Share

Bab 1754

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-30 21:03:46
“Aku belum bilang apa-apa,” ujar Shane.

“Nggak perlu kamu teruskan! Aku yakin itu juga bukan ide yang bagus, dan juga kenapa aku harus bekerja sama denganmu? Kamu sudah kehilangan kepercayaan di mata kami. Bisnis tanpa kepercayaan jangan harap bisa bekerja sama.”

“Tapi kali ini berbeda ….”

Shane sungguh tidak mengira dia akan langsung ditolak mentah-mentah bahkan sebelum dia sempat menjelaskan rencananya. Seketika itu pun dia sungguh tidak tahu lagi harus bagaimana dia melanjutkan topik ini.

“Au akan cari cara lain untuk menolong Nathan, tapi itu saja yang bisa aku lakukan. Shane, kerja sama kita cukup sampai di sini!”

“Brandon, tahan dulu. Shane. Coba jelaskan apa rencana kamu, aku mau dengar.”

“Nggak ada yang perlu didengarkan lagi! Nggak ada satu patah kata pun yang bisa dipercaya dari mulut dia!” balas Brandon.

“Aku tahu kamu peduli dengan keselamatan Yuna dan nggak mau terjadi sesuatu sama dia, tapi dilihat dari situasi sekarang, nggak ada jalan lain lagi,” kata Shane.

“Cuma kare
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1755

    “Cukup. Yuna, ayo kita pergi!” kata Brandon seraya menggenggam erat tangan Yuna. Kalau memang waktu sudah tidak banyak, dia tidak mau berlama-lama lagi. Jika Brandon terus berada di sana mendengar bujukannya, dia khawatir dirinya akan terbuai. Tentu saja Brandon paham akan keuntungan dan bahaya yang ada. Dia tahu tidak ada pilihan lain. Dia juga tahu jika Yuna mau berpura-pura bekerja sama dengan organisasi itu, masalahnya akan lebih cepat selesai dan bisa lebih cepat pula menemukan dalang di balik semua ini. Walaupun begitu, dia tidak bisa menempatkan Yuna dalam bahaya. Yuna adalah orang terpenting dalam hidupnya, dan dia tidak akan bisa terima apabila sampai terjadi sesuatu pada Yuna.Akan tetapi seperti apa pun Brandon menarik tangan Yuna, Yuna tetap tidak bergerak. Mata Yuna menatap lurus ke arah Shane tanpa berkedip. “Kamu mau aku ngapain?”“Yuna, aku nggak setuju! Apa kamu masih nggak mengerti!” seru Brandon mengamuk. Semenjak mereka berdua tinggal bersama, belum pernah Brandon s

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1756

    Yuna sudah ingin pergi melihat marah Brandon mulai mereda. Namun ketika dia baru menjauh sedikit saja, tiba-tiba pinggangnya dipeluk, lalu Brandon sedikit merunduk dan mencium Yuna. Sudah sangat lama Brandon dan Yuna tidak bermesraan seperti ini, tetapi bukan berarti mereka bisa melakukannya di mana saja. Karena Yuna sendiri yang memilih untuk menggunakan cara itu untuk membuat Brandon diam, maka dia juga harus melakukannya dengan sungguh-sungguh.Untungnya Brandon masih menahan sebagian besar tenaganya, atau pinggang Yuna pasti sudah patah. Dipeluk seperti itu membuat Yuna malah ingin menjauh, tetapi apa daya perbedaan kekuatan fisik mereka terlalu jauh. Andaikan tidak ada orang ketika di sini, mungkin Brandon sudah melahap Yuna di saat itu juga.Shane yang berada di tengah situasi itu merasa canggung dan langsung memalingkan wajahnya, tapi dia juga ingin tahu kapan mereka berdua akan selesai bermesraan. Maka dia menutup sebagian wajah dan sesekali mengintip. Yuna dan Brandon memang b

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1757

    Balasan Brandon langsung membuat Shane terdiam. Sebatas kata-kata janji saja memang tidak cukup. Kalaupun Shane berjanji atas nyawanya sendiri, apabila sampai terjadi sesuatu pada Yuna sedikit saja, Brandon pasti akan membunuhnya.Di saat itu, Yuna yang masih berada dalam dekapan Brandon berkata, “Kalau begitu … boleh aku saja yang berjanji?”Brandon, “….”Shane, “Yuna?”“Brandon, aku berjanji sama kamu, kalau aku bakal menjaga keselamatanku sendiri sebaik mungkin. Kalau situasinya mulai berbahaya, aku akan langsung berhenti. Kapan pun aku bekerja, aku akan selalu memprioritaskan keselamatanku dan anak kita berdua. Gimana?”Jika orang lain yang berkata demikian, Brandon punya seribu satu cara untuk membantah, tapi hanya Yuna seorang yang tidak bisa dia lawan. Brandon tidak langsung menjawab karena masih terus memikirkannya dengan keras. Dia benar-benar tidak ingin sampai terjadi sesuatu pada Yuna, dia takut!“Kondisi sekarang sudah berbeda. Mereka benar-benar membutuhkan Yuna. Singkatn

