Share

Bab 1601

Author: Awan
“Maaf, aku lagi nggak ada waktu!”

“Aku ada keperluan penting, lumayan mendesak!” ucap Shane seraya menarik pergelangan tangan Yuna.

“Kamu tahu seberapa hebat kemampuan bertarungku. Kamu pasti nggak mau memaksa aku main kasar, ‘kan!”

Mendengar itu, Shane perlahan melepaskan genggaman tangannya, dan Yuna pun langsung berbalik pergi. Namun tiba-tiba Shane bertanya, “Kamu nggak mau tahu rahasia di lab?”

“Apa-apaan lagi ini?”

“Apa kamu nggak mau tahu sebenarnya virus apa yang menjangkit Brandon?”

Ucapan Brandon sangat menarik perhatian Yuna. Yang menjadi fokus utamanya adalah ternyata Shane juga tahu bahwa Brandon sedang tertular virus, padahal Yuna sudah berusaha semaksimal mungkin untuk merahasiakannya. Harus diakui Yuna cukup tertarik. Saat ini Yuna masih tidak begitu bisa memercayai Shane, tapi dia tahu lebih banyak dan sudah sangat dekat dengan kebenarannya. Hanya saja … apakah Yuna harus percaya padanya? Mungkinkah Shane akan mengatakan sejujurnya, atau itu hanyalah sekadar perangkap?
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1602

    “Lab itu cuma cabang. Institusi aslinya bukan di negara ini.”“Kalau lab yang ada di sini cuma cabang … berarti maksud kamu, institusi aslinya ada di luar negeri, begitu?” tanya Yuna.“Ya, dan dalang yang beroperasi di belakang layar jauh lebih hebat dari apa yang bisa kita bayangkan. Yuna, sebaiknya kamu jangan terus mencari tahu lebih jauh tentang wabah ataupun virus ini. Nggak ada untungnya buat kamu.”“Jadi kamu kasih tahu aku semua ini cuma untuk itu?”“Bukan! Aku mau membuat perjanjian sama kamu.”“Perjanjian apa?”“Kembalilah dan lanjutkan eksperimenku. Kamu bakal berhadapan dengan proyek yang jauh lebih dalam lagi. Tapi kamu jangan banyak tanya dan nggak perlu tahu apa yang kamu kerjakan. Cukup fokus menjalankan eksperimennya saja!”“Terus apa untungnya buatku?”“Kami bisa memberikan sampel virus yang menyerang Brandon. Dengan begitu, kamu mungkin bisa menemukan cara untuk menyembuhkan dia.”“Kenapa nggak langsung kasih obat penawarnya saja?”Sungguh menggelikan. Yuna kira seti

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1603

    “Jawab pertanyaanku! Kelompok tertentu? Siapa yang kamu maksud?”Menghadapi sifat Yuna yang keras kepala, Shane hanya bisa mengangkat bahunya. Lalu dia menghela napas panjang dan menjawab, “Sudah jelas, awalnya itu ditargetkan ke orang Asia.”“Awalnya?”“Ya, tapi sekarang situasinya sudah di luar kendali! Kamu pasti sudah lihat penyebaran wabah ini yang begitu cepat dan nggak terkendali. Sampai detik ini, sudah ditemukan orang-orang dari tempat lain yang juga tertular virus ini. Ini berarti eksperimennya gagal dan virusnya sekarang menyerang tanpa pandang bulu. Orang-orang yang kerja di lab sekarang pasti sudah putus asa dan kehilangan kepercayaan satu sama lain. Beberapa produk yang kamu buat dulu jumlahnya memang nggak banyak, tapi efeknya manjur, nggak ada efek samping. Makanya bosku berharap kamu mau meneruskan eksperimennya.”Jika memungkinkan, sebenarnya Shane juga tidak ingin Yuna ikut campur dalam eksperimen ini. Namun apa daya, kemampuan Yuna sudah terlanjur menarik perhatian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1604

