Susan terdiam membisu. Padahal dia hanya sedang bercanda saja, si dokter genius malah menganggap serius.Saat Susan merasa ragu, Chermiko langsung memasang sabuk pengaman, lalu berkata dengan wajah sinis, “Tidak usah kalau kamu tidak berani!”Ucapan ini langsung memancing rasa arogan di hati Susan. “Kata siapa aku tidak berani!”Chermiko juga tidak meladeninya, lekas mengendarai mobilnya.Susan mengira Chermiko sedang marah. Dia segera berkata, “Tuan Chermiko, orang lain mungkin takut sama Keluarga Setiawan, tapi aku tidak takut! Kakak iparku itu Pak Edgar. Mana mungkin aku takut sama dia! Kamu tunggu saja, aku akan pergi memukulnya. Apa setelah aku memukulnya, kamu pasti akan mengobati keponakanku?”Tatapan Chermiko tertuju pada depan jalan. Dia hanya menganggap wanita ini sedang menggila saja. “Kita bicarakan lagi nanti!”Selesai berbicara, pedal gas dipijak dan mobil melaju kencang.Susan segera melepaskan tangannya. Melihat mobil bergerak semakin menjauh, dia pun menjerit, “Tuan Ch
Chermiko memegang lehernya sembari berusaha untuk berbicara. Hanya saja, dia masih tidak bisa bersuara sama sekali.Saking paniknya, air keringat bercucuran di wajah Chermiko. Namun, Yuna malah membelakanginya, lalu melakukan penelitian dengan serius.Chermiko memang tidak tahu apa yang telah terjadi, tetapi dia yakin semua ini ada hubungannya dengan Yuna. Dia mengangkat tangannya, lalu menepuk-nepuk Yuna. Hanya saja, Yuna masih tidak meladeninya. Berhubung Chermiko masih pantang menyerah, dia kembali menepuk Yuna lagi dan lagi ….Yuna merasa kesal, lalu menekan bagian tubuh Chermiko yang lain. “Kamu bisa diam nggak!”Kali ini, Chermiko bukan hanya tidak bisa bersuara, tangan dan kakinya bahkan tidak bisa bergerak.Perasaan ini sangatlah aneh dan menakutkan. Dia berdiri di tempat sembari memutar bola matanya. Dia merasa semua ini terasa sangat ajaib.Jangan-jangan memang ada ilmu seperti ini di dunia? Sekarang wanita yang diremehkannya malah menguasai kemampuan itu?Chermiko sungguh t
Seketika, perhatian Delon juga tertuju pada data di atas monitor komputer. Dia melepaskan tangan yang diletakkan di atas pundak Chermiko, lalu berjalan maju. “Bagaimana sekarang?”Yuna tidak menjawab, melainkan menekan keyboard dengan cepat. Data di atas layar komputer bergerak dengan cepat. Beberapa saat kemudian, akhirnya penggabungan data berhasil.“Sudah berhasil!” Terdengar kegembiraan dari dalam suara itu.Dalam eksperimen kali ini, Yuna memang mencampurkan obat herbal yang relatif sederhana. Namun, eksperimen ini bisa dianggap sebagai loncatan besar untuk ke depan. Begitu ada contoh keberhasilan, percobaan selanjutnya tidak akan begitu sulit lagi. Sebab pasti ada kesamaan dalam percobaan ini.“Bagus sekali!” Profesor Delon merasa sangat gembira. “Bagus sekali! Sungguh bagus sekali!”“Yuna, aku tahu pandanganku tidak salah! Kamu memang hebat sekali!” Delon tak berhenti memujinya. “Setelah kamu kembali, aku percaya eksperimen selanjutnya pasti akan berhasil!”“Chermiko, apa ucapan
Sekarang hanya terdapat rasa terkejut di dalam pikiran Chermiko. Mengenai masalah lain, termasuk masalah eksperimen, semuanya tidak bisa menghilangkan rasa terkejutnya.Delon merasakan ada yang aneh dengan Chermiko. Dia kepikiran bahwa sebelumnya Chermiko sangat meremehkan Yuna. Dia merasa mungkin Chermiko merasa tidak gembira lantaran Yuna berhasil dalam menjalankan percobaan. Jadi, Delon pun berkata, “Chermiko, belakangan ini kamu sudah bekerja keras demi penelitian ini. Kamu lihat sendiri, kantong matamu juga sudah semakin hitam saja. Bagaimana kalau kamu istirahat hari ini? Kesehatanmu lebih penting!”“Aku baik-baik saja. Pak Delon, aku tidak perlu istirahat. Aku ….”Belum sempat Chermiko menyelesaikan omongannya, omongannya pun disela oleh Delon. “Haish, jangan kira kamu masih muda, jadi kamu menyepelekan kesehatanmu. Namanya eksperimen, waktu yang diperlukan sangatlah panjang. Sekarang eksperimen juga sudah berhasil. Aku percaya selanjutkan pasti akan ada terobosan baru lagi!”“K
