“Kamu bisa menolong anak kamu,” kata Rainie. “Dengan kita menemukan organisasi ini, apa kamu masih perlu khawatir nggak bisa menemukan keberadaan anak kamu?”“Tanpa harus mencari mereka, aku bisa cari cara lain untuk menolong anakku,” jawab Shane, yang secara tidak langsung mengatakan bahwa kartu as yang Rainie miliki untuk melawan mereka dirasa tidak memiliki daya tarik sedikit pun.Walau demikian, Rainie cukup tersenyum saja dan bertanya balik kepadanya, “Coba kasih tahu aku, gimana caranya kamu nolong anak kamu? Kita berdua sama-sama tahu. Kalau kamu bisa menolong anak kamu, pasti sudah dari dulu kamu lakukan, untuk apa harus menunggu sampai sekarang. Betul? Tadi kamu sendiri yang bilang kalau lokasi anak kamu sekarang ada di tempat yang nggak bisa kita jangkau. Kalau memang begitu, tempat itu … pasti juga susah untuk diserang. Tapi kalau kita bisa menemukan mereka, aku bisa bantu kamu memeras mereka. Menurut kamu apa ini bukan hal yang setimpal demi menolong anak kamu?”“.…”Tak bi
“Sebenarnya organisasi ini juga nggak membutuhkan kamu,” kata Shane.Sifat Rainie sudah jelas sekali terlihat. Yang dia pikirkan sekarang hanyalah penelitian tentang virus sampai dia sudah tidak bisa lagi berpikir dengan akal sehat. Berusaha meyakinkan dia untuk menggulingkan organisasi ini bersama adalah hal yang mustahil. Di hatinya sudah tidak ada lagi konsep baik atau jahat, yang ada hanyalah eksperimen dan ketenaran. Oleh karena itu, tidak ada lagi yang perlu Shane katakan padanya.“Ya, kamu benar! Tapi dunia ini selamanya membutuhkan orang yang berharga. Asal aku bisa berharga bagi mereka, mereka akan membutuhkan aku. Sama seperti … mereka membutuhkan Yuna. Tapi, sebentar lagi dia nggak akan dibutuhkan.”Sebelumnya Rainie pernah mengatakan hal yang sama persis, tetapi Shane tidak begitu memedulikannya. Sekarang ketika mendengarnya untuk yang kesekian kalinya, dia pun mulai penasaran dan tak bisa menahan diri untuk tidak bertanya. “Apa maksud kamu itu? Kenapa organisasi sudah ngga
“Kamu pikir organisasi peduli Yuna hamil atau nggak?”Shane tidak tahu harus berkata apa. Memang benar, jangankan organisasi iblis ini, bahkan Rainie saja menganggap nyawa manusia seperti rumput yang bebas untuk diinjak-injak. Mereka hanya peduli tentang apakah tujuan akhir yang mereka inginkan bisa tercapai atau tidak. Mereka mana punya waktu untuk memikirkan nyawa orang lain.Mereka mungkin tidak peduli, tetapi Shane tidak demikian. Di saat Shane sudah menipu Yuna dan melakukan begitu banyak perbuatan jahat, Yuna dan Brandon masih berusaha semaksimal mungkin untuk mencari keberadaan Nathan, bahkan menolongnya juga. Maka itu Shane tidak bisa hanya diam saja sementara nyawa Yuna dalam bahaya. Bahkan sampai harus mengorbankan nyawa pun Shane rela asal Yuna bisa selamat.Shane sudah mengingkari janjinya pada Brandon untuk menjaga Yuna. Apabila Yuna benar-benar dijadikan objek percobaan, mau mati seribu kali pun, Shane tidak akan pernah bisa membayar kesalahannya.“Aku mau saja bekerja sa
Akan tetapi hal itu tidak penting, maka Rainie melanjutkan, “Apa pun yang organisasi lakukan selalu berdasarkan rencana dan perhitungan yang matang. Kamu kira kenapa mereka terus mendesak Yuna harus berhasil dalam beberapa hari? Kenapa Yuna langsung dibawa pergi begitu eksperimennya selesai? Kamu benar-benar mengira itu semua terjadi karena si pendek ini menghilang? Itu semua cuma kebetulan belaka saja. Yang paling penting tetap kapan Yuna bisa menyelesaikan R10.”“Jadi mereka mau menunggu sampai Yuna melahirkan?” tanya shane.Rainie tidak banyak bicara lagi dan hanya menatap Shane. Sejujurnya dia tidak akan mengatakan semua ini kepada Shane kalau bukan karena ingin bekerja sama. Dan Rainie merasa dia sudah cukup banyak membocorkan rahasia yang dia tahu.“Kamu harus cepat. Aku bisa menunggu, tapi Yuna nggak,” ujar Rainie, kemudian dia membawa bosnya masuk ke dalam ruang rahasia itu kembali. Dia mengangkat bosnya seperti sedang menentang sebuah boneka mainan, lebih tepatnya boneka rusak