    Setidaknya si pramusaji merasa sedikit tenang mendengar Yuna akan mengganti kerusakannya, maka itu dia pun keluar dari menutup pintunya kembali.“Shane, keuntungan apa yang mereka kasih buat kamu sampai kamu mau jadi anjing pesuruh mereka?!”Bagaimanapun juga Yuna pernah menganggap Shane sebagai temannya dulu. Walau sekarang mereka memiliki perbedaan sudut pandang, Yuna masih berusaha sabar menghadapinya. Namun kata-kata yang tadi Shane katakan benar-benar menguji kesabaran Yuna sampai habis.Saat ini Brandon sedang terbaring tak sadarkan diri tanpa mengetahui bagaimana penyakitnya itu akan berkembang. Shane tahu Brandon sedang tersiksa, dan dia juga tahu virus apa yang menyerangnya. Tak masalah jika dia tidak mau menjenguk, tapi beraninya berkata seperti itu dan menjadikan kondisi Brandon sebagai alat untuk bertransaksi dengan Yuna!Meski sudah dilempari gelas dan dimaki oleh Yuna, Shane masih tetap tenang tanpa ada reaksi apa pun.“Keuntungan? Nggak ada. Mereka menyandera anakku,” ja

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1605

    “Aku tahu nggak akan menang melawanmu, tapi aku juga tahu kalau aku nggak berhasil membujuk kamu, apa yang bakal mereka perlakukan padaku. Jadi … maaf!”“Kamu menaruh racun di air ini?”“Tenang saja, yang aku taruh cuma obat bius. Nggak akan berpengaruh kepada anak yang ada di perut kamu. Tapi kamu harus ikut aku .…”Ketika Shane baru saja berdiri, tiba-tiba tubuhnya terasa bergoyang. Pemandangan yang dia lihat di depan matanya pun seolah ikut berguncang.“Eh ….”“Kamu lupa, ya, kenapa bos kamu mau aku bekerja untuk dia? Aku ahlinya di bidang ini!”Semenjak pertama kali Yuna menyentuh gelasnya, dia sudah mencium ada aroma yang aneh dari airnya. Dari situ Yuna tahu ada pasti ada sesuatu yang dituangkan ke dalam minumannya. Shane tidak berbohong. Obat yang dia tuang ke dalam gelas itu tidak akan membahayakan kandungan, tapi hanya membuat orang yang meminumnya kehilangan kesadaran untuk sesaat. Di tengah-tengah percakapan berlangsung, diam-diam Yuna sudah menukar gelas mereka.“Kamu ….”S

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1606

    “Jangan sela omonganku. Sekarang aku lagi jelasin hal penting ke kamu.”Yuna hanya mengangkat bahunya menanggapi perkataan itu. Dia tidak begitu peduli dengan sikap Moses terhadapnya. Dia juga tahu wabah ini bukanlah masalah kecil, dan tidak ada salahnya lebih berhati-hati. Setelah berusaha menahan keinginan untuk menguap ketika sedang mendengarkan ocehan dari Moses, sampai selesai akhirnya Yuna bisa mengganti pakaian.Saat ini Yuna ingin tahu sudah sejauh mana penelitian yang dilakukan oleh departemen ini terhadap wabah yang sedang terjadi, dan seberapa jauh perbedaannya dengan yang dia sendiri ketahui. Terlebih lagi, Yuna ingin tahu cara menangani yang mereka sebut-sebut ini sudah sampai sejauh mana.Setelah mengganti pakaian dan melakukan disinfeksi, Yuna pikir di dalam sana adalah sebuah tempat penelitian yang sangat luas, tapi ternyata hanya sebuah lorong yang kosong melompong. Moses berjalan di depan dan Yuna mengikutinya di belakang, sampai mereka tiba di depan lift yang sangat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1607