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1758

    Tanpa sadar Brandon mengencangkan genggaman tangannya. Dia tahu konsekuensinya, tapi dia tidak bisa membiarkan Yuna mengambil risiko untuk itu. Andaikan yang orang yang dibutuhkan untuk terjun ke dalam bencana ini adalah dirinya sendiri, Brandon tentu dengan senang hati melakukannya, tapi sayangnya Yuna-lah yang harus melakukannya.“Mereka berharap dengan bergabungnya aku ke sana, aku bisa menyatukan obat dan parfum secara sempurna, dengan dengan begitu tujuan mereka tercapai. Itu bukan hal yang sulit. Aku sudah pernah berhasil sebelumnya, dan aku tahu gimana caranya menjaga diriku sendiri. Kalau memang mereka masih membutuhkanku, mereka nggak akan menyakiti aku, jadi kamu tenang saja, Brandon. Setidaknya aku masih aman selama mereka masih membutuhkanku,” tutur Yuna.Yuna bisa saja mengabaikan kekhawatiran Brandon dan melakukan apa pun yang dia mau, tetapi dia juga mengerti bahwa kekhawatiran Brandon berangkat dari perhatian dan kasih sayang. Sama halnya Yuna khawatir ketika Brandon ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-02
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1759

    Brandon mengakui kalau bicara soal membujuk orang lain, dia masih kalau jauh dari Yuna. Sekhawatir apa pun Brandon, dia tetap kalah dari argumen Yuna. Yang menjadi jaminan terakhir adalah selama Yuna masih tetap bisa dihubungi setelah bergabung, dan akan langsung pergi begitu merasa sudah terlalu berbahaya, Brandon akan mengizinkan. Shane juga berulang kali berjanji kepada Brandon akan menjaga keselamatan Yuna.Setelah mencapai kesepakatan, akhirnya mereka pun bubar. Selama perjalanan pulang, Yuna tidak saling berbicara dengan Brandon karena sibuk dengan pikirannya sendiri. Saat mobil sudah sampai di depan gerbang rumah, Yuna kaget melihat Stella sudah menunggunya di luar. Stella tidak menelepon atau masuk ke dalam. Dia hanya menunggu di luar seorang diri dan baru mendekat ketika melihat Yuna di dalam mobilnya.“Berhenti,” kata Yuna kepada si sopir, lalu dia turun dan menghampiri Stella. “Kamu mau datang kenapa nggak bilang dulu?”“Aku ….” Stella berkata seraya memegangi perutnya denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-03
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1760

    Kalaupun Frans sungguh dikendalikan oleh suatu obat atau hanya berpura-pura, tidak sepatutnya dia sampai bercerai dengan Stella. Frans bukannya sudah memiliki kekasih lain atau berpindah hati. Dia ribut dengan Brandon dan ingin memutus hubungan, itu bisa dimengerti. Akan tetapi, Stella tidak melakukan apa pun yang membuat Frans kecewa, jadi sangat aneh jika dia ingin bercerai. Terlebih lagi Stella sedang hamil. Bukankah meninggalkan Stella di saat seperti ini terlalu kejam?“Kamu ada tanya apa alasanya? Kenapa mendadak begini? Kemarin kalian … bukannya masih baik-baik saja?”“Iya, kemarin masih baik-baik saja. Waktu dia keluar malam-malam, aku pura-pura nggak lihat. Seharusnya dia nggak sadar. Aku sampai nangis-nangis dan memohon sama dia untuk jangan bercerai, bahan sampai teriak-teriak. Tapi dia tetap mau cerai tanpa kasih tahu apa alasannya.”Sebenarnya Stella sudah berusaha untuk tetap tenang saat dia datang. Matanya membengkak dan dia tidak ingin terus menangis, tapi apa daya dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1761

