Share

Bab 1424

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Rainie meletakkan kotak kayu ke atas meja. Dia berpikir sejenak, lalu menaruh tempat pensil di depan kotak kayu.

Baru saja Rainie berjalan beberapa langkah, dia kembali membalikkan tubuhnya. Dia memasukkan kotak kayu ke dalam tempat pensil, lalu mengeluarkan beberapa batang pensil. Kali ini, dia baru menghela napas lega.

Rainie mengambil pakaian dan handuk, pergi membasuh tubuhnya dengan air hangat. Dia sudah lama tidak pulang ke rumah. Meskipun ada kamar mandi dan kamar tidur di laboratorium, tetapi persyaratannya pasti tidak sebagus di rumah.

Saat ini, Rainie merendam tubuhnya di dalam bathtub untuk merelaksasi tubuhnya. Tubuh yang awalnya terasa lelah mulai merasa nyaman. Dia pun mulai merasa mengantuk.

Entah sudah tertidur berapa lama, Rainie pun terbangun. Dia juga terkejut tidak menyangka dirinya telah ketiduran di dalam bathtub. Saat ini, terdengar … suara langkah kaki di luar sana.

Rasa kantuk seketika langsung menghilang. Rainie segera keluar dari bathtub. Dia membungkus tubu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1425

    “Rainie, kenapa kamu berbicara seperti ini? Bukankah Mama sudah jelasin sebelumnya? Semua itu Mama katakan demi menyenangkannya saja. Mama juga sudah jelasin hubungan di antara keluarga kita. Kalau bukan karena Om Edgar-mu, keluarga ….”“Kalau bukan karena Om Edgar-ku, keluarga kita cuma makan tahu tempe saja!” timpal Rainie dengan kesal. Dia mengorek-ngorek telinganya, lalu melanjutkan, “Aku nggak ingin dengar semua itu lagi. Aku sudah muak. Kalian ingin menjilatnya, ingin mengandalkannya, semua itu urusan kalian. Aku, Rainie, nggak butuh!”“Rainie, kamu tidak boleh berbicara seperti ini.” Susan masih ingin menjelaskan. Namun, dia menyadari putrinya sudah kehabisan kesabaran. Pada akhirnya, dia pun mengurungkan niatnya. “Oke, oke, kita jangan bahas masalah ini lagi. Mama tidak bahas masalah ini lagi, ya! Tapi, sekarang kamu sudah dewasa. Kamu seharusnya paham jerih payah Mama, ‘kan? Kamu jangan kekanak-kanakan, ya!”Nada bicara Susan sangatlah lembut. Dia sedang berusaha memperbaiki h

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1426

    Setelah mendengar ucapan Rainie, Susan segera berkata, “Rainie, mungkin karena kamu tidak pernah bertemu dengannya, makanya kamu tidak tahu seberapa hebatnya dokter genius ini. Dari semua dokter yang Mama cari, cuma dia saja yang menyadari ada racun di tubuh Bella. Sekarang setelah Bella makan resep obat yang dibuka Chermiko, kondisinya menjadi lebih fit.”“Benarkah? Semakin fit saja?” Terlintas senyuman datar di wajah Rainie.Susan merasa reaksi Rainie agak aneh. Hanya saja, dia tidak ingin berpikir kebanyakan. Jarang-jarang Rainie memperhatikan Bella. Hal yang paling penting adalah Rainie bersedia berbincang-bincang dengannya.“Bella sudah semakin kurus. Tapi tidak kurus-kurus sekali. Kamu tahu sendiri, dia terlalu gendut, jadi dia tidak akan kurus dalam waktu singkat. Hanya saja, dia terlihat lebih bersemangat daripada sebelumnya. Dulu dia selalu kelihatan letih dan lesu, tapi sekarang sudah tidak lagi.”“Hanya saja, sekarang aku jadi tidak terbiasa ketika berkunjung ke rumah Om Edg