    Liman berbalik dan meminta Yuna untuk mengikutinya. Jari jemarinya bergerak dengan lincah di atas keyboard, menampilkan angka-angka yang terpampang di monitor, dan Yuna pun mengamatinya dengan saksama.“Kami berharap kamu bisa memberikan pendapat yang berbeda berdasarkan sudut pandang pengobatan tradisional, biar kita bersama-sama memikirkan cara untuk melawan virus ini,” kata Liman.“Aku boleh lihat data dari semua penelitian yang sebelumnya?” tanya Yuna. “Khususnya sampel dan statistik yang berkaitan dengan virus ini.”“Sejujurnya, statistiknya nggak begitu sempurna. Situasi wabah di negara kita ini masih belum terlalu besar karena kita berhasil mengendalikannya sebelum tersebar luas. Kalau dilihat dari sampel yang ada sekarang, mungkin nggak begitu berarti.”“Kenapa nggak berarti?”Asalkan ada sampelnya, baik dari jalur persebaran mana pun, pastinya akan berguna untuk kemajuan penelitian mereka.“Begini … dari penelitian kami belakangan ini menunjukkan kalau mutasi virus ini sangat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1608

    Mereka masuk ke dalam lift, tapi lift yang ini berbeda dengan yang Yuna naiki sebelumnya. Begitu masuk ke dalam, lift bergerak ke bawah secara perlahan. Hal ini membuat Yuna cukup terkejut. Awalnya dia kira lab itu sudah berada di lantai yang paling bawah, tapi ternyata masih ada lagi.Tak lama kemudian akhirnya lift berhenti. Liman keluar terlebih dahulu, kemudian Yuna, setelah itu barulah Moses di paling belakang.Lantai itu sangat terasa sangat hampa. Tidak banyak orang ataupun peralatan yang ada. Udara yang terasa di dalam ruangan itu juga membuat orang merasa tidak nyaman.Maju beberapa langkah ke depan, Yuna dengan samar dapat mendengar suara raungan yang samar, seolah suara itu hanyalah halusinasi. Namun setelah Yuna maju ke area yang lebih dalam, dia yakin kalau itu bukanlah halusinasi!Tak hanya suara raungan, tapi ada juga suara tangisan yang tertahan, serta suara batuk dan sesak napas. Semua suara itu tidak hanya satu saja, satu semua bercampur menjadi satu, membuat siapa pu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1609

    “Tapi kamu lagi hamil!” kata Moses.“Hah?!” seru Liman terkejut, dan tanpa sadar langsung melirik ke arah perut Yuna. Namun karena sudah mengenakan pakaian pelindung, perut Yuna yang sudah membesar tidak terlihat begitu jelas.Liman baru bertemu dengan Yuna dua kali, dan setiap kali mereka selalu mengenakan pakaian pelindung, jadi wajar jika Liman tidak tahu Yna sedang hamil. Juan juga tidak pernah mengungkit soal itu sebelumnya.“Memangnya kenapa kalau hamil? Ibu hamil juga tetap manusia. Justru karena lagi hamil, aku jadi lebih mengerti kalau virus ini nggak segera diatasi, bahayanya nggak cuma sekarang saja, tapi juga sampai ke generasi berikutnya.”“Nggak bisa!” kali ini Liman-lah yang dengan tegas menolak. “Aku nggak membahayakan kamu.”“Kalau aku nggak boleh, masa kalian semua boleh? Kita berjuang bukan untuk satu orang saja, tapi satu negara. Setiap orang juga punya keluarga, saudara, dan teman. Tentu kita nggak mau mereka yang terkena bahaya. Berhubung aku juga sudah di sini, a

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2390

    Tidak peduli apa pun yang Ratu katakan, Fred selalu punya seribu satu alasan untuk berdalih.Fred menggeleng dan berkata, “Bukan pintar beralasan, tapi karena semuanya sudah aku pikirkan demi Yang Mulia. Sejak awal sudah kubilang, mereka itu licik dan banyak akal bulusnya. Jangan mudah percaya sama omongan mereka! Mereka pasti mencoba membujukmu untuk menghentikan eksperimennya. Jangan ikuti kemauan mereka. Yang Mulia coba pikirkan, kita sudah sejak lama melakukan penelitian, lalu untuk apa? Kalau sekarang kita menyerah, bukankah semua yang kita lakukan dulu jadi sia-sia? Semua kerja keras, waktu , dan uang yang kita bayar jadi nggak ada artinya! Ini cuma akal-akalan mereka, karena kalau eksperimennya berhasil, kita bisa menguasai dunia. Cuma penduduk Yuraria saja yang bisa kemampuan hidup abadi. Itu sudah cukup untuk menggemparkan dunia, termasuk mereka. Makanya mereka nggak mau eksperimen ini berhasil. Bisa jadi … mereka membujuk Yang Mulia untuk menyerah, tapi habis itu diam-diam me

