan merasa tidak nyaman, jadi dia tidak mau duduk dan berkata, “Nggak apa-apa. Aku berdiri saja. Pak Dokter, aku langsung saja ke intinya. Kami pasti sudah tahu siapa aku. Aku datang bermaksud meminta tolong.”“Minta tolong? Aku sudah bertahun-tahun nggak pernah turun tan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2265

    “Kalau sudah ketemu cepat bawa dia ke sini!”“Tapi, Pak Fred, dia nggak mau datang! Kami nggak bisa memaksa dia. Takutnya kalau membuat keributan malah menarik perhatian polisi.”Sebelumnya Fred sudah cukup membuat pihak berwenang curiga padanya, dan jika kali ini dia membuat kegaduhan lagi, pihak berwenang pasti akan langsung menyadarinya. Di luar itu, dokter ini juga sangat dikenal baik oleh masyarakat setempat. Mereka bahkan tidak bisa masuk ke area halaman depan rumahnya. Mereka hanya menemukan tempatnya dan langsung melapor kepada Fred. Saat ini mereka masih berada di luar dan tidak berani masuk, tetapi juga tidak berani pergi.“... dia mau berapa? Langsung saja kasih tawaran!”“Bukan itu, Pak Fred! Dokter ini nggak peduli dengan ketenaran atau bayarannya. Ini bukan masalah uang.”“Masih ada orang yang nggak mau uang? Alasan apa itu! Mungkin uangnya kurang! Kasih saja semua yang kita punya! Aku nggak percaya di dunia ini masih ada orang yang nggak tergoda sama uang!”Namun setelah

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2264

    Keesokan hariya pagi-pagi Ross sudah pergi meninggalkan gedung kedutaan. Mobilnya menaiki jalan tol guna menghindari perhatian banyak orang. Dia tidak mau ada yang tahu ke mana dia pergi, maka dari itu dia tidak menggunakan pesawat dan lebih memilih melakukan perjalanan darat dengan mobil. Pertama-ptama dia pergi meninggalkan area ibu kota, lalu menukar mobil dan mengarah ke selatan untuk mencari ibunya.Fred, yang sedang berdiri di balkon melihat Ross perlahan pergi, menunjukan senyum puas di wajahnya. Rainie yang berdiri di samping melihat senyumannya itu tahu kalau dia sudah berhasil membuat Fred senang.“Ross sudah pergi, tapi dia pasti bakal balik lagi kalau nggak bisa menemukan Ratu,” kata Rainie.“Aku sudah tahu! Tapi begitu dia balik nanti, apa yang perlu kukerjakan sudah selesai. Di luar itu … bukannya kamu sudah mengendalikan pikiran dia? Kamu bisa suruh dia datang dan pergi kapan saja!”“.…”“Kenapa? Apa aku salah?”“Nggak. Pak Fred benar!”“Nah, itu yang mau kudengar! Kalau

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2263

    “Dasar sampah kalian! Sekumpulan sampah! Kalian semua mengaku-ngaku dokter hebat, profesional, berpengalaman,tapi apa yang kalian bisa?!”Selagi Fred membentak-bentak mereka, salah satu dokter berkata dengan lirih, “Pak Fred, bukannya ilmu kami yang nggak sampai, tapi akupunktur ini ilmu yang khas berasal dari negara ini. Kami semua nggak pernah mempelajarinya, makanya nggak ada yang bisa!”“Kalau begitu siapa yang bisa? Apa aku harus bantu kalian cari dokter di sini?!”“Soal itu ….”“Mau ngomong apa lagi kamu! Kenapa malah gagap begitu?! Ngomong yang jelas!”“Anu ….”“Malah anu-anu. Kalau masih nggak ngomong juga, kukubur hidup-hidup kalian semua!”Mendengar itu seketika membuat mereka ketakutan dan langsung mengatakannya dengan lugas. “Begini, Pak Fred. Sebenarnya di negara ini ada dokter yang terkenal dengan kehebatannya, tapi dia sudah jarang muncul dan sudah lama mengasingkan diri, jadi kami nggak yakin apa bisa minta pertolongan dia. Kalau bisa, mungkin kita masih punya harapan.”