    Di saat seperti ini Stella sudah kehilangan minat untuk menikmati susu hangatnya, tetapi dia tahu jika tidak meminumnya, emosinya akan menjadi tak terkendali, dan Yuna tidak akan mau bercerita lebih jauh. Karena itu Stella pun meminumnya.“Eksperimennya tentu saja bukan aku yang mengerjakan, tapi aku pernah ikut serta, jadi kurang lebih aku paham sedikit.”“Pernah ikut serta gimana? Mungkinkah waktu di lab kamu yang waktu itu? Tapi … bukannya tempat itu sekarang sudah terbengkalai? Dengar-dengar semua orang yang kerja di sana sudah bubar, dan eksperimennya gagal total.”“Bukan gagal, tapi dipindahkan ke tempat yang lebih tertutup. Mereka masih terus bekerja, dan pihak yang terlibat sudah jauh lebih besar lagi. Aku nggak bisa kasih tahu semua detailnya ke kamu, aku cuma bisa bilang bahwa memang benar ada eksperimen seperti itu. Mereka membuat obat aneh yang bisa mengendalikan pikiran orang lain. Aku nggak yakin apakah Frans terkena efek obat itu, tapi perubahannya yang begitu mendadak p

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-05
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1762

    “Dia memaksa pun aku tetap nggak akan mau cerai. Aku bakal terus menempel sampai dia capek!” jawab Stella tanpa berpikir panjang.“Aku bukannya nyuruh kamu untuk benar-benar bercerai. Kalau memang sudah nggak bisa diomongin lagi, kamu turuti saja kemauan dia. Anggap saja perceraian itu waktu untuk menenangkan diri. Mau cerai pun butuh proses dan waktu, nggak bisa terjadi begitu saja. Kita cuma perlu mengulur waktu untuk memastikan apa benar dia berada di bawah kendali obat itu atau bukan.”“Kak Yuna harus bantu aku! Aku nggak pernah minta apa-apa, tapi untuk ini saja aku mohon, tolong bantu aku dan Frans! Aku yakin dia berubah pasti karena pengaruh obat!”“Stel, kamu nggak perlu takut. Aku pasti bakal membantu kamu. Tapi sebelum itu kamu harus berjanji untuk jaga dirimu sendiri. Jangan terlalu tegang sewaktu berdua sama Frans, anggap biasa saja sama seperti dulu.”“Oke!” jawab Stella mengangguk, lalu tiba-tiba dia merintih kesakitan.“Kenapa?” tanya Yuna gugup.“Nggak apa-apa!” jawab S

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-06

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2286

    “Eh? Yang benar? Kalau begitu aku ….”“Tapi ingat, kamu bebas keluar masuk di dalam gedung, bukan keluar dari tempat ini. Paham? Kalau kamu berani keluar satu langkah saja, aku nggak bisa melindungi kamu!” kata Fred sembari menepuk bahu Rainie dengan ringan.Seketika itu juga hanya dalam sekejap kegirangan Rainie langsung menghilang. Di detik itu dia mengira sudah bisa bebas keluar masuk kedutaan dan mendapatkan kembali kebebasannya. Namun ketika dipikirkan lagi dengan baik, apa yang Fred katakan tidaklah salah. Lagi pula apa untungnya juga Rainie keluar. Dengan kondisi sekarang ini, dia keluar sedikit saja pasti akan langsung ditangkap oleh anak buahnya Brandon atau Edgar.Bicara soal Edgar membuat Rainie teringat dengan lab yang sudah dihancurkan itu, serta kedua orang tua dan juga rumahnya. Rainie sempat berpikir untuk mengunjungi rumahnya semenjak dia bebas dari Brandon. Tetapi dari kejauhan Rainie melihat ada orang yang memindahkan barang-barang di rumahnya. Dan dari omongan orang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2285

    Ross melihat ke sana kemari seolah-olah sedang khawatir ada orang yang sewaktu-waktu datang mengejarnya. Rainie yang menyadari perilaku itu segera berkata, “Pak Fred ada pertanyaan untuk Pangeran. Dia pasti berniat baik, jadi tolong Pangeran jawab pertanyaannya dengan baik, ya?”Kemudian, Rainie sekali lagi mengetuk jarinya ke botol. Ross tampak mengernyit dan sedikit kebingungan, tetapi dia lalu mengangguk dan berkata, “Ya!”Rainie berbalik menatap Fred dan mundur ke belakangnya. Sembari menatap Ross dari balik layar ponsel, dia berdeham, “Pangeran Ross, selama perjalanan apa sudah dapat kabar tentang Yang Mulia?”Sudah pasti belum ada, tetapi Fred sengaja bertanya seperti itu kepada Ross. Benar saja, Ross menggelengkan kepala menjawab, “Belum ada. Tapi kurasa karena aku baru pergi satu hari, jadi belum terlalu jauh. Kamu bilang mamaku pergi ke tempatnya suku Maset atau semacamnya, ‘kan? Mungkin perlu beberapa hari baru bisa sampai ke sana.”“Iya, betul. Yang Mulia bilang mau pergi ke

