Share

Bab 1686

Penulis: Awan
“Sebenarnya gampang saja. Yang Malvin bilang sebelumnya benar, ruang labku cuma bisa dimasuki sama dua orang selain aku, yaitu Pak Liman dan Moses. Rekaman video itu sebenarnya Moses yang lagi menyamar jadi Malvin,” jelas Yuna.

Setiap ruangan dilengkapi dengan kamera pengawas guna mengamati perkembangan dan perubahan yang terjadi, serta menjamin ketepatan kerja. Kalau memang Malvin yang melakukannya, rasanya mustahil dia melakukan kesalahan seremeh itu. Jadi jelas kalau wajah yang terlihat di rekaman kamera pengawas itu disengaja oleh orang lain untuk memfitnahnya.

“Hmm, benar-benar cara yang rendahan,” keluh Brandon. Dia sudah terbiasa menghadapi siasat licik dari saingan bisnisnya, tapi ini benar-benar sudah keterlaluan.

“Terkadang cara rendahan begini yang justru lebih efektif, karena semua orang juga tahu dari dua hari terakhir, Malvin ribut denganku. Makanya itu orang lain lebih gampang percaya kalau pelakunya Malvin, dengan motif balas dendam. Ditambah lagi … dia juga yang senga
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
aprilia xix
thor, ayo...jgn bertele2 crtnya ...sdh mulai hrs diselesaikan..crtnya sdh ngak jelas alurnya.. sayang klu awalnya bagus terakhir crtnya jd kedodoran ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1687

    Juan sedang memandangi langit di depan pintu rumahnya. Matahari sudah terbenam di barat. Pijaran ekor menyelimuti rumahnya yang antik, tapi sayangnya keindahan harus dirusak oleh suara langkah kaki tergesa-gesa.Satya terlihat gelisah dan ingin mempercepat langkahnya, tapi dia tidak bisa karena sedang memapah ayahnya. Justru istrinya yang mengenakan sepatu hak tinggi berjalan lebih cepat darinya bagaikan angin yang berembus.Sesampainya di depan Juan, Satya berkata, “Om Juan!”“Diam di sana!” seru Juan, alhasil Dessy pun segera menghentikan langkahnya.“Om Juan, aku mau ketemu Chermiko. Aku minta maaf atas kelancanganku!”“Searang kamu nggak bisa ketemu dia! Kalian semua juga nggak boleh.”“Kenapa?! Tadi Om telepon minta aku datang untuk jemput dia, kenapa sekarang malah nggak boleh ketemu?”“Karena ada perubahan situasi. Kalian tunggu sebentar di sini,” sahut Juan sembari meminta pelayannya membawakan masker dan sarung tangan untuk mereka.“Ini ….”“Kalian semua pasti sudah tahu waba

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1688

    “Chermiko, Chermiko …,” seru Dessy memanggil anaknya, tapi begitu masuk ke dalam, dia terkejut dengan apa yang dilihatnya.“Ya ampun! Apa-apaan ini?!”“Kenapa?!” sahut Satya dari belakang ketika mendengar teriakan istrinya. Dia langsung menyusul ke depan dan ikut terkejut dengan apa yang dia lihat oleh matanya.Kondisi kamar sudah berantakan tak karuan, dan Chermiko terduduk di kursi dengan rantai yang melilit tubuhnya. Bajunya sudah sobek-sobek dan tampangnya juga terlihat sangat lesu.“Chermiko, kamu kenapa?” tanya Dessy sambil berlari memeluk sang anak. “Siapa yang ngikat kamu?”“Aku!”“Om Juan kenapa sejahat itu sama Chermiko? Dia itu keluarga sedarah. Kamu juga ngelihat dia tumbuh besar dari kecil, tapi kenapa kamu tega?!” ujar Dessy terisak, disertai dengan amarah yang tidak bisa dia luapkan kepada Juan. “Mana kuncinya? Cepat lepasin! Chermiko, kamu jangan takut, ya! Mama bebasin kamu sekarang juga!” ujar Dessy menangis sambil mencari-cari gembok rantai.“Om Juan! Selama ini aku