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1427

    Rainie paham dengan karakter ibunya. Dia pun menegaskan sekali lagi, “Aku benar-benar nggak menginginkannya lagi. Kamu jangan buat keputusan sendiri, apalagi pindahin semuanya ke rumah. Kalau kamu pindahin ke rumah, aku bakal buang semuanya.”“Oke! Oke!” Susan mengangguk kencang. Dia yakin putrinya akan melakukan apa yang dikatakan. Berhubung Rainie tidak menginginkannya lagi, kenapa dia malah emosi?Rainie mengeluarkan sebotol krim tangan, lalu mengoleskannya dengan perlahan. “Itu berarti Yuna pindahkan semua tanaman itu?”“Bisa jadi, pokoknya sekarang rumah Om Edgar-mu itu lapang sekali, tidak ada sehelai daun pun di sana.” Susan melipatkan kedua tangannya di depan dada, lalu menggeleng.“Apa si Yuna itu belajar ilmu pengobatan?” Rainie terdiam sejenak, lalu bertanya kembali. Saat dia bertatapan dengan tatapan bingung Susan, dia pun menambahkan, “Bukankah waktu itu kamu bilang dia lagi atur pola makan Bella?”“Haish!” Susan mengibaskan tangannya. “Dia itu sok pintar. Mana mungkin dia

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1428

    Ketika melihat Bella meneguk satu mangkuk sup, Yuna menyerahkan selembar tisu kepadanya. Dia mengambil mangkuk kosong, lalu bertanya, “Apa kamu bisa menerima baunya?”Bella menyeka bekas obat di ujung bibirnya, lalu mengangguk. “Masih sanggup!”“Masih sanggup?” Yuna mengerutkan keningnya. Tadi dia juga sudah mencium aroma dari obat itu, rasanya sungguh menyengat hidung. Sekarang Bella malah merasa masih sanggup menerima bau itu?Saat menyadari rasa curiga di wajah Yuna, Bella pun tersenyum sambil mengambil segelas air. “Sebelumnya aku pernah mencicipi banyak jenis obat-obatan, bahkan ada yang lebih nggak enak daripada obat ini. Aku nggak takut pahit, hanya saja terkadang ada jenis obat yang baunya membuatku merasa mual. Aku ….”Bella tertegun sejenak, lalu melambaikan tangannya tidak melanjutkan omongannya lagi. Jika dibayangkan lagi, sepertinya dia akan muntah.“Apa demi menurunkan berat badan?” Sesuai dengan dugaan, Bella pun mengangguk.“Memangnya bisa demi apa lagi? Ketika kepikira

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1429

    “Tante nggak izinin ….” Tangan kecil Kenzi menunjuk ke lantai atas. “Mama dan Kakak … hal penting.”Kenzi bisa merangkai kalimat yang singkat. Sebelumnya Yuna juga cukup khawatir, merasa Kenzi tidak pandai dalam berbicara. Kemudian setelah berkonsultasi, ternyata Kenzi tergolong cepat dalam bicara.Bahkan masih banyak anak seumuran Kenzi yang masih tidak bisa berbicara. Tidaklah gampang bagi Kenzi untuk bisa mengutarakan pemikirannya.Setelah mendengar ucapan Kenzi, Yuna dan Bella spontan melirik ke lantai atas. Tampak Yovi yang sedang berlari menuruni tangga. Dia pun tersenyum. “Nyonya, aku takut Den Kenzi akan mengganggu pembahasan kalian. Jadi, aku nggak izinin dia turun. Tadi aku pergi ambil baju gantinya sebentar, eh dia malah lari ke bawah.”“Iya, aku temani Kenzi sebentar. Kamu sibuk urusan lain saja,” balas Yuna dengan datar.Yovi mengiakan, lalu berjalan menaiki tangga.Bella duduk di sofa, lalu berkata, “Kak Yuna, pengasuhmu yang satu ini muda banget!”“Iya, baru umur 30-an s