Hati Chermiko terasa bergejolak. Setelah meninggalkan laboratorium, dia langsung melaju ke vila Juan.Tak peduli bagaimana suasana hati Juan hari ini, Chermiko harus menemuinya untuk bertanya secara langsung.Sepertinya hubungan Juan dengan Yuna cukup dekat. Jika tidak, mana mungkin dia akan mengizinkan Yuna untuk masuk ke vila, apalagi menemuinya dalam waktu lama. Juan pasti bisa menjelaskan … apa yang terjadi dengan dirinya hari ini.Chermiko tidak percaya dengan masalah teknik menotok titik akupunktur. Jangan-jangan dirinya telah mengalami keracunan untuk sementara waktu? Bisa jadi sarafnya mengalami keracunan dalam beberapa saat, alhasil dirinya kehilangan kendali tadi?Berhubung pikiran Chermiko sangat kacau, dia hampir saja menabrak pejalan kaki. Setelah melewati perjalanan panjang, akhirnya dia tiba di luar vila Juan. Tanpa menunda waktu, Chermiko langsung berlari ke dalam vila. Dia juga tidak memedulikan aturan apa pun lagi. “Tuan, kamu tidak boleh masuk sekarang.”“Aku tidak
“Kalian semua memang tidak berguna. Hmph!” Juan yang sedang membaca buku itu melirik mereka, lalu mendengus dingin. “Lepaskan dia!”Setelah mendapat perintah, para pelayan melepaskan Chermiko dan berdiri di tempat menunggu perintah selanjutnya.Chermiko yang terbebas itu segera berdiri, lalu meregangkan tubuhnya dan berkata, “Kakek Juan, kali ini aku datang bukan untuk cari masalah. Aku juga bukan datang untuk memelasmu. Aku hanya ingin meminta sedikit pencerahan dari sesuatu yang penting!”“Kamu?” Juan mengangkat kepalanya sembari mendengus dingin. “Kamu bisa ada urusan penting apa?”“Aku ….” Chermiko melirik sekeliling merasa ragu untuk mengatakannya.“Memangnya ada urusan apa?” Juan memang berbicara seperti ini, tetapi dia mengibaskan tangannya menyuruh para pelayan untuk membubarkan diri.Setelah mereka bubar, Chermiko baru berkata, “Kakek, Kakek sudah mendalami ilmu pengobatan tradisional selama bertahun-tahun, apa Kakek tahu obat apa yang bisa membuat seseorang menjadi kebas dan
Pertanyaan itu langsung membuat Chermiko terdiam dan merasa malu.Menurut Chermiko, hal ini adalah hal yang sangat memalukan, apalagi … ditotok oleh Yuna yang diremehkannya. Jika kabar ini sampai tersebar luas, sepertinya dia tidak sanggup untuk bertemu orang di luar sana.“Bukan, bukan aku!” Chermiko masih tidak mengakuinya. “Temanku!”“Teman?” Kali ini Juan tidak menggoyangkan kursinya lagi. Juan meliriknya sekilas. “Temanmu?”“Emm!” Chermiko mengangguk.Juan pun tersenyum, lalu bertanya, “Jadi, apa hubungannya masalah ini dengan Yuna? Bukannya tadi kamu bilang ada urusan penting yang berhubungan dengan Yuna? Apa teman yang kamu maksud itu Yuna?”“Mana mungkin!” ujar Chermiko dengan langsung. Apa Kakek Juan sedang bercanda? Mana mungkin dirinya akan berteman dengan wanita itu?Setelah mengeyel, Chermiko berpikir sejenak, lalu berkata, “Kek, aku ingin bertanya, apa Kakek Juan sangat dekat dengan Yuna? Aku pernah melihatnya ketika aku datang ke sini waktu itu. Setahuku, Kakek tidak sem
Teman apaan? Jelas-jelas lantaran dirinya lebih pintar dan unggul daripada yang lain, Chermiko pun tidak suka bergaul dengan yang lain.Seiring berjalannya waktu, selain orang-orang yang datang untuk meminta diobati, Chermiko memang tidak memiliki teman.Sekarang Chermiko malah berbohong di hadapan Kakek Juan.“Kakek, aku benar-benar sangat penasaran. Apa Yuna benar-benar tahu bagaimana cara menotok titik akupunktur? Sebenarnya dia itu siapa? Kenapa dia sehebat itu?” Chermiko langsung mengutarakan semua yang dibingungkannya.Juan pun tersenyum datar. “Hebat? Bukankah kamu merasa wanita itu tidak berguna? Sekarang kamu malah merasa dia itu hebat?”“Aku … aku bukan merasa dia itu hebat. Aku hanya merasa … tidak masuk akal jika dia tahu cara menotok titik akupunktur. Kalaupun teknik itu memang ada di dunia ini, teknik itu juga tergolong sangat ajaib.” Setelah mengutarakan pemikirannya, Chermiko kembali berpikir, apa benar Yuna itu hebat?Jika Yuna tidak hebat, bagaimana mungkin Profesor