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2389

    “Karena kamu begitu setia padaku, aku kasih kamu satu kesempatan lagi,” kata sang Ratu mendesah ringan.“Mau aku jadi bahan percobaanmu? Nggak masalah!” kata Fred dengan alis terangkat. “Toh sekarang aku juga nggak bisa menolak, bukan?”“Apa kamu ada permintaan lain?”Bagaimanapun juga, mereka adalah tuan dan pelayan yang sudah bekerja bersama selama bertahun-tahun, yang sudah melewati suka dan duka bersama. Andaikan Fred memiliki niat untuk melakukan kudeta, dia sudah berkontribusi banyak dan layak untuk mendapatkan apa yang dia minta sebelum dieksekusi.“Yang Mulia tahu aku sudah nggak membutuhkan apa-apa lagi. Aku sudah lama bercerai dengan istriku dan anakku ikut dia ke luar negeri. Aku cuma sendiri mendedikasikan hidupku untukmu, Yang Mulia Ratu. Sekarang aku sudah nggak punya permintaan apa-apa lagi. Oh ya, kalau sampai ….”Fred berhenti sejenak, kemudian dia melanjutkan, “Kalau sampai eksperimen ini berhasil, aku bisa terus hidup lebih lama di dalam badan anak itu, aku berharap

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2388

    Di sebuah ruang bawah tanah yang lembap dan tidak terkena cahaya matahari, begitu masuk langsung tercium bau busuk yang menyengat hidung. Saat pintu dibuka, dan mendengar ada suara kursi roda yang mendekat, orang yang berada di dalam langsung mendongak menatap ke depan.“Ah, Yang Mulia datang untuk menemui aku juga.”Orang itu menyunggingkan senyum yang kaku. Dia yang dulu adalah seorang duta besar terhormat kini menjadi tak lebih dari seperti tawanan perang. Kursi roda berhenti, lalu sang Ratu menatapnya, orang yang sudah meneaninya selama puluhan tahun lebih.“Fred, apa kamu menyesal?” tanyanya.“Menyesal? Apa yang perlu disesali? Aku menyesal kenapa eksperimennya nggak aku lakukan lebih awal? Atau menyesal karena terlalu banyak berpikir? Ataukah menyesal karena aku nggak menyadari lebih awal kalau kamu mencurigaiku? Yang menang memakan yang kalah, itu sudah hukumnya. Nggak ada yang perlu aku sesali.”Sang Ratu sempat terdiam sesaat mendengar kata-kata Fred.“Jadi kamu nggak pernah m

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2387

    “Tapi sudah terlambat kalau terus menunggu sampai eksperimennya dimulai!” kata Shane seraya menggertakkan gigi.Dia tidak punya sisa waktu lagi untuk bertaruh. Kalau sampai ternyata eksperimennya keburu dimulai, betapa sakit hatinya Shane membayangkan tubuh Nathan yang masih kecil itu harus terbaring di atas meja operasi yang dingin dan dibedah seperti tikus percobaan. Dia tidak bisa menerima hal seperti itu terjadi. Dia tidak tega melihat anaknya yang masih kecil harus mengalami penderitaan yang sebegitu parahnya. Nathan tidak tahu apa-apa dan diculik begitu saja, terpisah dari ayahnya begitu lama. Dan sekarang, dia harus menghadapi semua ini. Bahkan … bahkan dia tidak tahu apa yang akan dia hadapi.“Tapi kalau kamu ke sana sekarang, memangnya kamu bisa menolong Nathan?” Brandon bertanya.“Aku nggak peduli. Kalaupun aku harus mati, aku bakal tetap berusaha!”“Ya sudah, terserah kamu. Pergi sana!” Brandon tak lagi membujuk Shane. Dia memukul meja yang ada di depannya dan berseru kepada

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status