“Di sini memang nggak ada seorang pun yang setia. Masing-masing punya tujuan sendiri, tapi setidaknya kami sama-sama mau eksperimen ini selesai. Cuma kamu dan Yuna saja yang beda. Kalian berdua datang dengan niat merusak!”“Tuduhan tanpa dasar nggak ada gunanya!” Shane membalas, lalu dia langsung membalikkan badan karena tidak ingin terus ribut dengan Rainie. Mungkin Rainie memang tahu, tapi mungkin juga itu hanya dugaan yang dia ucapkan untuk memancing Shane. Namun yang jelas, meributkan hal itu hanya membuang-buang waktu.“Berguna atau nggak siapa peduli. Toh sekarang dia juga cuma pion yang terbuang. Eksperimennya sudah berhasil. Kamu, aku, dia, kita semua sama-sama pion yang nggak ada gunanya lagi!”Kondisi mental Rainie sekarang seperti orang gila. Dia tertawa sambil memukul-mukul meja seolah sedang memikirkan semua hal lucu yang pernah dia alami di kepalanya. Shane juga sebenarnya berpikir hal yang sama dengan Rainie. Sekarang eksperimennya sudah selesai, tujuan organisasi telah
“Lepasin tanganmu!” Rainie menghardik keras sembari menatap dingin tangan Shane. Dia menarik kembali senyuman dan sikapnya langsung berubah drastis kembali menjadi pribadi yang kejam seperti biasanya.Shane melonggarkan jarinya sedikit, tetapi dia tidak sepenuhnya melepaskan cengkeraman tangannya. “Rainie, ngomong yang jelas. Apa langkah terakhir yang tadi kamu bilang? Bukannya eksperimennya sudah selesai?”Spontan Shane melirik ke layar komputer. Dia mungkin tidak sepenuhnya mengerti apa saja yang tertera di sana, tetapi setelah sekian lama bekerja, sedikit banyak dia cukup mengerti. Bukankah apa yang ada di layar komputer itu menandakan bahwa eksperimennya telah berhasil? Jika tidak, mengapa tadi Rainie dan Yuna bilang sudah selesai?Rainie juga menatap layar komputer mengikuti ke mana mata Shane tertuju, lalu dia berkata sambil tersenyum, “Apa kamu pikir cuma bikin barang sampel saja sudah dibilang berhasil?”“Memangnya bukan? Aku cuma mau tahu sebenarnya apa yang mau kamu maksud se
Rainie berbicara begitu cepat dan tak sempat untuk menarik kembali kata-katanya. Di saat itu dia langsung terdiam dan hendak melarikan diri. Namun melihat itu, Shane dengna sigap menangkapnya dan berkata, “Jangan kabur kamu! Katakan yang jelas apa maksudnya Yuna akan menjadi wadah. Wadah apa yang kamu maksud? Tadi bukannya kamu sudah kasih tabung-tabung ke Ricky? Masih ada wadah apa lagi?”“Bukan apa-apa. Apa yang kamu dengar, ya itulah yang terjadi. Nggak ada lagi yang bisa aku jelasin!”Rainie tidak mau berbicara lebih banyak dan berusaha mati-matian untuk membebaskan diri, tetapi Shane justru mencengkeramnya dengan makin erat dan menuntut penjelasan darinya.“Rainie, kamu sudah terlanjur mengatakannya. Kamu pikir yang di atas bakal mengampuni kamu karena sudah membocorkan rahasia? Cepat jelaskan apa yang kamu maksud dengan wadah itu?”“Shane, kamu ini benar-benar bodoh, ya! Kamu sudah lama di sini apa masih kurang? R16, R13, R8 … apa kamu nggak pernah lihat semua itu? Coba pikir saj
Yuna mengganti pakaian pelindung dengan baju sehari-hari, lalu dia melihat Ricky sudah menunggunya di luar. Jelas sekali dia tidak takut Yuna menggunakan kesempatan ini untuk melarikan diri. Tentu saja, di tempat ini tidak mudah untuk kabur, apalagi dengan situasi Yuna saat ini.“Ah, mengecewakan banget! Aku pikir aku cuma kesempatan untuk kabur!” ucap Yuna.“Ikut aku!”Ricky tidak mau banyak bicara dan langsung berjalan di depan. Di belakangnya Yuna mengikuti dengan langkah yang tidak terlalu terburu-buru. Melihat kotak yang ada di tangannya, dai bertanya, “Kamu kenapa begitu yakin hari ini pasti akan selesai? Kalau misalkan nggak berhasil, apa kamu akan membunuhku?”Ricky tidak menjawab dan terus saja berjalan dengan tempo yang sama seolah tidak mendengar Yuna.“Sekarang kita mau ketemu sama atasan organisasi ini?” tanya Yuna. “Sebenarnya mereka itu siapa? Apa biasanya kamu sering kontak dengan mereka? Kayaknya aku nggak pernah lihat ada perangkat komunikasi yang khusus ? Kamu nggak