Yang paling penting sekarang, jika Rainie tidak bisa bekerja sama dengan Fred, dia sudah tidak punya tempat lagi untuk pergi.“Sejujurnya, selama ini aku selalu meneliti tentang cara mengendalikan pikiran orang lain!” jawab Rainie dengan tegas, setelah melalui pemikiran yang matang.Dengan satu jari menyusuri tulang hidungnya, Fred mengulangi ucapan Rainie. “Pikiran?”Kurang lebih Fred mengerti ke mana arah penelitian yang Rainie maksud.“Kamu pasti pernah main boneka yang dikendalikan pakai tali, ‘kan? Kurang lebih seperti it.”“Jadi kamu bisa mengendalikan perilaku orang lain seperti boneka? Terus apa menariknya?!”Fred memiliki ambisi untuk mengendalikan Yuraria, bahkan seluruh dunia. Akan tetapi yang dia inginkan adalah mengendalikan orang lain yang masih hidup, agar mereka tunduk di bawahnya, bukannya boneka yang tidak memiliki pemikirannya sendiri. Apa serunya mengendalikan orang yang mudah untuk dikendalikan.“Oh, jelas ini menarik banget!” kata Rainie. “Aku tahu kamu mau orang
Fred tidak berkomentar ataupun membalasnya. Dia hanya menatap wajah dan mata Rainie dengan serius. Meski tidak berkata apa-apa, dalam hatinya dia tahu setiap tutur kata yang wanita yang ada di depan matanya ini ucapkan sangat akurat. Setelah situasi tenggelam dalam kesunyian singkat, Fred berdeham dan bertanya.“Nama kamu ….”“Rainie.”“Orang itu sudah mati dari beberapa hari yang lalu. Berarti kamu juga sudah lama memegang barang itu, tapi kenapa kamu baru datang sekarang?”“Awalnya aku juga nggak tahu apa ini. Aku terus mencari mencari kalian tapi nggak berhasil. Setelah itu aku ditangkap sama Brandon dan kawan-kawannya.”“Brandon?! Brandon dan temannya?”“Iya! Aku berhasil kabur dengan susah payah dan langsung teringat sama kamu. Aku tahu kamu cuma yang bisa kasih semua yang aku mau. Dan cuma aku yang bisa membantu kamu!” kata Rainie dengan rasa percaya diri yang membumbung tinggi.“Gimana kamu bisa kabur dari mereka?”Perhatian Fred tertuju kepada hal itu. Dia sudah merasakan langs
Sekarang di dalam ruang kantor itu hanya ada Fred dan wanita tersebut. Fred masih tak bergerak di kursinya seraya mengamati wanita itu. Pakaiannya lusuh dan terlihat sangat kasihan meski dia sudah berusaha untuk bersikap elegan.“Kamu ….”“Aku Rainie, bawahannya asisten yang paling kamu percaya itu. Aku pernah bekerja ….”“Aku nggak tertarik kamu siapa. Aku cuma mau tahu apa tujuan kamu datang ke sini? Dari mana kamu tahu aku kepalanya di sini?”“Soal itu, ya. Sebenarnya awalnya aku juga nggak tahu siapa yang bertanggung jawab atas organisasi ini, sampai … aku menemukan kartu nama yang ada bosku pegang.”“Kartu nama apa? Maksud kamu kepingan kecil itu? Itu paling cuma koin untuk main game atau sejenisnya,” kata Fred menyangkal. Dia tentu saja tidak mau secepat itu mengakuinya. Yang dia lakukan sekarang ini adalah menguji apakah Rainie benar-benar tahu sesuatu atau hanya sekadar asal bicara.Akan tetapi Rainie sudah menduga hal seperti ini pasti terjadi. Dia tidak tampak kebingungan dan
“Yang Mulia jangan berpikir begitu. Kita justru saling menguntungkan satu sama lain. Yang Mulia bisa kembali muda, sedangkan aku mendapat kekuasaan penuh. Bukankah begitu lebih bagus?”“Hmph!”Sang Ratu sudah malas membicarakan ini. Namun bagi Fred itu tidak masalah. Selama semua berjalan sesuai dengan rencananya, apa yang ingin dia capai sebentar lagi akan berhasil. Tidak ada lagi seorang pun yang bisa menghentikannya. Di saat itu pula dari luar Fred mendengar suara lirih yang memanggilnya.“Pak Fred!”“Ada apa?”Sebenarnya Fred sedikit kesal karena dia sudah berpesan untuk jangan mengganggu kecuali ada hal penting. Namun lagi-lagi yang datang adalah mereka. Fred masih lebih suka dengan si cacat yang menjadi bos Rainie dan Shane dulu. Meski cacat secara fisik, dia cukup pintar dan banyak membantu Fred. Sayang sekali dia sudah tidak ada …. Tanpa berpikir panjang, Fred melihat di tangan orang itu ada sebuah botol kecil seperti botol parfum yang dijual di luar sana. Perbedaannya, cairan
“Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia
Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre
“Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung
“Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher
Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat