Share

Bab 1187

Author: Awan
Ketika Steve kembali ke rumah Hanny, langit pun sudah gelap. Sekarang hanya ada gambaran ibunya sedang diselamatkan oleh dokter. Dia memabukkan dirinya, lalu pulang dengan bau alkohol di sekujur tubuhnya.

Saat ini, Hanny sedang menunggu Steve di rumah dengan wajah muram. Apalagi ketika melihat Steve pulang dalam keadaan mabuk, Hanny semakin kesal lagi.

“Kenapa kamu baru pulang sekarang? Aku sudah telepon berapa kali? Kenapa kamu nggak angkat telepon?”

“Aku … nggak kedengaran.” Steve sedang minum di bar. Mana mungkin dia bisa kedengaran suara dering ponselnya? Lagi pula, Steve juga tidak memperhatikannya.

“Kamu ke mana? Apa kamu pergi mengunjungi wanita itu lagi? Dia sudah nggak menginginkanmu lagi, apa perlu kamu mengunjunginya lagi!” Hanny sungguh tidak gembira.

Sebenarnya semua gerak-gerik Steve berada di bawah pantauannya. Saat mendengar Steve pergi ke rumah sakit, Hanny pun merasa tidak gembira. Hanya saja, tak disangka dia akan pulang semalam ini, apalagi pulang dengan keadaan mab
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1188

    “Aku ….” Steve kehabisan kata-kata. Dia lalu berkata, “Aku tahu, cuma … hatiku nggak nyaman.”“Kalau kamu merasa nggak nyaman, kamu bisa nangis. Kamu bisa lakukan apa pun di hadapanku!” Hanny memeluk Steve dengan perlahan, lalu berkata dengan lembut.…Keesokan paginya.Saat Steve masih belum bangun, dia pun kedengaran suara ricuh di bawah sana. Dia segera bangun dan berjalan ke balkon. Tampak para pembantu sangat buru-buru, entah apa yang sedang disibukkan mereka.Steve membungkus tubuhnya dengan pakaian, lalu bergegas berlari ke bawah. Tampak ada 2-3 pembantu vila sedang membungkus sofa dan meja tamu dengan kain. Steve pun segera bertanya pada salah satu di antara mereka, “Apa yang sedang kalian lakukan?”“Semua ini pesan dari Nona. Katanya rumah ini tidak akan ditempati dalam waktu lama. Jadi, kami disuruh untuk membungkusnya.”“Dalam waktu lama ….” Semalam Steve mabuk parah, kepalanya masih terasa sakit saat ini. Hanya saja, dia samar-samar kepikiran dengan ucapan Hanny semalam. Di

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1189

    Ketika mendengar adanya suara langkah kaki, Hanny langsung memalingkan kepalanya, tampak Steve sedang berdiri di belakang sana. “Apa aku sudah membangunkanmu?”Melihat Steve sedang terkaku di tempat, Hanny pun melanjutkan, “Bagus juga, biar kamu saksikan momen berharga ini.”Monica mengatur napasnya. Dia mengangkat kepalanya, lalu menunjukkan senyuman di wajahnya.Senyuman itu membuat Hanny merasa kesal. “Kenapa kamu tersenyum?”“Aku tersenyum karena kamu bodoh!” Monica lalu melanjutkan, “Kamu kira dia benar-benar suka sama kamu?”“Tentu saja!” jawab Hanny dengan percaya diri.Hanny sudah bertanya berkali-kali terhadap Steve. Dia juga sudah memberi jawaban pasti. Steve mencintainya, tentu saja Steve mencintainya!“Kamu lucu sekali! Apa kamu nggak becermin? Apa ada yang bisa membuat dia cinta sama kamu? Selain wajah yang mirip sama aku, kamu nggak punya apa-apa lagi!” sindir Monica sambil mengamati tubuh Hanny. “Kamu nggak pintar dalam apa-apa. Kamu hanya pernah melakukan beberapa peker

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1190

    Hanny memang berpikir seperti ini. Sejak dulu, Hanny sudah takut terhadap Monica. Bagaimanapun, sejak kecil dia hidup di bawah bayangan Monica. Hanny tidak takut jika menaruh racun untuk memperburuk kondisi tubuhnya. Namun, jika membunuh Monica secara langsung, jujur saja … Hanny tidak berani.Hanny takut Steve akan meninggalkannya. Jika ada aib di tangan Hanny, dia akan selamanya dikendalikan oleh Hanny. Steve tidak akan bisa meninggalkannya lagi. Ini namanya sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.“Nini ….” Steve merasa ragu dan juga tidak berani.“Kenapa? Kamu nggak tega?” tanya Hanny dengan sengaja. Dia berlagak menunjukkan wajah marah. “Apa kamu nggak cinta sama aku? Kamu cintanya sama dia? Jadi, kamu nggak tega untuk habisi dia?”“Bukan, Nini, aku cinta sama kamu! Tapi ….” Steve ingin sekali membuang mangkuk obat ini.Melihat sosok Steve yang ragu, Hanny melembutkan suaranya, “Aku tahu bukannya kamu nggak tega. Tenang saja, aku sudah mengaturnya dengan baik. Setelah dia menin