Yuna yang sangat peka terhadap aroma langsung menyadari kalau itu adalah bau obat bius. Lantas, dia pun langsung tak sadarkan diri. ***Shane sedang mengemudikan mobil dan menginjak pedal gas sampai batas maksimum. Dia sedang terburu-buru dan sudah tidak peduli lagi dengan yang lain. Eksperimen telah berhasil, dan orang-orang lain di lab tidak tahu tentang itu. Mereka masih tetap menjalankan rutinitas normal seolah tak terjadi apa-apa.Shane coba menghubungi Brandon, tapi lagi-lagi tak ada jawaban. Yang Shane tidak tahu adalah bahwa di saat ini Brandon juga sedang panik. Penyakit Juan sedang kambuh dan Chermiko seorang tidak bisa mengendalikan situasinya. Kenzi juga mulai sedikit demam, bahkan gejala yang diderita oleh para pelayan di sana juga makin parah. Anak buah Brandon yang diminta untuk berjaga di luar tidak tahu apa yang terjadi di dalam.Shane memacu mobilnya dengan kecepatan penuh menuju kantor Brandon. Dia berpikir jika Brandon tidak mengangkat teleponnya, kemungkinan besar
“Tapi Yuna ….”Saat itu Shane sudah berusmpah kepada Brandon untuk menjaga Yuna, tetapi sekarang dia malah kehilangan Yuna, dan lebih parahnya lagi … Yuna berada dalam bahaya. Shane sungguh tidak punya muka untuk menghadapi Brandon dan menjelaskan apa yang terjadi.“Sekarang apa lagi yang kamu bisa kalau bukan balik ke tempat itu? Memangnya kamu bisa mencari Yuna dan menolong dia?”“Aku ….”“Sekarang juga kamu balik ke lab, biar aku yang cari Yuna. Yang harus kamu lakukan sekarang adalah menjaga tempat itu, jangan sampai ada barang berbahaya apa pun yang keluar!”Brandon saat ini sudah dipenuhi dengan amarah, tetapi hanya marah-marah saja tidak akan menyelesaikan masalah. Yang harus dilakukan sekarang adalah mencari jalan keluar. Hanya menggunakan emosi tidak akan membantu dalam situasi seperti ini.Shane yang merasa begitu bersalah menyahuti perintah Brandon, lalu tiba-tiba dia teringat akan sesuatu dan berkata, “Oh ya! Frans sudah pulang?”“Frans?”“Kamu nggak tahu?”Dari reaksi Bra
“Nggak mau!”Sebenarnya Kenzi sudah beberapa kali pergi berkunjung ke rumah neneknya, tetapi setiap kali selalu ada Yuna dan Brandon yang menemani. Hanya saja memang saat itu Kenzi masih kecil sekali sehingga mungkin dia tidak begitu ingat. Kenzi hanya ingat perjalanannya sangat jauh sampai dia beberapa kali tertidur selama perjalanan. Selain itu, di sana juga sangat membosankan karena tidak ada mainan. Ditambah lagi sifat Amara yang tidak begitu pandai menghibur anak kecil membuat Kenzi makin bosan di sana, makanya dia tidak begitu senang bermain di rumah nenek buyutnya.Yang namanya anak kecil itu sangat peka. Perasaan adalah sesuatu yang paling mudah untuk dirasakan oleh mereka. Apabila mereka tidak merasa suka atau dekat dengan seseorang, maka mereka tidak akan berinisiatif untuk mendekati.Brandon pun tidak bisa berbuat banyak. Jika Kenzi sendiri sudah tidak mau, memaksa dia untuk pergi pun tidak ada gunanya. Lagi pula jika dipikir-pikir, tempat neneknya Brandon tinggal itu sangat
“Tapi sekarang keadaannya masih belum jelas. Kamu keluar-keluar risikonya juga besar, kalau sampai di luar sana ….”“Menurut kamu di luar sana sekarang masih aman-aman saja?”“.…”“Keadaan setiap hari akan terus berubah, belum lagi Juan bilang belum tentu parasit. Sekarang kita belum tahu pasti sebenarnya ini parasit atau virus, tapi yang aku tahu, kalau kita nggak menyelesaikan masalah yang ada sekarang, bakal ada lebih banyak jenis parasit lain yang menyerang masyarakat. Kalau sampai itu terjadi, bakal lebih susah lagi diatasinya!”Melihat raut wajah Brandon begitu serius, Chermiko pun tak lagi berusaha untuk menghentikannya. Sebenarnya dia sendiri tahu bahwa virus yang diteliti oleh organisasi ini tidak hanya satu jenis saja, tetapi banyak dan tingkat kesulitannya juga jauh melebihi bayangannya. Saat itu setelah Chermiko melihat eksperimen yang sesungguhnya, dia tidak bisa mengutarakan betapa terkejutnya dia. Jelas apa yang Brandon ketahui jauh lebih banyak dari apa yang Chermiko ta