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1430

    Bella pulang agak malam hari ini. Yuna sengaja menahan Bella. Dia ingin mengamati reaksi setelah Bella mengonsumsi obat itu.Dalam setengah hari, Bella sempat keluar masuk kamar mandi sebanyak lima kali. Dia tidak merasa sakit perut, hanya saja perutnya tak berhenti berbunyi dan sering buang angin. Bella pun merasa sangat canggung. Beberapa kali dia ingin berpamitan, tetapi dia malah ditahan oleh Yuna.Yuna mengatakan reaksi seperti ini sangatlah normal. Bella tidak perlu merasa malu. Bella juga pernah bertanya pada Yuna, bagaimana jika mereka mencoba resep obat yang dibuka Chermiko? Hanya saja, Yuna tidak mengizinkannya. Dia mengatakan sifat obat dari kedua jenis obat itu akan bertentangan. Jika Bella ingin mencoba resep obat Chermiko, dia bisa mencobanya setelah menyelesaikan resep obat Yuna.Sekarang Bella sangat memercayai Yuna. Dia pun melepaskan pemikiran untuk mencoba resep obat Chermiko.Saat terakhir kali Bella ke kamar mandi, dia merasa tubuhnya agak lemas dan keringat memba

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1431

    Dulu Yuna memang tidak mengetahuinya, tetapi sekarang Yuna sudah mengetahuinya. Wajar jika hati Yuna terasa tidak tenang ketika melihat Yovi mendampingi putranya.“Yovi.” Yuna melipat kedua tangan di depan dada, lalu bertanya, “Sudah berapa lama kamu bekerja di sini?”“Hampir … empat bulan.” Setelah berpikir sejenak, Yovi pun menjawab.“Emm, lama juga. Kamu nggak pernah minta izin untuk pulang kampung, apa kamu nggak merindukan keluargamu?” Pertanyaan Yuna bagai sedang basa-basi saja.“Aku nggak punya keluarga. Apa Nyonya lupa? Hanya tersisa aku sendiri saja,” balas Yovi sembari menggeleng. Raut wajah Yovi sangatlah tenang, tidak terlihat reaksi apa-apa di wajahnya. Benar, saat Yovi melamar pekerjaan, Yuna pernah membaca CV-nya. Kedua orang tuanya memang sudah tiada, dia juga tidak memiliki saudara. Sebelumnya Yovi pernah menikah, hanya saja suaminya sudah meninggal. Dia juga pernah melahirkan sebelumnya, tetapi anaknya juga sudah meninggal dini. Saat itu, Yuna merasa nasib wanita ini

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1432

    “Tenang saja, ranjangnya cukup luas, cukup untuk ditempati aku.” Seusai berbicara, Yuna terdiam sejenak, lalu melanjutkan, tidak memberinya kesempatan untuk berbicara, “Kamu tidur di kamar tamu saja. Biarkan aku menemani Kenzi di malam hari! Kita bahas lagi setelah papanya pulang nanti.”Kemudian, Yuna langsung masuk ke kamar Kenzi.Berhubung Yuna sudah berbicara seperti ini, Yovi juga tidak bisa berkata lain lagi. Dia berdiri terdiam sejenak, lalu berkata, “Kalau begitu … selamat malam, Nyonya!”“Emm.” Yuna mengangguk, lalu menutup pintu kamar.…Rainie tidur seharian di rumah. Dia baru terbangun di sore hari. Seusai membasuh tubuh dan mengganti pakaian, Rainie menuruni tangga. Saat ini Susan sedang ragu untuk memanggil Rainie makan bersama atau membiarkannya melanjutkan tidurnya, kebetulan sekali Rainie berjalan menuruni tangga. Dia pun merasa gembira. “Rainie, kamu sudah bangun! Kebetulan sekali, ayo makan bersama!”“Emm.” Rainie duduk di depan meja makan. Pelayan langsung mempersi

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2192

    Sekarang di dalam ruang kantor itu hanya ada Fred dan wanita tersebut. Fred masih tak bergerak di kursinya seraya mengamati wanita itu. Pakaiannya lusuh dan terlihat sangat kasihan meski dia sudah berusaha untuk bersikap elegan.“Kamu ….”“Aku Rainie, bawahannya asisten yang paling kamu percaya itu. Aku pernah bekerja ….”“Aku nggak tertarik kamu siapa. Aku cuma mau tahu apa tujuan kamu datang ke sini? Dari mana kamu tahu aku kepalanya di sini?”“Soal itu, ya. Sebenarnya awalnya aku juga nggak tahu siapa yang bertanggung jawab atas organisasi ini, sampai … aku menemukan kartu nama yang ada bosku pegang.”“Kartu nama apa? Maksud kamu kepingan kecil itu? Itu paling cuma koin untuk main game atau sejenisnya,” kata Fred menyangkal. Dia tentu saja tidak mau secepat itu mengakuinya. Yang dia lakukan sekarang ini adalah menguji apakah Rainie benar-benar tahu sesuatu atau hanya sekadar asal bicara.Akan tetapi Rainie sudah menduga hal seperti ini pasti terjadi. Dia tidak tampak kebingungan dan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2191