Ketika melihat darah itu, Chermiko jadi teringat dengan masa ketika dia sedang sakit. Juan merawatnya sama seperti dia merawat Juan sekarang.“Kakek, maaf!”“Maaf kepalamu!” tiba-tiba Juan menyahut.“Kakek sudah bangun?”Sejak Brandon pergi, Juan terus berada dalam kondisi tertidur lelap dan sesekali terbatuk. Namun ketika batuk pun dia tidak dalam keadaan sadar karena matanya masih tertutup. Namun sekarang tidak hanya membuka matanya lebar-lebar, tetapi dia juga sudah bisa berbicara.“Cih, aku … masih belum mati!”Dengan tenaga yang begitu lemah pun Juan masih bisa berbicara lantang seperti biasanya.“Terima kasih Tuhan, akhirnya Kakek sadar juga! Kakek nggak akan mati. Kakek pasti bisa hidup panjang umur!”“Ukh ….”“Kakek haus? Mau minum air? Lapar nggak, mau makan apa?”Selama dua hari terakhir Chermiko hanya menyuapinya bubur, itu pun hanya termakan separuh karena berceceran. Alhasil tubuh Juan makin kurus. Saat tubuh Chermiko membengkak, tubuhnya terisi penuh dengan otot yang memb
Sebagai dokter, penggambaran apa yang dirasakan oleh pasien itu sangat penting, hususnya ketika bertemu dengan penyakit yang rumit. Melalui penggambaran apa yang dirasakan pada saat itu, seorang dokter bisa menganalisis kondisi pasien secara keseluruhan dan mencari tahu apa yang menyebabkan rasa sakit itu muncul.Juan bersandar ke belakang dan memejamkan matanya seolah sedang mengingat kembali apa yang dia rasakan. Meski dengan wajah yang pucat pun, setiap tutur kata yang keluar dari mulutnya terdengar amat tegas dan jelas.Tanpa berlama-lama, Chermiko segera mencatat semua itu. Entah berapa lama waktu telah berlalu, tiba-tiba Juan berhenti. Chermiko mengira dia hanya istirahat sebentar dan akan melanjutkan, tetapi ketika diperhatikan lebih jauh, dia melihat kepala Juan sudah terjatuh ke samping, dan mulutnya juga sudah menganga tak bergerak.“Kakek?” Chermiko coba memanggilnya, tetapi tidak ada jawaban.“Kakek …?” Dia coba memanggil sekali lagi, dan kali ini dia mulai sedikit panik.
Saat itu Juan tidak menemukan keanehan apa-apa dari nadinya, karena itu dia lengah hingga akhirnya Chermiko pun sakit. Kemudian Yuna ada mengungkit tentang wabah yang menyerang Asia Selatan. Virus memiliki kemampuan untuk bersembunyi di dalam tubuh, dan besar kemungkinan itu adalah ciri-ciri umum dari semua virus yang dikembangkan di pusat penelitian itu. Sama seperti organisasi itu, baik pencipta ataupun buatannya sama-sama pandai dalam bersembunyi.Oleh karena itu, wajar saja jika Chermiko tidak menyadari apa-apa, dan dia tidak perlu merasa bersalah. Itu bukan karena ketidakmampuannya, melainkan karena memang lawan yang mereka hadapi terlalu cerdik.Chermiko tahu Juan mengatakan itu hanya untuk menghibur dirinya, dia pun tersenyum pahit dan berkata, “Jadi menurut Kakek, di situasi ini kita harus gimana?”“Sebenarnya kamu sendiri tahu apa yang harus dilakukan, ‘kan?” balas Juan.Melihat ekspresi Juan yang begitu santai, Chermiko tak bisa menahan air matanya. Dia langsung berpaling kar
Saat ini mereka masih belum menemukan solusi, dan mereka bahkan tidak tahu virus apa yang mereka hadapi. Juan saja baru tahu kalau itu ternyata virus, bukan parasit, setelah dia menganalisisnya sendiri. Lantas bagaimana dengan obat dan pemulihannya. Itu saja tidak tahu, bagaimana bisa sembuh?Walau begitu, apa pun yang terjadi, mereka tetap harus punya keyakinan kuat. Kalau rasa percaya terhadap diri sendiri saja tidak ada, mereka sudah kalah di awal.“Haha ….”Juan tertawa sebagai bentuk ketidaksetujuannya. Dia sebenarnya tidak peduli dengan tu. Baginya yang sudah tua ini, hidup atau mati tidak ada bedanya. Seumur hidup ini Juan sudah mengabdikannya kepada ilmu pengobatan tradisional. Dan walaupun Juan tidak begitu puas dengan pencapaiannya di hidup ini, setidaknya dia sudah mendapatkan apa yang dia impikan. Dia juga cukup senang telah menerima beberapa murid yang cukup berhasil. Serta Chermiko … meski dia selalu membuat Juan marah dan sering melakukan hal bodoh, dia perlahan mulai me