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1689

    “Om Juan, kami minta maaf atas ucapan kami tadi. Aku mohon dengan sangat, tolonglah Chermiko!” tutur Satya.“Hmph!” Juan berjalan ke belakang Chermiko dan mengencangkan rantainya kembali, lalu dia mengambil kain untuk menutupi tubuhnya. “Sekarang kalian sudah lihat sendiri kayak gimana kondisi anak kalian. Mau bawa pergi atau biarin dia tetap di sini, itu keputusan kalian.”“Tentu saja biarin Chermiko tetap di sini!” jawab Satya. “Cuma Om Juan yang bisa nolongin dia!”Jordan menambahkan, “Ya, apa pun yang terjadi di masa lalu, Chermiko sudah sangat berbakti ke kamu. Tolonglah dia!”Mendengar itu, Juan pun menatap Chermiko dan bertanya, “Jadi, gimana pendapatmu?”“Aku ikut apa kata Kakek Juan saja.”Dessy merasa sangat kasihan kepada Chermiko, tapi apa daya, tidak ada yang bisa dia lakukan untuk mengurangi ataupun menanggung rasa sakit anaknya.“Oke, kamu sendiri yang bilang mau dengar apa kataku! Kalau begitu biar kujelaskan dari awal. Aku nggak jamin bisa sembuhin kamu atau nggak. Apa

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1690

    “Yang seharusnya disalahkan itu adalah orang-orang yang menyuntikkan virus ke dalam badan Chermiko! Oh ya, mereka itu siapa sebenarnya? Virus apa yang mereka suntikkan ke kamu?”“Mereka … orang-orang yang dulu kerja di lab. Selain para pekerja biasa, yang aku kenal cuma Rainie, sama ….”Di dalam benak Chermiko terbayang wajah Shane, tapi entah mengapa dia tidak bisa menyebutkan namanya. Sejujurnya, Chermiko tidak dekat dengan Shane, tapi mereka juga bukan orang asing. Chermiko sendiri tidak tahu apa tujuan Shane yang sebenarnya. Shane telah menyakitinya, tapi juga telah menyelamatkan nyawanya.“Ada siapa lagi?!” tanya Satya dengan nada penuh amarah. Dia tidak sabar ingin segera menangkap orang-orang itu dan membalaskan dendam Chermiko.“Aku nggak tahu lagi … aku yakin di balik Rainie masih ada dalang yang sebenarnya, tapi aku nggak pernah ketemu orang itu. Lab tempat mereka bekerja itu cuma kedok, tujuan mereka yang sebenarnya adalah meneliti virus yang berbahaya bagi manusia. Siapa pu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1691

    “Haish … kenapa bisa jadi begini!” kata Jordan sambil perlahan duduk dengan tangan bertopang pada tongkatnya. “Nak, kamu tenang saja. Juan pasti bisa nolongin kamu!”“Aku sudah bilang nggak bisa jamin nyembuhin Chermiko!” bantah Juan.Jordan hanya tersenyum mendengarnya. Sewaktu muda, Juan selalu penuh dengan energi dan mudah marah ketika ditegur orang lain, alhasil mereka pun jadi sering bertengkar. Setelah usia menua, Jordan menyadari bahwa adiknya itu sebenarnya memiliki hati yang baik, meski ucapannya masih kasar seperti dulu. Juan mengikat Chermiko agar Chermiko tidak menyakiti dirinya sendiri, itu berarti dia masih berharap bisa menyelamatkannya. Kalau dari awal Juan tidak peduli, dia tidak akan repot-repot menyelamatkan Chermiko dan menghubungi mereka untuk datang secepat mungkin.“Kenapa kamu senyum-senyum?!” tanya Juan kesal ketika dia melihat mata Jordan yang tertuju padanya.“Juan, setelah sekian lama kamu masih nggak bisa memaafkan kesalahanku dulu, ya? Nggak apa-apa. Itu m