    “Yang Mulia jangan berpikir begitu. Kita justru saling menguntungkan satu sama lain. Yang Mulia bisa kembali muda, sedangkan aku mendapat kekuasaan penuh. Bukankah begitu lebih bagus?”“Hmph!”Sang Ratu sudah malas membicarakan ini. Namun bagi Fred itu tidak masalah. Selama semua berjalan sesuai dengan rencananya, apa yang ingin dia capai sebentar lagi akan berhasil. Tidak ada lagi seorang pun yang bisa menghentikannya. Di saat itu pula dari luar Fred mendengar suara lirih yang memanggilnya.“Pak Fred!”“Ada apa?”Sebenarnya Fred sedikit kesal karena dia sudah berpesan untuk jangan mengganggu kecuali ada hal penting. Namun lagi-lagi yang datang adalah mereka. Fred masih lebih suka dengan si cacat yang menjadi bos Rainie dan Shane dulu. Meski cacat secara fisik, dia cukup pintar dan banyak membantu Fred. Sayang sekali dia sudah tidak ada …. Tanpa berpikir panjang, Fred melihat di tangan orang itu ada sebuah botol kecil seperti botol parfum yang dijual di luar sana. Perbedaannya, cairan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2190

    “Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2189

    Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2188

    “Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2187

    “Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2186

    Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2185

    Chermiko mulai menyadari Shane lagi-lagi terbawa oleh perasaan sedihnya. Dia pun segera melurusan, “Eh … maksudku. Aku cuma nggak menyangka ternyata kamu bisa ngurus anak juga. Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah panik. Tapi kalau dilihat-lihat lagi, dua anak ini mukanya lumayan mirip sama Brandon, ya. Menurut kamu gimana?”Mendengar itu, Shane melirik kedua bayi yang sedang tertidur pulas dan melihat, benar seperti yang tadi Chermiko bilang, bagian kening mereka sedikit mirip dengan Brandon, sedangkan mulut mereka mirip dengan Yuna.“Kelihatannya memang mirip, ya. Tapi kita jangan tertipu dulu. Aku merasa makin lama kita lihat jadi makin mirip. Kalau sekarang aku bilang mereka nggak mirip, apa kamu masih merasa mereka mirip?”Benar juga, andaikan mereka bukan anaknya Brandon, dengan sugesti seperti itu Chermiko percaya saja kalau mereka tidak mirip.“Waduh, aku rasanya kayak lagi berhalusinasi!” ucapnya.“Makanya sekarang kita jangan berpikir mirip atau nggak mirip dulu. Lebih baik k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2184

    “Itu normal. Dulu waktu Nathan masih kecil juga aku kayak begini,” kata Shane. “Hampir semalaman penuh kamu nggak mungkin bisa tidur. Begitu kamu taruh mereka, mereka pasti langsung nangis, jadi kamu harus gending mereka terus. Waktu itu tanganku juga sudah mau patah rasanya.”“Kamu gendong anak sendiri? Bukannya pakai pengasuh?!”“Waktu itu aku masih belum sekaya sekarang, istriku nggak mau pakai pengasuh, jadi aku yang gendong.” Shane tidak mau mengingat masa lalunya lagi karena itu hanya akan membuatnya sedih. Shane lalu menghampiri Brandon dan hendak mengambil anak itu dari tangannya. “Sudah pagi, biar aku yang jagain. Kamu istirahat dulu.”“Nggak usah!”“Jangan begini lah! Kalau kamu merasa berutang sama Yuna dan anak-anak kamu, masih ada waktu lain untuk menebus, tapi sekarang kamu harus istirahat! Kalau kamu sampai tumbang, siapa lagi yang bisa jagain mereka, dan siapa yang bisa nolongin Yuna!”Ketika mendengar itu, akhirnya Brandon mengalah dan memberikan kedua anaknya kepada S

DMCA.com Protection Status