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2284

    Selagi Rainie sedang berpikir, Fred masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.“Hari ini kamu sudah hubungi dia?”“Sudah, baru saja. Lokasinya sesuai. Aku juga sudah video call, nggak masalah,” jawab Rainie.Dia tidak berani mengatakan kepada Fred kalau dia memiliki kecurigaan terhadap Ross. Dia tidak mau Fred tahu kalau karyanya belum sempurna.“Ok,e coba hubungi dia lagi!”“Eh?”“Kenapa, ada masalah?”“Nggak, tapi tadi baru saja aku telepon. Apa … ada pertanyaan yang mau disampaikan?”“Nggak ada, aku cuma mau ngobrol langsung sama dia sebentar. Nggak boleh?”“... oh, tentu saja boleh.”“Kalau begitu tunggu apa lagi ? Cepat telepon dia lagi!”Rainie pun kembali menghubungi nomor Ross sembari memegang erat botol birnya, berharap semua berjalan lancar sesuai rencana. Telepon sempat berdering beberapa saat sampai akhirnya diangkat oleh ross. Di video call tersebut Ross memakai topi dan kacamata sehingga separuh wajahnya tertutup oleh bayangan objek di sekitarnya.“Tadi kenap

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2283

    Di malam hari, Ross mengirimkan lokasi GPS-nya kepada Rainie. Tentu saja lokasi itu sudah dipalsukan sesuai dengan rencana perjalanannya semula, mengubah alamat IP, dan mengirimkannya kepada Rainie. Tak lama Rainie menghubunginya dengan video call.Untungnya Brandon sudah bersiaga dengan menyiapkan latar yang meyakinan, jadi ketika Rainie menelepon, Ross hanya perlu berdiri di depan latar dan menerima panggilan Rainie.Ketika panggilan tersambung, Rainie langsung memperhatikan apa yang ada di belakang Ross. “Pangeran, di belakang sana banyak pepohonan lebat. Sudah sampai di pinggir kota?”“Tempatnya agak jauh dan terpencil. Supaya menghindari pengawasan dari pihak berwenang, aku nggak bisa lewat jalan besar,” jawab Ross, kemudian dia gantian bertanya, “Urusan di kedutaan lancar? Fred bisa menanganinya?”“Pak Fred pasti bisa, maaf jadi merepotkan Pangeran,” jawab Rainie.“Nggak apa-apa! Memang ini sudah kewajibanku menjaga keamanan mamaku sendiri.”“Baiklah kalau begitu, Pangeran. Selam

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2282

    Yuna memiringkan kepalanya sedikit sembari menarik tangan Juan, lalu menatap wajahnya dan berkata dengan penuh amarah, “Kamu dipukuli?!”“Nggak apa-apa!”“Apanya nggak apa-apa! Kamu dipukuli mereka?!”Yuna spontan mengubah posisi duduk, tetapi dia baru saja sadar dari koma dan tubuhnya masih lemah, alhasil napasnya jadi sedikit terengah-engah.“Siapa? Fred?!”“Kamu kira aku nggak bisa menangkis? Kalau aku serius, dia nggak bakal bisa mengenaiku sedikit pun!”“Beraninya dia memukulmu?!”Jelas sekali ucapan Juan sama sekali tidak digubris oleh Yuna. Dia sudah terlanjur diselimuti oleh kemarahan melihat gurunya disakiti oleh orang lain. Mulut Yuna memang sering kali kasar ketika sedang berbicara dengan Juan, tetapi jauh di lubuk hati dia sangat menghormati gurunya. Waktu Yuna berguru dengan Juan memang tidak terlalu lama dan putus nyambung, tetapi dia sudah belajar banyak sekali darinya. Bagi Yuna, Juan adalah senior yang sangat berjasa dalam hidupnya. Yang lebih membuat Yuna marah, di us