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1191

    Betul, bukankah Hanny menyuruh Steve demi memegang aibnya? Setelah Steve turun tangan, aib Steve membunuh orang akan digenggam erat Hanny. Jika dia tidak mendengar ucapan Hanny, bisa jadi Hanny akan mengancam untuk membocorkannya?Steve kepikiran dengan masalah beberapa hari lalu. Waktu itu, Hanny begitu keras kepala bagai kehilangan akal sehatnya saja. Bagaimana jika Steve dikendalikan oleh Hanny nantinya? Sepertinya Steve akan sesak napas.Seketika Steve membalikkan tubuhnya, lalu berkata dengan Hanny, “Hanny, gimana kalau kita lepaskan dia saja? Gimanapun dia itu kakak kandungmu! Gimana kalau kita bawa dia kembali ke Kediaman Yukardi? Kamu bisa kurung dia di pulau. Lagi pula, bukankah kamu merasa membunuhnya sekarang malah terlalu menguntungkannya? Kamu bisa menyiksanya agar dia merasakan semua yang pernah kamu rasakan sebelumnya.”“Kamu gila, ya!” Tiba-tiba emosi Hanny meledak. “Bawa dia kembali ka pulau? Bukankah Papa Mama bakal cari cara buat sembuhin dia? Sejak kecil, orang tuak

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1192

    Mereka berdua spontan merasa kaget. Tangan mereka bahkan tertegun.Monica langsung mengibaskan tangannya menjatuhkan mangkuk dari tangan Hanny. Seketika terdengar suara keras dan mangkuk langsung pecah menjadi berkeping-keping.“Apa yang terjadi? Apa mereka sudah bosan hidup!” Hanny langsung berjalan keluar kamar dengan emosi tinggi. Dia mengira pembantu sedang berbuat onar di luar sana.Alhasil, baru saja Hanny berjalan keluar pintu kamar, sesuatu memelesat dan membuat bagian dada Hanny terasa sakit. Dalam sesaat, Hanny langsung melayang ke belakang.“Prang …. Plak!” Terdengar suara dentuman keras.“Nini!” Steve syok. Melihat Hanny ditendang masuk ke kamar, dia segera berlari untuk memapah Hanny. Ketika Steve melirik ke depan pintu, hatinya seketika terasa sesak. Dia dan bahkan Hanny juga ditendang melayang ke belakang.Kamar ini terlalu kecil. Mereka berdua tidak memiliki banyak ruang untuk bergerak. Alhasil, mereka berdua ditendang hingga menabrak dinding di belakang.“Uhuk uhuk uhu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1193

    Melihat Monica berdiri, Steve dan Hanny langsung panik. Bagaimanapun, sejak dulu mereka sangat takut dengan Monica. Ketika melihat gambaran ini, mereka spontan merasa takut.Sebelumnya Monica masih tidak bisa bergerak dan hanya berbaring di atas ranjang. Saat nyawanya berada di ujung tanduk, mereka berdua bahkan masih merasa sedikit takut terhadapnya, apalagi sekarang.“Nggak, nggak mungkin!” Orang yang paling terkejut adalah Hanny. Dia mengira rencananya sudah dijalankan dengan sangat sempurna. Semuanya berada di bawah kendalinya. Dia kira dia akan memenangkan pertandingan ini. Tak disangka, ternyata dialah yang kalah! Hanny tidak bisa menerimanya.“Adam, kamu kira kamu bisa membohongi aku?” Hanny berbicara dengan tersenyum paksa, “Jangan kira aku bakal takut dengan omonganmu. Mana mungkin kamu bisa membawa anggota Keluarga Yukardi ke sini dalam waktu singkat? Kamu hanya lagi takuti aku. Asalkan aku menjerit, bawahanku pasti akan datang untuk menangkapmu. Jadi, aku sarankan kamu untuk

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1194

    “Nggak! Nggak mungkin!” Hanny menggeleng dengan mengerutkan keningnya. Hanny tidak berpikir seperti itu. “Kalau dia nggak keracunan, kenapa dia nggak ngelawan ketika aku tampar dia? Dengan karakternya, mana mungkin dia bakal bersabar? Dia pasti bukan lagi berakting, dia lagi keracunan! Pasti!”“Tapi tadi, kamu juga lihat ….” Tatapan Steve tertuju pada sandaran ranjang yang hancur. Sepertinya Monica memang tidak keracunan. Jika dia keracunan, mana mungkin dia akan sehebat ini. “Dia hanya lagi berakting. Waktu itu, dia saja bisa membohongiku untuk bekerja sama dengannya demi mencuri kitab rahasia. Coba kamu pikir, dia itu orangnya sangat teliti, mana mungkin dia nggak tahu kamu sudah meracuni dia. Dia pasti lagi sandiwara. Semua ini adalah jebakannya!”“Jebakannya?” tanya Hanny kembali.“Emm ….” Steve juga tidak tahu harus berkata apa lagi.Jika Steve bisa menebak jebakan apa yang dibuat Monica, mana mungkin nasib Steve akan menjadi seperti sekarang.Steve tidak bisa menebak apa yang ada

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1195

    Setelah kembali ke kamar, Monica langsung batuk parah. Sepertinya dia sudah tidak sanggup menahannya lagi. Adam berdiri di samping tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Pada akhirnya, dia pergi mengambil segelas air. Baru saja Adam kembali, tampak Monica muntah darah lagi.Setelah memuntahkan darah, Monica merasa lebih lega. Adam pun memapahnya untuk berbaring di atas ranjang. Dia kelihatan sangat pucat.“Nona ….” Adam sangat khawatir.Awalnya Adam mengira Monica baik-baik saja. Semuanya berada di dalam kendalinya. Namun, setelah dilihat-lihat, sepertinya bukan seperti itu.“Aku juga nggak nyangka, dia begitu berani.” Setelah menghela napas panjang, Monica pun tersenyum getir, lalu berkata, “Selama ini aku nggak waspada sama dia. Aku sungguh … nggak mewaspadai dia.”Monica juga tidak mengerti alasannya. Hanya saja, dia sangat meremehkan adiknya. Dia tidak pernah menganggap Hanny dan tidak merasa keberadaan Hanny akan mengancamnya.Sejak kecil, Monica sangatlah unggul dan menjadi pili

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status