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2262

    Rainie yakin dokter di sini juga pasti tidak bisa mengatasi kondisi Yuna, atau Fred tidak perlu sampai menanyakan itu kepadanya. Maka itu, Rainie jad benar-benar penasaran apa benar orang yang Fred maksud itu adalah Yuna. ***Sementara itu di kamar Yuna, sekelompok dokter masih berada di sana dengan kepala yang bercucuran keringat. Mereka sudah dari tadi menjaga supaya detak jantung Yuna tetap normal. Namun tanda-tanda vital lainnya sudah menunjukkan kondisi yang perlahan memburuk.Walau begitu setelahsekian lama merea masih belum menemukan sebab yang jelas. Membayangkan apa yang akan mereka hadapi nanti kalau sampai penyebabnya masih belum ditemukan atau Yuna sampai tewas, keringat dingin tak hentinya mengucur.“Gimana?” tanya Fred yang datang ke kamar tersebut. Dia sedikit pun tidak bisa tenang selama keadaan Yuna masih belum jelas. Yuna tidak boleh sampai mati, khususnya di saat seperti ini!Dengan raut wajah yang kalut dia melihat angka-angka di monitor. “Sampai sekarang kalian ma

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2261

    Jika begitu, bukankah pemegang kekuasaan akan bergeser kepada Rainie. Bagi Fred itu justru akan menjadi ancaman yang tersembunyi di masa depan.“Untuk sementara nggak bisa,” jawab Rainie. “Aku tahu apa yang Pak Fred khawatirkan, tapi sekarang ini R20 nggak cuma mengandalkan obat saja, tapi juga hipnotis. Proses menghipnotis orang lain itu rumit banget, nggak bisa dipelajari cuma dalam waktu singkat. Hipnotis butuh sugesti ke target ….”Misalnya seperti menjentikkan jari atau mengetukkan jari ke botol sebagai sugesti, supaya dia terjerumus ke dalam hipnotisnya.“Oke, oke! Aku dengarnya saja langsung sakit kepala! Kalau memang nggak bisa ya sudah! Tapi aku mau mengingatkan satu hal, jangan lupa seberapa banyak orang yang bisa kamu kendalikan, kamu tetap harus patuh padaku. Mengerti?”“Mengerti!”Fred masih tidak sepenuhnya percaya kepada Rainie. Lebih tepatnya, dia bisa sampai di titik ini pun tidak akan pernah percaya kepada siapa pun. Sang Ratu adalah contoh yang sempurna. Sang Ratu su

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2260

    “Betul. Kamu anaknya Ratu, jadi kamu orang yang paling tepat untuk pergi mencari dia! Memang seharusnya begitu, bukan?”“Benar juga. Aku anaknya, seharusnya aku yang pergi cari!”“Jadi sekarang kamu tidur saja dulu. Besok pagi baru berangkat, mengerti?”“Ya!”Setelah percakapan mereka berdua berakhir, Rainie mengetuk lagi botol dengan ringan yang menciptakan suara bising. Ross mengedipkan mata dan memejamkan matanya. Kali ini dia benar-benar tertidur lelap. Memastikan Ross memang sudah benar-benar tertidur, Rianie pun perlahan keluar dari ruangannya. Sesudah keluar, dia langsung dibawa ke kantornya Fred.Ruangan tempat Ross bekerja tadi tidak dilengkapi dengan kamera pengawas. Sebenarnya awalnya ada, tetapi setelah Ross datang, Ross meminta untuk mencopot semua, makanya Fred tidak bisa memantau apa saja yang terjadi di sana.“Gimana? Berhasil?” tanya Fred.“Selamat, Pak Fred. Semuanya berjalan sesuai harapan!”Fred jelas sangat senang mendengar itu. Kini dia tidak hanya berhasil mengen

DMCA.com Protection Status