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2281

    “Hus! Amit-amit! Siapa yang ajarin kamu ngomong begitu! Yuna yang aku kenal nggak begini, sejak kapan kamu jadi sentimental!”“Kamu sendiri juga biasanya nggak pernah percaya sama yang begituan. Jadi, kenapa kamu mau datang ke sini?”“Aku … cuma mau lihat saja apa yang terjadi di sini!”Yuna tidak membalas sanggahan Juan dan hanya tersenyum, sampai-sampai membuat Juan panik dan menyangkal, “Oke, oke. Aku datang untuk lihat keadaan kamu, puas?! Kamu nggak tahunya pasti punya tenaga untuk bikin aku marah. Kayaknya kamu sudah sehat, ya.”“Iya, aku sudah mendingan!” kata Yuna, dia lalu hendak mencabut jarum-jarum yang masih tertancap di badannya.”“Eh, jangan bergerak!” seru Juan, emudian dia mencabut jarumnya satu per satu sesuai dengan urutan dia menusuk sambil menggerutu, “Aku dengar kamu tiba-tiba koma. Bikin aku takut saja. Aku juga dengar dia bilang detak jantung kamu hampir berhenti. Biar kutebak, kamu …. Ah, biarlah. Kamu ini, nggak pernah peduli sama badan sendiri. Bisa-bisanya ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2280

    “Tahan dia, dia masih bisa berguna,” kata Fred.“Aku nggak akan pergi dari kamar ini!” Tiba-tiba Juan memberontak dan akhirnya melawan perintah Fred. “Kalau kamu mau aku angkat kaki dari kamar ini, lebih baik bunuh aku saja sekalian!”“Kamu pikir aku nggak berani?”“Terserah kamu saja!”Juan langsung duduk bersila di lantai dan tangannya memeluk ujung kasur dengan erat. Mau diapa-apakan oleh mereka pun Juan tidak akan mau berpindah tempat. Jangan remehkan tubuhnya yang sudah menciut akibat usia, walau begitu pun tenaganya masih lumayan besar sampai ditarik oleh banyak orang pun dia tetap tak berpindah. Namun keributan itu membuat Yuna merasa terganggu.“Pak Tua … hentikan!”Fred melompat kegirangan akhirnya mendengar Yuna sudah bisa bicara. Dia segera meminta mereka untuk berhenti dan berjalan menghampiri Yuna.“Akhirnya kamu bangun juga. Mau ngomong juga kamu sekarang? Yuna, kamu sudah keterlaluan! Kamu pikir dengan bunuh diri, kamu berhasil merusak rencana besarku?”“Aku nggak ngerti

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2279

    Namun Yuna masih sangat lemah meski jantungnya sudah kembali berdenyut. Dia kelihatan sangat lesu seperti orang yang sedang mengalami depresi berat. Fred pun menyadari itu, dan dia langsung memberi perintah kepada para dokternya, “Hey, cepat periksa dia!”Para dokter itu pun berbondong-bondong datang dan melakukan berbagai macam pemeriksaan, lalu mereka menyimpulkan, “Pak Fred, untuk saat ini dia baik-baik saja. Nggak ada kondisi yang membahayakan, tapi dia masih sangat lemah dan butuh waktu istirahat.”“Perlu berapa lama? Apa dia masih bisa pulih seperti semula?”“Itu … kurang lebih minimal setengah bulan.”“Setengah bulan? Lama banget!”Setengah bulan terlalu lama dan malah mengganggu pekerjaannya. Fred tidak punya cukup kesabaran untuk menunggu selama itu. Namun sekarang tidak ada jalan lain yang lebih baik, mau tidak mau dia harus bersabar. Dia lantas berbalik dan melihat ke arah Juan. Dia mendekatinya dan menarik kerah bajunya seraya berkata, “Hey, tua banga, aku menganggap kamu s

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2278

    Anak buahnya yang berjaga di luar ruangan juga langsung masuk dan menghentikan Juan begitu mereka mendapat arahan dari Fred. Fred sendiri juga langsung berlari ke kamar itu secepat mungkin, tetapi sayang dia terlambat.Monitor ICU mengeluarkan bunyi nyaring dan garis detak jantung Yuna juga sudah menjadi garis lurus.“Nggak, nggak!” Fred langsung berlari memegang bahu Yuna dan menggoyangkan tubuhnya.“Kamu belum boleh mati! Kamu nggak boleh mati tanpa perintah dariku!”Fred berteriak-teriak seperti orang gila, dan tim medisnya juga masuk melakukan resusitasi jantung, tetapi garis horizontal di monitor ICU tetap tidak berubah, yang berarti Yuna sudah mati.“Nggak mungkin ….”Fred berbalik menatap Juan yang sudah ditahan oleh pengawal dan membentaknya, “Kenapa? Kenapa?! Dia itu muridmu, murid kesayanganmu! Kamu datang ke sini untuk menolong dia, bukan membunuh dia!”Di tengah gempuran emosi yang dahsyat, Fred melayangkan pukulan telak di wajah Juan sampai Juan mengeluarkan darah segar da

DMCA.com Protection Status