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1692

    Awalnya Dessy masih emosian ketika dia baru masuk. Mungkin dia baru saja melampiaskan semua amarahnya di telepon dan masih terbawa perasaan, tapi seketika melihat anaknya, matanya langsung memerah karena sedih.“Nak, bertahan, ya!” kata Dessy sambil memeluk anaknya. Dia tidak lagi membuka rantainya karena sekarang dia tahu rantai itu bertujuan untuk melindungi Chermiko. Mau tidak mau Dessy harus terima besi dingin itu menempel ke kulitnya. “Kamu lapar, nggak? Mau makan apa? Nanti Mama bawain? Kamu kedinginan? Nanti Mama ….”“Kalau kamu nggak tenang dia ada di sini, bawa pulang saja,” kata Juan.Dessy, “….”“Satya, gimana?” tanya Jordan.“Aku tadi sudah lapor polisi! Awalnya mereka mau Chermiko datang langsung untuk memberi keterangan, tapi aku sudah menjelaskan situasi dia sekarang. Sebentar lagi polisi bakal datang. Soal Fahrel dan keluarganya, aku sudah minta orang lain untuk mengawasi mereka, nanti aku sendiri juga bakal langsung memantau ke sana,” jawab Satya.Kedudukan keluarga Pr

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1693

    Dua hari terakhir ini Fahrel sibuk dengan pekerjaannya di pusat penelitian vaksin, sehingga dia tidak ada waktu untuk mengurus hal selain pekerjaan. Saat Susan baru saja pulang dan melihat banyak barang-barang di rumah yang dibuang ke luar, dia langsung berteriak, “Apa-apaan ini? Siapa yang buang barang-barangku?!”“Aku!” jawab Fahrel seraya berkacak pinggang. “Aku buang barang-barang yang sudah lama, nanti ganti saja dengan yang baru!”“Ganti yang baru? Ganti apanya?” tanya Susan kebingungan, dan saat dia melihat sofa kesayangannya diangkut, dia langsung mencegatnya, “Siapa yang suruh kalian buang? Ini masih bagus!”“Bagus apaan? Masih banyak yang jauh lebih bagus! Barang-barang ini sudah nggak layak lagi untuk kita pakai. Buang saja semuanya, nanti kita pindah ke rumah baru!”“Rumah baru?!”“Iya, tadi aku sudah lihat-lihat rumah baru yang jauh lebih bagus dari rumah kita sekarang. Untuk apa lagi kita pakai barang lama ini, nanti kita ganti semua perabot rumah dengan yang bahan kayu b

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1694

    “Oh, gitu! Ternyata kamu sudah berani menginjak-injak aku dan mau cari yang baru, ya? Kamu segitu bencinya sama aku, makanya kamu sengaja cari-cari alasan untuk ngusir aku pergi, ‘kan? Jangan besar kepala dulu, Fahrel! Belum sukses saja sudah berani membuang istri yang selama ini menemani kamu! Coba kamu ingat-ingat lagi berapa banyak penderitaan yang harus aku jalani sampai kamu bisa ke titik ini? Sekarang kamu ….”“Banyak omong!” seru Fahrel sembari menutup mulut Susan. Bagaimanapun juga di rumahnya masih banyak pekerja yang sedang memindahkan perabot rumahnya, bisa gawat kalau sampai mereka mendengar perbincangan tadi. “Kalau kamu mau hidup enak, cukup ikut aku saja, nggak usah rewel.”“Kalau begitu kamu harus potong modalnya, tapi kamu harus melakukannya dengan hati-hati, jangan sampai orang lain tahu. Dan juga … Rainie tahu soal ini? Dia juga bertanggung jawab atas quality control, kalau sampai dia ….”“Sudah, tenang saja. Anak kita itu pintar, dia lebih bisa kerja daripada kamu!

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status